Anda di halaman 1dari 18

Contoh Analisa data

Data Demografi
 Jumlah anak usia sekolah dasar dan keluarganya yang diidentifikasi sebagai
sample sebanyak 55.
 Usia anak sekolah dasar bervariasi mulai dari 6 tahun sampai dengan 12 tahun
 Jenis kelamin anak usia sekolah dasar 45.5% laki-laki, 54.5% perempuan
 Tingkat sekolah (kelas) bervariasi mulai dari kelas I SD sampai dengan kelas VI
SD
 Jenis pekerjaan orang tua anak usia sekolah dasar mayoritas wiraswasta/dagang
32.7% dan karyawan/swasta 32.7%
 Pendapatan keluarga perbulan rata-rata di atas UMR sebanyak 44%

Analisa Data

Data Diagnosa Keperawatan


Data kuesioner: Risiko peningkatan kejadian anemia gizi
 Persentase anemia anak usia besi pada anak usia sekolah dasar di
sekolah dasar 85.5% dengan rata- Kelurahan Pancoran Mas khususnya di
rata Hb 11.1gr%, nilai Hb RW I dan RW II b.d
terendah 9.1gr% dan nilai Hb - Kurang pengetahuan orang tua anak
tertinggi 12.6gr% (normal Hb ≥ sekolah dasar tentang gizi khususnya
12 gr%). zat gizi besi di Kelurahan Pancoran
 Konsumsi sayuran hijau anak usia Mas khususnya di RW I dan RW II
sekolah dasar rata-rata 4.5x/mg - Pola makan yang tidak sesuai dengan
(normal tiap hari) kebutuhan anak usia sekolah dasar di
 Konsumsi lauk hewani anak usia Kelurahan Pancoran Mas khususnya di
sekolah dasar rata-rata 4.9x/mg RW I dan RW II
(normal tiap hari)
 Frekuensi makan anak usia
sekolah dasar rata-rata 2x/hr
sebanyak 38.2% (normal 3x/hr)
 Perilaku cuci tangan pakai air saja
45.5%, yang tidak cuci tangan
1.8%
 Jajan yang dibeli anak usia
sekolah dasar 23.6% adalah ciki
dan sejenisnya
 Anak usia sekolah dasar yang
tidak makan sebelum berangkat
sekolah adalah 9.1%
 Yang dimakan anak usia sekolah
dasar saat makan sebelum
berangkat sekolah adalah nasi dan
lauk 36.4%; nasi dan mie 14.5%
 Anak yang tidak makan sebelum
sekolah orang tua beralasan anak
tidak biasa 3.6%; ibu repot/tidak
ada waktu 3.6%
 Anak usia sekolah dasar yang
menderita sakit dalam satu bulan
terakhir sebanyak 60% dengan
jenis sakit yang diderita adalah
batuk pilek 27.3%, panas 12.7%
serta batuk pilek dan panas 10.9%
 Tingkat pengetahuan orang tua
tentang makanan bergizi 29.1%
kurang, dan 30.9% sedang.
 Status gizi anak usia sekolah dasar
36.4% kurang, 3.6% buruk.
Data observasi:
 Observasi pada kunjungan rumah
10 keluarga binaan terdapat 30%
keluarga tidak memasak sendiri
(beli di warung), jam makan anak
usia sekolah dasar tidak teratur,
yang dibeli hanya satu macam
lauk saja.
Data Windshiel survey:
 Pemanfaatan lahan untuk
tanaman sumber zat besi belum
ada, rata-rata tanaman buah
seperti mangga, jambu.
 Masih tampak lahan kosong yang
belum dioptimalkan.
 Pedagang bahan makanan sehari-
hari yang mengandung zat besi
hampir dijumpai tiap gang RT,
bahan yang dijual kondisinya
segar.
 Dijumpai anak-anak main di
lapangan siang hari beberapa
tanpa sandal, beberapa anak
mengorek-ngorek tanah dengan
tangan, main di got tanpa sandal.
 Dijumpai kerumunan anak sedang
jajan dengan jenis jajanan yang
mengandung zat pewarna (saus)
dan zat penyedap rasa.
Data kuesioner: Risiko penurunan prestasi belajar pada
 Persentase anemia anak usia anak usia sekolah dasar di Kelurahan
sekolah dasar 85.5% dengan rata- Pancoran Mas khususnya di RW I dan
rata Hb 11.1gr%, nilai Hb RW II b. d. kejadian anemia gizi besi
terendah 9.1gr% dan nilai Hb pada anak usia sekolah dasar di
tertinggi 12.6gr% (normal Hb ≥ Kelurahan Pancoran Mas khususnya di
12 gr%). RW I dan RW II
 Status gizi anak usia sekolah dasar
36.4% kurang, 3.6% buruk.
 Anak usia sekolah dasar yang
tidak makan sebelum berangkat
sekolah adalah 9.1%
 Yang dimakan anak usia sekolah
dasar saat makan sebelum
berangkat sekolah adalah nasi dan
lauk 36.4%; nasi dan mie 14.5%
 Anak yang tidak makan sebelum
sekolah orang tua beralasan anak
tidak biasa 3.6%; ibu repot/tidak
ada waktu 3.6%
 Anak usia sekolah dasar yang
menderita sakit dalam satu bulan
terakhir sebanyak 60% dengan
jenis sakit yang diderita adalah
batuk pilek 27.3%, panas 12.7%
serta batuk pilek dan panas 10.9%
Contoh Renpra Komunitas

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
DENGAN ANEMIA GIZI BESI DAN KELUARGANYA
DI KELURAHAN PANCORAN MAS, KECAMATAN PANCORAN MAS
KOTA DEPOK TAHUN 2007

Diagnosa Tujuan Umum Rencana Kegiatan Evaluasi


Keperawatan Dan Khusus Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator
Komunitas
Risiko peningkatan Tujuan Umum:
kejadian anemia gizi Setelah dilakukan tindakan  Pendidik  Pendidika Pengetahuan Pre dan post test, Mahasiswa,
besi pada anak usia keperawatan selama ± 1 an kesehatan n kesehatan masyarakat dengan kader,
sekolah dasar di tahun diharapkan jumlah tentang anemia (orang tua) peningkatan rata- puskesmas
Kelurahan Pancoran kejadian anemia gizi besi gizi besi, gizi meningkat rata post tes 20%
Mas khususnya di RW menurun dari 85.5% anak usia dari pre test
I dan RW II b.d. menjadi 20% di Kelurahan sekolah dasar
 Kurang Pancoran Mas khususnya
pengetahuan orang di RW I dan RW II  Proses  Bentuk Terbentuknya Terbentuk Mahasiswa,
tua anak sekolah kelompok kelompok kelompok peduli kelompok peduli kader, toma
dasar tentang gizi Tujuan khusus: peduli anemia/kelompok anemia/kelompok
khususnya zat gizi Setelah dilakukan tindakan anemia/kelomp peduli anak usia peduli anak usia
besi keperawatan selama 4 ok peduli anak sekolah dasar sekolah dasar di
 Pola makan minggu diharapkan: usia sekolah 2 RW
yang tidak sesuai  Peningkatan dasar percontohan (RW
dengan kebutuhan pengetahuan I dan RW II)
anak usia sekolah masyarakat (orang tua
dasar anak sekolah dasar)  Partners  Peningkata Terbentuk taman Terbentuk taman Mahasiswa,
Dimanifestasikan tentang gizi khususnya hip n kerjasama gizi di komunitas gizi di 2 RW kader, toma
dengan: zat gizi besi lintas program RW percontohan (RW
 Persentase dan lintas I dan RW II)
anemia anak usia  Terjadi perubahan pola sektor
sekolah dasar 85.5% makan anak usia membuat
dengan rata-rata Hb sekolah dasar sesuai taman gizi di
11.1gr%, nilai Hb kebutuhan komunitas RW
terendah 9.1gr% dan
nilai Hb tertinggi  Melakuka Peningkatan Kognitif: tugas Mahasiswa,
12.6gr% (normal Hb  Penyulu n kognitif, kesehatan 1 kader,
≥ 12 gr%) han pemberdayaan psikomotor, Psikomotor: puskesmas
 Konsumsi kesehatan, keluarga dalam afektif keluarga tugas kesehatan 3
sayuran hijau anak terapi mengatasi anak dalam Afektif: tugas
usia sekolah dasar intervensi usia sekolah melaksanakan 5 kesehatan 1-5
rata-rata 4.5x/mg keperawatan dasar dengan tugas kesehatan (tool evaluasi
(normalnya setiap anemia/gizi keluarga terlampir)
hari) melalui
 Konsumsi lauk kunjungan
hewani anak usia rumah
sekolah dasar rata-
rata 4.9x/mg
(normalnya setiap
hari)
 Frekuensi makan
anak usia sekolah
dasar rata-rata 2x/hr
sebanyak 38.2%
 Perilaku cuci
tangan pakai air saja
45.5%, yang tidak
cuci tangan 1.8%
 Jajan yang dibeli
anak usia sekolah
dasar 23.6% adalah
ciki dan sejenisnya
 Anak usia sekolah
dasar yang tidak
makan sebelum
berangkat sekolah
adalah 9.1%
 Yang dimakan anak
usia sekolah dasar
saat makan sebelum
berangkat sekolah
adalah nasi dan lauk
36.4%; nasi dan mie
14.5%
 Anak yang
tidak makan
sebelum sekolah
orang tua beralasan
anak tidak biasa
3.6%; ibu repot/tidak
ada waktu 3.6%
 Anak usia
sekolah dasar yang
menderita sakit
dalam satu bulan
terakhir sebanyak
60% dengan jenis
sakit yang diderita
adalah batuk pilek
27.3%, panas 12.7%
serta batuk pilek dan
panas 10.9%
 Tingkat pengetahuan
orang tua tentang
makanan bergizi
29.1% kurang, dan
30.9% sedang.
 Status gizi anak
usia sekolah dasar
36.4% kurang, 3.6%
buruk.
 Observasi pada
kunjungan rumah 10
keluarga binaan
terdapat 30%
keluarga tidak
memasak sendiri
(beli di warung), jam
makan anak usia
sekolah dasar tidak
teratur, yang dibeli
hanya satu macam
lauk saja.
 Dijumpai
kerumunan anak
sedang jajan dengan
jenis jajanan yang
mengandung zat
pewarna (saus) dan
zat penyedap rasa

Risiko penurunan Tujuan Umum:  Proses  Bentuk Terbentuknya Terbentuk Mahasiswa,


prestasi belajar pada Setelah dilakukan tindakan kelompok kelompok kelompok peduli kelompok peduli kader, toma
anak usia sekolah dasar keperawatan selama ± 1 peduli anemia/kelompo anemia/kelompok
di Kelurahan Pancoran tahun diharapkan tidak anemia/kelomp k peduli anak peduli anak usia
Mas khususnya di RW terjadi penurunan prestasi ok peduli anak usia sekolah sekolah dasar i 2
I dan RW II b.d. belajar pada anak usia usia sekolah dasar RW percontohan
kejadian anemia gizi sekolah dasar di Kelurahan dasar (RW I dan RW
besi pada anak usia Pancoran Mas khususnya II)
sekolah dasar di di RW I dan RW II
Kelurahan Pancoran  Empowe  Pemberian Terlaksana Terlaksana Mahasiswa,
Mas khususnya di RW Tujuan Khusus: ring makanan PMTAS secara PMTAS tiap 1 kader, toma
I dan RW II Setelah dilakukan tindakan tambahan anak swadana bulan sekali
dimanifestasikan keperawatan selama 4 sekolah masyarakat secara swadana
dengan: minggu diharapkan: (PMTAS) masyarakat di 2
 Persentase  Peningkatan perbaikan secara swadana RW percontohan
anemia anak usia kondisi anak sekolah masyarakat (RW I dan RW
sekolah dasar 85.5% dasar II)
dengan rata-rata Hb
11.1gr%, nilai Hb  Upaya Terlaksana Terlaksana Mahasiswa,
terendah 9.1gr% dan  Empowe kesehatan kegiatan kegiatan kader,
nilai Hb tertinggi ring masyarakat posyandu anak posyandu anak puskesmas
12.6gr% (normal Hb (UKM) pada usia sekolah usia sekolah
≥ 12 gr%) kelompok anak dasar secara dasar tiap 1 bulan
 Anak usia sekolah usia sekolah swadana sekali secara
dasar yang
menderita sakit dasar masyarakat swadana
dalam satu bulan (posyandu masyarakat
terakhir sebanyak anak usia
60% dengan jenis sekolah dasar)
sakit yang diderita secara swadana
adalah batuk pilek masyarakat
27.3%, panas 12.7%
serta batuk pilek dan
panas 10.9%
 Anak usia sekolah
dasar yang tidak
makan sebelum
berangkat sekolah
adalah 9.1%
 Yang dimakan anak
usia sekolah dasar
saat makan sebelum
berangkat sekolah
adalah nasi dan lauk
36.4%; nasi dan mie
14.5%
 Anak yang tidak
makan sebelum
sekolah orang tua
beralasan anak tidak
biasa 3.6%; ibu
repot/tidak ada
waktu 3.6%
 Status gizi anak usia
sekolah dasar 36.4%
kurang, 3.6% buruk.

Contoh Prioritas masalah komunitas

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Diagnosa Keperawatan Pembobotan Jumlah


A B C D E F G H I J K
1 Risiko peningkatan kejadian anemia gizi besi pada anak usia sekolah
dasar di Kelurahan Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II b.d. 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 44
 Kurang pengetahuan orang tua anak sekolah dasar tentang gizi
khususnya zat gizi besi
 Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak usia
sekolah dasar
2 Risiko penurunan prestasi belajar pada anak usia sekolah dasar di
Kelurahan Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II b.d. kejadian 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 38
anemia gizi besi pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Pancoran
Mas khususnya di RW I dan RW II

Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah A: Risiko terjadi F: Sesuai program pemerintah K: Sumber daya
2. Rendah B: Risiko parah G: Tempat
3. Cukup C: Potensial penkes H: Waktu
4. Tinggi D: Minat Masyarakat I: Dana
5. Sangat tinggi E: Kemungkinan diatasi J : Fasilitas kesehatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS BERDASAR PRIORITAS MASALAH

1. Risiko peningkatan kejadian anemia gizi besi pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II b.d.
 Kurang pengetahuan orang tua anak sekolah dasar tentang gizi khususnya zat gizi besi
 Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah dasar
2. Risiko penurunan prestasi belajar pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II b.d. kejadian anemia gizi besi
pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II
Contoh POA

RENCANA KERJA (PLAN OF ACTION/POA) KOMUNITAS


PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
DENGAN ANEMIA GIZI BESI DAN KELUARGANYA
DI KELURAHAN PANCORAN MAS, KECAMATAN PANCORAN MAS
KOTA DEPOK TAHUN 2007

No Rencana Kegiatan Tujuan Kegiatan Sumberdaya

Penanggung Waktu Alokasi Dana Tempat


Jawab Pelaksanaan Pelaksanaan

1 Bentuk kelompok peduli Adanya kelompok dari-oleh- untuk- Mahasiswa, kader, Oktober minggu Swadana Rw I dan II
anemia/kelompok peduli masyarakat yang memperhatikan populasi toma 4-5 masyarakat
anak usia sekolah dasar anak usia sekolah dasar di wilayahnya
sehingga dapat secara mandiri mengatasi
masalah yang muncul pada populasi
tersebut.

2 Pendidikan kesehatan Memberikan pemahaman orang tua anak Mahasiswa, kader, Nopember Mahasiswa, Tiap-tiap RW
tentang anemia gizi besi, usia sekolah dasar agar mampu memilih kelompok peduli minggu 1-2 kelompok terutama RW I
gizi anak usia sekolah makanan yang baik & mengetahui anemia/kelompok peduli anemia/ dan RW II
dasar pada orang tua anak manfaat makanan bagi tubuh sehingga peduli anak usia kelompok
usia sekolah dasar berperilaku mengkonsumsi makanan gizi sekolah dasar peduli anak
seimbang serta memahami akibat usia sekolah
kekurangan gizi, akibat anemia gizi besi dasar
& cara mengatasinya.
3 Membuat taman gizi di Mendidik perilaku komunitas RW Mahasiswa, Nopember Swadana RW I dan II
komunitas RW khususnya orang tua anak usia sekolah kelompok peduli minggu 2-3 masyarakat,
dasar agar mengetahui jenis bahan anemia/ kelompok lintas sektor
makanan yang baik terutama sumber zat peduli anak usia pertanian,
besi. sekolah dasar puskesmas

4 Pemberian makanan Meningkatkan ketahanan fisik anak usia Kelompok peduli Tiap bulan sekali Swadana RW I dan II
tambahan anak usia sekolah dasar melalui perbaikan keadaan anemia/ kelompok bersamaan masyarakat
sekolah dasar (PMTAS) gizi dan kesehatan sehingga dapat peduli anak usia posyandu anak
mendorong minat dan kemampuan belajar sekolah dasar usia sekolah
anak untuk meningkatkan prestasi. dasar (mulai
bulan Nopember
minggu 3)
5 Poyandu anak usia sekolah Terpantaunya status gizi anak usia Kelompok peduli Tiap bulan sekali Swadana RW I dan II
dasar sekolah dasar secara berkala guna anemia/ kelompok (mulai bulan masyarakat
mengevaluasi perkembangan status gizi peduli anak usia Nopember
anak. sekolah dasar minggu 3)

6 Kunjungan rumah keluarga Meningkatkan pemahaman keluarga Mahasiswa, kader, September – Mahasiswa dan RW I dan II
binaan yang mempunyai terhadap 5 tugas kesehatan keluarga puskesmas Nopember 2007 swadana
anak usia sekolah dasar sehingga keluarga mandiri terhadap keluarga
dengan masalah masalah kesehatan dan berperilaku sehat.
gizi/anemia
Contoh POA Masyarakat
RENCANA KERJA KOMUNITAS
PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
DENGAN ANEMIA GIZI BESI DAN KELUARGANYA
DI KELURAHAN PANCORAN MAS, KECAMATAN PANCORAN MAS
KOTA DEPOK TAHUN 2007
No Masalah Rencana Kegiatan Sumberdaya
Penanggung Waktu Alokasi Dana Tempat Pelaksanaan
Jawab Pelaksanaan
1 Anemia anak sekolah Bentuk kelompok peduli Mahasiswa, kader, Oktober minggu Swadana masyarakat Rw I dan II
dasar anemia/kelompok peduli anak toma 4-5
usia sekolah dasar
Pendidikan kesehatan tentang Mahasiswa, kader, Nopember minggu Mahasiswa, kelompok Tiap-tiap RW terutama
anemia gizi besi, gizi anak kelompok peduli 1-2 peduli anemia RW I dan RW II
sekolah. anemia
Membuat taman gizi di Mahasiswa, Nopember minggu Swadana masyarakat, RW I dan II
komunitas RW kelompok peduli 2-3 lintas 14ector pertanian,
anemia puskesmas
Pemberian makanan Kelompok peduli Tiap bulan sekali Swadana masyarakat RW I dan II
tambahan anak sekolah anemia/ kelompok (mulai bulan
(PMTAS) peduli anak usia Nopember mg 3)
sekolah dasar
Poyandu anak usia sekolah Kelompok peduli Tiap bulan sekali Swadana masyarakat RW I dan II
dasar anemia/kelompok (mulai bulan
peduli anak usia Nopember mg 3)
sekolah dasar
Kunjungan rumah keluarga Mahasiswa, kader, September – Mahasiswa dan swadana RW I dan II
binaan yang mempunyai anak puskesmas Nopember 2007 keluarga
usia sekolah dasar dengan
masalah gizi/anemia

Contoh Evaluasi

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ANAK USIA SEKOLAH DASAR
DI KELURAHAN PANCORAN MAS DEPOK 2007

No Masalah Keperawatan Waktu Kegiatan Evaluasi


1 Risiko peningkatan kejadian anemia gizi besi  Sept 2007  Mengidentifikasi anak  Teridentifikasi anak usia sekolah dasar
pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan usia sekolah dasar yang yang mempunyai masalah kesehatan
Pancoran Mas khususnya di RW I dan RW II mempunyai masalah dan dilanjutkan dengan pengelolaan
kesehatan keluarga binaan.

 Sept Mg III-Nop 2007  Melakukan pembinaan  10 keluarga anak usia sekolah dasar
keluarga anak usia dengan masalah anemia gizi besi/
sekolah dasar dengan risiko anemia gizi besi serta kurang
masalah anemia gizi gizi/ risiko kurang gizi
besi/ risiko anemia gizi  Adanya peningkatan perilaku sehat
besi serta kurang gizi/ yang dilakukan keluarga pada anak usia
risiko kurang gizi sekolah dasar seperti menyediakan
sarapan, memotivasi anak maka teratur,
memperhatika pola makan anak,
menyediakan makanan sumber zat besi
dan bergizi, perubahan cara memilih-
mengolah –menyimpan makanan,
mencuci tangan dengan sabun sebelum
pegang makanan dan setelah buang air
besar.
 60% anak yang dibina tidak
menunjukkan tanda-tanda 3 L
(lesu,lemah,letih) dan adanya
peningkatan berat badan antara 0,5-1
kg

 Okt Mg III-Nop Mg II  Sosialisasi program  Tersosialisasi program kerja pada


2007 kerja pada masyarakat masyarakat.
 Mengidentifikasi calon  Teridentifikasi calon anggota kelompok
anggota kelompok dari unsur remaja, orang tua yang
peduli anak SD mempunyai anak SD
 Membentuk kelompok  Terbentuk kelompok peduli anak SD di
peduli anak usia RW I dengan nama ”Dahlia SD” dan
sekolah dasar RW II dengan nama ”RPK 02” beserta
struktur organisasi, job diskripsi, dan
program kerjanya.

 Nopember 2007  Melakukan penyuluhan  Penyuluhan terlaksana di 2 lokasi yaitu


gizi dan anemia gizi RW I dan RW II
besi anak usia sekolah  Ada peningkatan rata-rata post tes 24%
pada orang tua dan dari pre tes di RW I dan 27% di RW II
anak usia sekolah  Terjadi perubahan pengetahuan orang
 Melakukan penyebaran tua tentang gizi dan anemia:
leaflet pada peserta pengetahuan kurang 29,1% menjadi
penyuluhan, keluarga, 5,5%; sedang 30,9% menjadi 52,7%;
dan masyarakat baik 40,0% menjadi 41,8%
 Sekitar 44 orang tua/keluarga yang
mempunyai anak sekolah dasar
mendapat informasi tentang anemia dan
gizi anak sekolah dasar
 Tersebar leaflet sekitar ± 150 di
wilayah Kelurahan Pancoran mas.

 Nopember 2007  Membuat taman gizi  Terbentuk taman gizi (kolam dan
(kolam dan kebun) di kebun gizi) di RW II dengan
komunitas RW dengan menggunakan lahan warga yang
melibatkan warga, berpartisipasi dalam program ini.
sektor perikanan Sedangkan di RW I kolam gizi
menggunakan lahan perikanan dan
kebun gizi belum terealisasi karena
lahan perikanan yang akan ditanami
masih harus menunggu panen kacang
tanah dan kacang panjang.

2 Risiko penurunan prestasi belajar pada anak  Sept Mg III-Nop 2007  Melakukan pembinaan  Adanya perubahan perilaku sehat yang
usia sekolah dasar di Kelurahan Pancoran Mas keluarga anak usia dilakukan keluarga pada anak usia
khususnya di RW I dan RW II sekolah dasar dengan sekolah seperti memotivasi untuk
masalah anemia gizi belajar, pola makan teratur, aktivitas
besi/ risiko anemia gizi anak teratur, menyediakan makanan
besi serta kurang gizi/ sumber zat besi dan bergizi.
risiko kurang gizi,
risiko gangguan
konsentrasi dan risiko
penurunan prestasi
belajar.

 Okt Mg III-Nop Mg II  Sosialisasi program  Tersosialisasi program kerja pada


2007 kerja pada masyarakat masyarakat.
 Mengidentifikasi calon  Teridentifikasi calon anggota kelompok
anggota kelompok dari unsur remaja, orang tua yang
peduli anak SD mempunyai anak SD
 Membentuk kelompok  Terbentuk kelompok peduli anak SD di
peduli anak usia RW I dengan nama ”Dahlia SD” dan
sekolah dasar RW II dengan nama ”RPK 02” beserta
struktur organisasi, job diskripsi, dan
program kerjanya.

 Nop 2007  Melakukan sosialisasi  Terlaksana sosialisasi KMS SD,


KMS SD, posyandu posyandu SD dan ketrampilan
SD, dan ketrampilan menyuluh pada kelompok peduli yang
menyuluh pada terbentuk.
kelompok yang telah  Terbentuk posyandu anak SD di RW I
terbentuk dengan nama ”Posyandu Dahlia SD”,
 Melakukan upaya RW II dengan nama ”Posyandu Sehat
kesehatan masyarakat Bersama” pelaksanaannya kelompok
dengan membentuk peduli sebagai petugasnya, kelompok
posyandu anak SD dapat melakukan pelayanan sistem 5
 Pelaksanaan pelayanan meja.
posyandu perdana  Jumlah kunjungan perdana posyandu
 Pelaksanaan pelayanan SD di RW I sejumlah 121 anak SD dan
posyandu kedua (tahap RW II sejumlah 50 anak SD.
lanjutan)  Jumlah kunjungan kedua posyandu SD
di RW I sejumlah 91 anak SD dan RW
II sejumlah 55 anak.

 Nopember-Des 2007  Melakukan pemberian  terlaksana penyelenggaraan PMTAS


PMTAS yang yang terintegrasi pada pelayanan
terintegrasi ke dalam posyandu SD, jenis kudapan bubur
kegiatan posyandu anak kacang hijau susu.
SD

Anda mungkin juga menyukai