Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA KEILMUAN

“ PENGETAHUAN WANITA TENTANG KANKER SERVIKS “


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang
dibimbing oleh

Disusun Oleh :

VIRA SINTIA WULANDARI (180431624619)

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NOVEMBER 2018
Banyak penyakit tidak menular yang cukup mengkhawatirkan bagi
masyarakat terutama kaum wanita. Salah satunya adalah kanker servik.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks menjadi salah satu
penyebab penanganan yang kurang efektif. Kanker serviks merupakan proses
keganasan yang terjadi pada leher rahim, sehingga jaringan di sekitarnya tidak
dapat melaksanakan fungsinya. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan
perdarahan dan pengeluaran cairan vagina yang abnormal, serta terjadi secara
berulang-ulang (Prayetni, 2007)1. Kanker serviks ditandai dengan adanya
perubahan dari sel leher rahim normal menjadi sel yang abnormal. Sel leher
rahim yang abnormal dapat berkumpul hingga menjadi tumor. Tumor yang terjadi
dapat bersifat jinak ataupun ganas yang akan menyebabkan kanker dan menyebar
(Rasjidi , 2009)2. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kanker
serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim menjadi luka atau borok yang
mengeluarkan cairan berbau busuk yang abnormal.
Kanker servik dapat diketahui dari tanda dan gejala yang dialami. Gejala
dapat dilihat jika wanita tersebut mengalami keputihan. Fluor albus (keputihan)
merupakan gejala yang sering ditemukan getah yang keluar dari vagina ini makin
lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan.Perdarahan yang
dialami segera setelah bersenggama (disebut sebagai perdarahan kontak)
merupakan gejala dari Kanker serviks (Wiknjosastro, 2005)3. Gejala lebih lanjut
meliputi rasa nyeri yang menyebar hingga kaki, hematuria dan gagal ginjal dapat
terjadi karena obstruksi ureter. Perdarahan pada anus dapat terjadi karena

1
Prayetni, “Gambaran umum kanker leher rahim”, dalam
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=kanker-serviks-wanita-usia-
subur, diakses pada tanggal 6 September 2018.
2
Imam Rasjidi, “Epidemiologi Kanker Sekviks”, dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.

3
Hanifa Wiknjosastro, “Ilmu kebidanan”, dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
penyebaran sel kanker yang juga gejala penyakit lanjut (Rasjidi , 2009)4. Dari
kedua pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa gejala kanker dapat ditandai
dengan keputihan dan berkelanjutan hingga rasa nyeri, hematuria, dan gagal
ginjal.
Kanker serviks dari tahun ke tahun insidennya semakin meningkat
meskipun skrining pap-smear secara teratur telah dilakukan oleh sebagian wanita.
Kanker serviks merupakan penyebab nomor tiga kematian wanita di seluruh dunia
dan nomor satu di Negara berkembang. Laporan WHO (2006) 5 menunjukan
bahwa kasus-kasus kanker serviks semakin meningkat di seluruh dunia, dimana
diperkirakan 10 juta kasus baru pertahun dan akan meningkat akan menjadi 15
juta kasus pada tahun 2020.
Faktor perilaku juga sangat mempengaruhi terjadinya kanker servik.
Menurut Kartikawati (2013)6, faktor perilaku yang mempengaruhi terjadinya
penyakit ini adalah melakukan hubungan seksual pertama pada usia dini (kurang
dari16 tahun), berganti-ganti pasangan seksual yang menyebabkan infeksi herpes
genetalis atau infeksi klamidia menahun, pemakaian DES (dietilstilbestrol) untuk
mencegah keguguran, gangguan sistem kekebalan tubuh, pemakaian pil KB
jangka lama, merokok, dan kelompok ekonomi lemah juga telah diketahui
sebagai faktor risiko kanker serviks.

4
Imam Rasjidi, Ibid.
5
World Health Organization (WHO), dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
6
Kartikawati, “Awas!!! Bahaya Kanker payudara & kanker Serviks”,
dalam https://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-
deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-
servik, diakses pada tanggal 6 September 2018.
Penelitian yang telah dilakukan Indrawati (2012)7, menyimpulkan hasil
personal hygiene yang kurang baik, memiliki risiko terkena kanker serviks 19,386
kali dibandingkan dengan wanita yang memiliki personal hygiene yang baik.
Menurut Bustan (2007)8, wanita dengan personal hygiene yang buruk berisiko
lebih besar untuk terkena kanker serviks daripada wanita dengan personal hygiene
yang baik. Menurut Wijaya (2010)9, Personal hygiene yang buruk meliputi
penggunaan pembalut dengan dioksin, penggunaan kloset umum yang kurang
saniter, dan penggunaan antiseptik pada serviks. Dari beberapa pendapat diatas
dapat disimpulkan ada banyakfaktor yang dapat mempengaruhi kanker servik
mulai dari hubungan seksual usia dini, pemakaian pil KB jangka lama, merokok,
dan personal hygiene yang buruk pada wanita seperti penggunaan pembalut
dioksin, penggunaan antiseptik, dan lain-lain.
Deteksi dini pada kanker servik dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyakit tersebut. Menurut Elizabeth (2001)10, prosedur
pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan leher rahim diolesi dengan asam
asetat, akan tampak bercak-bercak putih pada permukaan Kanker serviks yang
tidak normal. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa deteksi dini dapat
dilakukan, dan pemeriksaanya cukup sederhana. Contoh metode dalam deteksi
dini pada kanker servik adalah pap smear dan biopsi.

7
Tatik Indrawati dan Heni Fitriyani, “Hubungan Personal Hygiene
Organ Genitaial dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUP Dr Kariyadi
Kota Semarang”, dalam https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-
pencegahan-kanker-servik, diakses pada tanggal 6 September 2018.
8
M. Nadjib Bustan, “Epidemiologi Penyakit Tidak Menular”, dalam
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
9
Delia Wijaya, “Pembunuh Ganas Itu Bernama”, dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
10
Elizabeth, “Cegah kanker pada wanita”, dalam
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=kanker-serviks-wanita-usia-
subur, diakses pada tanggal 6 September 2018.
Pengetahuan seseorang sangat mempengaruhi perilakunya. Menurut
Sukamto (2002)11, pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku terbuka (over behavior) perilaku yang didasari pengetahuan
bersifat langgeng. Pengetahuan juga diperngaruhi oleh faktor antara lain: tingkat
pendidikan; Informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi. Sesuai penelitian
Mulyati (2015)12, terdapat pengaruh positif pendidikan kesehatan melalui film
dengan sikap ibu pada deteksi dini kanker serviks. Upaya preventif utama yaitu:
mengembangkan obat antivirus yang efektif, meningkatkan skrining terhadap
kemungkinan karsinoma serviks, meningkatkan pendidikan dan melakukan
skrining masyarakat yang dianggap menjadi sumber kemungkinanan karsinoma
serviks uteri. Dari kedua pendapat diatas disimpulkan pengetahuan seseorang
tentang penyakit kanker servik sangat mempengaruhi perilaku atau tindakan yang
dilakukan, seperti pencegahan, pengertian, dan cara mengatasi penyakit tersebut.

Daftar Rujukan

11
Surjono Sukamto, ”Sosiologi Suatu Pengantar”, dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
12
S. Mulyati, Suwarsa. O dan AryaI FD, “Pengaruh Media Film tehadap
sikap reposden pada deteksi Dini serviks” dalam
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik, diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Bustan, M.N.2007.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik) diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Elizabeth.(2001). Cegah kanker pada wanita.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=kanker-serviks-wanita-usia-
subur) diakses pada tanggal 6 September 2018.
Indrawati, Tatik dan Heni Fitriyani. 2012. Hubungan Personal Hygiene Organ
Genitaial dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUP Dr Kariyadi Kota
Semarang. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-
deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-
servik) diakses pada tanggal 6 September 2018.
Kartikawati, Ei 2013. Awas!!! Bahaya Kanker payudara & kanker Serviks.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik) diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Mulyati, S., Suwarsa, O dan AryaI FD,. 2015. Pengaruh Media Film tehadap
sikap reposden pada deteksi Dini serviks.
(http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik) diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Prayetni. (2007).Gambaran umum kanker leher rahim.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=kanker-serviks-wanita-usia-
subur) diakses pada tanggal 6 September 2018.
Rasjidi, I. 2009. Epidemiologi Kanker Sekviks.
(http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik) diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Sukamto, S. 2007.Sosiologi Suatu Pengantar. (http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-
pencegahan-kanker-servik) diakses pada tanggal 6 September 2018.
Wijaya, Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama.
(http://scholar.google.co.id/scholar?hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-
dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-pencegahan-kanker-servik) diakses
pada tanggal 6 September 2018.
Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu kebidanan. (http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-
pencegahan-kanker-servik) diakses pada tanggal 6 September 2018.
World Health Organization (WHO). 2006. (http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=pengetahuan%2C-deteksi-dini-dan-vaksinasi-hpv-sebagai-faktor-
pencegahan-kanker-servik) diakses pada tanggal 6 September 2018.

Anda mungkin juga menyukai