Di Susun Oleh
IX-D
MUHAMAD MAULUDI
SMAN 1 CIGOMBONG
Jln. Mayjen H.R Edi Sukma Kec.Cigombong Kab.Bogor
1
Kata Pengantar
Asslamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan ”LAPORAN PENELITIAN KANDUNGAN PADA
URINE SEL” ini tanpa mendapatkan kendala-kendal yang berarti.
Banyak manfaat yang saya ambil pada saat pengerjaan laporan ini, salah satunya
mengetahuai bentuk-bentuk sel. Selain itu juga laporan penelitian ini semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Assalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................ 2
Daftar isi ...................................................................................................... 4
Bab I (pendahuluan).................................................................................... 4
3
BAB I . PENDAHULUAN
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah
atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika
molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui
molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan
berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang
dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat
digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit
yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan
dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini
berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing
yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal
dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan
hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu
merupakan zat yang steril. Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak
menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi
akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan
makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa
dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Reagen Benedict digunakan untuk menguji kehadiran semua monosakarida dan
juga mengurangi gula. Ini termasuk glukosa, galaktosa, mannose, laktosa, dan maltosa.
reagen Benedict terdiri dari natrium karbonat, natrium sitrat, dan sulfat tembaga. ika
tidak ada ada gula, warna dari cairan yang diuji harus tetap biru selama tes yang dapat
berlangsung selama 4 sampai 10 menit.
5
BAB III . Metode Penelitian
1. Urine (relawan)
2. larutan agNO3
3. larutan biuret
4. pipet
6. lilin
7. korek api
8. gelas ukur
9. kertas indicator Ph
Cara pengujiannya:
Bahan utama yaitu urine yang ingin di ketahui kandungan kloridanya dengan masukkan
2 ml urine ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 5 tetes agN03 5 %, jika urine tersebut
terjadi perubahan, yaitu terdapat gumpalan maka urine tersebut mengandung klorida.
7
BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN/PRAKTIKUM
4.1.1PENGUJIAN KLORIDA
4.1.2 PENGUJIAN Ph
8
4.2 PEMBAHASAN
Bahan utama yaitu urine yang ingin di ketahui kandungan kloridanya dengan
masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 5 tetes agN03 5 %, jika
urine tersebut terjadi perubahan, yaitu terdapat gumpalan maka urine tersebut
mengandung klorida
9
BAB V . Kesimpulan
PENGUJIAN Ph URINE
Kertas indicator mengetahui Ph pada urine ,pada kertas indicator tersebut urine
berubah warna menjadi kuning dan Ph tersebut cocok dengan warna standar Ph yaitu 6
maka di artikan Ph urine tersebut normal, tetapi jika Ph urin tersebut lebih atau kurang
dari 6 s/d 7 tidak normal. Karena urine tersebut dapat bersifat asam atau basa
PENGUJIAN GULA
5 tetes larutan benedict / fehling a dan fehling b merubah urine tersebut berubah
warna menjadi biru maka urine tersebut mengandung glukosa/gula, tetapi jika urine
tersebut tidak berubah warna menjadi biru maka urine tersebut tidak mengandung gula.
PENGUJIAN AMONIAK
Memanaskan urine dapat mrngetahui amonia, Saat urine di bakar cium bau
pesing yang ada pada urine , jika urine tersebut bau maka urine tersebut mengandung
amonia, tetapi jika urine tersebut tidak menimbulkan bau apa-apa berarti urine tersebut
tidak mengandung amonia.
PENGUJIAN PROTEIN
Saat mendiamkan urin kurang lebih 5 menit dapat merubah warna urine, jika
urine berubah warna maka urine tersebut mengandung protein, tetapi jika urine tersebut
tidak berubah menjadi ungu maka urine tidak mengandung protein, dan berarti ada
gangguan .
10
Daftar pustaka
www.google.co.id
www.biologi.blogspot.com
www.wikipedia.co.id
11
Lampiran
1. Jelaskan apa yang dimaksud urine pada manusia?
2. Jelaskan tahapan pembentukan urine?
3. Sebutkan kelainan pada urine?
Jawaban
1. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.
12