Anda di halaman 1dari 2

Antipiretik

Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat


mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperatur
tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas
karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.
Demam. Pada umumnya demam adalah juga suatu gejala dan bukan
merupakan penyakit tersendiri. Kini para ahli bersependapat bahwa demam adalah
suatu reaksi tangkis yang berguna dari tubuh terhadap infeksi. Pada suhu diatas 37
°C limfosit dan makrofag menjadi lebih aktif. Bila suhu melampaui 40-41 °C, barulah
terjadi situasi kritis yang bisa menjadi fatal, karena tidak terkendalikan lagi oleh
tubuh.
Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara produksi dan hilangnya panas.
Alat pengukur suhu tubuh ada dihipotalamus. Pada keadaan demam keseimbangan
ini terganggu tetapi dapat dikembalikan ke normal oleh obat mirip-aspirin. Ada bukti
bahwa peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik diawali pengelepasan suatu
zat pirogen endogen atau sitokin misalnya interleukin-1 (IL-1) yang memacu
pelepasan PG yang berlebihan didaerah preoptik hipotalamus. Selain itu PGE2
terbukti menimbulkan demam setelah di infuskan ke ventrikel serebral atau
disuntikkan ke daerah hipotalamus. Obat mirip-aspirin menekan efek zat pirogen
endogen dengan menghambat sintesis PG. Demam yang timbul akibat pemberian
PG tidak dipengaruhi, demikian pula peningkatan suhu oleh sebab lain misalnya
latihan fisik.
  Mekanisme Kerja Obat Antipiretik
Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus
anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
  Indikasi
Dosis saisilat untuk dewasa ialah 325-650 mg diberikan secara oral tiap 3 atau
4 jam. Untuk anak 15-20 mg/kgBB, dibrikan tiap 4-6 jam. Berdasarkan asosiasi
penggunaan aspirin dengan sindroma Reye, aspirin dikontraindiksikan
sebagaiantipiretik pada anak dibawah 12 tahun. Di inggris asprin dilarang digunakan
pada anak di bawah 16 tahun.
  Kontra Indikasi :
Hindari pemakaian aspirin atau ibuprofen pada pasien-pasien dengan
gangguan pendarahan (resiko pendarahan lebih rendah dengan salisilat lainnya).
Aspirin dan salisilat lain harus dihindari pada anak-anak dan remaja.
  Efek samping :
Efek samping yang paling sering terjadi adalah  induksi tukak peptik (tukak
duodenum dan tukak lambung) yang kadang-kadang disertai anemia sekunder
akibat pendarahan saluran cerna. Beratnya efek samping ini berbeda antar obat.
dua mekanisme terjadinya iritasi lambung adalah:
1)    Iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi kembali asam lambung ke
mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan.
2)    Iritasi atau pendarahan lambung yang bersifat sistemik melalui hambatan biosintesis
PGE2 dan PGI 2. Kedua PG ini banyak ditemukan dimukosa lambung dengan fungsi
menghambat sekresi asam lambung dan merangsang reaktif.
Efek samping lain ialah gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan biosintesis
trombosan A2 (TXA2) dengan akibat waktu perpanjangan pendarahan. Efek ini
dimanfaatkan untuk terapi profilaksis tromboemboli
Contoh Obat :
IBUPROFEN

Indikasi : Meringankan nyeri ringan sampai sedang seperti nyeri haid, sakit gigi, sakit
kepala. Obat ini juga digunakan untuk menurunkan demam dan nyeri ringan akibat pilek dan
flu

Efek Samping : Sakit perut,maag diare,sembelit,kembung,pusing,sakit kepala,gugup,gatal


atau ruam kulit,telinga berdengung

Dosis : Dewasa 200-400 mg, 3-4 kali sehari. Anak-anak 20 mg/kg beratbadan/hari dibagi
menjadi beberapa kali pemberian

Bentuk Sediaan : Tablet 200 mg, Tablet 400 mg, Sirup, Forte Sirup, Suppositoria

Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap asetosal ( aspirin ) atau obat anti
inflamasi non steroid lainnya, dan wanita hamil trimester 3. Penderita dengan syndrome nasal
polyps, angioedema dan reaksi bronkospasme terhadap asetosal (aspirin) atau anti inflamasi
non steroid yang lain, dapat menyebabkan reaksi analfilaktik

Interaksi Obat : Asetosal ( aspirin) dosis ibuprofen lebih dari 2,4 g per hari, dapat
menggatikan warfarin dari ikatannya dengan protein plasma

Anda mungkin juga menyukai