A. Latar Belakang
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian
secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008 : 79). Hal ini telah sejalan
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”
Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat,
pemahaman belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi memberi arti
tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar
pendidikan.
1
Salah satu faktor yang mendukung proses pendidikan dan pencapaian
profesional guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru agar
ia dapat melaksanakan tugas mengajar. Dalam hal ini kemampuan guru dalam
dengan media yang dipilih. Pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu didesain secara
berpusat pada siswa, memberikan pengalaman belajar, dan relevan dengan kehidupan
nyata. Salah satu inovasi yang dimaksud yakni dengan melihat pengaruh model
bahwa kedudukan model pembelajaran dan media bukan hanya sekedar alat bantu
mengajar, tetapi lebih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
sebagai penyaji materi, media juga memiliki potensi-potensi yang unik yang dapat
membantu siswa dalam belajar (Hamalik, 2008: 49). Salah satunya dalam
pembelajaran sejarah, media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
pemilihan media yang digunakan pada kegiatan belajar mengajar apakah sudah tepat
dan dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik untuk belajar sejarah lebih
proses belajar mengajar ada interaksi yang kuat antara guru dan para siswa. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan proses pembelajaran yang ideal menuju pembelajaran
yang mampu memberikan pola pikir kritis dari peserta didik, meningkatkan daya
ilmiah. Dibutuhkan suatu media yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkat
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa kelas X/IPA di MAS Insan Qur’ani,
3
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di MAS Insan Qur’ani, Aneuk
Batee, Aceh Besar pada tanggal 13 Februari 2020, sarana dan prasarana di MAS
Insan Qur’ani, Aneuk Batee, Aceh Besar sangat mendukung proses pembelajaran
dengan pemanfaatan media infografis, karena tedapat ruang kelas yang memadai
Isi dari media pembelajaran adalah bahan ajar pendidikan sejarah, untuk
siswa kelas X/IPA di MAS Insan Qur’ani, Aneuk Batee, Aceh Besar, yakni tentang.
uraian di atas maka peneliti akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
media infografis terhadap prestasi belajar sejarah kelas X/IPA di MAS Insan
4
B. Rumusan Masalah
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu adakah terdapat pengaruh penggunaan
prestasi belajar sejarah siswa kelas X/IPA di MAS Insan Qur’ani, Aneuk Batee,
Aceh Besar ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan pada penelitian ini penulis
diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
prestasi belajar sejarah siswa kelas X/IPA di MAS Insan Qur’ani, Aneuk Batee,
Aceh Besar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari dua yaitu manfaat teoretis dan
a. Manfaat Teoretis
terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X/IPA di MAS Insan Qur’ani,
1) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan yang baik dalam meningkatkan
2) Bagi guru, menambah masukan bagi guru sejarah dalam penyampaian materi
agar mengacu pada tujuan pembelajaran, dan guru lebih kreatif dalam
sedang berkembang pada saat ini, mengatasi kebosanan siswa terhadap proses
4) Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan dalam hal upaya
F. Kerangka Berfikir
Guru sangat berperan dalam keberhasilan belajar siswa, untuk itu pemilihan
model dan media sangatlah penting dalam proses pembelajaran guna menunjang
6
Kombinasi antara pemanfaatan model pembelajaran Problem Based Learning
dibantu media infografis adalah salah satu upaya untuk mendorong peningkatan
prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran sejarah, siswa akan diajak melihat
model Problem Based Learning dengan dibantu media infografis ini diharapkan
dapat menarik perhatian dan pemahaman siswa pada mata pelajaran sejarah.
Pemahaman siswa akan lebih maksimal apabila para siswa tidak hanya mendapatkan
meteri ajar dari pendengaran saja tetapi juga dari penglihatannya sehingga timbul
prestasi belajar sejarah kelas X/IPA di MAS swasta Insan Qur'ani Aneuk Batee Aceh
7
Masalah yang
dihadapi siswa
Prestasi belajar
sejarah siswa
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah asumsi atau dugaan dasar yang dilakukan oleh
peneliti yang kebenarannya diterima oleh penguji yang kemudia dijadikan acuan
landasan teori dalam penelitian nantinya. Adapaun yang menjadi anggapan dasar
pada penelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebuah
H. Hipotesis
Based Learning berbantukan media infografis terhadap prestasi belajar sejarah kelas
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Kelas X/IPA di MAS
Insan Qur’ani, Aneuk Batee, Aceh Besar terhadap peningkatan prestasi belajar
J. Definisi Operasional
lakukan:
1. Pengaruh adalah sesuatu yang diperoleh dari hasil percobaan atau ujian
kepada sese orang atau kelompok tertentu sehingga dapat memberikan hasil
dari evaluasi pada ranah kognitif yang menggunakan uji beda, apabila ada
tersebut adalah pengaruh dari penerapan model dan media pembelajaran yang
diterapkan.
9
3. Media Infografis merupakan visualisasi data atau ide yang digunakan dalam
4. Prestasi belajar ialah hasil ahir yang dicapai peserta didik setelah proses
kalimat yang dapat menggambarkan hasil dari usaha yang dicapai oleh
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan searang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari suatu organisme yang berubah
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakti mengalami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakukan.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku pada peserta didik melalui pengalaman yang mereka dapatkan.
2. Model Pembelajaran
Menurut Karwati, dkk (2018: 107) peranan model pembelajaran ini menjadi
Menurut aman dan kamisa (2016 : 33), Model Problem Based Learning adalah
berkesinambungan. Kriteria dari metode PBL adalah: (a) Pembelajaran yang dipicu
permasalahan; (b) Informasi yang diperlukan tidak dijelaskan terlebih dahulu; (c)
Masalah diselesaikan dalam kelompok kecil; dan (d) Diskusi kelompok difasilitasi
oleh fasilitator.
11
a. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (PBL)
2. Siswa mendiskusikan masalah dalam turorial PBL dalam sebuah kelompok kecil.
butuhkan untuk menyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak ketahui.
4. Siswa kembali pada tutorial PBL, lalu saling sharing informasi, melalui peer
6. Siswa mereview apa yang mereka pelajari selama proses pengerjaan selama ini.
Semua yang berpartisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam review pribadi,
3. Media Infografis
12
Infografis merupakan visualisasi ide atau data yang dimanfaatkan dalam
menyampaikan informasi yang kompleks untuk audiens melalui cara yang mudah
ditangkap dan dipahami dalam kurun waktu singkat (Amin, 2014: 559-567)
sedangkan menurut Yati (2019: 3), Media infografis merupakan media yang
4. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Prestasi diartikan sebagai hasil yang
telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Tim Penyusun
Kamus, 2008: 1101). Sedangkan Menurut Muhibbin Syah (2007: 141) “Prestasi
adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang terdiri dari:
sebagainya.
13
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri
atas:
2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) yang terdiri dari:
1) lingkungan keluarga;
2) lingkungan sekolah;
3) lingkungan masyarakat;dan
4) lingkungan kelompok
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.
14
H. Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 12) selaras dengan devinisi dan prosesnya, banyak dituntut
kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik,
menggunakan statistik.
kerja: yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu maka
pendekatan yang dapat penulis terapkan dalam penelitian ini adalah dengan
berfokus pada posttest-only control design yang mana pada design ini terdapat dua
diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak dengan pendekatan kuantitatif
15
Adapun desain dari jenis penelitian eksperimen posttest-only control design
Kelompok
(Ro ) Eksperimen X O1
( R1 ) control O2
R1 : kelompok kontrol
X : Perlakuan
dengan kelas kontrol, maka hipotesis diterima. Sebaliknya, jika tidak terdapat
perbedaan prestasi belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka hipotesis
ditolak.
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil meghitung ataupun
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya
(Sudjana 2009 :6). Sementara itu Sugiyono mengartikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
16
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
populasi adalah seluruh seluruh siswa kelas X/IPA MAS Insan Qur’ani, Aneuk
Batee, Aceh Besar yang terdiri dari 5 kelas dengan keseluruhan jumlah siswa 115
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi
(Sugiyono, 2009:81). Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil yaitu siswa
kelas X-D sebagai kelas eksperimen dan kelas X-E sebagai kelas kontrol. Dalam
penelitian ini teknik sampel yang diambil dilakukan dengan cara purposive sampling
peneliti.
17
J. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan
yang nantinya dapat memperlancar proses penelitian. Kegiatan ini merupakan teknik
oleh karena itu penulis telah melakukan pencarian sumber di berbagai perpustakaan
Provinsi Aceh. Selain sumber bacaan berupa buku, makalah, jurnal, buletin dan
2. Observasi
Salah satu teknik dalam dalam penelitian lapangan adalah dengan melakukan
observasi terlebih dahulu terhadap objek yang hendak diteliti. Tujuannya adalah
untuk melihat secara langsung sekaligus berada ditempat dan waktu keberadaan
objek dengan segala unsur-unsur pendukung objek yang hendak diteliti. Disamping
itu Akan lebih mudah bagi seorang peneliti untuk mengetahui langkah-langkah
124) mengatakan, Observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus
yang akan diselidiki”. Oleh karena itu target observasi peneliti dalam hal ini adalah
nilai siswa, daftar absensi siswa di MAS Insan Qur’ani, Aneuk Batee, Aceh Besar.
3. Tes
Tes, dalam mengukur prestasi siswa maka untuk memperoleh data setelah
menerapkan model Problem Based Learning berbantukan media infografis. Tes ini
digunakan untuk keperluan yang dapat dipakai dalam mengukur kemampuan dasar
dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2006: 223). Dalam penelitian ini
menggunakan post test adapun tes yang digunakan berupa instrumen soal pilihan
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2006: 231). Dalam penelitian ini data
dokumentasi yang peneliti kumpulkan berupa daftar nama siswa sebagai bahan
sampel penelitian, identitas/profil sekolah MAS Insan Qur’ani, Aneuk Batee, Aceh
Pada penelitian ini teknis analisis data yang digunakan adalah teknis data
Analisis statistik yang digunakan yaitu independent sample t-test (uji-t), maka akan
prestasi siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas kontrol. Untuk
mengetahui hasil belajar kedua kelas tersebut, maka penulis melakukan analisis
1. Uji Normalitas
uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data
yang didapatkan dari sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Syarat
Untuk mendapatkan data berdistribusi normal tersebut, maka diuji dengan rumus Chi
( o i−E )
X 2hitung=∑
i
k
i=1
Ei
Keterangan : X2 :
nilai X2
0i : nilai observasi
2. Uji homogenitas
Pada bagian ini homogenitas varian adalah untuk mengetahui sampel pada
penelitian ini muncul melalui populasi yang serupa atau tidak serupa. Jika simpulan
menyatakan kelompok data muncul dari populasi yang serupa, maka data-data
20
Menurut Sudjana (2005: 250) uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
rumus fisher.
Varianterbesar
F=
Verianterkecil
Keterangan :
Untuk mencari simpangan baku menurut Sudjana (2005: 95) digunakan rumus
sebagai berikut :
(2005: 239) dengan rumus sebagai berikut: Jika didalam kelas eksperimen dengan
21
Sebaliknya jika dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat
X 1−X 2
Thitung = s 1 1
√ +
n1 n 2
Keterangan :
22
Daftar Pustaka
Amin, M.N., dkk. 2014. Penggunaan Infografis sebagai Alat untuk Memfasilitasi
Pembelajaran. Kolokium Internasional Seni dan Penelitian Pendidikan Desain (i-
CADER 2014), 559-567.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek: Edisi Revisi
IV.Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis
dan Paradigmatis. Pustaka Pelajar offset.
Nasution, Sukarjo. 2003.Metode Research (Penelitian Ilmiah).Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Siswono, Tatag Y E. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
10(1):
1–9.
Slameto.2011. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sugiyono, Dr. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D.” Bandung: Alfabeta.
Widodo, Supriyono, and Ahmadi Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Yati, Dwi Anjar. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Infografis Terhadap Minat
Belajar Siswa Penyandang Disabilitas Fisik Pada Mata Pelajaran Sejarah.
Skripsi S1. Semarang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian: Dasar-Dasar Penyelidikan Ilmiah.
Padang: UNP Press.
23
24