Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Alat Kontrasepsi KB Hormonal

Sasaran : Pasangan Usia Subur

Hari/ Tanggal : Senin, 22 Maret 2021

Waktu : 60 menit

Tempat : Posyandu Desa Cepiring, Kab.Kendal

Penyuluh : Lailul Mafitri Windriani

1. Latar Belakang
Kontrasepsi hormonal adalah metode kontrasepsi yang bekerja mencegah
indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan
menjaga agar dinding-dinding Rahim tak menyokong terjadinya kehamilan
yang tidak dikehendaki. Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang
mengandung estrogen dan progesteron. Metoda KB hormonal adalah memakai
obat-obatan yang mengandung 2 hormon, yaitu estrogen dan progestin.

2. Diagnosis
Kurang Pengetahuan Tentang KB Hormonal

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui
tentang Alat Kontrasepsi KB Hormonal.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian KB Hormonal
b) Peserta dapat Menyebutkan Macam Macam KB Hormonal
c) Peserta dapat menjelaskan Mekanisme Kerja KB Hormonal
d) Peserta dapat menjelaskan efektifitas KB Hormonal
e) Peserta dapat menjelaskan efek samping dari KB Hormonal
f) Peserta dapat menjelaskan indikasi dan kontra indikasi dari
penggunaan KB Hormonal

4. Isi Materi (Terlampir)


a. Pengertian KB Hormonal
b. Macam – macam KB Hormonal
c. Mekanisme KB Hormonal
d. Cara Kerja KB Hormonal
e. Efektifitas Kontrasepsi Hormonal
f. Efek samping KB Hormonal
g. Indikasi dan Kontra indikasi KB Hormonal

5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

6. Media
a. Power Point
b. Laptop
c. Lembar Balik

7. Kegiatan Pembelajaran

Wakt Kegiatan Penyuluh Sasaran


u Penyuluhan

5 Pembukaan: • Memberi salam • Menjawab salam


menit • Salam • Memperkenalkan • Mendengarkan
• Perkenalan diri • Memperhatikan
• Tujuan • Menjelaskan tujuan
penyuluhan

10 Inti: • Memberikan • Menyimak dan


menit Menjelaskan pengertian singkat mendengarkan
materi tentang HIV • Menyimak dan
secara • memberikan sedikit mendengarkan
sistematis gambaran risiko • Memperhatikan dan
terdampak dengan mendengarkan
tayangan data
konfirmasi HIV
• Menjelaskan cara
penularan, media
dan pencegahan HIV

10 Evaluasi: • Memberikan kesempatan • Memberikan pertanyaan


menit Tanya pada peserta untuk
jawab bertanya. • Menjawab pertanyaan
• Memberikan pertanyaan
kesempatan pada peserta
untuk
menjelaskan/menyebutkan
kembali dari materi yang
telah disampaikan

5 Penutup: • Membacakan • Mendengarkan


menit Kesimpulan kesimpulan materi • Menerima leaflet
Terima kepada peserta dengan antusias
kasih • Membagikan leaflet • Mendengarkan
• Mengucapkan terima • Menjawab salam
kasih atas peran
serta peserta
• Mengucapkan salam
penutup

8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
a)Peserta hadir 20 orang
b)Penyuluhan dilakukan di halaman Posyandu cepiring
b. Proses
a)Peserta mendengarkan dan menyimak materi penyuluhan
b)Peserta aktif mengajukan pertanyaan
c)Peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar
d)Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
c. Evaluasi Hasil

No Pertanyaan Respon Nilai

1 Apa kelebihan dan keuntungan KB


Hormonal?
2 Bagaimana mengatasi efek samping KB
Hormonal?

3 Bagaimana cara penggunaan KB Hormonal?

4 Berapa lama jangka waktu KB Hormonal

Nilai Akhir (Jumlah/5)

9. Daftar Pustaka
Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar
Harapan : Jakarta
Saifudin BA,dkk.2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi .
Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo : Jakarta
Setya Arum dkk. 2009. Panduan lengkap Pelayanan KB Terkini. Nuha
Medika: Jogjakrta
Pendit.Bram U. 2006. Ragam Metode Kontrasepsi. EGC:Jakarta

10. Lampiran
Alat Kontrasepsi KB Hormonal

A. Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang mengandung
estrogen danprogesteron. Metoda KB hormonal adalah memakai obat-
obatan yang mengandung 2 hormon, estrogen dan progestin.

B. Macam-Macam Kontrasepsi Hormonal


a. Pil
Pil di bagi menjadi 2 yaitu
1. Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi antara
hormon estrogen dan progesteron di mana pil kombinasi ini di
bagi menjadi beberapa jenis yaitu:
2. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang
mengandung hormone aktif estrogen/ progestin dalam dosis yang
sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
3. Bifaasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan 2 dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
4. Trifasik: pil yang tersedia dalam 21 tablet yang mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan 3 dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
5. Pil progestin / minipil adalah pil yang hanya mengandung
progesteron saja dimana
b. Suntik
Suntik di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Suntikan kombinasi yaitu: 25 mg Depomedroksiprogesterom
Asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang di berikan injeksi IM, 1
bulan sekali(cyclofem), dan 50 mg . Noretindron dan 5 mg
estradiol valerat yang di beriukan IM 1 bulan sekali.
2. Suntikan progestin di bagi menjadi 2 jenis yaitu:
Depo medroksiprogesteron asetat(depoprovera) mengandung
150mg (DMPA) yang di berikan setiap 3 bulan dengan cara di
suntik IM dan Depon nerotisteron enantat(deponoristerat), yang
mengandung 200 mg noretindron enantat, di berikan setiap 2 bulan
dengan cara suntik IM
c. Implan yaitu alat kontrasepsi yang berupa kapsul tipis yang fleksibel
yang dibuatsemacam karet lunak yang berisi hormon yang sintetik
( jenis progesteron), yang dipasang dibawah kulit wanita pada lengan
atas, melalui operasi kecil. 4. AKDR dengan Progestin (steroid)
d. AKDR dengan prigestin yaitu AKDR yang mengandung progesteron
dari mirena yang mengandung levonogestrel.

C. Cara Kerja
a. Pil :
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi
- Lendir servik mengental sehingga sehingga sulit di lalui sperma.
-Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula
b. Suntikan
- Menekan ovulasi
- Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu
- Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
c. Implan
- Mengentalkan lendir serviks
- Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
- Mengurangi transportasi sperma
- Menekan ovulasi
d. IUD
- Mencegah terjadinya pembuahan dengan cara mengeblok bersatunya
ovum dan telur
- Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
- Menginaktifkan sperma

D. Efektifitas Kontrasepsi Hormonal


a. Pil
- Kombinasi :1 kehamilan per 1000 perempuan dalam 1 tahun
penggunaan.
- Minipil : sangat efektif 98,5%. (Setyaarum,2009)
b. Suntik
- Kombinasi : sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
sebelum tahun pertama penggunaan
- Progestin : sangat efektif 0,3 kehamilan per100 perempuan pertahun
c. Implan
Sangat efektif ( kegagalan 0,2-1 kehamilan per100 perempuan)
d. IUD
Sangat efektif yaitu 0,5-1 kehamilan per perempuan selama 1 tahun
pertama
E. Indikasi dan Kontraindikasi
a. Pil
Indikasi :
- Usia reproduksi karena Pil KB tidak direkomendasikan bagi wanita
yang berumur > 35 tahun karena dapat meningkatkan resiko bagi
kesehatan wanita tersebut
- Telah memiliki anak atau belum memiliki anak baik , yang sudah
maupun yang belum memiliki anak dapat menggunakan pil kombinasi,
karena pengunaan KB Pil cepat mengembalikan kesubursn seteleh
pemakaian dihentikan
- Gemuk atau kurus, karena memiliki efek samping yang berbeda-beda
pada penggunanya

Kontraindikasi

- Hamil atau di duga hamil seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan mengkonsumsi pil KB karena mungkin akan membuat cacat
bayi yang dikandung.
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin
saja perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang
akan bertambah parah jika mengkonsumsi Pil (Ca Serviks dll)
- Kanker payudara atau riwayat kanker payudara karena penggunaan Pil
KB menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara
- Sering lupa menggunakan pil, karena jika tidak dapat menggunakan pil
secara teratur keefektifitasannya juga akan berkurang.
- Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus
- Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme/penyempitan
pembuluh darah
b. Suntikan
Indikasi:
- Usia reproduksi karena kontrasepsi kombinasi tidak direkomendasikan
bagi wanita yang berumur > 35 tahun karena dapat meningkatkan
resiko bagi kesehatan wanita tersebut dan mempengaruhi metabolisme
tubuh
- Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak , yang belum
memiliki anak yang sudah maupun yang belum memiliki anak dapat
menggunakan mini suntik, karena pengunaan KB suntik
cepatmengembalikan kesuburan.
- Ingin mendapat kontrasepsi dengan efektifitas tinggi, efektivitas suntik
kombinasi tinggi
- Menyusui asi pasca persalinan > 6 bulan, Selama 6 bulan menyusui
esklusif dan tidak boleh menggunakan kontrasepsi kombinasi, ketika
tidak memberi asi eksklusif maka diperbolehkan menggunakan asi
eksklusif

Kontra Indikasi:

- Hamil atau di duga hamil, seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan mengkonsumsi suntik kombinasi karena mungkin akan
membuat cacat bayi yang dikandung.
- Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan dapat mengurangi
kualitas dan kwantitas ASI
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin
saja perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang
akan bertambah parah jika mengkonsumsi kontrasepsi kombinasi (Ca
Serviks dll)
- Penyakit hepatitis karena estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan
perubahan metabolisme ,dalam hati, jadi pada wanita yang menderita
penyakit hati sebaiknya menggunakan kombinasi
c. Implant/AKBK
Indikasi:
- Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak yang sudah
maupun yang belum memiliki anak dapat menggunakanimplan, karena
pengunaan implant cepat mengembalikan kesuburan seteleh
pemakaian dihentikan
- Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui karena implan efektiftas cukup tinggi dan progestin
tidak mengganggu kwantitas maupun kwalitas ASI
- Mempunyai TD tinggi < 180/110 mmHg, hormone progesterone dapat
meningkatkan tekanan darah, dapat diberikan progesterone dalam
dosis rendah dan perlu pengawasan

Kontraindikasi :

- Hamil atau di duga hamil seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan mengkonsumsi implant karena mungkin akan membuat cacat
bayi yang dikandung.
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin
saja perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang
akan bertambah parah jika menggunakan implan(Ca Serviks dll)
- Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
karenapenggunaanimplan menyebabkan perkembangan jaringan
stroma payudara
- Tidak dapat menerima gangguan haid terutama amenorea, suntikan
implant menyebabkan amenorea atau tidak dating haid
d. IUD
Indikasi
- Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak yang sudah
maupun yang belum memiliki anak dapat menggunakanimplan, karena
pengunaan implant cepat mengembalikan kesuburan seteleh
pemakaian dihentikan
- Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui karena implan efektiftas cukup tinggi dan progestin
tidak mengganggu kwantitas maupun kwalitas ASI
- Mempunyai TD tinggi < 180/110 mmHg, hormone progesterone dapat
meningkatkan tekanan darah, dapat diberikan progesterone dalam
dosis rendah dan perlu pengawasan

Kontraindikasi :

- Hamil atau di duga hamil seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan menggunakan IUD karena mungkin akan membuat cacat bayi
yang dikandung.
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin
saja perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang
akan bertambah parah jika menggunakan IUD (Ca Serviks dll)
- Kanker payudara atau riwayat kanker payudara karena penggunaan
IUD menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara
- Menderita vaginitis, salvingitis, endometritis, dengan memakai KB
IUD dapat memperparah keadaan

MEDIA : LEMBAR BALIK


PENGGUNAAN KB HORMONAL

Oleh :
Kelompok 3
Virginia Henderson

PRODI DIV KEPERAWATAN MAGELANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020/2021
KONTRASEPSI HORMONAL

Kontrasepsi hormonal adalah metode kontrasepsi mengandung estrogen dan


progesterone yang bekerja mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur,
mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong
terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki.
MACAM-MACAM KONTRASEPSI HORMONAL

1. Kontrasepsi Pil
Kontrapsesi pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.

2. Suntik
Suntik di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Suntikan kombinasi yaitu 25 mg Depomedroksiprogesterom Asetat dan 5 mg
estradiol sipionat yang di berikan injeksi IM, 1 bulan sekali(cyclofem), dan 50 mg .
Noretindron dan 5 mg estradiol valerat yang di beriukan IM 1 bulan sekali.
2. Suntikan progestin di bagi menjadi 2 jenis yaitu Depo medroksiprogesteron
asetat(depoprovera) mengandung 150mg (DMPA) yang di berikan setiap 3 bulan
dengan cara di suntik IM dan Depon nerotisteron enantat(deponoristerat), yang
mengandung 200 mg noretindron enantat, di berikan setiap 2 bulan dengan cara
suntik IM

3. Implan
Impan yaitu alat kontrasepsi yang berupa kapsul tipis yang fleksibel yang
dibuatsemacam karet lunak yang berisi hormon yang sintetik ( jenis progesteron), yang
dipasang dibawah kulit wanita pada lengan atas, melalui operasi kecil.
4. IUS
Kontrasepsi berbahan dasar plastic berbentuk T yang mengandung hormone progestin
Macam-macam KB Hormonal
MEKANISME KONTRASEPSI HORMONAL

Hormon estrogen dan progesteron


memberikan umpan balik, terhadap kelenjar
hipofisis melalui hipotalamus sehingga
terjadi hambatan terhadap perkembangan
folikel dan proses ovulasi.

Melalui hipotalamus dan hipofisis,


estrogen dapat menghambat pengeluaran
Folicle Stimulating Hormone(FSH) sehingga
perkembangan dan kematangan Folicle De
Graaf tidak terjadi.Di samping itu
progesteron dapat menghambat pengeluaran
Hormone Luteinizing (LH). Estrogen
mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil
konsepsi mencapai uterus endometrium
yang belum siap untuk menerima implantasi
EFEKTIVITAS DAN JANGKA WAKTU KONTRASEPSI HORMONAL

\
EE
Beberapa fakta tentang kontasepsi IUD
Hormonal :

 Kontrasepsi hormonal yang


ditempatkan pada Rahim dan
melepaskan hormone
 Mengandung hormone
progesterone yang berfungsi untuk
memproduksi lendir pada leher
Rahim agar sperma sulit mencapai
sel telur, menipiskan dinding Rahim
dan bisa menghentikan ovulasi
 Dapat dipasang hingga 48 jam
setelah persalinan. Lewat 48 jam,
tunda pemasangan hingga 4 minggu
berikutnya / lebih
 Penggunaan harus diganti dalam
jangka waktu 3-5 tahun
 Dapat jadi solusi bagi wanita
dengan mestruasi yang lama, deras
dan menyakitkan

3-5 Tahun
EFEK SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL
EFEK SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL

Anda mungkin juga menyukai