0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan3 halaman
Standar Operasional Prosedur Tindakan Kuretase menjelaskan prosedur medis untuk mengosongkan kavum uterus pada kehamilan yang tidak sempurna dengan melakukan kerokan menggunakan alat khusus. Prosedur ini meliputi persiapan pasien dan peralatan yang diperlukan, tahapan pelaksanaan operasi seperti posisi pasien, tindakan aseptik, inspeksi serviks dan rahim, dilatasi serviks jika perlu, pengosongan
Standar Operasional Prosedur Tindakan Kuretase menjelaskan prosedur medis untuk mengosongkan kavum uterus pada kehamilan yang tidak sempurna dengan melakukan kerokan menggunakan alat khusus. Prosedur ini meliputi persiapan pasien dan peralatan yang diperlukan, tahapan pelaksanaan operasi seperti posisi pasien, tindakan aseptik, inspeksi serviks dan rahim, dilatasi serviks jika perlu, pengosongan
Standar Operasional Prosedur Tindakan Kuretase menjelaskan prosedur medis untuk mengosongkan kavum uterus pada kehamilan yang tidak sempurna dengan melakukan kerokan menggunakan alat khusus. Prosedur ini meliputi persiapan pasien dan peralatan yang diperlukan, tahapan pelaksanaan operasi seperti posisi pasien, tindakan aseptik, inspeksi serviks dan rahim, dilatasi serviks jika perlu, pengosongan
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR PROGRAM STUDI PROFESI NERS T.A. 2019-2020 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN KURETASE Pengertian Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis kuretase. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan kuretase. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis/Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar Pelayanan Medis. Prosedur Kuretase adalah pengosongan kavum uterus pada abortus inkompletus atau abortus insipiens dengan cara melakukan kerokan pada kavum uterus 1. Kriteria persiapan 1.1. Persiapan pasien + persetujuan tindakan medik 1.2. Persiapan alat dan kamar operasi 1.3. Persiapan anestesi 1.4. Persiapan operator 2. Kriteria pelaksanaan 2.1. Pasien dalam posisi litotoni dengan anastesi umum/ analgetik 2.2. Tindakan aseptik dan antisepsik genitalia eksterna, vagina dan serviks 2.3. Kandung kencing dikosongkan
2.4. Lapangan operasi dipersempit, dengan
menggunakan kain steril 2.5. Dipasang speculum vagina dan selanjutnya serviks dipresentasikan dengan tenakulum/Flenster klem 2.6. Dilakukan sondase uterus untuk menemukan besar dan posisi uterus 2.7. Bila perlu dilakukan dilatasi kanalis servikalis 2.8. Selanjutnya kavum uterus dikosongkan dengan cunam abortus dilanjutkan dengan kerokan menggunakan sendok kuret secara sistematis 2.9. Tindakan dihentikan setelah kerokan terasa kasar dan tidak ada pendarahan 2.10. Pasca tindakan tanda vital diawasi Unit terkait Rekam Medik