Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di Desa Kepenuhan Hulu Wilayah
Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
Factors That Affect the Nutritional Status of Toddlers in the Village of Fullness of Upstream
Work Areas of Health Centers in Fullness of Upstream
1
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
Simple Random Sampling with a sample of 117 toddlers. Data collection is done by taking data
directly using a questionnaire. Analysis of research data is univar iate analysis and bivariate
analysis with Chi Square Test. The results of this study there is a relationship between Mother's
Knowledge with Toddler Nutrition Status and p value = 0.001 (<0.05), there is also a
relationship of Family Income with Toddler Nutrition Status and p value = 0.001 (<0.05), and
there is also a relationship Exclusive breastfeeding with Toddler Nutrition Status and obtained p
value = 0.001 (<0.05). So, in this study the statistical test results obtained p value = 0.001. The
conclusion of this study shows that the Mother Knowledge Factor, Family Income and Exclusive
Asi affect the Nutritional Status of Toddlers in the Village of Fullness of Upstream Work Areas
of the Health Center of the Fullness of Upstream. Suggestions in this study are that parents
always monitor and pay attention to their toddler nutrition.
Keywords: Influence Factors, Toddler Nutrition Status
Pendahuluan Gizi kurang dan gizi buruk merupakan
masalah yang perlu mendapatkan perhatian,
Status gizi merupakan keadaan tubuh karena akan dapat menimbulkan the lost
sebagai akibat konsumsi makanan dan generation. Kualitas bangsa dimasa depan
penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat akan sangat dipengaruhi keadaan atau status
dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber gizi pada saat ini, terutama balita. Akibat
energi, pertumbuhan dan pemeliharaan gizi buruk dan gizi kurang akan
jaringan tubuh, serta pengatur proses tubuh mempengaruhi kualitas kehidupannya kelak
(Auliya, 2015). Status gizi masyarakat dapat (Prasetyawati, 2012).
diukur melalui indikator- indikator, antara Ada beberapa faktor yang
lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah mempengaruhi gizi, pertumbuhan dan
(BBLR), status gizi balita, anemia gizi besi perkembangan anak usia balita, yaitu faktor
pada ibu dan pekerja wanita, serta Gangguan internal dan eksternal. Faktor internal antara
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). lain kesehatan dan asupan zat gizi ibu hamil
Status gizi balita merupakan salah satu semasa pre-natal (masa janin) dan asupan
indikator Sustainable Development Goals zat gizi anak usia balita semasa post-natal
(SDGs) yang perlu mendapatkan perhatian (masa setelah lahir). Adapun faktor eksternal
(Profil Dinas kesehatan Provinsi Riau, antara lain keluarga, lingkungan dan
2016). pemerintah (Rusilanti, 2015). Faktor yang
Kebutuhan gizi untuk anak pada awal sangat mempengaruhi status gizi balita
masa kehidupannya merupakan hal yang yaitu, pengetahuan ibu tentang pemenuhan
sangat penting. Kekurangan gizi dapat gizi balita, pendapatan keluarga dan ASI
memberikan konsekuensi buruk yang tak Eksklusif (Marimbi, 2010). Secara umum
terelakkan, dimana manifestasi terburuk faktor- faktor yang menentukan status gizi
dapat menyebabkan kematian. Balita balita adalah konsumsi makanan yang tidak
merupakan kelompok umur yang paling mencukupi kebutuhan sehingga tubuh
sering menderita kekurangan gizi dan gizi kekurangan zat gizi, keadaan kesehatan,
buruk (Notoatmodjo, 2010). Menurut pengatahuan orang tua tentang kesehatan,
UNICEF (2013) tercatat ratusan juta anak di tingkat pendidikan, pemberian ASI, kondisi
dunia menderita kekurangan gizi yang sosial ekonomi, konsumsi keluarga, faktor
artinya permasalahan ini terjadi dalam sosial keadaan penduduk, paritas, umur,
populasi yang jumlahnya sangat besar jenis kelamin, dan pelayanan kesehatan
(UNICEF, 2013).
2
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
(Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau, adalah sebanyak 1,12 % orang dari 89 balita
2016). yang ditimbang berdasarkan Laporan
Status gizi balita dapat diukur dengan Penimbangan dan Pemantauan Status Gizi
indeks berat badan per umur (BB/U), tinggi (BB/U) pada bulan Agustus, dan gizi kurang
badan per umur (TB/U) dan berat badan per sebanyak 48,31 %, sedangkan balita
tinggi badan ( BB/TB). Hasil Pengukuran dengan gizi baik sebanyak 49,43 %, dan
Status Gizi (PSG) tahun 2016 dengan indeks balita dengan gizi lebih 1,12 %. Artinya
BB/U pada balita 0-59 bulan, mendapatkan bahwa masih banyak balita yang mengalami
persentase gizi buruk sebesar 3,4%, gizi gizi kurang di Desa Kepenuhan Hulu.
kurang sebesar 14,4% dan gizi lebih sebesar
1,5%. Provinsi dengan gizi buruk dan Metode
kurang tertinggi tahun 2016 adalah Nusa Jenis penelitian ini adalah penelitian
Tenggara Timur (28,2%) (Profil Kesehatan Analitik dengan menggunakan rancangan
Indonesia, 2016). penelitian cross sectional. Yaitu suatu
Pemantauan Status Gizi Balita penelitian untuk mempelajari dinamika
Provinsi Riau Tahun 2016, diperoleh
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
prevalensi status gizi buruk 1,1%, Prevalensi
efek, dengan cara pendekatan, observasi
status gizi kurang adalah 7,9%, kemudian
balita bergizi baik 88,2%, sedangkan balita atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
dengan status balita gizi lebih 2,1% (Profil saat (point time epporoach). Jumlah sampel
Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2016). pada penelitian ini adalah 117 responden
Sedangkan prevalensi gizi buruk pada
Balita di Kabupaten Rokan Hulu tahun 2016 Hasil
adalah sebanyak 36,65 % Balita yang Setelah dilakukan penelitian terhadap
ditimbang berdasarkan Laporan Bulan 117 responden di Desa Kepenuhan Hulu
Penimbangan dan Pemantauan Status Gizi Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
(BB/TB), dibandingkan tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu tentang Faktor-
prevalensi gizi buruk sebanyak 24,29 % Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
Balita yang ditimbang (Profil Kesehatan
Balita, maka didapatkan hasil sebagai
Rokan Hulu, 2016).
Dari survey data status gizi balita berikut:
didapatkan Prevalensi gizi buruk di
Posyandu Wijaya Kusuma pada tahun 2018
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Balita di Desa Kepenuhan
Hulu
3
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui responden yang memiliki balita dengan gizi baik
sebanyak 42 orang (35,9%), sedangkan balita gizi yang tidak baik sebanyak 75 orang
(64,1%).
Berdasarkan tabel 2 diatas, diketahui responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
53 orang (45,3%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 64 orang (54,7%).
Berdasarkan tabel 4 diatas, diketahui responden yang balitanya asi eksklusif sebanyak 53
orang balita (45,3 %), dan balitanya yang tidak asi eksklusif sebanyak 64 orang balita (54,7
%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 5 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Kepenuhan
Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
4
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu baik dengan status gizi balita
baik sebanyak 34 orang responden (65,2%). Sedangkan pada ibu berpengetahuan kurang
dengan status gizi balita tidak baik sebanyak 56 orang responden (87,5%). Hasil uji Chi
Square diperoleh nilai p=0,001 (<0,05) artinya ada Hubungan antara Pengetahuan Ibu
dengan Status Gizi Balita di Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan
Hulu. Dari Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=12,52, artinya balita dengan ibu
berpengetahuan kurang mempunyai peluang 12 kali lebih beresiko mengalami gizi tidak
baik dibandingkan balita dengan ibu yang berpengetahuan baik.
Tabel 6 Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Desa Kepenuhan
Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa keluarga berpendapatan tinggi dengan status gizi
balita baik sebanyak 11 orang (84,6%). Sedangkan pada keluarga berpendapatan rendah
dengan status gizi balita tidak baik sebanyak 75 orang (70,2%). Hasil uji Chi Square
diperoleh nilai p=0,001 (<0,05) artinya ada Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan
Status Gizi Balita di Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=12,9, artinya balita dengan keluarga yang
berpendapatan rendah berpeluang 12,9 kali untuk mengalami gizi tidak baik dibanding balita
dengan keluarga dengan berpendapatan tinggi.
Tabel 7 Hubungan Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Di Desa Kepenuhan Hulu
Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
5
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa balita yang asi eksklusif dengan status gizi balita
baik sebanyak 28 orang balita (12,9%). Sedangkan pada balita yang tidak asi eksklusif
dengan status gizi balita tidak baik sebanyak 50 orang balita (78,1%). Hasil uji Chi Square
diperoleh nilai p=0,001 (<0,05) artinya ada Hubungan antara Asi Eksklusif dengan Status
Gizi Balita di Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu. Dari hasil
analisis diperoleh pula nilao OR=4,0, artinya balita yang tidak As i Eksklusif mempunyai
peluang 4 kali untuk mengalami masalah gizi dibanding balita yang Asi Eksklusif.
6
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
7
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
vitamin dan mineral sudah tercukupi 4. Distribusi frekuensi Status Gizi Balita di
dari ASI. ASI awal mengandung zat Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Keja
kekebalan tubuh dari ibu yang dapat Puskesmas Kepenuhan Hulu adalah 42
melindungi bayi dari penyakit penyebab balita (35,9 %) yang memiliki gizi baik,
kematian bayi diseluruh dunia seperti sedangkan 75 balita (64,1 %) lainnya
diare, ISPA, dan radang paru-paru mamiliki gizi tidak baik.
Dimasa dewasa,terbukti bahwa bayi Saran
yang diberi ASI memiliki risiko lebih 1. Bagi Institusi terutama Program Studi
rendah terkena penyakit degenerative DIII Kebidanan Universitas Pasir
seperti penyakit darah tinggi, diabetes Pengaraian, untuk menambah referensi
tipe 2, dan obesitas. Sehingga WHO tentang Hubungan Pengetahuan Ibu,
sejak 2001 merekomendasikan agar Pendapatan Keluarga dan Asi Eksklusif
bayi mendapat ASI eksklusif sampai dengan Status Gizi Balita.
umur 6 bulan (Fikawati, 2015). 2. Bagi bidan desa Kepenuhan Hulu agar
Kesimpulan dapat memberikan informasi seperti
Berdasarkan hasil dan pembahasan penyuluhan tentang Status Gizi Balita.
pada penelitian yang berjudul “Faktor – 3. Bagi peneliti lain agar dilakukan
Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi penelitian lanjutan dengan desain dan
Balita Di Desa Kepenuhan Hulu Wilayah tempat penelitian yang berbeda dengan
Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu” dapat variabel yang lebih beragam.
disimpulkan : 4. Bagi orang tua untuk selalu memantau
1. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan dan memperhatikan gizi balitanya.
Status Gizi Balita di Desa Kepenuhan
Hulu menurut uji Chi Square dengan Daftar Pustaka
nilai p=0,001 (<0,05) artinya ada Alom. (2011). Nutritional Status Of Under-
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Five Children In Bangladesh: A
Dengan Status Gizi Balita di Desa Multilevel Analysis. Dalam Skripsi
Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Wardani GAP MAHASISWA
Puskesmas Kepenuhan Hulu. UNIVERSITAS „AISYIYAH
2. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan YOGYAKARTA
Status Gizi Balita di Desa Kepenuhan http://digilib.unisayogya.ac.id/1995/
Hulu menurut uji Chi Square dengan 1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
nilai p=0,001 (<0,05) artinya ada Andrewina, G, PW. (2016). Hubungan
Hubungan antara Pendapatan Keluarga Karakteristik ibu dan Pendapatan
Dengan Status Gizi Balita di Desa Keluarga dengan Status Gizi Balita
Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Kepenuhan Hulu. Minggir Kabupaten Sleman
3. Hubungan Asi Eksklusif dengan Status Yogyakarta.
Gizi Balita di Desa Kepenuhan Hulu Auliya C, Woro KH, Budiono I. (2015).
menurut uji Chi Square dengan nilai Profil Status Gizi Balita Ditinjau
p=0,001 (<0,05) artinya ada Hubungan dari Topografi Wilayah Tempat
antara Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Tinggal (Studi di Wilayah Pantai
Balita di Desa Kepenuhan Hulu dan Wilayah Punggung Bukit
Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Kabupaten Jepara). Unnes Journal
Hulu. of Public Health.
8
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
9
Nana Aldriana : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di
Desa Kepenuhan Hulu Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu
2020
Septikasari M, Septiyaningsih.(2016).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Orang Tua Dalam Pemenuhan
Nutrisi Pada Balita Gizi Kurang
Diwilayah Kerja Puskesmas Cilacap
Utara Kabupaten Cilacap.Jurnal
kesehatan Al Irsyad;9(2):25-30.
Septikasari M. (2018). Status Gizi Anak dan
Faktor yang Mempengaruhi.
Yogkarta: UNY Press.
Suparyanto. (2010). Penanggulangan Gizi
Buruk.dr-suparyanto.blogspot.com.
dalam Jurnal Medica Majapahit Vol
5. No. 2 Oktober 2013.
http://ejournal.stikesmajapahitmojok
ertoac.id/index.php/MM/article/view
//30.
UNICEF. (2013).Nutrional Status. Jakarta..
Dalam Skripsi Dhinul MA
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/4913/1/Muh.%20Dhin
ul%20Almushawwir_opt.pdf.
UNICEF. (2013).Situasi Anak-Anak di
Dunia. Jakarta.. Dalam Skripsi
Dhinul MA http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/4913/1/Muh.%20Dhin
ul%20Almushawwir_opt.pdf.
10