Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Ehsan

NIM : 1911012210015

UTS BIOKIMIA
1. Sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan. Bandingkan komponen sel hewan dan
tumbuhan dengan detail! (15)
2. Sitoplasma mempunyai peran penting dalam sel. Mekanisme pada sitopalsma dipengaruhi
membrane plasma. Jelaskan peran membrane plasma! (15)
3. Karbohidrat adalah metabolit primer. Buatlah perbandingan antara monosakarida,
oligosakarida dan poliskarida! (20)
4. Lipid diklasifikasikan menjadi lebih dari 10 macam. Jelaskan dan beri contoh masing
masing dari 10 macam atau lebih lipid tersebut! (25)
5. Protein terdiri atas peptide. Peptide terdiri atas asam amino. Buatlah perbandingan antara
protein, peptide dan asam amino! (25)

JAWABAN
1. Perbandingan Komponen sel hewan dan sel tumbuhan
Komponen Sel Tumbuhan & Hewan
No
Organel sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Dinding sel Ada -
2. Membran sel Ada Ada
3. Nukleus Ada Ada
4. Pori nukleus Ada Ada
5. Kromosom Ada Ada
6. Membran nukleus Ada Ada
7. Mikrotubula Ada Ada
8. Sentriol - Ada
9. Apparatus golgi Ada Ada
10 Ada ( berukuran besar & Ada ( berukuran kecil &
Vakoula
bersifat permanen ) bersifat tidak permanen )
11. Mikrofilamen - Ada
12. Ribosom Ada Ada
13. Mitokondria Ada Ada
14. Lisosom Ada Ada
15. Plastida Ada -
16. Silia dan flagella - Ada
17. Peroksisom Ada Ada
18. Retikulum endoplasma
Ada Ada
(RE)
19. Matriks ekstraseluler - Ada
20. Glioksisom Ada Jarang
21. Plasmodesmata Ada -
22. Vesikula sekretori - Ada
23. Sitoplasma Ada Ada
24. Endoplasma Ada Ada
25. Tonoplas Ada -
26. Klorofil Ada -

2. Peran Membran plasma (Membran sel)


Membran plasma memiliki struktur yang sangat fluid dan dinamis. Namun
demikian, membrane plasma menjadi batas sel memisahkan isi sel dengan lingkungan
luar. Membrane plasma bersifat selektif permeable dan berperan sebagai barrier untuk
mempertahankan perbedaan komposisi antara bagian dalam dan luar sel. Sifat selektif
permeable ini terutama karena keberadaan protein transporter dan saluran ion pada
membrane. Membrane plasma juga menjadi media pertukaran materi dengan lingkungan
ekstraselular melalui mekanisme eksositosis dan endositosis. Pada membrane sel terdapat
juga daerah yang disebut junction gap, dimana melaluinya dapat terjadi pertukaran
material antar sel yang berdekatan. Plasma membrane juga berperan penting dalam
interaksi sel-sel dan sinyal transmembrane.
Pada sel-sel eukariot terdapat berbagai system membrane internal yang memberi
batas bagi organel- organel di dalam sel. Membrane intra selular membentuk struktur
morfologi organel sel, seperti mitokondria, reticulum endoplasma, reticulum sarkoplasma,
membrane badan golgi, granula sekresi, lisosom, dan membrane dari inti sel. Pada
berbagai membrane ini terdapat berbagai enzim yang terlibat dalam mekanisme reaksi.
Membran juga menjadi tempat terdapatnya sisi-sisi aktif dimana terjadi transduksi energi,
seperti pada reaksi fotosintesis dan fosforilasi oksidatif (yang terjadi pada membrane
sebelah dalma dari mitokondria).
Perubahan pada struktur membrane (misalnya disebabkan oleh iskemia) dapat
mempengaruhi kesetimbangan air dan aliran ion, dan pada akhirnya mempengaruhi setiap
proses dalam sel. Defisiensi komponen tertentu atau perubahan komponen membrane
(misalnya disebabkan oleh mutasi gen yang meng-kode protein membran) mengakibatkan
berbagai penyakit. Dengan kata lain untuk mendukung fungsi sel yang normal dibutuhkan
membrane yang normal.
3. Perbandingan antara monosakarida, oligoskarida, polisakarida
Monosakarida Disakarida Oligosakarida Polisakarida
Monomer 1 2 3-9 >20
sakarida 3-20
Kelarutan Mudah larut Mudah larut Mudah larut Tidak dapat
dalam air, sedikit dalam air dalam air larut dalam
larut dalam air, tetapi larut
alkohol, tidak dalam eter,
larut dalam eter, kloroform,
kloroform, heksana
benzena
Tingkat Terasa manis Terasa manis Terasa manis Tidak terasa
kemanisan manis

Jenis Glukosa, Maltosa, Maltotriosa Amilum,


galaktosa, ribosa, laktosa, glikogen,
fruktosa sukrosa, dekstrin,
selulosa

4. Lipid diklasifikasikan menjadi lebih dari 10 macam.


a. Gliserida

Gliserida yang dikenal juga sebagai asilgliserol adalah lemak sederhana dalam
bentuk senyawa ester. Ia terbentuk dari reaksi kimia antara gliserol dan asam lemak.
Fungsi utama gliserida adalah sebagai molekul penyimpanan lemak, maka
pengklasifikasiannya tidak terlepas dari jumlah asam lemak yang terikat Senyawa ini
tersebar luas di alam dan merupakan komponen utama lemak hewan dan minyak
nabatiama lemak. Gliserida juga bersifat hidrofobik. Gliserol memiliki tiga gugus
hidroksil (-OH) yang bisa bereaksi dengan asam lemak membentuk gugus asil dalam
ikatan ester. Jumlah asam lemak ini yang menentukan pengelompokan dan penamaan
gliserida sesuai dengan jumlah alkohol yang teresterifikasi dan posisi gugus asilnya.
Adapun contoh dari gliserida adalah monoasilgliserol, diasilgliserol, dan triasilgliserol

b. Glikolipid

Glikolipid adalah lipid dengan karbohidrat yang diikat oleh ikatan glikosidik atau
ikatan kovalen. Peran mereka adalah menjaga stabilitas membran sel dan untuk
memfasilitasi pengenalan seluler, yang sangat penting untuk respon imun dan dalam
koneksi yang memungkinkan sel untuklain terhubung satu sama sam untuk
membentuk jaring. Glikolipid ditemukan di permukaan semua membran sel
eukariotik, di mana mereka meluas dari bilayer fosfolipid ke dalam lingkungan
ekstraseluler. Ciri penting glikolipid adalah adanya monosakarida atau oligosakarida
yang terikat pada bagian lipid. Lipids yang paling umum dalam membran sel adalah
gliserolipid dan sfingolipid, yang masing-masing memiliki gliserol atau tulang
punggung sfingosin. Asam lemak terhubung ke tulang punggung ini, sehingga lipid
secara keseluruhan memiliki kepala kutub dan ekor non-kutub. Lapisan ganda lipid
membran sel terdiri dari dua lapisan lipid, dengan permukaan dalam dan luar
membran terdiri dari kelompok kepala kutub, dan bagian dalam membran terdiri dari
ekor asam lemak non-polar. Contoh dari glikolipid adalah gliserol, asam lemak, dan
steroid

c. Gliserofosfolipid
Gliserofosfolipid Adara lipid umum pada organism is not fotosintetik. Mereka
dicirikan oleh tulang punggung asam fosfatidat (PtdOH). Pada tumbuhan sekitar
sepertiga dari fosfor Organik ditemukan di fosfogliserolipid. Gliserofosfolipid (GPL)
adalah digliserida asam lemak dengan ester fosfatidil yang melekat pada karbon
terminal). Gugus ester end (X) terutama adalah etanolamina, kaolin, serine,
atotinositol. GPL sangat's danbiadanya merupakan komponen membran seluler atau
vesikel. Gliserofosfolipid adalah fosfolipid yang paling melimpah. Mereka ditemukan
dalam jumlah tertinggi di membran semua sel dan hadir dalam jumlah yang sangat
kecil di gudang lemak. Selain itu, phosphatidylinositol (gureiserofosfolipid), fisiologis
senyawa aktif. Contoh dari Gliserofosfolipid adalah osfatidilkolina (juga dikenal
sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan
fosfatidilserin (PS atau GPSer).
d. Lilin
Lilin adalah kelas beragam senyawa Organik yang merupakan padatan lipofilik dan
mudah dibentuk di dekat suhu kamar. Mereka termasuk alkana dan lipid yang lebih
tinggi, biasanaya dengan titik leleh di atas sekitar 40°C (104°F), meeleh untuk
menghasilkan cairan dengan viskositas rendah. Lilin tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut Organik is non-polar. Lilin Alami Dari Berbagai Jenny Dip Duruksi
oleh tumbuhan dan hewan dan terjadi di minyak bumi. Lilin adalah senyawa Organik
Yang secara khas terdiri dari rantai alkil alifatik panjang, meskipun senyawa aromatik
juga dapat hadir. Lilin alam mungkin mengandung ikatan tak jenuh dan mencakup
berbagai gugus fungsi seperti asam lemak, alcohol primer dan sekunder, keton,
aldehida, dan ester asam lemak. Lilin sintetis sering terdiri dari rangkaian homologue
hidrokarbon alifatik rantai panjang (alkana atau parafin) Yang tidak memiliki gugus
fungsi. Adapun contoh dari lilin adalah beeswax, lanolin, lilin kedelai.
e. Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat dari hasil
reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa
yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh dengan 17 atom karbon dan 4 cincin.
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron,
dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Lemak sterol adalah
bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi
gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi.
Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik
berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada
tumbuhan. Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon,
nandrolon dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Adapun contoh dari steroid adalah:
kolesterol, squalene, lanosterol.
f. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan komponen utama pembentuk membran yang tersusun atas
double layer. Membran lipid tersebut bersifat amfipatik karena memiliki ujung yang
bersifat hidrofobik dan ujung lainnya bersifat hidrofilik. Gliserofosfolipid atau
fosfogliserida adalah membran lipid yang mengandung dua jenis asam lemak yang
membentuk senyawa ester dengan karbon nomor satu dan dua pada gliserol.
Spingolipid memiliki gugus yang mirip dengan gliserofosfolipid yaitu bagian kepala
yang polar dan dua ekor nonpolar. Perbedaan spingolipid dan gliserofosfolipid adalah
spingolipid tidak memiliki gliserol. Spingoliid mengandung molekul spingosin dan
satu molekul asam lemak rantai panjang yang terikat melalui ikatan glikosidik
ataupun fosfodiester. Ketika molekul asam lemak terikat dengan gugus amida (- NH2)
pada spingosin maka akan membentuk molekul seramida. Adapun contoh dari
fosfolipid adalah: fosfatidilkolin, fosfatidilserin dan fosfatidilgliserol.
g. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa esensial yang penting bagi tubuh tetapi tidak dapat
disintesis di dalam tubuh sehingga harus diambil lewat makanan yang dikonsumsi.
Contoh vitamin yaitu vitamin D3, vitamin A vitamin E dan vitamin K. Vitamin D3
(kolekalsiferol) dapat mengkonversi liver dan hati untuk memproduksi enzim 1,25-
dihidroksikolekalsiferol yang berperan penting dalam regulasi kalsium pada hati dan
tulang. Vitamin A (retinol) memiliki fungsi sebagai hormon dan pigmen visual pada
mata vertebrata. Vitamin E adalah gabungan senyawa yang disebut dengan tokoferol
yang berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin K berperan aktif pada siklus oksidasi dan
reduksi pada formasi protombin, protein esensial pada plasma darah.
h. Asam lemak
Vitamin Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk
berupa kepala dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi
nomor karbon 1 dan ekor berupa senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh. Karbon
setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya. Asam lemak memiliki
karbon sekitar 4 sampai 36. Contoh asam lemak yaitu asam valerat, asam laurat, asam
palmitat dan asam oleat.
i. Sfingolipid 
Sfingolipid adalah keluarga senyawa-senyawa kompleks yang berbagi fitur struktural
yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de
novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian
diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa
lainnya. Basa sfingoid utama pada mamalia umumnya merujuk pada sfingosina.
Seramida (basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan
suatu asam lemak berikatan amida. Asam lemaknya biasanya adalah asam lemak
jenuh atau tak jenuh tunggal dengan panjang rantai antara 16 dan 26 atom karbon.
Contohnya adalah glikosfingolipid sederhana dan kompleks
seperti serebrosida dan gangliosida.
j. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan agregat kompleks lipid dan protein yang membuat lipid
menjadi kompatibel dengan cairan tubuh. Lipoprotein disintesis terutama dalam usus
dan hati. Di dalam sirkulasi, agregat – agregat ini berada dalam stase fluks yang
konstan. Lipoprotein mempunyai bentukan mayor sebagai High Density Lipoprotein
(HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan
Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Selain itu terdapat 2 kelas minor yaitu IDL
yang terdapat diantara VLDL dan LDL, serta sisa – sisa kilomikron. Seperti yang
telah disebutkan, contoh lipoprotein adalah β-lipoprotein (low density lipoprotein), α-
lipoprotein (high density lipoprotein), pre β lipoprotein (very low density lipoprotein)
dan Chylomicrons .
5. Perbandingan Protein, Peptida, dan Asam Amino
Secara struktural, protein dan peptida sangat mirip, terdiri dari rantai asam amino
yang disatukan oleh ikatan peptida (juga disebut ikatan amida). Faktor pembeda dasar
adalah ukuran dan struktur. Peptida lebih kecil dari protein. Peptida didefinisikan sebagai
molekul yang terdiri dari antara 2 dan 50 asam amino, sedangkan protein terdiri dari 50
atau lebih asam amino. Selain itu, peptida cenderung kurang terdefinisi dengan baik
dalam struktur daripada protein, yang dapat mengadopsi konformasi kompleks yang
dikenal sebagai struktur sekunder, tersier, dan kuaterner.
Perbedaan fungsional juga dapat dibuat antara peptida dan protein. Peptida,
bagaimanapun, dapat dibagi lagi menjadi oligopeptida, yang memiliki sedikit asam amino
(misalnya, 2 hingga 20), dan polipeptida, yang memiliki banyak asam amino. Protein
terbentuk dari satu atau lebih polipeptida yang bergabung bersama. Oleh karena itu,
protein pada dasarnya adalah peptida yang sangat besar. Faktanya, beberapa peneliti
menggunakan istilah peptida untuk merujuk secara khusus pada oligopeptida, atau rantai
asam amino yang relatif pendek, dengan istilah polipeptida digunakan untuk
menggambarkan protein, atau rantai dari 50 atau lebih asam amino.
Jadi, asam amino yang saling berikatan dan jumlahnya kurang dari 50 akan
membentuk peptide sedangkan asam amino yang saling berikatan dan jumklahnya lebih
dari 100 disebut sebagai protein. Protein disebut juga makromolekul yang terdiri dari
peptide-peptida.

Anda mungkin juga menyukai