Anda di halaman 1dari 4

Hitungan kalender (Rumus Naegele)

Sebelum Anda mulai menghitung usia kehamilan Anda menggunakan cara ini, Anda harus tahu
dulu siklus haid Anda. Hal ini dikarenakan menghitung menggunakan cara ini biasanya
digunakan pada wanita dengan siklus haid yang teratur seperti setiap 28 hari atau 30 hari. Hal
yang pertama Anda perlu lakukan adalah mengetahui hari pertama haid terakhir Anda atau biasa
disingkat dengan HPHT.

Kemudian caranya adalah :

1. Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)


2. Bulan HPHT dikurang 3 (-3)
3. Tahun HPHT (+1)

Contoh :

1. HPHT 16 Agustus 2017


2. Tanggal HPHT 16+7 = 23
3. Bulan HPHT 8 -3=5
4. Tahun HPHT 2017+1=2018
5. Maka hari perkiraan lahir adalah 23 Mei 2018

Namun jika bulan HPHT tidak bisa dikurangi, seperti Januari (1-3=?) Maka cukup dengan bulan
HPHT ditambah 9 tanpa tahun ditambah.

1. Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)


2. Bulan HPHT ditambah 9 (+9)
3. Tahun HPHT tetap

Contoh :

1. HPHT 20 Januari 2017


2. Tanggal HPHT 20+7=27
3. Bulan HPHT 1+9=10
4. Tahun HPHT 2017
5. Maka hari perkiraan lahir adalah 27 Oktober 2017

Lalu bagaimana dengan usia kandungan. Cukup dengan menambahkan HPHT Anda.

Misal :

HPHT 16 Agustus 2017 maka bulan pertama kelahiran adalah 16 September 2017.

3. Sistem Fundus Uteri


Fundus uteri merupakan puncak rahim. Puncak rahim akan meninggi seiring perkembangan
janin.

Cara ini merupakan cara menghitung usia kehamilan secara manual :

1. Caranya adalah dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut.
2. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim.
3. Jika jaraknya adalah 17 cm, maka usia kehamilan 17 minggu.

4. Deteksi gerakan janin


Kemudian cara menghitung usia kehamilan secara manual selanjutnya adalah dengan mendeteksi
gerakan janin Anda. Namun perlu diingat bahwa cara ini tidak 100 persen akurat.

Caranya pun sangat mudah sesuai dengan namanya :

1. Anda hanya perlu merasakan gerakan janin Anda.


2. Jika Anda merasa bahwa janin sudah mulai bergerak maka diperkirakan usia
kehamilannya adalah 18-20 minggu.
3. Hal ini hanya berlaku bagi wanita yang baru pertama kali hamil.
4. Bagi wanita yang sebelumnya sudah pernah, jika sudah bisa merasakan gerakan janin,
maka usia kehamilan diperkirakan 16-18 minggu.

5. Rumus 4 ⅓
Cara menghitung usia kehamilan secara manual berikutnya adalah dengan rumus 4 ⅓ .

Caranya pun mudah :

Umur kehamilan {(Tanggal sekarang-HPHT) x (4 ⅓)}

Contoh :

1. Sekarang tanggal 22 September 2017 (22-8-2017)


2. HPHT 15 Juli 2017 (16-6-2017)

Maka

1. (tanggal-tanggal), (bulan-bulan) x 4 ⅓


2. (22-16) (8-6) x 4 ⅓
3. 7 hari 2 bulan x 4 ⅓
4. Kemudian yang dikalikan hanya bulannya saja menjadi : 2 x 4 ⅓
5. (2 x 4)+(2 x ⅓)
6. 8 + 0.7
7. 8.7 minggu
8. Ditambahkan dengan 7 hari dalam minggu berarti 1 minggu
9. Maka usia kehamilan 9.7 minggu atau hampir 10 minggu

Perlu diketahui bahwa rumus ini tidak 100 persen akurat, namun bisa dijadikan patokan sebagai
persiapan kelahiran nantinya.

Bagaimana? Menghitung usia kehamilan sendiri cukup mudah bukan? Semoga bermanfaat.
[mg2]

Rumus Naegele

Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman
yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:

Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT
Anda adalah 21 Januari 2018, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:

Tahun: tetap 2018

Bulan: 1+9 = 10

Hari: 21+7= 28

Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 28 Oktober 2018.

Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari pertama
haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2018 maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:

Tahun: 2018+1= 2019

Bulan: 5-3=2

Hari: 1+7= 8

Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 8 Februari 2019.

Rumus Parikh
Rumus Naegele di atas punya kelemahan. Rumus ini hanya dapat diterapkan pada wanita dengan
siklus menstruasi 28 hari. Bagaimana dengan siklus menstruasi kurang atau lebih dari 28 hari?
Jawabannya menggunakan rumus Parikh. Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat
terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.

Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2018. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah
dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2018. Namun jika siklus menstruasi
ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9
bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai