ASUHAN KEPERAWATAN
TRAUMA ABDOMEN
Disusun Oleh:
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
I. Data Pasien
Nama Inisial : Ny. “A”
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 05/09/1995/ 25 Tahun
Alamat : Perintis Kemerdekaan Makassar
Rujukan : -
Diagnosa : Trauma Abdomen
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny. “B”
Alamat : Perintis Kemerdekaan Makassar
Transportasi waktu datang : Kendaraan Pribadi
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
2. Resusitasi : Tidak dilakukan
3. Re-evaluasi : Tidak dilakukan
4. MasalahKeperawatan :-
5. Intervensi/implementasi : -
6. Evaluasi : -
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan
Dada simetris : Ya Tidak
Sesak nafas : Ya Tidak
Respirasi : 26 x / mnt
Krepitasi : Ya Tidak
Suara nafas :
Kanan : Ada Jelas Menurun Ronchi
Wheezing TidakAda
Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
TidakAda
Saturasi O2 : 99%
Pada : Suhu ruangan Nasal canule
NRB Lainnya :
2. Assesment : perut klien terasa sakit pada saat bernapas , Klien
menggunakan Oksigen 2 liter/menit
3. Resusitasi : -
4. Re-evaluasi : -
5. Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif
6. Intervensi/implementasi :
7. Evaluasi :
Selasa, 6 Oktober 2020
S : Klien mengatakan sesak
O:
Pembesaran hati
RR : 26 x/menit
Klien nampak menggunakan nasal canul
A : Pola nafas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi Manajemen jalan nafas :
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Pertahankan kepatenan jalan napas
4. Posisikan semi fowler
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Suhu Axilla : 36,2oC Suhu Rectal : -oC
Temperatur Kulit : Hangat Panas Dingin
Gambaran Kulit : Normal Kering Lembah/basah
2. Assesment : Pada pemeriksaan penunjang USG Abdomen di dapatkan
ruptur dan perdarahan pada limfa anterior.
3. Resusitasi :
4. Re-evaluasi :
5. Masalah Keperawatan :
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif (perdarahan)
Resiko syok faktor resiko Hipotensi dam kekurangan volume
cairan (perdarahan)
6. Intervensi/implementasi :
Diagnosa Intervensi Implementasi
Kekurangan Pengurangan perdarahan Pengurangan perdarahan
volume cairan 1. Identifikasi penyebab 1. Identifikasi penyebab
berhubungan perarahan perarahan
dengan kehilangan 2. Monitor status cairan Hasil:
cairan aktif 3. Periksa perdarahan perdarahan akibat
(perdarahan) dari selaput lendir, kecelakan kendaraan
memar setelah bermotor
trauma, mengalir dari 2. Monitor status cairan
tempat tusukan Hasil:
4. Pertahankan klien diberikan cairan
kepatenan IV RL sesua indikasi dari
dokter
3. Periksa perdarahan
dari selaput lendir,
memar setelah trauma,
mengalir dari tempat
tusukan
Hasil:
terjadi perdarahan pada
hati akibat ruptur
4. Pertahankan kepatenan
IV
Hasil:
berikan cairan Infus
RL
Evaluasi
Selasa, 6 Oktober 2020
S : Klien mengatakan mual
Evaluasi
Selasa, 6 Oktober 2020
S : Terdapat tanda jejas pada adomen
A : Resiko syok
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran compos mentis GCS : 15 E4V5M6.
Verbal response : Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri bawah
Unresponsive : -
2. MasalahKeperawatan : Nyeri Akut
3. Intervensi/implementasi :
1. Kolaborasi timbul.
4. Evaluasi :
Selasa, 6 Oktober 2020
S : Klien mengatakan perutnya sakit bila bergerak dan bernafas.
P : Trauma Abdomen
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Perut sebelah kiri
S : Skala 5 (Sedang)
T : Nyeri hilang timbul
O : Hasil USG abdomen terdapat ruptur dan perdarahan pada limfa
anterior.
A : Nyeri belum teratasi
E. Exposure
1. Penilaian Hipothermia/Hiperthermia
Hipothermia : -
Hiperthermia : -
Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36.2oC
2. MasalahKeperawatan :-
3. Intervensi/implementasi : -
5. Evaluasi : -
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi Pernafasan
10 – 25 4
25 – 35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha bernafas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89 mmHg 4
70 – 89 mmHg 3
50 – 69 mmHg 2
1 – 49 mmHg 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
Tidak ada 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 – 15 5
11 – 13 4
8 – 10 3
5 – 7 2
3 – 4 1
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat kesehatan
a. S: (sign and symptom)
Klien mengatakan perut sebelah kirinya sakit, Klien mengatakan perutnya
sakit bila bergerak, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri di rasakan
hilang timbul, bila diberi skala Klien memberikan skala nyeri 5. Klien juga
merasa mual. Terdapat tanda jejas pada adomen.
b. A (allergies)
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan maupun obat
–obatan.
c. M: (medications)
Klien mengataka tidak memiliki riwayat meminum obat
d. P: (past medical history)
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
e. L(last meal)
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengonsumsi air mineral
f. E: (event)
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas.
2. Riwayat mekanisme trauma
Klien mengatakan perut sebelah kirinya sakit, Klien mengatakan perutnya
sakit bila bergerak, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri di rasakan
hilang timbul, bila diberi skala Klien memberikan skala nyeri 5.
P : Trauma Abdomen
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Perut sebelah kiri
S : Skala 5 (Sedang)
T : Nyeri hilang timbul
3. Tanda-tanda Vital
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos mentis / GCS = 15 E4V5M6.
c. Vital Sign
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 110 x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,2 0C
SpO2 : 99%
4. Pemeriksaan head to to
a. Kepala :
Kulit kepala klien bersih tidak terdapat ketombe, tidak terdapat luka dan
memar di kepala, tidak terdapat nyeri tekan.
b. Mata :
Alis dan kedua mata nampak simetris kiri dan kanan, kulit disekitar mata
nampak bersih dan lembab, kedua alis nampak simetris kiri dan kanan saat
diangkat, sclera mata nampak pucat, kongjungtiva nampak anemis.
c. Telinga :
Telinga simetris kiri dan kanan, Tidak ada nyeri tekan ataupun saat daun
telinga ditarik
d. Hidung :
Pernafasan cuping hidung tidak ada, epistaksis tidak ada, septum deviasi
tidak ada
e. Mulut : Bibir sianosis tidak ada, jumlah gigi lengkap
f. Leher : Simetris kiri dan kanan, pembesaran Kelenjar Getah
Bening tidak ada, tiroid (normal).
g. Dada/thoraks :
Inspeksi : bentuk simetris, gerakan antara kanan dan kiri sama
Palpasi : fremitus vokal kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
h. Abdomen
Inspeksi : terdapat jejas dan hematoma pada abdomen sebelah
Auskultasi : peristaltik usus 5x/menit
Palpasi : ada pembesaran hati
Perkusi : pekak
i. Ekstremitas :
Ekstermitas atas dan bawah tidak ada oedem, turgor kulit baik. Kekuatan
otot ektermitas atas dan bawah dalam batas normal.
5. Hasil Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 05-09-2020 pukul 20.00 WIB :
Hemoglobin : 10,5 g/dl (n : 14-17,5 g/dl) 2)
Eritrosit : 5,00 105/ul (n : 4,5-5,9 106/ul)
Leukosit : 12,5 104/ul (n : 4,0-11,3 103/ul)
Hematokrit : 41,8% (n : 40-52%)
Trombosit : 208
Gol darah :A
DS DO
1. Klien mengatakan perutnya sakit 1. Terdapat pembesaran hati
bila bergerak dan bernafas 2. Hasil USG terdapat ruptur dan
P : Trauma Abdomen perdarahan pada limfa anterior.
Q : Seperti tertusuk-tusuk 3. terdapat jejas dan hematoma pada
R : Perut sebelah kiri abdomen sebelah kiri bawah
S : Skala 5 (Sedang) 6. sclera mata nampak pucat,
T : Nyeri hilang timbul kongjungtiva nampak anemis.
2. Klien mengatakan terdapat luka 7. Klien tampak meringis
lecet pada perutnya 4. Vital Sign
3. Klien mengatakan sesak nafas TD : 90/60 mmHg
4. Klien mengatakan sesak sejak Nadi : 110 x/menit
mengalami kecelakaan RR : 26 x/menit
5. Klien merasa mual Suhu : 36,2 0C
SpO2 : 94%
No Data Diagnosa
1 DS :
1. Klien mengatakan sesak nafas
2. Klien mengatakan sesak sejak mengalami
Pola napas tidak efektif
kecelakaan
berhubungan dengan
DO:
pembesaran hati
1. Pembesaran hati
2. RR : 26 x/menit
3. Klien nampak menggunakan nasal canul
2 DS:
1. pasien nampak lemah
2. pasien mengeluh mual Kekurangan volume cairan
DO: berhubungan dengan
1. membran mukosa tampak kering kehilangan cairan aktif
2. penurunan tekanan darah (TD :
90/60 mmHg)
DO :
1. Hasil USG terdapat ruptur dan perdarahan
pada limfa anterior.
2. terdapat jejas dan hematoma pada abdomen
sebelah kiri bawah
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Tanggal/Bulan/Tahun
No. Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Jam
1. Pola napas tidak efektif Selasa Manajemen jalan napas : S : Klien mengatakan sesak
berhubungan dengan 6 Oktober 2020 1. Memonitor pola napas O:
pembesaran hati Pembesaran hati
Hasil :
Pernafasan 26 x/menit RR : 26 x/menit
TD anterior
A : Resiko syok
Hasil :
Nadi 110 x/menit, frekuensi P : Lanjutkan intervensi
Pencegahan syok
nafas 26 x/menit.
2. Memonitor status cairan 1. Monitor status kardiopulmonal
( frekuensi dan kekuatan nadi,
( masukan dan haluaran, turgor
frekuensi napas, TD
kulit, CRT)
2. Monitor status cairan
Hasil :
( masukan dan haluaran, turgor
CRT kurang dari 2 detik, turgor
kulit, CRT)
kulit elastis 3. Berikan oksigen untuk
3. Memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
mempertahankan saturasi oksigen >94%
oksigen >94% 4. Kolaborasi pemberian IV
Hasil :
Diberikan oksigen 2 L/menit
dengan menggunakan nasal
canul
4. Kolaborasi pemberian IV
Hasil :
pemberian cairan RL