Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TINDAKAN KURETASE

DISUSUN OLEH :

ARWAN ADI PUTRA


19.04.033

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
T.A. 2019-2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN KURETASE
Pengertian Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan
tindakan medis kuretase.
Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan kuretase.
Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis/Medical Staff By Laws bahwa
dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan
Standar Pelayanan Medis.
Prosedur Kuretase adalah pengosongan kavum uterus pada abortus
inkompletus atau abortus insipiens dengan cara melakukan
kerokan pada kavum uterus
1. Kriteria persiapan
1.1. Persiapan pasien + persetujuan tindakan medik
1.2. Persiapan alat dan kamar operasi
1.3. Persiapan anestesi
1.4. Persiapan operator
2. Kriteria pelaksanaan
2.1. Pasien dalam posisi litotoni dengan anastesi
umum/ analgetik
2.2. Tindakan aseptik dan antisepsik genitalia eksterna,
vagina dan serviks
2.3. Kandung kencing dikosongkan

2.4. Lapangan operasi dipersempit, dengan


menggunakan kain steril
2.5. Dipasang speculum vagina dan selanjutnya serviks
dipresentasikan dengan tenakulum/Flenster klem
2.6. Dilakukan sondase uterus untuk menemukan besar
dan posisi uterus
2.7. Bila perlu dilakukan dilatasi kanalis servikalis
2.8. Selanjutnya kavum uterus dikosongkan dengan
cunam abortus dilanjutkan dengan kerokan
menggunakan sendok kuret secara sistematis
2.9. Tindakan dihentikan setelah kerokan terasa kasar
dan tidak ada pendarahan
2.10. Pasca tindakan tanda vital diawasi
Unit terkait Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai