Askep Kasus NHS Irnayanti
Askep Kasus NHS Irnayanti
Di susun oleh:
NAMA: IRNAYANTI
NIM: 14420202160
No.RM : 60 72 28
Tanggal : 07 Mei 2020
Tempat : RS X
I. DATA UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 58 Tahun
Tempat/Tanggal lahir : Surakarta, 13 Mei 1962
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : STM
Suku : Suku Jawa
Pekerjaan : PNS
Ruangan : Teratai
Alamat : Jl. Penjernihan Raya Panaikang,
Kelurahan Karampuang, Kecamatan
Panakkukang
Golongan darah :B
Tanggal MRS : 05 Mei 2020
Sumber info : Keluarga dan Pasien
2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Ny.A
Umur : 55 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Hub. Dengan pasien : Istri
Alamat : Jl. Pejernihan Raya Panaikang
58
28 26
Keterangan :
G1 : Generasi pertama merupakan kakek dan nenek pasien dan telah lama meninggal
dunia karena penyebab yang tidak diketahui
G2 : Ayah dan ibu pasien telah lama meninggal, ayah pasien adalah anak pertama dari 3
bersaudara, ibu pasien adalah anak terakhir dari 5 bersaudara. Pasien mengatakan
ayah dan ibunya tidak memiliki riwayat penyakit stroke, namun ibu pasien
memiliki riwayat hipertensi.
G3 : Pasien berada digenerasi ke 3. Pasien merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara.
Pasien mengatakan saudaranya tidak memiliki riwayat penyakit stroke.
G4 : Dari hasil pernikahan pasien memiliki 1 orang putri dan 2 orang putra. Anak kedua
pasien telah menikah dan sekarang tinggal serumah dengan istri dan kedua anakanya.
d. Mata / penglihatan
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
teraba adanya nyeri tekan.
f. Telinga / pendengaran
1) Inspeksi :
b. Sistem Kardivaskular
Kulit teraba hangat, turgor kulit kembali < 3 detik, mukosa
bibir tampak kering, mulut tampak mencong kekiri, frekuensi
nadi 80x/i/palpasi, tidak ada distensi vena jugularis, tekanan
darah 160/90 mmHg, apeks jantung teraba di ICS ke 4-5,
pada perkusi ditemukan suara pekak dan bunyi S1 dan S2
pada saat auskultasi tunggal dan reguler. Pada saat pengkajian
pasien mengatakan ada riwayat hipertensi.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Lab, 06 Mei 2020
Iskemik
Infark serebral
Deficit neurologis
Peningkatan TIK
Nyeri akut
Kelemahan fisik
Mobilisasi menurun
Tirah Baring
Hemiplagia/hemiparase
Kelemahan fisik
Resiko jatuh
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intra kranial ditandai dengan nyeri kepala
2. Risiko perfusi serebral tidak efektif b/d peningkatan tekanan intra kranial
3. Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kendali otot ditandai dengan rentang gerak
(ROM) menurun
4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi sereberal
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi fisik
6. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Diagnosa
Standar Luaran Intervensi
Keperawatan
Nyeri b/d Setelah dilakukan tindakan Observasi:
peningkatan tekanan 1. Identifikasi lokasi,
keperawatan selama 1x24 jam
intra kranial ditandai
karakteristik, durasi,
dengan nyeri kepala diharapkan tingkat nyeri menurun
frekuensi, kualitas, intensitas
dengan kriteria hasil:
nyeri
1. Kemampuan menuntaskan
2. Identifikasi skala nyeri
aktivitas meningkat
3. Identifikasi nyeri non verbal
2. Keluhan nyeri menurun
4. Identifikasi factor yang
3. Meringis menurun
memperberat dan
4. Gelisah menurun
memperingan nyeri
5. Kesulitan tidur menurun
5. Monitor efek samping
6. Anoreksia menurun
penggunaan analgetik
7. Ketegangan otot menurun
Terapeutik
8. Frekuensi nadi membaik
6. Berikan teknik non
9. Tekanan darah membaik
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
7. Control lingkungan yang
memperberat nyeri
8. Fasilitasi istrahat tidur
Edukasi
9. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
10. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
11. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
analgetik
Risiko perfusi serebral Setelah dilakukan tinsakan Observasi
tidak efektif b/d keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab
peningkatan tekanan diharapknam risiko perfusi peningkatan TIK
intra kranial serebral meningkat dengan 2. Monitor tanda dan gejala
Kriteria hasil: peningkatan TIK
Tingkat kesadaran meningkat 3. Monitor MAP
Kognitif meningkat 4. Monitor CVP
Nadi : 80 x/menit 2.Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis. Memori, pendengarahan, dan
bahasa)
Suhu : 36°C
3.Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
Pernapasan : 20 x/menit
4.Gunakan metode komunikasi alterntif ( mis. Menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan, dan computer).
5.Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. Berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukan
satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan komunikasi
tertulis, atau meminta bantuan kelurga untuk memahami ucapan pasien)
Edukasi
6.Anjurkan berbicaraperlahan