I. TUJUAN
Selalu melaksanakan percobaan praktikan diharapkan dapat :
-Menetukan daya dari tahanan-tahanan yang di hubungkan secara seri maupun
pararel.
-Menganalisa grafik karakteristik P = f(I) suatu tahanan.
-Menganalisa grafik karakteristik P = f(v) suatu tahanan.
II. PENDAHULUAN
Sebuah suatu tahanan listrik (resistor) digunakan dalam rangkaian listrik maka kita
harus lebih dahulu mengetahui berapa ohm nilai dan daya tahanan tersebut.Kedua
besaran ini harus di ketahui, karena arus listrik yang melalui tahanan akan
menghasilkan arus (daya disipasi).
Dalam pemakaiannya, daya disipasi tidak boleh melebihi dari rating daya maximum
yang telah di tentukan nominalnya.
Daya di sipasi pada tahanan dapat dihitung dengan rumus :
P=V . Iatau
V2
P= atau
R
P=I 2 . R
Dimana :
Volt meter DC
Ampere meter DC
Saklar
Papan percobaan
Kabel penguhubung
4.4 hitung harga tegangan maximum yang digunakan data dalam percobaan ini
berdasarkan data tahanan
4.5 tentukan 5 macam hargaVs dengan catatan tidak lebih dari tegangan maximum yang
di perbolehkan 4.4
4.6Tutup saklarS,catatarustegangansesuaitabel
4.9 Rangkailah 4.2 ubah menjadi rangkaian parallel seperti gambar 4.3
V .TUGAS DAN
PERTANYAAN
5.4 Suatu sumber dengan ‘’name plate ‘’ 20 V , 0,2 A akan di operasikan dengan sumber
tegangan 220V .
Di sediakan component tahanan yang lengkap (dengan nilai/harga yang ada dipasaran)
yang masing-masing mempunyai rating daya 5 W .Bagaimana caranya agar motor
tersebut dapat bekerja dengan daya nominal!
HASIL PRAKTIK DAYA LISTRIK ARUS SEARAH
Baterai
Sumber tegangan DC
V Rb A
tanpabeban
9V 220Ω 12MA
9V 470Ω 20MA
9V 470Ω 20MA
Aki
V Rb A
tanpabeban
45,6Ω 0,25A
22,8Ω 0,5A
11,40V 15,2Ω 0,75A
11,4Ω 1,0A
9,30Ω 1,225A
7,6Ω 1,5A
KESIMPULAN:
Setelah melakukan praktek kami dapaat menentukan daya dari tahanan –tahanan
yang di hubungkan seri pararel dan dapat mencobanya secara langsung selain itu juga
kami dapat menganalisa yaitu karakteristik P=(f(1)) dan karakteristik P=E(V) pada
suatu tahanan
A .Setelah melakukanpercobaanDaya Arus Searah dan
melakukananalisisterhadaphasilpercobaandapatditarikkesimpulanbahwa:
Setelah melakukanpraktikumlaboratoriumpengukuranlistrikdasar.
makapraktikaninginmembahasbeberapahal yang bisamenjadiperhatian oleh praktikan dan
dosenpembimbing:
I. HUKUM OHM
Tujuan Selesnikan percobann praktikan yang dapat diharapkan: Membuktikan
kebenaran hukum ohm dengan percobaan Menganalisa hubungan antara tegangan dan
arus listrik pada stiatu pelindung khusus Menganalisa hubungan arus listrik dan
tahanan pada tegangan tertentu
II. PENDAHULUAN
Ohm adalah salah satu tahanan listrik yang ditulis dengan simbol dalam suatu
rangkaian listrik ohm yang menyatakan hubungan antara tegangan, arus dan tahanan
yang rumuskan sebagai berikut:
R = V / I Dimana:
R = resistor / tahanan ()
Gambar 1.1
I. TUJUAN
Selesaikan praktikan percobaan diharapkan dapat:
-Membuktikan kebenaran hukum kirchoff dengan percobaan
-Menentukan harga arus yang mengalir pada suatu cabang, jika cabang yang lain
diketahui
-kebenaran hukum kirchoff dengan percobaan
II. PENDAHULUAN
Hukum Kirchlhoff ada dua hukum Kirchhoff yang membahas tentang arus listrik.,
Dan huktm Kirchhaff dan yang membahas tentang teyangan strik.
Hukum Kirchhof yang menyatakan, jumlah, aljabar, arus memunju kesuatu titik
cabang
adalah nol (=0)Dalam perjanjian arus yang arahnya masuk kesatuan titik diberi tanda
Positif sedang yang keluar tanda negative
III.
IV. LANGKAH KERJA
Gambar11.1
Gambar 11.1
Tenganan A V R
sumber
12V 0,13 6 47
12V 0,07 7 1OO
12V 0,035 7 220
12V 0,015 7,2 470
12V 0,011 7,5 680
Gambar 11.3
V3 R V A
12&9 R1 4 1k2
12&9 R2 3,4 1k
12&9 R3 10 3k3
300
250
200
47 Ω
100 Ω
150
220 Ω
470 Ω
680 Ω
100
50
0
4V 6V 8V 10 V 12 V
5.2 Hubungan antara tegangan dan arus listrik pada tahanan yang konstan adalah
semakin besar tegangannya, maka arus yang mengalir juga semakin besar
5.3 Hubungan antara arus listrik dan tahanan pada tegangan yang konstan adalah
semakin besar arus maka hambatannya lebih kecil pada tegangan yang sama
5.4 Perbandingan hasil praktek dan hasil teori tidak terlalu jauh berbeda
Jawaban Pertanyaan Hukum Kirchoff ( Halaman 5 )
5.2 Ya sesuai, karna hasil percobaan dan teori tidak berbeda jauh
5.3 Karena hubungan positif yang ada berubah menjadi negatif, begitu pun sebaliknya
yang negatif menjadi postif
Kesimpulan
Pada analisis kami diatas ada beberapa data yang perbandingan antara hasil praktek
dengan teorinya yang agak besar yang kemungkinan terjadi karena kesalahan kami
ataupun kesalahan alat ukur yang kami gunakan.
II. PENDAHULUAN
Suatu peralatan elektroteknik akan dapat bekerja ketika perlatan tersebut disambungkan
dengan sumber daya / tegangan, baik sumber tegangan DC maupun tegangan AC.
Tegangan khusus DC dapat digolongkan atas 2 macam:
1. Macam polaritasnya
a. Polaritas tunggal
Sumber tegangan DC yang memiliki dua terminal berpolaitas positif dan
negatif,dengan salah satu polaritas dianggap nol (tergantung keperluannya yang dalam
praktiknya sering digunakan ke tanah)
b. Polaristas ganda Sumber tegangan DC memiliki tiga terminal berpolaritas
positif, nol, negatif.
2. Macam prosesnya
Ditinjau dari proses banyak sekali, diantarranya adalah:
a. Proses kimia, contoh baterai dan aki.
b. b. Proses penyearah sumber AC, contoh adaptor AC-DC
Besar tegangan dan kapasitas dari masing-masing sumber tegangan DC sudah tertentu
tergantung dari besar dan bahan yang dibutuhkan kapasitas dari bateral dan aki dinyatakan dalam
amper jam jadi kemampuan mengalırkan pengaturan waktu olch. Sementara untuk AC DC
adaptor, kemampuannya tidak disetujui olehwaktu yang dikeluarkan oleh haatas, arus maksimum
dalam amper yang diperoleh.
Karakteristrik VI dari sumber tegangan DC dapat digambarkan sebagai berikut:
Dimana:
Vb = Tegangan beban
Ib = Arus beban
A. Percobaan Baterai
1. Rangkailah seperti gambar berikut
2. Ukur tegangan sumber tanpa beban
3. Lakukan percobaan dengan menghubungkan saklar S dan Rb
4. Catat semua hasil pengukuran dalam tabel data
B. Percobaan Aki
1. Lakukan seperti percobaan dengan Vs adalah aki 12 V / 5,5 Ah dan beban Rb adalah
resistor gambar 47/2 A
2. Atur Rb hingga mengalir 0,25 A, 0,5 A, 0,75 A, 1,0 A, 1,225 A, 1,5 A
3. Catat hasil pengukuran dan dalam tabel data
C. Percobaan AC – DC adaptor
1. Rangkai seperti gambar 2 dengan Rb seperti percobaan dan sumber Vs adalah AC-
DC adaptor
2. Atur tegangan sumber hingga 12 V dan lakukan percobaan
3. Catatan semua hasil pengukuran pada tabel data
4. Lepas A+ B+ ukur besar tegangan ketiga terminal pada AC-DC adaptor
5. Matikan AC-DC adaptor, pindah “jamper” dari terminal common ke terminal negative
dan ukur tegangannya
6. Matikan AC-DC adaptor, pindah “jamper” dari terminal negative ke terminal positif
dan ukur tegangannya
HASIL PERCOBAAN
- Baterai
V Tanpa Beban Rb A
9 Volt 220 Ohm 40mA
9 Volt 470 Ohm 20mA
9 Volt 470 Ohm 20mA
- Aki
V Tanpa beban Rb A
2 . Baterai
Rd=V/I=Vs-Vb/Ib
220-9/40=5,275
Aki
Rd=V/I=Vs-Vb/Ib
15,2-11,40/0,75=5,06
1. Tidak melakukan percobaan karna kami tidak memiliki alatnya untuk melakukan
percobaan
2. Menurut kelompok kami sumber yang terbaiknya itu sumber baterai,kenapa kami
memilih baterai karna batrai memiliki tegangan yang stabil.
KESIMPULAN
A. Setelah melakukanpercobaanSumberTegangan DC
dan melakukan analisis terhadap hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Setelah dilakukan percobaan ditemukan bahwa apabila suatu beban dipasang
dengan tahanan atau resistor maka sumber dari tegangan setiap percobaan dari
AKI BATERAI akan turun bila sumber dikasih beban atau sumber dibebani.
Laboratorium Elektro Semester II
I.TUJUAN
II.PENDAHULUAN
Dalam rangkain listrik, biasanya tidak terdapat satu buah tahanan saja pada rangkaian tersebut,
tetapi dihubungkan dengan tahanan lain, yang dapat dirangkai tersebut, tetapi dihubungkan
dengan tahanan lain, yang dapat dirangkai dengan tahanan lain, yang dapat dirangkai dalam
beberapa cara antara lain :
Gambar 2.1 memperlihatkan rangkaian 3 buah tahanan yang dihubungkan secara seri.
Dari hokum kirchoff II didapatkan E = IR1 + IR2 + IR3
Dari hokum ohm bahwa E = Rs
IRs = I (R1+R2+R3)
Jadi Rs= R1+R2+R3
Dari persamaan diatas terbukti bahwa tahanan total dari rangkaian seri adalah jumlah dari
masing masing tahanan/dalam rumus umumnya ditulis.
Dalam hubungan kombinasi (campuran seri pararel) biasanya tahanan penggati dapat diberi
dengan menggunakan rumus – rumus pada hubungan seri dan pararel (tergantung susunan
rangkaian). Sebagai salah satu contoh adalah 2.3 yang merupakan rangkaian 3 buah tahanan
yang dihubungkan seri pararel
IV.LANGKAH KERJA
5.1 Dari hasil percobaan kita. Tunjukkan bahwa hubungan seri suatu tahanan merupakan
penjumlah dari tahanan
5.2 Sesuai percobaan dari rangkaian 4.2 yang telah kita lakukan dengan teori ? jelaskan
5.3 Pada percobaan rangkaian 4.3 bandingkan hasil pengukuran antara VR2 dab VR3 ? mengapa
demikian ? jelaskan
5.4 Ada 7 buah tahanan masing masing 3x18 ohm, 2x10 ohm, 2x1 ohm rangkailah tahanan
tersebut agar diperoleh tahanan 13 ohm
5.5 Tentukan nilai tahanan total pada rangkaian ini
R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = 18 ohm
JAWABAN :
= 6000 ohm
2. Gambar 4.2 adalah hubungan pararel pada rangkaian pararel tegangan yang melewati
komponen adalah sama. Total jumlah arus yang melewati tiap komponen adalah arus tetap
3. Karena rangkain tahanannya ( VR2 dab VR3 ) terhubung pararel dari sesuai hokum ohm, bila
rangkaian tahanan terhubung pararel maka nilai tegangan sama.
4.
R1 = R6 = R7 = 18 ohm
R2 = R3 = 1 ohm
R4 = R5 = 10 ohm
1/ Ra = 1/ R1+R2+R3 +1/R4 + 1/R5 Rb = R6.R7/ R6+R7
1/Ra = 1/18+1+1 + 1/10 + 1/10 Rb = 18x18/18+18
1/Ra = 1/20 + 1/10 + 1/10n Rb = 324/36 = 9 A
-
5. R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = 18 ohm
R1 = 3 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 4 ohm
R4 = 3 ohm
R5 = 2 ohm
Rs = R1+R2+R3+R4+R5
Rs = 3+6+4+3+2
Rs = 18 ohm
DATA PERCOBAAN
TABEL I
TABEL II
TABEL III
Kesimpulan
Kami bisa mengetahui secara langsung bagaimana hubungan seri, paralel, dan kombinasi suatu
tahanan. Ketika hubungan seri menggunakan rumus E = IR1 + IR2 + IR3, ketika hubungan
paralel menggunakan rumus RP = R1.R2/R1+R2, dan hubungan kombinasi menggunakan rumus
RAB = R1.R2/R1+R2, sehinga dengan rumus tersebut kita bisa mengetahui besar tahanan di
setiap rangkaian tersebut
Dokumentasi
I. TUJUAN
- Mengenal dua macam rangkaian untuk
mengukur arus tegangan
- Mengenal pengaruh tahanan dalam alat ukur serta ikut memperhitungkan pengaruh itu
kedalam hasil ukur
- Mengerti cara menggambar dan menulis system kordinat
- Mengerti cara-cara menunjukan hubungan fungsional dalam table maupun dalam grafik
lengkung
II. TEORI
II.1Pencantuan Tahanan Secara Tidak Langsung
Tahanan (dan daya) dari hambatan yang hanya terdiri atas hambat murni dapat
dihitung berdasarkan hasil pengukuran tegangan dan arus yang dipasang atau
mengalir dalam hambatan itu.
1. Pengaruh tahanan dalam alat ukur atas hasil ukur
Bila tegangan yang dipasang pada suatu hambatan dan arus yang mengalir
didalamnya harus diukur, ada 2 (dua) macam rangkaian pengukuran.
Rangkaian ini ditinjau terhadap
Tegangan Arus
Voltmeter Ampermeter
Iv ≤ IR / 100 VA ≤ VR / 100
Atau
Biasanya peryaratan ini dapat dipengaruhi dengan pemilihan alat ukur dan rangkaian
pengukuran yang tepat. Bila persyaratan diatas tidak dapat dipenuhi, maka hasil ukur yang
dipegaruhi oleh tahanan dalam alat ukur tali dapat dikoreksi dengan bantuan hubungan-
hubungan berikut :
Harga
IR = I – V VR = V – VA
IV = V / RIV VR = RIA . I
IR = I – V / RDV VR = V – RDA . I
Untuk mengambarkan hubungan antara dua buah besaran dengam betul dan tepat
diperlukan salib sumbu tegak. Sumbu horizontal disebut obsis atau sumbu X dan
sumbu tegak disebut ordinat atau sumbu Y.
Titik potong keuda sumbu dalam titik nol atau titik awal sumbu. Pada kedua
sumbu ditulis dan diukur oleh angka besaran-besaran yang saling berhubungan.
Setiap titik dalam system salib sumbu ini selalu mempunyai dua harga, harga X
dan Y, daerah diantara dua sumbu disebut kuadrat ( I – IV ). Tidak selamanya
kuadarat keempat ini dibutuhkan. Pada umumnya, untuk menunjukan hubungan-
hubungan secara grafis diperlukan hanya 1 atau 2 kuadrat.
Tugas : gambarkan titik – titik berikut dalam system sumbu dibawah ini
P1 : X1 = 3 Y1 = 2
P2 : X2 = -4 Y2 = -2
P3 : X3 = -3 Y3 = 4
P4 : X4 = 4,5 Y4 = -2,5
Pemilihan Skala
Setiap sumbu dalam system salib sumbu masing – masing dimaksudkan untuk
dapat mengambarkan besaran – besaran fisis. Utuk dapat memenuhi tujuan ini
perlu ditentukan terlebih dahulu yang tepat pada masing – masing sumbu. Harga
dan satuannya harus ditulis dengan tepat. Dalam memilih skala ini, perlu
diperhatikan agar harga – harga antara dua harga yang tercantum dapat dibaca atau
ditaksi dengan baik.
Contoh :
Tugas : table berikut menujukan suatu contoh. Pilih dan tentukan hal yang tepat
0 1 2 3
V
0 1 2 3
V
0 2 2
V
0 3 6 9
V
II.3Lengkungan, Karakteristik dan fungsi – fungsi
Bila harga atau nilai suatu besar fisis tergantung pada harga besar lain maka
secara matematis hal ini didefinisi sebagai hal besaran lain maka secara
matematis hal ini didefinisi sebagai besaran tadi merupakan fungsional
tergantung satu sama lain.
Sesudah dalam beberapa besaran yang tergantung dalam suatu besaran variabel
dihitung atau diukur, maka perlu ditentukan harga – harga lain dari besaran itu
untuk berbagai harga fisis dari variable itu. Harga – harga yang didapat, disusun
dalam suatu tabel. Sesudah itu baru dapat digambarkan dalam system salib itu
sebagai beberapa titik tertentu. Karena suatu garis itu merupakan susunan titik –
titik yang tak terhinga jumlahnya maka harga besaran diantara dua titik yang
dihitung atau diukur tadi harus dicari dengan cara interpolasi. Jadi bila sautu
fungsi Y = t (x), maka lengkungan yang digambar harusnya menjadi suatu
lengkung yang kontinyu.
Contoh :
Tugas : tabel ini harus digambar dalam suatu system salib sumbu U = f (I)
dan R = f (I)
Catatan : perhatikan bahwa arus I, dapat dihitung dan besarnya tegangan pada
voltmeter dan tahanan dalam voltmeter pada skala maksimum tertentu. Tahanan ini
ditulis pada alat ukur besarnya ditulis untuk masing – masing skala maksimum atau
harga yang disebut konstanta voltmeter ( ophm pervolt untuk skala maksimum )
L.V / Rdv
Biasanya jatuh tegangan pada setiap skala maksimum pada alat-alat ukur selalu
dibagikan.
IV.3Tugas
Tahanan murni dari belitan suatu tranformator harus dihitung dengan mengukur
arus dan tegangan dalam rangkaian berikut.
Rangkaian percobaan :
Untuk seriap saklar pemindah ukurlah 5 macam harga arus dan tegangan.
Gambarkanlah tegangan sebagai fungsi dari luas (Lihat 2.2 dan 2.3).
4.4. Tugas
Tahanan beban R harus dicari dengan bantuan pengukuran arus dan tegangan
pada rangkaian berikut. Suatu saklar pemindah pada rangkaian voltmeter akan
memungkinkan pengukuran tegangan sesudah dan sebelum ampermeter (1)
atau (2)
Rangkaian percobaan :
Data dan pengamatan yang harus dilakukan disetiap posisi saklar pemindah
ukurlah arus untuk 5(Lima) macam tegangan. Gambarkanlah arus sebagai
fungsi tegangan (lilitan 2.2 dan 2.3) dalam system salib sumbu.
Berapa besar salib tahanan yang diberikan oleh kedua garis fungsi tadi
(=kemiringan garis lurus) ? pengukuran mana yang lebih teliti ?
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
Untuk mengetahui arus atau tegangan suatu cabang rangkaian dapat dicari dengan
hukum-hukum atau teori rangkaian yang ada pada prinsipnya untuk menyederhanakan
rankaian. Diaturnya adalah metode Thevenin dan metode norton
A.Metode Thevenin.
Suatu rangkaian aktif (memakai sumber arus dan sumber tegangan tetap maupun variable
yang bersifat linier dengan dua kutub A dan B dapat diganti dengan suatu sumber
tegangan Vt dengan suatu tahanan Rt
Vt= Tegangan pada terminal A-B dalam keadaan terbuka (Tanpa beban) Rt=Tahanan
pada rangkaian diihat dari terminsl A-B dengan semua sumber tegangan diganti tahanan
dalamnya.
Contoh: Suatu ruangan litrik seprti digambar berikut ini akan dihitung arus yang
mengalir pada tahanan RL
-untuk mencari tegangan thevenin (Vt), sumber tegangan dengan tahanan dalamnya
-Untuk mencari tahanan Thevenin (RT), sumber tegangan dengan tahanan dalamnya.
-Apabila Vt dan Rt sudah diperoleh ,maka rangkaian gambar 2-2 dapat diganti menjadi
B. Metode Norton R
Pada prinsipnya metode Norton sama dengan metode Therevin, hanya pada metode Norton
rangkaian aktif liner diganti dengan sumber arus IN yang parallel dengan suatu tahanan RN
RN = tahanan pada rangkaian terlihat dari terminal A - B dengan semua sumber arus hubungan
singkat
Dimana :
RN = Vo / His
IN = Ihs = VT / RT
- Sumbertegangan DC 12 V
- Accu 12 V
- Ampermeter
- Voltmeter
- Potensiometer 1 K
- Tahanan 2K2, 4K7, 1K
- Kabel penghubung
A. Metode Therveni
B. Metode Norton
4.9 Buatlah rangkaian seperti 4-1, harga R1 diganti dengan hubung singkat.
4.10 Ukur arus In yang melalui terminal A - B.
4.11 Ukur besar tahanan Norton Rn, cara seperti rangkaian Rt.
4.12 Gantilah rangkaian pada gambar 4-1, dengan rangkaian dibawah ini :
4.13 Aturlah tahanan variabel, sehingga sama dengan R Norton 500 ohm.
4.14 Aturlah sumber tegangan V, sehingga arus yang terbaca pada amperemeter akan
sama dengan IN
4.15 Catat besar arus dan tegangan pada Rt.
MetodeThervenin
Metode Norton
R1 = 1K Ω ?
R2 = 10K Ω ?
R1 = 0Ω ?
5.1Dari data perbandingan pada tabel, dapat dilihat bahwa metode Thevenin dan
Norton memiliki hasil yang tidak jauh berbeda. Adapun dari keduannya juga terdapat
percobaan yang memiliki kesamaan pengukuran pada resitansi yang sama.
RN:1KΩ II 0KΩ : 0Ω
5.3 Perbedaan antara metode Thevenin dan metode Norton, pada saat mencari V TH
RL pada rangkaian tersebut dilepas, sedangkan pada metode Norton RL dihubung
singkat untuk mendapatkan IN. Pada saat menggunakan rangkaian ekivalen, metode
Thevenin tidak menggunakan Rx sedangkan pada rangkaian Norton menggunakan Rx
sebagai pemicu arus untuk menciptakan In.
KESIMPULAN
A. Setelah melakukan percobaan thevenin dan norton dan melakukan analisis terhadap hasil
percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Setelah melakukan perhitungan dengan metode thevenin melalui teori dan praktek, kami
memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda, adapun perbedaan tersebut dikarenakan adanya
faktor dalam menentukan nilai sumber tegangan.
2. Setelah melakukan perhitungan dengan metode norton melalui teori dan praktek, kami
memperoleh hasil yang tingkat errornya sangat kecil, adapun perbedaan tersebut dikarenakan
adanya faktor dalam menentukan potensiometer.
3. Setelah melakukan perhitungan dengan metode thevenin dan norton melalui teori dan
praktek, kami memperoleh hasil yang cukup berbeda, adapun perbedaan tersebut dikarenakan
sumber arus yang di ganti dengan sumber tegangan yang prinsip kerjanya di samakan dengan
sumber arus
B. Saran