Latar Belakang
Definisi
Pemeriksaan USG yang dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal
yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda
registrasi dengan sertifikat kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh
kolegium.
1
Tujuan
Melakukan skrining dan diagnosis terhadap kasus-kasus obstetri (terutama
kasus kehamilan risiko tinggi) dan kasus-kasus ginekologi yang berkaitan dengan
kehamilan, intrapartum dan paska salin.
Referensi
1. Mesin USG GE Voluson atau yang sejenisnya + printer Sony + printer 4D dan
printer Epson L306
2. Tempat tidur periksa pasien obstetric 1unit dan tempat tidur ginekologi 1 unit
3. Meja tromol yang didalamnya mencakup Jelly 100 gram/ hari, tisu 1 pak,
Langkah-langkah
2
- Melakukan pemeriksaan secara sistematis terhadap janin, plasenta dan tali
pusat, cairan ketuban
- Usia kehamilan 11-13 minggu 6 hari dilakukan atau panjang janin 45-84
mm diperiksa nuchal translucency (tebal lapisan kulit di belakang leher)
dan dicatat.
- Jaringan sekitar uterus dinilai apakah terdapat massa atau kelainan
4. Pemeriksaan USG lanjutan (terutama usia 18 – 22 minggu) yang terdiri atas:
- Pemeriksaan dasar ditambah dengan pemeriksaan detail scanning janin
mulai kepala, batang tubuh beserta organ di dalamnya dan kedua
ekstrimitas janin.
- Fetal echocardiografi
5. Pemeriksaan Doppler
- Pemeriksaan Arteri Cerebri Media, Arteri Umbilikalis dan Ductus venosus
(jika memungkinkan)
Definisi
Tindakan pengambilan jaringan chorion yang dilakukan pada usia kehamilan
10-13 minggu 6 hari melalui transabdominal/transcervical yang dilakukan oleh
seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi
tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat kompetensi yang
telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Mengambil jaringan chorion dengan cara invasif yakni menginsersikan jarum
amniocentesis atau yang sejenisnya ke dalam intrauterine, baik melalui
transabdominal ataupun transcervical kemudian dilanjutkan dengan mengisap
3
jaringan chorion melalui jarum tersebut dengan menggunakan anestesi lokal atau
dengan anestesi regional yang dilakukan oleh bagian Anestesi.
Referensi
Operative Obstetrics. 2nd edition. 2008
Langkah-langkah
1. Ibu dalam posisi terlentang
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah abdominal dan sekitarnya
3. Dilakukan pemeriksaan USG transabominal untuk menentukan letak chorion
(plasenta)
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis pada kulit
abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati perimetrium dan
myometrium masuk intrauterine dan berakhir pada chorion basalis.
6. Dilakukan pengambilan jaringan chorion
7. Jaringan diletakkan pada cawan petri yang di dalamnya terdapat media biak
8. Cawan petri tersebut diberi label dan dikirim ke laboratorium genetika dengan
membawa surat pengantar
4
III. Amniocentesis
Definisi
Tujuan
Referensi
5
Langkah-langkah
IV. Amnioreduksi
Definisi
Suatu tindakan invasif dengan memasukkan jarum amniocentesis atau yang
sejenisnya ke dalam intrauterine melalui transabdominal pada wanita hamil untuk
mengurangi cairan amnion yang dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal
yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda
registrasi dengan sertifikat kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh
kolegium.
6
Tujuan
Mengurangi tekanan intraabdominal dengan cara mengambil sejumlah cairan
amnion.
Referensi
Operative Obstetrics. 2nd edition. 2008
Langkah-langkah
7
myometrium dan endometrium masuk intrauterine dan berakhir pada
intraamnion.
6. Dilakukan pengisapan cairan amnion dengan kecepatan 25 ml/menit sampai
dengan gejala sesak mekanik berkurang atau target single deepest pocket 2-8
cm dengan bantuan USG
7. Cairan amnion tersebut ditampung pada urin bag
8. Pemberian tokolitik hanya dengan indikasi
V. Amnioinfusion
Definisi
Suatu tindakan mini invasif dengan cara memasukan cairan fisiologis melalui
jarum yang diinsersikan transabdominal yang dilakukan oleh seorang subspesialis
fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi tambahan (STR-KT)
atau surat tanda registrasi dengan sertifikat kompetensi yang telah disahkan dan
ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Referensi
Operative Obstetrics. 2nd edition. 2008
8
7. Kassa dan betadine secukupnya
8. Gaun steril 3 unit: 1 buat operator dan 2 buat asisten
9. Doek steril: 1 unit
10. Apron: 3 unit
11. Handschoen no 7: 3 unit
12. Informed consent
Langkah-langkah
VI. Kordosintesis
Definsi
Suatu tindakan mini invasif dengan cara mengambil darah janin melalui jarum
yang diinsersikan transabdominal ke dalam vena umbilicalis intrauterine yang
dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi
9
kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat
kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Mengambil darah janin melalui vena umbilikalis pada kasus-kasus dengan
kecurigaan anemia, kelainan darah janin, atau tujuan karyotyping yang tidak
dilakukan melalui pemeriksaan CVS atau amniocentesis.
Referensi
Operative Obstetrics. 2nd edition. 2008
10
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis atau spinocath
pada kulit abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati
perimetrium, myometrium dan endometrium masuk intrauterine dan berakhir
vena umbilikalis
6. Dilakukan pengambilan darah vena umbilikalis sebanyak 5-10 cc dengan
bantuan USG
7. Pemberian tokolitik dapat menggunakan terbutaline sulfat
8. Pemberian antibiotik dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis
Definisi
Suatu tindakan mini invasive dengan memasukkan tranfusi darah pada vena
umbilikalis secara intrauterine melalui transabdominal yang dilakukan oleh seorang
subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi tambahan
(STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat kompetensi yang telah
disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Melakukan tranfusi intrauterine dengan harapan terjadi peningkatan hemoglobin
Referensi
Operative Obstetrics. 2nd edition. 2008
11
2. Spuit 3 cc, spuit 5 cc, masing-masing 2 unit
3. Lidocain 2%: 4 ampul
4. Three-way infus: 1 unit
5. Ringer laktat: 1 fls
6. Kassa dan betadine secukupnya
7. Gaun steril 3 unit: 1 buat operator dan 2 buat asisten
8. Doek steril: 1 unit
9. Apron: 3 unit
10. Handschoen no 7: 3 unit
11. Informed consent
12. Darah fresh leukodepleted (didapatkan dalam 1 hari) pack red cell dengan
nilai hematokrit 75% gol O rhesus negative, irradiated, bebas infection agent
(CMV, bebas hepatitis B dan C, HIV)
13. Set tranfusi standar dengan clamp dan filter makroagregat dengan puuran
saring 170-230 µm
14. Syringe infusion pump dapat mencapai kecepatan rata-rata 0.1 – 200
mL/jam.
15. Spuit/syringe 50 cc
16. Three-way infus: 1 unit
17. Selang jarum amniosintesis
18. Informed consent
Langkah-langkah
12
7. Dilakukan pemeriksaan Doppler pada arteri cerebri media dan arteri
umbilikalis sesudah tindakan selesai untuk menilai kesejahteraan janin
Definisi
Suatu tindakan mini invasif yang dilakukan dengan mengambil cairan di
rongga pericardial janin intrauterine secara perkutaneus menggunakan jarum yang
dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi
kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat
kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Melakukan kompresi rongga dada janin dengan cara mengurangi tekanan
sistem vena janin sehingga menghindari risiko terjadinya hypoplasia paru dan
hydrops fetalis.
Referensi
Fetal Pericardiocentesis. Raquel Gracia Rodriguez. 2017
13
10. Informed consent
Langkah-langkah
1. Ibu dalam posisi terlentang
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah abdominal dan sekitarnya
3. Dilakukan pemeriksaan USG transabominal untuk menentukan tempat lokasi
insersi jarum
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis atau spinocath
pada kulit abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati
perimetrium, myometrium dan endometrium masuk intrauterine dengan target
dada janin daerah perikardial
6. Setelah berhasil mencapai target, dilakukan aspirasi cairan pericardial.
7. Setelah berhasil keluar dan selesai tindakan, jarum dikeluarkan dari dada janin
di bawah visual USG
8. Pemberian tokolitik dan antibiotic sesuai protokol
IX. Torakosentesis
Definisi
Suatu tindakan mini invasif yang dilakukan dengan mengambil cairan di
cavum pleura janin intrauterine secara perkutaneus menggunakan jarum yang
dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi
kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat
kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Melakukan kompresi rongga dada janin dengan cara melakukan aspirasi
cairan dicavum pleura janin sehingga menghindari risiko terjadinya hipoplasia paru.
14
Referensi
Primary fetal hydrothorax. Maria Dolores Fresneda. 2012
Langkah-langkah
1. Ibu dalam posisi terlentang
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah abdominal dan sekitarnya
3. Dilakukan pemeriksaan USG transabominal untuk menentukan tempat lokasi
insersi jarum
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis atau spinocath
pada kulit abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati
perimetrium, miometrium dan endometrium masuk intrauterine dengan target
dada janin yakni cavum pleura
6. Setelah berhasil mencapai target, dilakukan aspirasi cairan di cavum pleura
7. Setelah berhasil keluar dan selesai tindakan, jarum dikeluarkan dari dada janin
di bawah visual USG
8. Pemberian tokolitik dan antibiotic sesuai protokol
15
X. Parasentesis Intrauterine
Definisi
Suatu tindakan mini invasif yang dilakukan dengan mengambil cairan asites
di cavum abdomen janin intrauterine secara perkutaneus menggunakan jarum yang
dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda registrasi
kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat
kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Melakukan kompresi rongga abdomen janin dengan cara melakukan aspirasi
cairan di cavum abdomen.
Referensi
Repeated Paracentesis in Fetus. Okawa T. 2008
Langkah-langkah
1. Ibu dalam posisi terlentang
16
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah abdominal dan sekitarnya
3. Dilakukan pemeriksaan USG transabominal untuk menentukan tempat lokasi
insersi jarum
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum.
Jika diperlukan dapat dilakukan pembiusan oleh dokter spesialis anestesi
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis atau spinocath
pada kulit abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati
perimetrium, myometrium dan endometrium masuk intrauterine dengan target
cavum abdomen
6. Setelah berhasil keluar dan selesai tindakan, jarum dikeluarkan dari abdomen
di bawah visual USG
7. Pemberian tokolitik dan antibiotic sesuai protocol
Definisi
Suatu tindakan mini invasif dengan melakukan injeksi intrauterine yang dapat
disuntikan secara intramuskuler janin atau intraumbilikus atau intraperitoneal atau
intraamnion oleh seorang subspesialis fetomaternal yang memiliki surat tanda
registrasi kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda registrasi dengan sertifikat
kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh kolegium.
Tujuan
Memberikan pemberian obat langsung terhadap janin dengan tujuan terapi.
Referensi
Saad F Antonio dkk. Digoxin fetal therapy of fetal superior ventricular tachycardia.
2017
17
Alat dan bahan
Langkah-langkah
1. Ibu dalam posisi terlentang
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah abdominal dan sekitarnya
3. Dilakukan pemeriksaan USG transabominal untuk menentukan tempat lokasi
insersi jarum
4. Dilakukan anestesi lokal pada daerah yang akan dilakukan insersi jarum
5. Dengan bantuan USG, dilakukan insersi jarum amniocentesis atau spinocath
pada kulit abdominal, lapisan subkutan, fascia dan otot, melewati
perimetrium, myometrium dan endometrium masuk intrauterine dengan target
cavum abdomen
6. Setelah berhasil mencapai target, dilakukan aspirasi dan dilanjutkan dengan
penyuntikan secara intramuskuler janin atau intraumbilikalis atau
intraperitoneal atau intraamnion. Setelah selesai tindakan, jarum dikeluarkan
dari abdomen di bawah visual USG
8. Pemberian tokolitik dan antibiotic sesuai protocol
18
XII. Cerclage
Definisi
Suatu tindakan pengikatan mulut rahim yang dilakukan karena alasan
ancaman persalinan premature yang dilakukan oleh seorang subspesialis fetomaternal
yang memiliki surat tanda registrasi kompetensi tambahan (STR-KT) atau surat tanda
registrasi dengan sertifikat kompetensi yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh
kolegium.
Tujuan
Mempertahankan kehamilan intrauterine atas indikasi ancaman persalinan premature.
Referensi
William Obstetrics 24th ed. 2014
Langkah-langkah
1. Pasien dalam posisi litotomi
2. Dilakukan tindakan a dan antiseptic pada daerah vulva vagina cervix dan
sekitarnya
3. Spekulum bawah dan atas di pasang
4. Dilakukan anestesi infiltrasi pada porsio jam 8,10,14 dan16 (jika narkose
umum maka tindakan dilakukan di kamar operasi)
19
5. Porsio dijepit dengan menggunakan fensterklem jam 12 dan jam 6
6. Dilakukan penjahitan dengan menggunakan silk no. 0 mengelilingi cervix
jelujur dengan simpul di tengah
7. Pemberian antiobiotik dan tokolitik
=============================================================
20