1 Kalkulus Variasis
y Maka elemen
ds dxî dyˆj
dy 2
ds 2 1 2 dx 2
dx
x1y1
x
2
Gambar 10.1 Jarak terpendek dua dy
ds 1 dx (10-1)
buah titik dx
Persamaan (10-1) akan diambil sebagai fungsi ini yang diminimumkan, dan sebut
misalnya I, sehingga :
dy 2
I ds 1 dx (10-2)
dx
X2 2
dy
I
X1
1 dx
dx
adalah suatu fungsi yang diminimumkan , maka :
148
( x ) x1 x x 2
di mana
( x1 ) ( x 2 ) 0
d 2
( x) adalah kontinu , x1 x x 2
dx 2
Didefenisikan :
y ( x ) y ( x ) ( x )
I
x1
1 y' ( x ) 2 dx
x2
1 y' ( x ) ' ( x ) dx
2
I
x2
d y y
0 tetapan C
dx 1 y 1 y
2 2
F x , y , y dx
x2
I
x1
d F F
0
dx y y (10-4)
149
Bingkai 1 : Buktikan bahwa berdasarkan azas fermat, lintasan sinar cahaya di
dalam medium yang homogen adalah lurus !
Azas fermat mengatakan bahwa lintasan sinar cahaya adalah
sedemikian hingga waktu tempuh dari satu titik ke titik lain adalah
minimum.
Cara pertama : Tuliskan waktu tempuh dengan kecepatan v seperti berikut :
B
ds 1 B 2 12 1B 12
t dx dy 2 1 y '2 dx (10-5)
A v vA vA
Jadi dalam hal ini, I = t dan F = (1/V) (1+y’2)1/2 , maka persamaan Eulernya
seperti pada persamaan (10-4) dapat dinyatakan dalam bentuk :
0
1 d 1 y '2
12
0
v dx y '
dan memberikan
(1+y’2)-1/2y’ = C atau y’ = A dengan A2 = C2/(1+C2)
yang penyelesaiannya berupa garis lurus
y = Ax + B (10-6)
Cara kedua : Perhatikan, bahwa F tidak mengandung x secara eksplisit, sehingga
dapat diselesaikan dari hubungan
1 y' 2 12
y'
d 1 y' 2 12
C
dy'
Persamaan (10-7) adalah mínimum. Dimana adalah massa per satuan panjang
rantai dan g ialah percepatan gravitasi.
150
Langkah II : Tuliskan I dalam bentuk
B
I g y 1 y' 2
12
dx
A
y 1 y' 2 12
y' y 1 y' 2 12
/ y' C
yang penyelesaiannya berupa persamaan catenary, seperti yang diinginkan
x C2
y C1 cosh (10-8)
C1
dengan C1 dan C2 ditentukan dari persamaan syarat batas di mana A = A (x1, y1)
dan B = B (x2, y2) yang diketahui.
Bingkai 3 : Dengan dua contoh pada bingkai 1 dan bingkai 2 di atas, maka
buktikan hukum Snellius untuk pembiasan dengan menerapkan
azas Fermat ?
Langkah I : Sketsalah bentuk tersebut dalam satu bidang batas, di mana pada
bidang batas terjadi pembelokan arah sinar.
Apakah gambarmu sama dengan gambar berikut :
A
1
1
B1
A1
2
2
B
151
1 dan sudut bias 2
Anda akan memperoleh :
AO OB 1 cos 1 1 cos 2
B
1 1
t dt
A v1 v2 v1 v2 v1 cos 1 v 2 cos 2
Sehingga
n1 sin 1 n2 sin 2
atau dengan
n1 1 v1
n2 1 v 2
Cara lain ialah yang dengan menerapkan metode Lagrange, yaitu dengan menulis
syarat ekstremisasi dalam bentuk
t1 t 2
0 dan 0 dengan = tan 1 + tan 2
1 1 2 2
152
sin 2
0
v2
Bingkai 4 : Dengan memakai pengali Lagrange, carilah jarak terpendek dari pusat
koordinat ke garis yang memotong bidang :
2x – 3y + z = 5
3x – y - 2z = 11
Langkah I : Masukkan harga tersebut dalam bentuk :
F = x2 + y2 + z2 + 1 (2x – 3y + z – 5) +2 (3x – y - 2z – 11)
Langkah II : Cari harga
F F F
……… …………
x y z
………..
F F
……… …………
1 2
2 = 4 1 - 2 dan - 1 – 5 2 = 8
153
koordinat seperti yang ditanyakan.
y
y’
P(x,y)=P(x’,y’) x’
r = r’ y’
β
y’
x’ (α-β)
x
x
.
y r s in α
x' r' co s
y' r' s in
(10-11)
Bila sudut β = ( - ) maka persamaan (10-11) dapat dituliskan :
x' r' co s α θ
r co sα co s θ r s in α s in θ
y' r' si n α θ
r co sα s in θ r s in α
co s θ
(10-12)
Dengan mensubtitusi persamaan (10-11) ke persamaan (10-12) diperoleh
x' x cos θ y sin θ
y' x sin θ y cos θ
154
cos θ sin θ
R
sin θ . .(10-
cos θ
13)
Persamaan (10-13) di atas disebut matriks transformasi
Jika sebuah titik (x,y) ditransformaikan menjadi (x’,y’) menurut
x' ax by
y' cx dy
(10-
14)
maka dapat dituliskan dalam bentuk umum
x' a b x
(10-15)
y' c d y
a b
matriks transformasi dengan M
c
d
x' x
r' dan r
y' y
dengan r’ = M
M merupakan matriks transformasi yang memiliki
- Proses rotasi
- Proses pemanjangan/pemendekan dari vektor yang ditransformasikan.
Dari gambar (10-3) juga diperoleh :
x 2 y 2 x 12 y12 (10-
16)
Persamaan (10-16) di atas disebut transformasi orthogonal.
Dengan mensubtitusi persamaan (10-14) ke persamaan (10-16) maka diperoleh
x 12 y12 a 2 c 2 x 2 b 2 d 2 y 2 2 ab cd xy
a 2 c2 ab cd 1 0
ab cd b 2 d 2 0 1
155
dapat pula dikatakan transformasi M = invers dari M
Jika M matriks orthogonal dan determinan M = 1 maka M disebut ortonormal
atau rotasi murni.
Matriks rotasi R diperoleh
cos θ sin θ
R
sin θ
cos θ
Maka persamaan (10-17) merupakan matriks rotasi untuk suatu bentuk pada
koordinat lama menjadi bentuk lain pada koordinat baru.
156
2 2 x x
0
2 1 y y
2 2 x
2
y
0
1-
2 2λ λ λ 2 4 0
λ2 λ 60
λ 3 λ 2 = 0
λ1 3 λ 2 2
3) Tentukan vektor basis dengan memasukkan kedua harga eigen tersebut
untuk λ 1 =3
2 3 2 x
0
2 1 3 y
1 2 x
2 0
4 y
-x1 + 2y1 = 0
2y1 = x1
1
e
2
1
5
Vbi 2
5
untuk 2 = -2
2 2 2 x2
0
2 1 2 y 2
4 2 x
0
2 1 y
2x2 + y2 = 0
2x2 = -y2
atau
-2x2 = y2
2
e
1
2
Vb2
5
1
5
157
4) Tentukan matriks rotasi dan persamaan basisnya
3 0 x
x' y' 24
0 2 y
3x’2 – 2y’2 = 24
2 2
x' y'
1
8 12
1 - 3 0 x
3 2 - 1 y 0
0 1 1 - z
Determinan matriksnya
2 1 3 1
1 3 =0
1 1 0 1
158
untuk 1 = 1
1 1 3 0 x1
sehingga diperoleh bentuk 3 2 1 1 y1 0
0 1 1 1 z1
0 3 0 x1
hasilnya adalah 3 3 1 y1 0
0 1 0 z1
baris kedua memberikan persamaan 3x1 – 3y1 – z1 = 0
dengan menyelesaikan baris pertama dan hasilnya y1 = 0
akibatnya 3x1 – z1 = 0
disederhanakan menjadi 3x1 = z1
dan z1 = 3 untuk x1 = 1
1
vektor basisnya menjadi e 0
3
1
10
atau Vb1 0
3
10
Untuk 2 = 4
1 4 3 0 x2
sehingga diperoleh 3 2 4 1 y2 0
0 1 1 4 z 2
5 3 0 x2
menghasilkan 3 2 1 y 2 0
0 1 5 z 2
5 3 0 x2
1
untuk menyederhanakan bentuk di atas, maka b1 3 2 1 y 2 0
5
0 1 5 z 2
159
1 3 0 x 2
5
dan b2 3b1 0 1 1 y 2 0
5
0 1 5 z2
selanjutnya untuk b1 dan b2 dikali 5
5 3 0 x2
akibatnya lebih sederhana untuk menentukan 0 1 5 y2 0
0 1 5 z 2
pada akhirnya baris pertama memberi bentuk 5x2 + 3y2 = 0
atau 5x2 = -3y2 (*)
baris kedua y2 – 5z2 = 0
atau y2 = 5z2
subsitusi y2 ke pers (*)
5x2 = -3(5z2)
sehingga 5x2 = -15z2
pada akhirnya x2 = -3z2
3
1
vektor basis kedua diperoleh e 5
1
3
1 35
atau dalam bentuk V b2 5
35
1
35
Untuk 3 = 3 maka
1 3 3 0 x3
diperoleh bentuk 3 2 3 1 y3 0
0 1 1 3 z 3
2 3 0 x3
sehingga hasilnya menjadi 3 5 1 y3 0
0 1 2 z 3
160
1 2 1 x3
untuk menyederhanakan elemen-elemennya b1 b2 3 5 1 y3 0
0 1 2 z3
1 2 1 x3
begitu juga b2 3b1 0 1 5 y3 0
0 1 2 z3
baris ketiga memberikan hasil y3 + 2z3 = 0
sehingga y3 = -2z3
dan pada akhirnya y3 = -2 z3
baris pertama memberikan bentuk x3 – 2y3 – z3 = 0
masukkan harga z3 hasil di atas dan diperoleh x3 – 2(-2z3) – z3 = 0
diperoleh x3 + 4z3 – z3 = 0
x3 + 3z3 = 0
atau x3 = -3
untuk z3 = 1
3
1
vector basis ketiganya dapat dituliskan seperti e 2
1
3
1 14
atau V b3 2
14
1
14
4) Tentukan matriks rotasi dan persamaan basisnya
1 3 3
1
10 35 14
R 0 5 2
35 14
3 1 1
10 35 14
Persamaan basisnya
161
1 0 0 x'
x' y' z' 0 4 0 y ' 24
0 0 3
z'
sehingga diperoleh :
2( X 2 ) X2 2
dy
I ds
1( X 1 ) X1
1 dx
dx
d 2
( x) adalah kontinu , x1 x x 2
dx 2
dan diperoleh
x2
1 y' ( x ) ' ( x ) dx
2
I
x2
162
dI
Jika = 0, maka Y(x) = y(x). Minimum 0 , untuk = 0
d
dan diperoleh :
d y y
0 tetapan C
dx 1 y 1 y
2 2
d F F
0
dx y y
a b
matriks transformasi dengan M
c
d
x' x
r' dan r
y' y
dengan r’ = M
M merupakan matriks transformasi yang memiliki
- Proses rotasi
- Proses pemanjangan/pemendekan dari vektor yang ditransformasikan.
Dari gambar (10-3) juga diperoleh :
x 2 y 2 x 12 y12
163
Persamaan disebut transformasi orthogonal.
Juga diperoleh :
a c a b
MT M
b d c d
a 2 c2 ab cd 1 0
ab cd b 2 d 2 0 1
1 0
0
1
d F F
menerapkan prinsip Euler-Lagrange 0 , tentukan
dx y ' y
164
a) Susunlah persamaan di atas dalam bentuk matriks ?
b) Cari harga eigen yang bersesuaian dengan matriks tersebut ?
c) Cari vektor eigen yang bersesuaian dengan matriks tersebut ?
d) Apakah C-1 = CT ?
e) Skets bentuk sederhana permukaan tersebut (bisa hanya dengan
mendeskripsikan bentuk matematikanya saja) ?
4. Skets dan tentukan parameter ventuk untuk persamaan berikut :
a) 3 x2 + 8 xy - 3 y2 = 8
b) 5x2 + 3y2 + 2z2 + 4xz = 14
c) 3 x2 - 3 y2 + 8 xy = 60
5. Gelombang merambat di dalam satu medium dengan kecepatan V, di mana V
bergantung pada jenis mediumnya. Prinsip Fermat menyatakan bahwa
gelombang akan mengambil lintasan dari satu titik ke titik yang lain dengan
waktu terpendek. Jika x adalah sumbu horisontal dan y adalah sumbu vertikal
untuk dua titik 1 dan 2 di dalam satu medium berlaku :
V (x) = k/x dengan k adalah tetapan.
Bagaimana bentuk lintasan gelombang tersebut ?
6. Turunkan hukum pantulan optik dengan mengikuti Prinsip Fermat yang
menyatakan bahwa gelombang menempuh jarak dengan waktu terpendek, jika
ds c
kecepatan cahaya dalam medium dengan indeksbias n adalah v =
dt n
sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul !
165