SD NEGERI 99 SELUMA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
OLEH:
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SD Negeri 99 Seluma” telah penulis
selesaikan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
oleh penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam ilmu
Tarbiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu. Selesainya skripsi ini
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan ucapan terima kasih
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag., MH, selaku Rektor Institut Agama Islam
ilmu.
2. Dr. Zubaedi, M.Ag, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah menyediakan wadah untuk
penulis khususnya
9
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
NOTA PEMBIMBING .........................................................................................ii
PERSEMBAHAN .................................................................................................iii
MOTO ...................................................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
F. Manfaat Menelitian ....................................................................... 6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................87
B. Saran..............................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
,
12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis dan Indikator Prestasi Belajar ......................................... 13
Jumlah populasi yang menjadi objek penelitian ...................... 41
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Validitas Angket (Item Soal No.1) .................. 53
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Secara Keseluruhan . 54
Tabel 4.3 Skor Hasil Tes Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan 58
Kelas Kontrol ...........................................................................
Tabel 4.4 Distribusi Skor Hasil Tes Siswa Pada Kelas Eksperimen ....... 60
Tabel 4.5 Distribusi Skor Hasil Tes Siswa Pada Kelas KOntrol ............. 62
58
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sangat diperlukan oleh setiap siswa. Siswa yang memiliki kemandirian
mengemukakan gagasan1.
anak yang diterima dari keluarga khususnya orang tua dan lingkungan sekitar.2
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
ditimbulkan dari dalam diri individu terutama minat dan motivasi yang akan
1
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 45
2 1
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 54
3
Martini Jamaris. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013),
h. 89
59
cara belajar, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan terampil
baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik
tinggi. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri siswa
kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan
dibedakan menjadi dua faktor. Menurut Syamsu Yusuf motivasi belajar dapat
mempengaruhi motivasi belajar yaitu: (1) Faktor Fisik meliputi nutrisi (gisi),
menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor eksternal (yang berasal dari
Sosial meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang,
malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan
prasarana atau fasilitas belajar, (2) Faktor Sosial, merupakan faktor manusia
dalam belajar. Hal ini terlihat ketika guru yang bersangkutan berhalangan
saja di dalam kelas sehingga kelas menjadi ramai. Setelah diingatkan oleh guru
lain, siswa kemudian mengerjakan soal-soal yang ada di buku IPA. Selain itu,
dari hasil penelitian juga diketahui bahwa secara umum, siswa yang mandiri
dan mempunyai motivasi tinggi yang mandiri belum mempunyai prestasi yang
baik, sedangkan siswa yang belum mandiri namun mempunyai prestasi yang
baik. Disisi lain, juga terdapat siswa yang baik mempunyai motivasi baik
namun belum mempunyai prestasi yang baik, sedangkan siswa yang belum
Pada observasi kedua, yakni hari Selasa tanggal 22 Mei 2018, guru
kelas hadir kemudian menjelaskan materi pelajaran dan diakhiri dengan siswa
mengerjakan dengan tenag. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan observasi
yang penelitian lakukan sebelumnya, yang mana saat itu guru kelas tidak hadir
6
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), h.12
7
Observasi Awal Penelitian, 15 Mei 2018
61
motivasi belajar yang dimilikinya pun masih rendah hal tersebut terlihat dari
adanya siswa yang masih sangat tergantung pada kehadiran seorang guru di
yang telah ditentukan dikelas V SDN 99 Seluma adalah 70, tetapi dalam
kenyataannya masih ada peserta didik yang nilainya dibawah KKM. Dari 32
Peserta didik hanya 12 orang atau 38% yang tuntas mencapai KKM, dan
Peserta didik yang tidak tuntas mencapai KKM adalah 20 orang atau 62%. 8
belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga para siswa bisa
mempunyai minat untuk mempelajari dan melaksanakan apa yang didapat dari
B. Identifikasi Masalah
8
Observasi Awal Penelitian, 22 Mei 2016
62
orang atau 38% yang tuntas mencapai KKM, dan Peserta didik yang tidak
tuntas mencapai KKM adalah 20 orang atau 62%, dimana KKM pada
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti
membatasi masalah yaitu: prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD
Negeri 99 Seluma. Prestasi belajar dalam hal ini dilihat dari nilai hasil ulangan
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusalan masalah yang ada, tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah:
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua macam yaitu manfaat secara teoritis
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
sekolah.
dan efisien.
64
c. Bagi para guru, hasil penelitian dapat menjadi tolak ukur dan bahan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar
seperti pikiran, perasaan atau hal-hal yang lain dapat ditangkap melalui
didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau
tindakan.10
9
Ely Manizar. Psikologi Pendidikan. (Palembang: Rafah Press, 2009), h. 101
10
Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran, (PT. Rineka Cipta : Jakarta, 2012), h. 20-21.
8
66
Quran. Seperti prestasi belajar yang kita ketahui terdapat di dalam Al-
ranah yaitu:
1) Ranah Kognitif
11
Ely Manizar. Psikologi Pendidikan. (Palembang: Rafah Press, 2009), h. 112
12
Al-Quran dan terjemanhya. 2006. Pustaka Agung Harapan: Surabaya
67
menggunakannya.
teknis.
13
Ely Manizar. Psikologi Pendidikan. (Palembang: Rafah Press, 2009), h. 201
14
Sunarto dan Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 65
68
unsur pembentuknya.
2) Ranah Afektif
terjadi.
15
Undang-Undang Sisdiknas (Sistem pendidikan Nasional). UU RI No. 20 Th. 2003. Jakarta:
Sinar grafika
69
pertimbangan-pertimbangan.16
3) Ranah Psikomotor
16
Ely Manizar. Psikologi Pendidikan. (Palembang: Rafah Press, 2009), h. 89
70
Tabel 2.1
Jenis dan Indikator Prestasi Belajar
Ranah Prestasi
Kategori Indikator
Belajar
A. Ranah 1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan.
Kognitif 2. Dapat membandingkan.
3. Dapat menghubungakan
2. Dapat menggeneralisasikan.
17
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 217
71
yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari
luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi,
18
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), h. 217
72
rinci, yaitu :
a) Minat
b) Disiplin
19
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 332
20
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 109
73
c) Motivasi
ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan
timbul.21
a) Lingkungan
Slameto, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu:
faktor yangberasal dari dalam diri siswa atau internal dan faktordari
21
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2014), h.
75
22
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 332
74
luar atau eksternal. Faktor internal meliputi: (1) faktor fisik, yakni
sebagainya. (2) faktor psikis yaitu faktor yang bersumber dari kondisi
diri siswa atau eksternal, yaitu: (1) fasilitas belajar mencukupi seperti
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor dari dalam diri siswa
inilah yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Minat,
peserta didik.
2) Faktor Eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa diantaranya yaitu
dalam diri siswa (internal) yang meliputi faktor fisik dan psikis dan
faktor dari luar siswa (eksternal) yang terdiri dari lingkungan fisik dan
1) Proses
sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia
2) Perubahan Perilaku
3) Pengalaman
(cultural).24
24
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinyaio, (Rineka Cipta:Jakarta, 2013),
h.22-24
79
3) Pembentukan sikap
pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
25
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinyaio, (Rineka Cipta: Jakarta, 2013),
h.26
26
Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran, (PT. Rineka Cipta : Jakarta, 2012), h. 35
80
2. Kemandirian Belajar
a. Pengertian
mandiri.
anak, atau juga pada konsepsi belajar sendiri atau mengajar diri
sendiri.28
yang efektif.29
pada orang lain, dalam hal ini adalah siswa tersebut mampu melakukan
b. Ciri-ciri Kemandirian
29
Ngalim P. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
30
Kusuma, Doni, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta:
Grasindo, 2007), h. 49
31
Kusuma, Doni, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global ..., h. 65
82
ceramah guru.
dan menyerap.
32
Sarlito Wirawan. Psikologi Sosial. (Jakarta: Rineka Cipta), 2008), h. 125
83
6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain
ciri kemandirian belajar pada setiap siswa akan nampak jika siswa telah
yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri (faktor endogen) dan
33
Prayitno dan Erman. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), h. 89
84
keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan
anak adalah:
34
Hidayatullah, Furqon. Pendidikan Karakter; Membangun Peradaban Bangsa, (Surakarta: Yuma
Pustaka, 2010), h. 18
85
kemandirian juga.
d) Pola asuh orang tua, cara orang tua mengasuh dan mendidik anak
remajanya.
siswa.
86
dalam diri siswa itu sendiri, maupun yang berasal dari luar yaitu
kompetisi. 35
kegiatan korespondensi.
35
W.A. Gerungan. Psikologi Sosial. (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h. 113
36
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah
Menengah Pertama , (Jakarta: Kemendiknas 2010)
88
3. Motivasi Belajar
dalam Belajar Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi
dapat berhasil.
89
b. Sifat-sifat Motivasi
1) Motivasi Intrinsik.
Robbins, Stephen, 2006, “Perilaku Organisasi”, Prentice Hall, edisi kesepuluh Sabardini,
37
2) Motivasi Ekstrinsik
memarahinya.38
2) Kemampuan Belajar
38
Notoadmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009)
91
3) Kondisi Siswa
4) Kondisi Lingkungan
Bagi guru hal ini penting, karena guru terlibat langsung dalam
penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian ini.
antara pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap motivasi belajar
39
J. Winardi, Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen,(Jakarta :Raja Grafindo Persada,
2001)
40
Siti Tsaniatul, “Hubungan Minat Belajar IPA Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Mi
Negeri Sindutan Temon Kulon Progo”, (Skripsi, UIN Palembang, 2012)
93
pengaruh yang positif antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
siswa kelas X TKJ dan TAV di SMK PIRI I Yoyakarta sebesar 8% (2)
sebesar 23% dan (3) terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orang
tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ dan
positif antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa sebesar
ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
41
Diah, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar KKPI Kelas X Program Keahlian TKJ dan TAV di SMK PIRI 1 Yogyakarta”, (Skripsi:
UIN semarang, 2014)
94
Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar dan penelitian yang akan
hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi
Negeri 99 Seluma.
C. Kerangka Berpikir
penelitian ini.
42
Nanik Haryati, “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas
V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun Ajaran 2014/2015”, (Skripsi: UIN semarang,
2015)
95
Kemandiria
n H1
Motivasi
H2
Prestasi
Belajar
H3
Kemandiria
n dan
Motivasi
Belajar
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
D. Definisi Operasional
berusaha melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan
dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak
2. Motivasi siswa adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
E. Hipotesis Penelitian
H1: Ada hubungan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar IPA Siswa SD
Negeri 99 Seluma
Negeri 99 Seluma
H3: Ada hubungan kemandirian dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar
43
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif Edisi Kedua,(Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008), h. 21
97
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Tujuannya adalah untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
facto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada
44
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes). Bandung: Alfabeta, 2017), h. 13
45
Misbahudin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 119
40
98
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I sampai kelas VI. Dalam
Tabel 3.1
Jumlah populasi yang menjadi objek penelitian
Kelas Populasi L P Sampel (25%
dari Populasi)
Kelas 1 20 9 11 5
Kelas 2 23 12 11 6
Kelas 3 21 7 14 5
Kelas 4 25 10 15 6
Kelas 5 20 8 12 5
Kelas 6 22 5 17 5
Jumlah siswa 131 51 80 32
Sumber data : Tata usaha SD Negeri 99 Seluma
b. Sampel
46
I Gusti Ngurah Agma. Statistika Analisis Hubungan Berdasarkan Data Kategorik. (Jakarta:
Rajawali Press, 2011), h. 50
99
n = 25% x N = 25 % x 131 = 32
Ket:
n = Besar sampel
N = Besar populasi48
Jumlah sampel yang diambil 25% dari jumlah populasi (N) yang
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Yang Menjadi Objek Penelitian
Kelas Laki Perempuan Sampel
Kelas 1 2 3 5
Kelas 2 3 3 6
Kelas 3 2 3 5
Kelas 4 2 4 6
Kelas 5 2 3 5
Kelas 6 1 4 5
Jumlah siswa 12 20 32
Sumber data : Tata usaha SD Negeri 99 Seluma
47
Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung. Alfabeta, 2008),h.82
48
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian Suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 130
100
1. Angket
soal minat belajar. Yang sebelumnya sudah diuji cobakan kepada siswa
SD Negeri 99 Seluma.
instrumen yang peneliti gunakan sehingga sumber data pada penelitian ini
Seluma. Adapun skala angket yang digunakan adalah skala likert sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Skala Skor Angket
Alternatif jawaban Bobot nilai
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
Sumber : Sugiyono, 2012
49
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes). Bandung: Alfabeta, 2017), h. 228
101
2. Observasi
3. Dokumentasi
dari sejarah sekolah, keadaan siswa, keadaan tenaga pendidik dan juga
1. Definisi Konseptual
yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), yaitu sebagai berikut :
50
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes). Bandung: Alfabeta, 2017), h. 165
51
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes) ..., h. 174
102
bebas (x). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah minat
2. Definisi Operasional
a. Kemandirian Belajar
b. Motivasi Belajar
itu dapat tercapai. Dengan adanya motivasi belajar, peserta didik akan
hasil yang baik pun akan diperolehnya. Dalam penelitian ini motivasi
keinginan berprestasi.
Prestasi Belajar
ah penguasaan
F. Instrumen Penelitian
oleh responden.
berikut:
Tabel 3.3
Skala Skor Angket
Alternatif jawaban Bobot nilai
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
Sumber : Sugiyono, 2012
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Tentang Kemandirian
Variabel Sub Indikator Jumlah Butir
Angket
Kemandirian 1. Menetapkan a. Membuat rencana 3
belajar siswa tujuan kerja
belajarnya b. Mempersiapkan
sendiri perlengakap yang
menunjang belajarnya
sebelum ke sekolah
2. Memilih dan a. Memanfaatkan buku 4
menentukan b. Memanfaatkan tempat
sendiri sumber atau lingkungan
belajar sekitar
c. Memanfaatkan siapa
saja yang memiliki
keahlian tertentu
siswa lainnya
c. Berani
mengungkapkan
permasalahan yang
dihadapi
d. Memanfaatkan
pengalaman yang
dimiliki untuk
menyelesaikan
masalah
e. Merasa senang dengan
pembelajaran yang
memusatkan pada
pemecahan masalah
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Tentang Motivasi Siswa
Variabel Sub Indikator Jumlah Butir
Angket
Motivasi Intrinsik
Siswa a. Perasaan senang - Senang terhadap pelajaran 4
IPA
- Senang terhadap guru IPA
- Senang mengerjakan IPA
sebagai berikut:
1. Uji Validitas
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
dengan rumus :
∑ (∑ ) (∑ )
r=
∑ (∑ ) } ∑ –(∑ ) }
Keterangan :
Untuk menguji validitas ukur terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
52
Abuzar Asra. Pengantar Statistika II Panduan Bagi Pelajar dan Mahasiswa. (Jakarta:
Rajawali Press, 2014),h. 90
53
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes). Bandung: Alfabeta, 2017), h. 57
54
Riduan. Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 228
107
3. Soal ditulis dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
selanjutnya membandingkan antara rtabel dengan rhitung. Bila rhitung < rtabel
maka Ho ditolak, dan dinyatakan tidak valid. Begitupun sebaliknya bila rhitung
lampiran. Pada tabel dibawah ini dijelaskan secara rinci perhitungan validitas
angket karakter toleransi siswa yaitu: hasil dari data analisis berdasarkan
tabel diatas dapat dicari validitas variabel X item soal nomor 1 dengan
∑ (∑ ) (∑ )
r=
∑ –(∑ ) } ∑ (∑ ) }
DF= N – nr
Keterangan:
df = degrees of freedom
N = number of case
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan.
Tabel 3.6
108
No.
Y X Y2 X2 XY
Subyek
1 80 125 6400 15625 9120
2 65 90 4225 8100 5720
3 80 111 6400 12321 8000
4 70 107 4900 11449 6300
5 60 93 3600 8649 5400
6 75 114 5625 12996 7725
7 70 110 4900 12100 7140
8 80 110 6400 12100 8320
9 65 101 4225 10201 5525
10 70 116 4900 13456 8120
11 80 114 7225 12996 8120
12 65 94 4225 8836 5265
13 80 105 5625 11025 5265
14 70 100 4900 10000 6300
15 60 120 3600 14400 6300
16 75 119 5625 14161 7725
17 70 110 4900 12100 7725
18 80 119 6400 14161 8320
19 65 113 4225 12769 8320
20 70 115 4900 13225 8120
21 80 115 6400 13225 8120
22 65 114 4225 12996 5720
23 80 115 6400 13225 5720
24 70 114 4900 12996 6300
25 60 114 3600 12996 6300
26 75 113 5625 12769 7725
27 70 100 6400 10000 7725
28 80 120 6400 14400 8320
29 65 119 4225 14161 8320
30 70 110 4900 12100 8120
∑ 1845 1920 156275 369538 122310
∑2 3404025 3686400
Sumber: Analisis angket, 2019
−( )( )
=
{ −( ) }{ −( ) }
. −( )( )
=
( )−( ) }{ ( )−( ) }
−
=
{( −( )} { − )}
{(1 )} { }
109
=
√
= = ,
,
jumlah subyek (n= 30) pada taraf signifikan 5%. Dengan cara analisis yang
sama, harga r hitung setiap butir angket yang diperoleh dijabarkan pada
table berikut.
Tabel 3.7
Validitas Soal
2. Uji Realiabilitas
pada ketetapan atau keajaiban alat tersebut dalam menilai apa yang
yang relatif sama. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka
konsistensi suatu alat pengukur didalam pengukur gejala yang sama. Item
yang duji kedalam uji realibilitas adalah item yang valid saja. Penguji
angket.
∑Ѳ
r11 = [( )
][ ]
Ѳ
Keterangan:
Ѳ =varians butir
X = skor total56
55
Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 269
56
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.( Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 50
111
(∑ )
∑
σi2 =
Contoh varians butir 1 = σi2 =
2
( 108 )
10816
32 10816 364 , 5
1 326 , 61
32 32
∑σi2 =326,61+383,78+348,04+355,25+414,29+417,22+713,46+315,8
1+(-701,93)+355,25+249,52+404,44+347,08+384,01+347,33
+355,48+413,38+411,44+346,34+348,74+385,14+350,50+355,25
+417,02+411,69+341,61+313,49+288,81+355,25+243,94+403,94
+348,51 = 9678,65
( X t ) 2
X t
2
N
t
N
2
( 1920 )
369538
32
t
32
369538 115200 254338
t 7948 , 06
32 32
Menghitung Reliabilitas Angket
= −∑
(
k b 2
r11 1
k 1 2t
32 9678,65
r11 1
32 1 7948,06
= (1,032)(1 − 0,616)
yaitu 0,361. Jadi r hitung > r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir
112
angket reliabel.
a. Uji Normalitas
dengan rumus:
k
( fo fe) 2
2
i 1 fe
Keterangan:
= chi kuadrat
fh = banyak parameter
Apabila hasil uji normalitas chi kuadrat < chi kuadrat tabel maka
populasi normal dan apabila hasil uji normalitas chi kuadrat ≥ chi kuadrat
113
2. Uji Homogenitas
∑ − (∑ )
1 =
( − 1)
F=
Keterangan:
F = homogenitas
V = varians
yang artinya varian setiap sampel sama dan apabila hasil uji homogenitas
3.Uji Hipotesis
57
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes). Bandung: Alfabeta, 2017), h. 339
58
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methodes) ..., h. 61
114
∑ ∑ ∑
rxy =
∑ (∑ )² ∑ ² (∑ )²
Keterangan :
X = variabel pertama
Y = variabel kedua
n = jumlah data
rxy = koefisien korelasi antar skor
∑X = jumlah skor
∑Y = jumlah skor total
Rxy = jumlah perkalian skor item dengan skor total
∑X² = jumlah kuadrat skor total
∑Y² = jumlah kuadrat skor total59
Tabel 3.8
Kriteria Interval Kekuatan Hubungan Pada Uji Korelasi
No. Nilai Interval Kekuatan hubungan
1 0,00-0,199 Sangat rendah
2 0,20-0,399 Rendah
3 0,40-0,599 Sedang
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat Kuat
59
Riduan. Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 178
115
BAB IV
1. Sejarah Sekolah
tahun 1951. Pada awal berdirinya sekolah ini bernama SD Lirliran. Dalam
menampung jumlah siswa pada usia Sekolah Dasar yang banyak pada
2. Lokasi Sekolah
3. Keadaan Guru
Tabel 4.1
Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Staff
Status Kepegawaian
Jumlah
Tetap Tidak Tetap
L P L P L P L P L P L P L P
(1) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kepala
Sekolah 1 - 1
58
116
(1) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Guru 1 7 3 20 1 3 5 30
Jumlah
Guru + KS 1 7 3 21 - - 1 3 - - - - 5 31
Tenaga
Administrasi
3 3 -
Petugas
Perpustakaan
1 1 -
Penjaga
Sekolah /
Pesuruh
1 1 -
Sumber: TU SD Negeri 99 Seluma Tahun 2019
Seluma dimana jumlah guru perempuan adalah 30 orang, jumlah guru laki-
4. Jumlah Siswa
Tabel 4.2
Jumlah siswa
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 43 48 91
13 - 15 tahun 8 2 10
16 - 20 tahun 0 0 0
> 20 tahun 0 0 0
Total 51 50 101
rentang umur 6-12 tahun dengan jumlah siswa 91 yang terdiri dari 43
orang laki-laki dan 48 orang perempuan, rentang umur 13-15 tahun terdiri
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana SD Negeri 99 Seluma
Kepala Sekolah
Komite
Sekolah Tata Usaha
Ketua
Kelas
Siswa
tertinggi adalah kepala sekolah, kemudian komite sekolahdan tata usaha, wali
B. Hasil Penelitian
kemandirian (X1), motivasi belajar (X2) dan prestasi belajar (Y). Hasil
pada masing-masing item butir angket maka didapatkan total skor angket
Tabel 4.3
Skor Hasil Angket Kemandirian Belajar (X1)
= 39
Mencari Banyak Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 32
BK = 1 + 3,3 (1,50)
BK = 1 + 3,3 (1,50)
BK = 1 + 4,8
BK = 5,8 dibulatkan menjadi 6
Mencari Panjang Kelas
P=
= = 6,5 = 7
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Kemandirian Belajar (X1)
N = 32
ƩFX = 3204
ƩFX2 = 3022092
M=
M= 100,121
SD= −( )
SD= , − ,
SD= , −100246
SD= ,
SD= 76,19
SD= 2,38
= M + 1 SD ke atas
= 100,121 + 1. 2,38
= 102,50 ke atas
= 100,121 – 1. 2,38
= 100,121 – 2,38
= 97,741= 98 ke bawah
122
Tabel 4.5
Kategori TRS dalam Persentase Variabel Kemandirian Siswa
kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk kemandirian kategori tinggi
Tabel 4.6
Skor Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa (X2)
Nilai terkecil = 79
Mencari nilai Rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 125– 79
= 46
Mencari Banyak Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 32
BK = 1 + 3,3 (1,50)
BK = 1 + 3,3 (1,50)
BK = 1 + 4,8
BK = 5,8dibulatkan menjadi 6
Mencari Panjang Kelas
P=
= = 7,6 = 8
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Motivasi Belajar (X2)
N = 32
ƩFY = 3288
ƩFY2 = 2561177
M= = 102,75
SD= −( )
SD= , − ,
SD= √ , − ,
SD= √ ,
SD= 271,32
SD= 8,47
langkah selanjutnya ialah memasukkan nilai mean (M) dan Standar Deviasi
= M + 1 SD ke atas
= 102,78 + 1 . 8,47
= 111,25 ke atas
= 94,31sampai 111,25
125
= 102,78 – 1. 8,47
= 102,78 – 8,47
= 94,31 ke bawah
Tabel 4.7
Kategori TRS Dalam Persentase Variabel Motivasi Belajar
menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk motivasi belajar
orang siswa (68,75%) dan kategori rendah berjumlah 5 orang siswa (15,62%).
Tabel 4.8
Hasil Nilai Tengah Semester Siswa (Y)
P=
= = 5,71 = 6,66 = 7
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Data Berkelompok Prestasi Belajar (Y)
No. Kelas Frekuensi Nilai FY FY2
Interval Tengah (Y)
1 60-66 3 63.5 190.5 36290.25
2 67-73 5 70.5 352.5 124256.3
3 74-80 15 77.5 1162.5 1351406
4 81-87 3 83.5 250.5 62750.25
5 88-94 4 91.5 366 133956
6 95-101 2 98.5 197 38809
Jumlah 32 485 2519 1747468
Sumber: Analisis Data Hasil Penelitian, 2019
127
N = 32
ƩFY = 2519
ƩFY2 = 1747468
M= = 78,71
SD= −( )
SD= , − ,
SD= , − ,
SD= ,
SD= 220,02
SD= 6,87
langkah selanjutnya ialah memasukkan nilai mean (M) dan Standar Deviasi
= M + 1 SD ke atas
128
= 78,71+ 1 . 6,87
= 85,58 ke atas
= 78,71 – 1. 6,87
= 78,71 – 6,87
= 71,84 ke bawah
Tabel 4.10
Kategori TRS Dalam Persentase Variabel Prestasi Belajar Siswa
tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk prestasi belajar kategori
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
berikut:
Tabel 4.11
Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data Prestasi belajar
(dk)= k-1 (7-1) = 6 maka diperoleh x2tabel pada taraf signifikan 5% sebesar
Tabel 4.12
Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa
Kelas
No Fo Ft (Fo- Ft) (Fo-Ft)2 (Fo- Ft)2/Ft
Interval
1 79-88 3 5 -2 4 0.8
2 89-96 5 6 -1 1 0.16666667
3 97-104 12 7 5 25 3.57142857
4 105-112 7 6 1 1 0.16666667
5 113-120 4 6 -2 4 0.66666667
6 121-128 1 2 -1 1 0.5
Jumlah 32 32 0 36 5.87142857
Sumber: Analisis Data Hasil Penelitian, 2019
130
Selanjutnya membandingkan nilai x2hitung > x2tabel pada derajad kebebasan (dk)= k-
1(6-1)= 5 maka diperoleh x2tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 11,070 dan
diperoleh x2hitung = 1,125maka x2hitung ˂ x2tabel atau 0,125< 11,070 maka data
Tabel 4.13
Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data Prestasi belajar
( )
= ∑ = = = 1,875
(dk)= k-1 (7-1) = 6 maka diperoleh x2tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 12,592
dan diperoleh x2hitung = 1,875 maka x2hitung<x2tabel atau 1,875<12,592 maka data
b. Uji Homogenitas
Tabel 4.14
Varians Kedua Sampel
Kemadirian Motivasi Belajar Prestasi Belajar
N 32 32 32
Kemudian mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:
,
= ,
= 3,55
Apabila hasil uji homogenitas F hitung ≥ F tabel maka data homogen yang
artinya varian setiap sampel sama dan apabila hasil uji homogenitas F
> atau 3,55 > 0,228, maka varian kedua data adalah
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Siswa SD Negeri 99 Seluma
132
∑ ∑ ∑
rxy
∑ (∑ )² . ∑ ² (∑ )²
Keterangan :
X = variabel pertama
Y = variabel kedua
n = jumlah data
Tabel 4.15
Tabel Perhitungan
Kode
X X2 Y Y2 XY
Responden
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 92 8464 75 5625 6900
2 97 9409 80 6400 7760
3 78 6084 60 3600 4680
4 85 7225 70 4900 5950
5 112 12544 90 8100 10080
6 99 9801 80 6400 7920
7 96 9216 75 5625 7200
8 112 12544 90 8100 10080
9 110 12100 85 7225 9350
10 117 13689 90 8100 10530
11 113 12769 90 8100 10170
133
Diketahui:
∑x = 3116
∑y = 2500
∑x2 = 307502
∑y2 = 197550
∑xy = 246290
∑ ∑ ∑
r =
∑ (∑ )² ∑ ² (∑ )²
. ( )( )
r=
( . ( ) )( . ( )
134
r=
( )( )
r=
√
r=
√
r= ,
r = 0,944 x 0,944
r2 = 0,891
Df = N-nr
Df = 32- 2
Df = 30
melihat nilai tabel “r” product moment, ternyata sebesar 30 pada taraf
lebih besar dari r tabel. Ini berarti Ha diterima yang berarti terdapat
KP = r2 x 100%
= 0,891 x 100%
135
= 89,1 %
lain yang tidak ikut dalam penelitian ini. Hasil Uji Correlation dengan
∑ ∑ ∑
rxy
∑ (∑ )² . ∑ ² (∑ )²
Keterangan :
X = variabel pertama
Y = variabel kedua
n = jumlah data
Tabel 4.15
Tabel Perhitungan
Kode X X2 Y Y2 XY
Responden
1 109 11881 75 5625 8175
2 105 11025 80 6400 8400
3 108 11664 60 3600 6480
4 87 7569 70 4900 6090
5 79 6241 90 8100 7110
6 106 11236 80 6400 8480
7 118 13924 75 5625 8850
8 83 6889 90 8100 7470
9 99 9801 85 7225 8415
10 105 11025 90 8100 9450
11 118 13924 90 8100 10620
12 105 11025 80 6400 8400
13 102 10404 70 4900 7140
14 104 10816 70 4900 7280
15 114 12996 75 5625 8550
16 105 11025 65 4225 6825
17 102 10404 80 6400 8160
18 105 11025 75 5625 7875
19 107 11449 85 7225 9095
20 96 9216 70 4900 6720
21 96 9216 80 6400 7680
22 100 10000 65 4225 6500
23 97 9409 70 4900 6790
24 125 15625 80 6400 10000
25 89 7921 75 5625 6675
26 114 12996 85 7225 9690
27 96 9216 75 5625 7200
28 101 10201 75 5625 7575
29 93 8649 75 5625 6975
30 99 9801 80 6400 7920
31 98 9604 95 9025 9310
32 105 11025 90 8100 9450
∑ 3270 337202 2500 197550 255350
Sumber: Analisis Data Hasil Penelitian, 2019
137
Diketahui:
∑x = 3270
∑y = 2500
∑x2 = 337202
∑y2 = 197550
∑xy = 255350
∑ ∑ ∑
r =
∑ (∑ )² ∑ ² (∑ )²
. ( )( )
r=
( . ( ) )( . ( )
r=
( )( )
r=
√
r=
√
r= ,
r =0,64 x 0,64
r2 = 0,41
Df = N-nr
Df = 32- 2
Df = 30
138
melihat nilai tabel “r” product moment, ternyata sebesar 30 pada taraf
lebih besar dari r tabel. Ini berarti Ha diterima yang berarti terdapat
KP = r2 x 100%
= 0,41 x 100%
= 41 %
lain yang tidak ikut dalam penelitian ini. Hasil Uji Correlation dengan
,
Ry. x1x2 = ,
Ry. x1x2 = √ ,
B. Pembahasan
kemandirian pada diri siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa dan
Hasil analisis di atas sejalan dengan teori bahwa kemandirian belajar yang
kemandirian belajar dengan prestasi belajar. Hal ini terlihat dari rhitung = 0,891
lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 0, 220. Adapun
60
Dalyono. Psikologi Pendidikan.( Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 56
140
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil
analisis data diketahui rhitung 0,409 lebih besar dari rtabel dengan taraf
signifikan dimana rhitung X1,X2 sebesar 0,944 lebih besar dari rtabel dengan taraf
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
dengan teori bahwa prestasi belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap
kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa tidak tertarikpada
kegiatan yang berkenaan dengan proses belajar. Siswa juga tidak mengetahui
disampaikan oleh guru. Siswa yang sudah tidak tertarik dan tidak memahami
menguasai dan terlibat dalam kegiatan belajar itu. Hal ini membuat siswa
61
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: rineka Cipta, 2010), h. 55
141
secara langsung saja tidak dapat diterima oleh siswa, apalagi ketika membaca
soal yang diberikan guru tanpa penjelasan. Hasil ini didukung dengan hasil
2013 Volume 2 yang hasilnya menunjukkan ada pengaruh dari prestasi belajar
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar. Seseorang yang memiliki prestasi
siswa dan disertai dengan perhatian yang tinggi akan membantu siswa
penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu di luar
dirinya. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut, semakin besar prestasi
yang ada. Hal ini menjadi dasar baik bagi guru, orangtua, serta lingkungan
untuk dapat mendukung tumbuhnya prestasi pada diri siswa untuk belajar.
diajukan yaitu ada korelasi prestasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada
oleh mutuguru. Guru sebagai orang yang bertanggung jawab secara langsung
siswa untuk lebihbaik dan maju. Selain faktor guru dalam mewujudkan
belajar yang akanbaik juga, biasanya disebabkan oleh fasilitas belajar yang
melibatkanjiwa dan raga, oleh karenanya sebagai prestasi dari proses belajar
55) berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor
daridalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Faktor
bakat, motivasi, minat dan cara belajar, serta ada pula dari luar diri (eksternal)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, salah satunya adalah
optimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negeri 99 Seluma. Hal ini terlihat dari hasil rhitung = 0,891 lebih besar dari
SD Negeri 99 Seluma. Hal ini terbukti dari hasil analisis data diketahui
rhitung 0,409 lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 0, 220.
0,944 lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 0, 220.
terhadap prestasi belajar, yakni sebesar 94%. Dan sisanya dipengaruhi oleh
87
145
B. Saran
saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam prestasi
disarankan kepada peneliti lain, yang ingin meneliti hal yang sama, agar
memperbanyak sampelnya.
3. Bagi siswa, agar hasil penelitian dapat menumbuhkan prestasi belajar siswa
5. Bagi guru agar selalu berupaya meningkatkan kedisiplinan dan minat belajar
belajar siswa.
146
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara
Misbahudin dan Iqbal Hasan. 2014. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.
Jakarta: Bumi Aksara
Ningsih, Asri Budi. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sunarto dan Agung hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta