Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DIAN RIZKY NUGRAHENI

NIM : 201610101121
KELOMPOK : B3
PERTANYAAN:
(1) Mengapa makanan ada yang mudah di telan dan ada yang sukar? Jelaskan mengapa?
Tekstur makanan serta kandungan air di dalam suatu makanan sangat mempengaruhi
tingkat kemudahan maupun kesulitan pengunyahan. Semakin lembut tekstur dan banyak
kandungan air suatu makanan maka akan semakin mudah pula proses pengunyahan
berlangsung. Semakin kasar dan sedikit kandungan air pada makanan maka semakin sulit suatu
makanan dikunyah.
(2) Jelaskan mekanisme timbulnya refleks muntah?
1. Pada saat makanan masuk ke dalam mulut akan merangsang refleks inhibisi oto-oto
pengunyahan, yang menstimulasi membukanya rongga mulut karena rahang bawah turun.
2. Penurunan ini segera menginisiasi refleks regang otot-otot rahang yang menyebabkan
kontraksi otot di sekitar rongga mulut. Hal ini secara otomatis mengangkat rahang bawah
sehingga terjadi penutupan ringga mulut dan oklusi gigi-gigi
3. Oklusi gigi mengakibatkan terdorongnya bolus yang berada di atas permukaan oklusal gigi
bergerak ke pipi
4. Dorongan makanan ini akan menimbulkan penghambatan kontraksi otot-otot rahang
sehingga mulut kembali terbuka
5. Pada saat mulut terbuka, lidah dan pipi akan berfungsi mengangkat kembali makanan ke
atas permukaan gigi-gigi dan mencampur makanan dengan enzim pencernaan di rongga
mulut. Kondisi ini akan terus-menerus terjadi sehingga terjadi pemecahan ukuran partikel
makanan menjadi lebih kecil dan siap untuk ditelan. Kecepatan pencernaan mekanan
sangat tergantung pada luas permukaan total yang dapat menghasilkan getah lambung.
Penghancuran makanan menjadi partikel-partikel halus berfungsi mencegah
eskoriasi/lukanya saluran pencernaan. Dalam hal ini, pergerakan lidah diatur oleh saraf
kranialis ke-12, hypoglossus (Suhartini : 2015).
(3) Mengapa pahit merangsang efek muntah?
Menurut teori, rasa pahit adalah rasa yang kuat dan dapat merangsang refleks muntah
karena pahit dapat dirasakan pada bagian posterior lidah dimana daerah tersebut merupakan
daerah rangsang muntah atau Trigger Zone (CTZ). Bila pada CTZ ini terdapat adanya rangsang,
maka akan dapat menyebabkan gagging refleks khususnya pada bagian posterior rongga mulut.
Rasa pahit juga dapat merangsang impuls saraf sensorik yang di teuskan ke otot melalui
nervus glossofaringeus. Setelah mencapai otak rangsangan motoriknya akan di bawa kembali
ke nervus vagus untuk member reflex muntah. Dimana di dalam rongga mulut terdapat saraf
motorik maupun sensorik yang keduanya saling bekerja sama. Hal inilah yang memberikan
reflex muntah pada seseorang yang merasakan rasa pahit.
(4) Mengapa suhu berpengaruh terhadap penghambatan refleks muntah?
Ketika diberi air hangat maka gagging refleks akan sama seperti ketika tidak diberi
respon suhu. Hal ini terjadi karena pada bagian posterior palatum merupakan daerah rangsang
muntah atau Triggrt Zone (CTZ). Bila pada CTZ ini tedapat adanya rangsang maka akan dapat
menyebabkan gagging refleks, khususnya pada bagian posterior rongga mulut. Akibat
pengaruh suhu, yaitu suhu dingin yang dapat menekan respons gagging refleks karena pada
suhu dingin sistem syaraf bekerja lebih lambat.
SUMBER REFERENSI
Chandra. 2004. Testbook of Dental and Oral Anatomy Physiology and Occlusion. New Delhi:
Jaypee Brothers Publishers.
Ganong, F. William. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jilid I Edisi 17. Jakarta: EGC.
Guyton AC, Hall JE. 1997. Textbook of Medical Physiology. 9th ed.Philadelphia,Pennsylvania:
W. B. Saunders.
Hamzah, Zahreni, dkk. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Fisiologi Blok Stomatognasi II Edisi II.
Jember: Universitas Jember.
Murphy WM. 1971. The Effect of Complete Dentures Upon Taste Perception. Br Dent J. Hal.130,
201-205.
Suhartini. 2015. Modul Mastikasi dan Modalitas Rasa dalam Rongga Mulut. Jember : FKG
Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai