Sebelum Anda mulai menghitung usia kehamilan Anda menggunakan cara ini, Anda harus tahu
dulu siklus haid Anda. Hal ini dikarenakan menghitung menggunakan cara ini biasanya
digunakan pada wanita dengan siklus haid yang teratur seperti setiap 28 hari atau 30 hari. Hal
yang pertama Anda perlu lakukan adalah mengetahui hari pertama haid terakhir Anda atau biasa
disingkat dengan HPHT.
Contoh :
Namun jika bulan HPHT tidak bisa dikurangi, seperti Januari (1-3=?) Maka cukup dengan bulan
HPHT ditambah 9 tanpa tahun ditambah.
Contoh :
Lalu bagaimana dengan usia kandungan. Cukup dengan menambahkan HPHT Anda.
Misal :
HPHT 16 Agustus 2017 maka bulan pertama kelahiran adalah 16 September 2017.
1. Caranya adalah dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut.
2. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim.
3. Jika jaraknya adalah 17 cm, maka usia kehamilan 17 minggu.
5. Rumus 4 â
Cara menghitung usia kehamilan secara manual berikutnya adalah dengan rumus 4 â
.
Contoh :
Maka
Perlu diketahui bahwa rumus ini tidak 100 persen akurat, namun bisa dijadikan patokan sebagai
persiapan kelahiran nantinya.
Bagaimana? Menghitung usia kehamilan sendiri cukup mudah bukan? Semoga bermanfaat.
[mg2]
Rumus Naegele
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman
yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:
Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT
Anda adalah 21 Januari 2018, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Bulan: 1+9 = 10
Hari: 21+7= 28
Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari pertama
haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2018 maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Bulan: 5-3=2
Hari: 1+7= 8
Rumus Parikh
Rumus Naegele di atas punya kelemahan. Rumus ini hanya dapat diterapkan pada wanita dengan
siklus menstruasi 28 hari. Bagaimana dengan siklus menstruasi kurang atau lebih dari 28 hari?
Jawabannya menggunakan rumus Parikh. Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat
terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.
Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2018. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah
dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2018. Namun jika siklus menstruasi
ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9
bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2018.