Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN USAHA

Disusun Oleh:
PADLIA
102 2020 015

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
MUJAHIDDIN TOLITOLI
2021
KATA PENGANAR

Puji  syukur  kepada Tuhan yang  Maha Esa kiranya  telah diberikan  kesehatan dan

pembelajaran  sehingga penyusunan makalah ini telah selesai berkat pertolongan Tuhan dan kerja

keras. karena penyusunan makalah ini kami biasa bekerja sama antara sesama mahasiswa hingga kami

dapat berbagi ilmu.

            Semoga makalah  ini dapat berguna pada teman-teman  mahasiswa tanpa doa teman-teman

mungkin makalah ini belum selesai.Saya berterima kasih atas bantuannya tanpa kalian mungkin

makalah ini tidak selesai.

            Mungkin makalah ini jauh diatas sempurna, jadi kami mohon maaf  jika ada kesalahan

penulisan atau kurang berkenan dihati saudara kami mohon maaf atas kesalahan tersebut. Dan semoga

makalah  ini membuat ilmu kita bertambah, kami berterimakasih kepada Bapak dosen  struktur data

beserta teman-teman mahasiswa.

Toli-Toli, 20 Maret 2021


Padlia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1. Pengertian Perencanaan Usaha.............................................................................................2
2.2. Pentingnya Rencana Usaha....................................................................................................2
2.3. Anda Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha......................................................................4
2.4. Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha......................................................................5
2.5. Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha.......................................5
2.6. Kategori Produk Baru.............................................................................................................5
2.7. Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha...................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2. Saran......................................................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius
untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,
serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya
sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko
usaha.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini yaitu mampu membuat suatu
perencanaan usaha.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Usaha


Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk masa mendatang
dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana,2003) wirausaha
adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan
sebuah perencanaan yang tepat dan terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat
untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup
pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan
selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.
Seorang wirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993) (dalam Suryana,2003), mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : Wirausaha
adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali
peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk memanfaatkan
peluang tersebut. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan menyusun
rencana usaha yang terangkum di dalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan,
visualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber daya perusahaan.

2.2. Pentingnya Rencana Usaha


Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha di mana David
H. Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Rencana usaha harus dibuat tertulis
sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis
terarah dan focus pada pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu
sebelum melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis,
Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman
atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan
dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk Menunjukkan Bahwa Bisnis Ini Layak Dan Menguntungkan
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha
yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa
menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda.
2. Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan

2
aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan memudahkan kita
mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank
3. Untuk Mendapatkan Dana Investasi
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan
pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan
investasi usaha kita.
4. Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang
sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasok barang buat perusahaan anda
5. Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar
memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
6. Untuk Menarik Tenaga Kerja Inti
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orangorang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci
dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu
yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri
7. Untuk Memotivasi Dan Fokus
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan
bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business plan menjadi komponen yang
sangat penting bagi setiap oranguntuk tetap berpijak pada arah yang benar.
Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen yang disediakan oleh
wirausaha yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan
masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya bisa mencakup analisis tentang pengelolaan
usaha, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang
jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan
dan ide dari anggota tim pengelola usaha. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan
yang hendak dicapai.Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun
jangka panjang sehingga dapat ditentukan langkah awal dan pentahapan program kegiatan
yang akan dilakukan dan target yang hendak dicapai serta resiko,hambatan dan tantangan
yang akan dihadapi pada setiap tahapannya dan ini merupakan rencana perjalanan yang akan
diikuti oleh wirausaha. Kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat
tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses
pengelolaan bisnis tersebut. Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan
masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga
perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar.

3
2.3. Anda Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha.
Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut
menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan yang
ada pada pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat
perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu: Perkembangan incremental.
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-
benar hal baru yang dikembangkan dari awal. Misalnya dari pembangunan berkelanjutan
adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo,
kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda. Dalam kedua kasus platform ponsel,
shampo dan mobile tetap sama. Perkembangan ini dalam satu perusahaan dengan perusahaan
yang lain tidak dapat di prediksi.
2. Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi
murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat
didorong mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha
komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan
dapat terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang
anda sendiri nasional atau internasional. Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial
adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan
penawaran produk secara keseluruhan. Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha /
bisnis di perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus
diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk
seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk
membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu
perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam
proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya
adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi, usaha
patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis. Ini berkaitan dengan
analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial,
anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.

4
2.4. Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
Unsur dalam pengembangan usaha sangat perlu untuk diketahuai sebab hal ini
mencakup keseluruhan. Jika salah satu unsur di abaikan usaha tidak stabil. Adapun unsur –
unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
Adanya niat dari si pengusaha wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi
lebih besar. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang
harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang /
produk , dan lain – lain.
Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
 Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
 Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari
luar.
 Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .

2.5. Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha.


Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi, manajemen pemasaran, dan
penjualan, seperti :
1 Aspek strategy, contohnya ialah:
 Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan
(yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen.
 Menciptakan pasar baru,Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang
menarik konsumen
2 Aspek manajemen pemasaran. Contohnya Ialah:
 Aspek manajemen prmasaran ialah Menembus dan menguasai pangsa pasar,
Mengolah, situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
 Memasarkan produk dengan jaringan, yang luas seperti impor produk ke luar
negeri, Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli
produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3 Aspek penjualan. Contohnya ialah:
 Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan
proses tindak lanjut penjualan.
 Banyak volume produk yang akan dijual.
 Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
 Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

2.6. Kategori Produk Baru.


Kategori produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah:

5
1. Benar – benar baru Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi
perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2. Lini produk baru Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena
sudah ada produk serupa di pasar.
3. Tambahan untuk lini produk yang sudah ada Merupakan tambahan atau supplement
item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini
dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang
sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang
ada.
4. Perbaikan atau revisi dari produk yang ada adalah Jenis produk baru yang merupakan
perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga
memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi
perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan
biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5. Reposisi Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar
baru.
6. Penurunan biaya Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi
dengan biaya yang lebih rendah.

2.7. Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha


Adapun analisa dan solusi masalahnya adalah:
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit
usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan
secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Solusinya
adalah Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di
gudana atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha. Solusinya
adalah Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di
dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita
akan melebih mudah dikenal oleh masyarakat.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat.
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan
pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing
akan mengalami gagal produk . Solusinya adalah Menerapkan strategi usaha diantaranya
seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan
contonhnya membuat diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Kesulitan bahan baku.
5. Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses
pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara
perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya. Solusinya adalah Membuat lokasi

6
usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk
mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam
usaha.

6. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.


Solusinya adalah Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada
calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda mendapat tenaga yang benar
benar ahli dibidangnya.
Tehnik Pengembangan usaha ialah merupakan sejumlah tugas atau proses yang pada
betujuan untuk menumbuhkan kegiatan usaha yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
a. Perluasan Skala Usaha, Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas
skala usaha, antara lain:
 Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan. Jumlah modal untuk
investasi. Ketika memperluas produksi. Seorang wirausaha juga haru
memperhitungkan mengenai prospek pemasarannya.
 Menambah jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan. Pengembangan jenis ini baik
dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang sekaligus menaikkan skala
ekonomi.
 Menambah lokasi usaha di tempat lain. Perluasan skala usaha juga harus
memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
b. Produktivitas modal dan tenaga kerja.
c. Biaya tetap dan variable.
d. Biaya rata-rata.
e. Skala produksi yang paling menguntungkan
Ketika skala usaha sudah berkembang di titik tertinggi, pengembangan skala usaha
harus dihentikan. Sebagai gantinya, usaha dapat dikembangkan dengan menambah cakupan
usaha.
1. Perluasan Cakupan Usaha.
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan dengan mengembangkan
jenis usaha baru di wilayah usaha yang baru, serta dengan jenis produk uang baru dan
bervariasi.
2. Perluasan dengan Kerja Sama, Penggabungan, dan Ekspansi Baru.
Ada beberapa jenis perluasan dengan cara ini, yaitu:
a. Joint venture.
Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan dari negara yang berbeda
menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi kekuatan-kekuatan yang lebih
padat.
b. Trust/merger.
Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi satu perusahaan. Salah
satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama yang sama, sementara
perusahaan yang lain akan hilang, dan kekayaan menjadi milik perusahaan yang baru.
Mergger terbagi menjadi tiga, yaitu:
 Merger horizintal ialah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis.

7
 Merger vertikal ialah merger yang terjadi antara perusahaan – perusahaan yang
saling berhubungan.
 Konglomerat Merger antara berbagai perusahaan dengan produk-produk yang
berbeda dan tidak saling berkaitan.
c. Holding company/akuisisi.
Holding company adalah penggabungan beberapa perusahaan dengan salah satu
perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dari perusahaan yang lain dan bisa
mengatur perusahaan tersebut.
d. Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus
berdasarkan sebuah perjanjian. Kerja sama dalam mengembangakan usaha sangat
perlu dilakukan. Sebab hal ini menopang terwujudnya usaha yang dinamis dan maju.
e. Kartel
Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang sejenis untuk
mengatur dan mengendalikan berbagai hal dengan tujuan menekan persaingan dan
meraih keuntungan.
3. Meningkatkan komunikasi formal dan nonformal.
Kebijakan dalam berkomunikasi dengan beberapa badan usaha dapat membantu suatu
tujuan bisnis yaitu suatu keuntungan yang diharapkan. Komunikasi merupakan kunci
utama keberhasilan didalam bisnis dan memperbanyak relasi bisnis. Ketrampilan didalam
komunikasi dengan badan-badan usaha lainnya merupakan modal dasar menuju suatu
keberhasilan didalam usaha Komunikasi antar badan usaha sangat penting dan perlu
dilaksanakan sebaik-baiknya. Badan usaha lainnya adalah pihak-pihak yang membantu
perusahaan dalam kegiatan bisnis seperti bank, asuransi dan sebagainya. Komunikasi
dengan badan-badan lainnya dilakukan untuk kegiatan yang berkaitan dengan bisnis
maupun dengan kegiatan sampingan lainnya yaitu bersifat relasi kerja. Peningkatan
komunikasi antar badan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal.
Meningkatkan komunikasi antarbadan usaha secara formal antara lain melalu cara
berikuti:
a. Seminar-seminar dalam bisnis.
b. Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis.
c. Pelatihan-pelatihan dalam bisnis.
Meningkatkan komunikasi antar badan usaha secara non formal dilakukan dengan cara
berikut:
1 Obrolan bisnis pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan dan sebagainya.
2 Adanya kekeluargaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
3 Negosisasi dalam bisnis
4 Dengan adanya negosisasi yang tepat dan penuh kreatif, berarti akan memperbanyak
keuntugan perusahaan hingga berjuta-juta rupiah. Memperbanyak negosiasi dalam
bisnis memang sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
perusahaan serta memperoleh keuntungan.

8
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bisnis merupakan suatu organisasi atau lembaga yang menyediakan barang dan/atau
jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (laba). Dengan demikian, factor
pendorong organisasi atau lembaga untuk memulai bisnis dan mengembangkan adalah
prospek mendapatkan keuntungan (laba).
Bentuk dasar kepemilikan bisnis secara umum, yaitu : perusahaan perseorangan,
persekutuan, perseroan, koperasi. Key result area suatu perusahaan mencakup market
standing, innovation, physical and financial resources, profitability, manager performance
and development, worker, performance and attitude, public responbility. Komponen pertama
dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), Bisnis yang sesuai dengan syariah
adalah apabila didalamnya terdapat lima konsep, diantaranya : jujur, amanah, ramah, adil,
dan sabar.
Ada beberapa Kategori usaha atau bisnis yaitu CV (Comanditaire Vennootchap), PT
(Perseroan Terbatas), UD (Usaha Dagang), FA (Firma), TbK (Terbuka), NV (Naamloze
Vennotchap), Inc (Incorporation), Corp (Corporation), Koperasi, Yayasan, Pte Ltd.
Tehnik mengembangkan usaha adalah Perluasan skala usaha. Perluasan cakupan usaha,
perluasan dengan kerja sama, penggabungan dan ekspensi baru, meningkatkan komunikasi
formal dan non formal.

3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang
membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan. Semoga Allah SWT membalas semua
jerih payah semua pihak yang telah membantu dengan senang hati untuk menyelesaikan
makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin yarabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai