STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR PROGRAM STUDI PROFESI NERS T.A. 2019-2020 STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN OROPHARINGEAL AIRWAY
Pengertian Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara
yang ideal untuk mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang menjadi terhambat oleh lidah pasien yang tidak sadar atau untuk membantu ventilasi (Sally Betty,2005) Indikasi Untuk mempertahankan jalan napas tetap terbuka Tidak sadar Kejang yang akan berkembang menjadi tonik atau gerakan klonik Tujuan Untuk Menjaga kepatenan jalan nafas pasien Memudahkan penghisapan lendir Persiapan tempat dan alat Mayo / Guidel / oropharyngeal tube sesuai kebutuhan Sarung tangan gunting dan Plester Bengkok Tounge spatel Kassa steril Suction Selang penghisap Persiapan pasien 1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan pada keluarga 2. Menjelaskan prosedur pemasangan oropharingeal tube 3. Melakukan inform consent 4. Menyiapkan pasien dalam posisi nyaman sesuai kebutuhan , yaitu Posisikan klien terlentang Persiapan lingkungan 1. Ciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta kooperatif 2. pasang sampiran atau sketsel Pelaksanaan 1) Cuci tangan, gunakan sarung tangan. 2) Membuka mulut pasien, tahan dengan menggunakan tongue spatel 3) Bersihkan mulut dengan kassa steril menggunakan ujung penyedot faring yang kaku (Yaunker), bila memungkinkan 4) pilihlah ukuran airway yang sesuai dengan pasien. yaitu dengan menempatkan OPA di samping wajah, dengan ujung OPA pada sudut mulut, ujung yang lain pada sudut rahang bawah. Bila OPA diukur dan dimasukkan dengan tepat, maka OPA akan tepat sejajar dengan pangkal glotis 5) Masukkan oropharing tube dengan mengikuti salah satu cara dibawah ini. Balik oropharing tube sehingga bagian atasnya menghadap kemuka atau ke palatum. setelah masuk dinding posterior pharing lalu putar oropharingeal tube 180º sampai posisi ujung mengarah ke oropharing. Gunakan penekan lidah , gerakkan lidah keluar untuk menghindari terdorong ke belakangmasuk faring posterior. Masukkan oropharing tube oral ke dalam posisi yang seharusnya dengan bagian atas masuk kebawah dan tidak perlu diputar. 6) Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas dengan segera dan masukkan kembali. 7) Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube dengan plester tanpa menutup lubang oropharing tube. 8) Berikan posisi yang nyaman. 9) Rapikan pasien 10) Rapikan alat 11) Lepas handschoen 12) Perawat cuci tangan Sikap 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin privacy pasien 3. Bekerja dengan teliti Evaluasi Keadaan umum pasien Tindakan dan hasil setelah dilakukan Tanda-tanda vital Pola nafas harus dilakukan oral hygiene Instruksikan keluarga untuk segera laor pada perawat jika pasien merasa tidak nyaman atau terdapat sumbatan Dokumentasi 1) Ukuran dari jalan napas yang digunakan 2) Waktu prosedur dilakukan dan toleransi pasien 3) Setiap perubahan dalam status pasien dan atau setiap komplikasi 4) Kecepatan dan sifat dari pernapasan.