Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fitratunnisa

NIM : A031181366
M.K : Pengauditan Internal

RMK
AUDIT INTERNAL : SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

Evolusi Audit Internal


Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik”dari profesi auditor eksternal,
yang berhubungan dengan penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun audit
internal memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang
lebih luas menyediakan jasa-jasa pemeriksaan,penilaian atas kontrol, kinerja, risiko dan tata
kelola (governance) perusahaan publik maupun privat.Dulunya audit internal dianggap
sebagai “lawan” pihak manajemen,sekarang audit internal mencoba menjalin kerja sama yang
produktif dengan klien untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.
- Audit internal di abad-abad Permulaan. Dimulai  pada tahun 3.500 sebelum masehi
oleh kerajaan romawi kuno menerapkan ”sistem dengan laporan”.Seorang karyawan
akan membandingkan catatannya dengan catatan karyawan lain  memverifikasi secara
lisan untuk  menghindari adanya kecurangan ,istilah “audit”berasal dari bahasa latin
auditus (mendengarkan).
- Audit internal di Abad-abad Pertengahan. Pada abad ke 13  lahir sistem pembukuan 
berpasangan (double-entry),yakni setiap transaksi dicatat baik pada sisi debit maupun
kredit.Sistem ini membantu para pengusaha mengontrol transaksi dengan para pelanggan
,pemasok serta membantu mengawasi pekerjaan karyawannya.
- Audit Internal di masa Resolusi Industri. Di Inggris audit sebagaimana yang dikenal
sampai sekarang  proses lebih dari sekedar “mendengarkan”verikasi audit kemudian
berkembang menjadi verifikasi catatan tertulis dan perbandingan angka-angka yang
tertera pada jurnal dengan bahan bukti dokumennya.
- Audit Internal di tahun - tahun belakangan ini. Pada abad 19 orang-orang Inggris
mulai berinvistasi ke lintas negara seperti ke Amerika Serikat dan mereka menginginkan
verifikasi keuangan secara independent atas investasinya melalui auditor dari Inggris
dengan memakai metode dan prosedur audit yang bisa diterima oleh pihak-pihak yang
terkait.
Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal
Audit internal modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika ikatan auditor internal -
institute of Internal Auditors (IIA)-dibentuk.Istilah auditor internal (internal auditor) dan
audit internal (internal auditing )menimbulkan perdebatan konotasi pada sebagian pendiri
IIA.Mereka mencari istilah atau frase yang bisa lebih baik menjelaskan peranan auditor
internal.John B Thurston,salah seorang pendiri IIA tahun 1941 menyatakan: Anda akan
mengakui betapa tidak memadainya frase “auditor internal”.Berapa tahun yang lalu
mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk mendiskripsikan pendahulu-pendahulu kita
dalam profesi ini.Tetapi saat ini,audit,dalam arti yang sebenarnya,hanyalah satu fungsi saja
diemban auditor internal.Anggota-anggota komite organisasi kita telah memikirkan
kemungkinan digunakannya beberapa frase atau istilah yang lain dan akhirnya
menyimpulkan bahwa kita harus tunduk pada keputusan terdahulu.

Misi Auditor Eksternal dan Auditor internal


- Auditor Eksternal : memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan, dimana
bertujuan untuk menentukan kewajaran atas penyajian laporan keuangan dan hasil usaha
dalam suatu periode.
- Auditor Internal : memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajer dalam
menjalankan tanggungjawab secara efektif, serta bertindak sebagai penilai independen
untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol kinerja perusahaan.

Perbedaan Antara Auditor Eksternal dan Internal


Audit Internal Auditor Eksternal
Merupakan karyawan perusahaan,atau bisa saja Merupakan orang yang independen diluar
merupakan entitas independen. perusahaan.

Melayani kebutuhan organisasi,meskipun Melayani pihak ketiga yang memerlukan


funsinya harus dikelola  oleh perusahaan. informasi keuangan yang dapat diandalkan.

Fokus pada ketepatan dan kemudahan


Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan pemahaman dari kejadian-kejadian masa
dengan mengavaluasi kontrol yang dirancang lalu yang dinyatakan dalam laporan
untuk menyakinkan pencapaian tujuan keuangan.
organisasi.
Sekali-sekali memerhatikan pencegahan
Langsung berkaitan dengan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara
kecurangan dalam segala bentuknya atau umum,namun akan memberikan perhatian
perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah. lebih bila kecurangan tersebut akan
memengaruhi  laporan keuanngan secara
material.

Independen terhadap manajemen dan


Independen terhadap aktivitas yang diaudit, dewan direksi baik dalam kenyataan
tetapi siap sedia untuk menanggapi kebutuhan maupun secara mental
dan keinginan dari semua tingkatan manejemen.
Menelaah catatan-catatan yang mendukung
Menelaah aktivitas secara terus menerus laporan keuangnan secara periodik-
biasanya sekali setahun.

Definisi Audit Internal


Beberapa definisi audit internal modern  menurut American Accounting Association
mendefinisikan sebagai  “proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan
derajat  kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan”.
Sedangkan menurut Dewan Standar Audit Internal (Internal Auditing Standards
Boards-IASB)   Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi
untuk menentukan apakah :
1) Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
2) Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi
3) Peraturan eksternal serta kebijakan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti
4) Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5) Sumber daya yang telah digunakan secara efisien dan ekonomis
6) Tujuan organisasi yang telah dicapai secara efektif yang dilakukan dengan tujuan sebagai
konsultasi dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif.

Profesi audit internal


Katalog kriteria digunakan untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan:
1. Pelayanan kepada publik .memberikan jasa untuk meningkatkan penggunaan sumber
daya  secara efisien dan efektif.
2. Pelatihan khusus berjangka panjang .departeman audit internal hanya  menerima orang
yang menunjukan keahlian,lulus tes,dan mendapatkan sertifikasi profesional
3. Menaati kode etik.Anggota IIA harus menaati standar kode etik IIA
4. M enjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan
5. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik.IIA
memublikasikan jurnal teknis ,bernama Internal Auditor, serta buku teknis,jurnal
penelitian ,monografi ,penyajian secara audiovisual,dan bahan-bahan instruksional
lainnya.
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat .
7. Lisensi oleh Negara atau sertifikat oleh dewan.

Kode etik profesi


Kode etik disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara anggota profesi
dan klien, yang menjelaskan tentang batasan yang perlu diperhatikan oleh seorang
profesional ketika menjalankan profesinya.Komite Etik Internasional (International Ethics
Committee-IEC) mengeluarkan peryataan baru tentang etika pada 1 Oktober 1999 terdapat
dua kode etik :
1. Kode etik tersebut berlaku bagi semua auditor internal,tidak hanya anggota IIA dan CIA
2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga bagian utama : Pendahuluan, Prinsip-prinsip Dasar
dan Aturan Etika
Bagian kedua terakhir terdapat lima bagian :
- Integritas : Intergritas auditor internal membentuk keyakinan dan menjadi dasar
kepercayaan terhadap pertimbangan auditor.
- Objektivitas : Auditor menunjukan objektivitas profesional dalam memperoleh,
mengevaluasi dan mengkonsumsi informasi mengenai aktivitas proses yang diuji
- Kerahasiaan : Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang
diterima dan tidak mengungkapkan informasi
- Profesionalisme : Seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan
peraturan-peraturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa merusak
profesi
- Kompetensi  :  Auditor internal menerapkan pengetahuan, kecakapan dan pegalaan
yang diperlukan dalam memberikan jasa audit internal

Standar Praktik
Standar praktik profesional internal auditing. Dipublikasikan oleh IIA tahun 1978.
Standar terbagi atas 5 bagian umum yang mencakup berbagai aspek auditing dalam sebuah
organisasi:,Independensi,Kemampuan profesional,Lingkup kerja,Pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan,Manajemen bagian internal auditing.Standart SIAS  yang dikelaurkan pada
tahun 1978 :
1. Konsep dan tanggung jawab
2. Mengkomunikasikan hasil
3. Pencegahan, pendekatan, innvestiasi dan pelaporan kecurangan
4. Keyakinan kualitas
5. Hubungan auditoor internal dengan auditor luar indenpenden
6. Kertas kerja audit
7. Komunikasi dengan dewan direksi
8. Prosedur audit analitis
9. Penentuan risiko
10. Evaluasi pencapaian tjuan dan sasaran operasi/program
11. Pernyataan omnibus 1992
12. Merencanakan penugasan audit
13. Menindak lanjuti temuan audit yang dilaporkan
14. Daftar kata
15. Pengawasan
16. Ketaatan audit terhadap kebijkan
17. Penilaian kinerja auditoor eksternal
18. Penggunaan penyedia jasa dari luar
Syarat memperoleh gelar CIA
Pengalaman 2 tahun bekerja dikantor akuntan publik dan  Bersertifikasi peryataan
dari anggota organisasi CIA.Hal yang harus dipertimbangkan dalam pemberian gelar CIA :
- Gelar akademis di atass sarjana muda diangggap sama dengan satu tahun pengalaman
kerja.
- Penglaman kerja sebagai akuntan publik diaggap setara dengan pengalaman kerja diaudit
internal
- Pengajar penuh waktu di universitas pada materi yang diujikan dianggap sama dengan 
pengalaman kerja, yakni dua tahun pengalaman mengajar sama dengan satu tahun
pengalaman kerja dibidang audit internal

Aktivitas Audit
Meskipun audit internal yang modren memiliki cakupan yang luas, tetapi bentuk
praktek audit saat ini terdiri atas tiga kategori dasar: keuangan, ketaatan, dan operasional.
Masing-masing  kategori bisa memiliki perbedaan dalam penekanannya di organisasi dan
negara yang berbeda, dan struktur serta praktek khusus juga bisa berbeda.
 Keuangan : Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan
menggunakan metode akuntansi.
 Ketaatan : Penalaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat
kesesuaianya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku.
 Operasional : telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk
menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam
mencapai tujuannya.
Baik auditor internal maupun eksternal bisa melakukan jenis-jenis audit ini, sehingga
yang perlu adalah Penekanan bahwa audit eksternal pada kewajaran dalam penyajian laporan
keuangan, sedangkan Penekanan audit internal adalah membantu manajer dan dewan direksi
dalam mencapai pengelolaan yang optimal dalam pelaksanaan tugas yang menjadi
tanggungjawab mereka

Pendekatan yang dilakukan audit


Pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan masing-masing,
auditor internal dapat melakukan beberapa pendekatan yang berbeda. Dan pendekatan yang
biasa digunakan antara lain:
o Audit  Komprehensif : Menggambarkan audit atas semua aktivitas yang terdapat dalam
entitas pemerintah,
o Audit Berorientasi Manajemen : Penalaahan atas semua aktivitas sesuai dengan perspektif
manajer dan konsultan manajemen. Audit berorientasi manajemen dibedakan dari jenis-
jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi prosedur audit. Audit
o berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi untuk mencapai
tujuannya mengelola perusahaan dengan lebih baik.
o Audit Partisipatif : Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data, dan
mengevaluasi oeprasi, dan mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan untuk
menyelesaikan masalah.
o Audit Program :  Penelaahan atas seluruh program untuk menentukan apakah manfaat
yang diinginkan telah tercapai. Program dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan
prosedur untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan

Audit untuk memberikan keyakinan dan konsultatif .Ada dua keyakinan baru yang
disarankan oleh Guidance Task Force-(GTF) yaitu pemberian keyakinan dan
konsultatif.Pemberian keyakinan berhubungan dengan memberikan informasi yang
berhubungan dengan kondisi organisasi klien.Sedangkan audit konultatif terdiri atas
metodologi penyelesaian masalah untuk meningkatkan secara langsung kondisi klien

Penilaian sendiri atas kontrol Control. Self Assessment  adalah sebuah pendekatan audit
non tradisional yang telah diterapkan di banyak organisasi sebagai sarana pengelolaan yang
memiliki nilai.CSA mendorong keahlian peserta dalam kontrol sendiri dan mendorong
komitmen pekerja terhadap proses perbaikan yang berkelanjutan..

Menentukan Fungsi Utama. Mary Ellen Oliverio, profesor akuntansi menyusun


seperangkat pertanyaan ini untuk membantu departemen audit internal menentukan mana
fungsi utama dan tidak. Bila jawaban untuk setiap pertanyaan adalah “ya” maka terdapat
kemungkinan besar bahwa audit internal merupakan fungsi utama. Fungsi audit internal
sudah begitu terorganisir dengan fungsi lain di perusahaan sehingga bila fungsi audit internal
dijalankan oeh pihak luar perusahaan maka akan memangkas salah satu dimensi yang bernilai
bagi perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi auditor internal bagi manajemen sebagai berikut:
 Mengawali kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
 Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko
 Memvalidasi laporan ke manajemen senior
 Membantu manajemen pada bidang teknis
 Membantu proses pengambilan keputusan
 Menganalisis masa depan
 Membantu manajer menngelola perusahaan

Independensi dalam Program Audit:


 Bebas dari Intervensi manajerial atas Program Audit
 Bebas dari segala Intervensi atas Prosedur Audit
 Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang diisyaratkan
untuk sebuah Proses Audit.
Independensi dalam Verifikasi:
o Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan
dengan audiT
o Mendapatkan kerjasama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit.
o Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa
atau membahas pemerolehan bahan baku
o Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit.
Independensi dalam Pelaporan:
o Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang
dilaporkan.
o Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit.
o Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau
opini dalam laporan audit internal.

Standar Profesi Audit Internal (SPAI) terdiri atas :


- Standar Atribut. Berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak- pihak
yang melakukan kegiatan audit internal.
- Standar Kinerja. Menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran
kualitas pekerjaan audit. Standar Kinerja memberikan praktik-praktik terbaik
pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut.
Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal.

Pertimbangan-pertimbangan tambahan
       Pelaksanaan auditor internal harus mematuhi persyaratan dan pemahaman  untuk
memberikan keyakinan atas audit .Contoh :luas pekerjaan yang dibutuhkan,keahlian dan
sumber daya yang disyaratkan,kebutuhan manajemen,dampak potensial dimasa
mendatang,dan kontribusi ke organisasi .Auditor juga harus :
o Melaksanakan aktivitas informasi untuk memahami sepenuhnya pekerjaan yang akan
dilaksanakan
o Menentukan bahwa jasa konsultasi sesuai dengan akta audit innternal dan bahwa mereka
akan memberikan nilai tambah dan pentingnya bagi organisasi
o menetapkan bahwa pekerjaan konsultasi terkait secara positif dengan rencana audit
berbasis risiko
o Mendokumentasikan faktor-faktor kunci pekerjaan konsultasi kedalam perjanjian atau
rencana tertulis

Pratice Advisory
Program audit yang secara umum sesuai dengan aktivitas yang direncanakan untuk
audit internal dengan pemberian suatu keyakinan.
Pratice Advisory menjelaskan proses pelaporan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan manajemen dan pihak-pihak yang membutuhukan audit serta menjelaskan
karakteristik yang harus dimiliki.
Pratice Advisory dapat selesai jika terdapat rekomendasi bahwa audit internal selesai 
diawasi dengan hasil yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh klien dengan
memperhatikan kepenntingan manajemen.
SUMBER : http://kriwuull.blogspot.com/2018/09/internal-audit-bab-1.html

Anda mungkin juga menyukai