Anda di halaman 1dari 23

Keadaan Kritis

Program Pendidikan Profesi Ners

ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA Tn. “ A ” DENGAN


DIAGNOSA MEDIS DIABETIK KETOASIDOSIS
DI RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

Disusun Oleh:

KHAERUL RAMADHAN
19. 04. 043

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
SKENARIO KASUS
DIABETIK KETOASIDOSIS

Tn. A berumur 56 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan


kondisi sesak napas, RR : 30x/m dan menggunaan otot bantu pernafasan. pasien
mengeluhkan demam tinggi dengan suhu 39,0°C. Dan pasien mengeluhkan luka
pada telapak kaki disertai sebagian tungkai bawah yang bengkak, merah dan
disertai nyeri, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bila diberi skala nyeri pasien
memberikan skala nilai 8, dan nyeri menetap terus – menerus, Pasien selalu
merasa haus disertai lapar dan mengeluh sering BAK. Beberapa menit setelah
masuk rumah sakit pasien mengalami kesadaran menurun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Delirium, GCS 10
(E3V5M2), GDS : 600 mg/dl, urin keton (+), TD : 160/ 100 mmHg, N :
120x/menit, RR : 30x/menit, S : 39,0°C. Pasien nampak lemah dan Keluarga
pasien mengatakan klien memiliki riwayat DM.

PENGKAJIAN PRIMER
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
I. Data Pasien
Nama Inisial : Tn. “ A ”
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Lahir/Umur : 05/09/1964/ 56 Tahun
Alamat : Perintis Kemerdekaan Makassar
Diagnosa : Diabetik Ketoasidosis
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny. “ M ”
Alamat : Perintis Kemerdekaan Makassar
Transportasi waktu datang : Kendaraan Pribadi

II. Keluhan utama : sesak napas, demam tinggi, luka pada telapak kaki disertai
sebagian tungkai bawah yang bengkak, nyeri seperti tertusuk- tusuk dengan
skala 8, nyeri menetap dan terus-menerus.

III. Alasan masuk Rumah sakit


Tn. A berumur 56 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan
kondisi sesak napas, RR : 30x/m dan menggunaan otot bantu pernafasan.
pasien mengeluhkan demam tinggi dengan suhu 39,0°C. Dan pasien
mengeluhkan luka pada telapak kaki disertai sebagian tungkai bawah yang
bengkak, merah dan disertai nyeri, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bila diberi
skala nyeri pasien memberikan skala nilai 8, dan nyeri menetap terus –
menerus, Pasien selalu merasa haus disertai lapar dan mengeluh sering BAK.
Beberapa menit setelah masuk rumah sakit pasien mengalami kesadaran
menurun.
PENGKAJIAN PRIMER

A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
 Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
2. Resusitasi : Tidak dilakukan
3. Re-evaluasi : Tidak dilakukan
4. Masalah Keperawatan :-
5. Intervensi/implementasi : -
6. Evaluasi : -

B. Breathing
1. Fungsi pernapasan
Dada simetris : Ya Tidak
Sesak nafas : Ya Tidak
Pola napas :
Eupneu Bradipneu Apneu Kussmaul
Takhipneu Dispneu Orthopneu
Respirasi : 30 x / mnt
Krepitasi : Ya Tidak
Suara nafas :
Kanan : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
TidakAda
Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
TidakAda
Penggunaan Otot Bantu Nafas : Retraksi Dada
Saturasi O2 : 97%
Pada : Suhu ruangan  Nasal canule
NRB Lainnya :
2. Assesment : Pemberian oksigen
3. Resusitasi :-
4. Re-evaluasi : -
5. Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif
6. Perencanaan keperawatan :

Tujuan Dan Kriteria


Diagnosa Intervensi
Hasil
Pola nafas tidak setelah dilakukan Manajemen jalan napas :
efektif asidosis tindakan keperawatan Observasi
metabolik selama 1 x 6 jam 1. Monitor pola napas
DS : diaharapkan pola Terapeutik
- Keluarga napas membaik
1. Pertahankan kepatenan
mengatakan dengan kriteria hasil:
jalan napas
klien sesak 1. Dispnea menurun
2. Posisikan semi fowler
napas 2. Penggunaan otot
3. Berikan oksigen
(dispnea) bantu napas
DO : menurun
- Pasien 3. Frekuensi napas
nampak membaik
menggunaan
4. Kedalaman napas
otot bantu
membaik
pernasan
- Pola napas
pasien
nampa
kusmaul
- RR:
30x/menit

7. Implementasi/Evaluasi :
diagnosa Implementasi evaluasi
Pola nafas tidak 27 oktober 2020 27 oktober 2020
efektif berhubungan Manajemen jalan
asidosis metabolik napas : S:
DS : 1. Memonitor pola - Keluarga
- Keluarga napas mengatakan klien
mengatakan klien sesak napas
Hasil :
sesak napas (dispnea)
Pernafasan
(dispnea) O:
26x/menit
DO : - Pasien nampak
2. Mempertahankan
- Pasien nampak menggunaan otot
kepatenan jalan
menggunaan otot bantu pernasan
napas
bantu pernasan - Pola napas pasien
Hasil :
- Pola napas pasien nampa kusmaul
Kepatenan jalan
nampa kusmaul - RR: 30x/menit
napas dipertahankan
- RR: 30x/menit A : pola napas tidak
3. Memberikan posisi
efektif belum teratasi.
semi fowler
P : lanjutkan intervensi
Hasil :
1. Monitor pola napas
pasien merasa
2. Pertahankan
nyaman pada saat
kepatenan jalan
posisi semi fowler
napas
4. Memberikan
3. Posisikan semi
oksigen
fowler
hasil:
4. Berikan oksigen
pasien diberi
oksigen dengan
nasal kanul 4
liter/menit
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi
Tensi : 160/100 mmHg
Nadi : 120 x/menit
Suhu Axilla : 39,00C Suhu Rectal : -oC
Temperatur Kulit : Hangat Panas Dingin
Gambaran Kulit : Normal Kering Lembah/basah
Pengisian Kapiler
< 2 detik > 2 detik
2. Assesment : -
3. Resusitasi :-
4. Re-evaluasi :-
5. Masalah Keperawatan : -
6. Intervensi/implementasi : -
7. Evaluasi : -

D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran Delirium GCS 10 : E3V5M2.
Verbal response : -
Pain response : ada
Unresponsive : -
2. Penilaian tingkat nyeri
Skala nyeri : 8 NRS
3. Masalah Keperawatan : nyeri akut
4. Perencanaan keperawatan :

Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi


Hasil
nyeri akut setelah dilakukan pemberian analgesik
berhubungan dengan tindakan keperatan observasi
agen cedera fisik ( luka selama 1 x 6 jam 1. Identifikasi
DM) diharapkan tingkat karakteristik nyeri
DS: nyeri menurun dengan 2. Identifikasi riwayat
- Pasien mengeluh kriteria hasil: alergi obat
nyeri 1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi
DO: menurun kesesuai jenis
- Pasien nampak 2. Meringis menurun analgesik
meringis 3. Frekuensi nadi 4. Monitor tanda-
- Frekuensi nadi membaik tanda vital
meningkat 4. Tekanan darah 5. Monitor efektifitas
- Tekanan darah membaik analgesik
meningkat (160/100 Edukasi
mmHg 1. Jelaskan efek terapi
dan efek sampng
obat

5. Implementasi dan Evaluasi : -

Diagnosa Implemetasi Evaluasi


nyeri akut pemberian analgesik S:
berhubungan dengan 1. mengidentifikasi O:
agen cedera fisik ( luka karakteristik nyeri A:
DM) Hasil : P:
DS: 2. Identifikasi riwayat
- Pasien mengeluh alergi obat
nyeri Hasil :
DO: 3. Identifikasi
- Pasien nampak kesesuaian jenis
meringis analgesik
- Frekuensi nadi Hasil :
meningkat 4. Monitor tanda-tanda
Tekanan darah vital
meningkat (160/100 Hasil :
mmHg 5. Monitor efektifitas
analgesik
Hasil :
6. Jelaskan efek terapi
dan efek sampng
obat
Hasil :

E. Exposure
1. Penilaian Hipothermia/Hiperthermia
Hipothermia : -
Hiperthermia : -
Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36.5oC
2. Masalah Keperawatan :-
3. Intervensi/implementasi : -
4. Evaluasi : -

Pengkajian nyeri

 Tidak ada nyeri yang dirasakan pada epigastrium


 Masalah Keperawatan : -

PENILAIAN NYERI :
Nyeri :  Tidak  Ya, lokasi (Wajah) Intensitas (5)

Jenis :  Akut Kronis

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
REAKSI PUPIL
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran (mm)
 Cepat : 2 mm 2 mm
 Konstriksi : isokor
 Lambat :-
 Dilatasi :-
Tak bereaksi : -

TRAUMA SCORE

A. Frekuensi Pernafasan
10 – 25 4
25 – 35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha bernafas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89 mmHg 4
70 – 89 mmHg 3
50 – 69 mmHg 2
1 – 49 mmHg 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
Tidak ada 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 – 15 5
11 – 13 4
8 – 10 3
5 – 7 2
3 – 4 1

Total Trauma Score (A+B+C=D=E) = 11

PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Riwayat kesehatan
a. S : (sign and symptom)

Pasien nampak pucat, akral dingin, lemah, nafsu makan menurun serta
Hb : 6 gr/dl
b. A : (allergies)
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan maupun obat
– obatan.
c. M : (medications)
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat meminum obat
d. P: (past medical history)
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya walaupun
penyakit penyerta
e. L : (last meal)
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengonsumsi cemilan kerupuk.
f. E : (event)
Ibu mengeluhkan aktivitas anaknya berkurang sejak 4 hari yang lalu, klien
nampak lemah, ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun, sesak
napas, dan klien tampak pucat
2. Tanda-tanda Vital
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Apatis / GCS = 15 E3V4M5.
c. Vital Sign
 TD : 70/50 mmHg
 Nadi : 125 x/menit
 RR : 33 x/menit
 Suhu : 36,5 0C
 SpO2 : 93%

3. Pemeriksaan head to toe


a. Kepala :
Kulit kepala klien bersih tidak terdapat ketombe, tidak terdapat luka, tidak
terdapat nyeri tekan.
b. Mata :
Kongjungtiva nampak anemis, sclera mata nampak pucat, lis dan kedua
mata nampak simetris kiri dan kanan, kulit disekitar mata nampak bersih
dan lembab, kedua alis nampak simetris kiri dan kanan saat diangkat,
c. Telinga :
Telinga simetris kiri dan kanan, Tidak ada nyeri tekan ataupun saat daun
telinga ditarik
d. Hidung :
Pernafasan cuping hidung tidak ada, epistaksis tidak ada, septum deviasi
tidak ada
e. Mulut : Bibir sianosis tidak ada, jumlah gigi lengkap
f. Leher : Simetris kiri dan kanan, pembesaran Kelenjar Getah
bening tidak ada, tiroid (normal).
g. Dada/thoraks :
 Inspeksi : Bentuk simetris, gerakan antara kanan dan kiri sama
 Palpasi : Fremitus vokal kanan dan kiri sama

 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler
h. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen,
 Auskultasi : Peristaltik usus 5x/menit
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
 Perkusi : Pekak
i. Genitalia
Klien terpasang kateter, urin berwarna kuning
j. Ekstremitas :
Ekstermitas atas
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
Inspeksi : Tidak ada luka atau pembengkakan pada ekternnitas
bawah.

4. Hasil Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 20-10-2020 pukul 20.00 WIB :
Hemoglobin : 6 gr/dl (n : 14-17,5 g/dl) 2)
WBC : 11,07 L
HCT : 20.1%
PLT : 695 x 103 L
Kadar besi serum : 40 mg/dl.

5. Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Hasil Endoskopi tanggal 20-10-2020 pukul 17.45 WIB :
Gambaran : Perdarahan pada saluran pencernan
ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Ibu mengeluhkan aktivitas 1. Klien nampak sesak
anaknya berkurang sejak 4 hari 2. Klien tampak pucat.
yang lalu 3. Anak nampak lemah
2. Ibu klien mengatakan nafsu 4. Akral dingin
makan anaknya menurun 5. Pengisian kapiler > 3 detik
3. Ibu klien mengatakan anaknya 6. Klien nampak bernafas cepat
sesak napas dan dangkal
4. Ibu klien mengatakan anaknya 7. Hasil lab :
lelah pada saat aktivitas Hb : 6 gr/dl
5. Ibu klien mengatakan telapak WBC : 11,07 L
tangan dan kaki anaknya dingin. HCT : 20.1%
PLT : 695 x 103 L
Kadar besi serum : 40 mg/dl.
8. TTV :
TD : 70/50 mmHg
Nadi : 125 x/menit
RR : 33 x/menit
Suhu : 36,5 0C

PENGELOMPOKAN DATA

No. Data Diagnosa keperawatan


1. Data Subjektif : Pola nafas tidak efektif berhubungan
1. Ibu klien mengatakan penurunan suplai O2 didalam darah
anaknya sesak napas
2. Ibu Klien mengatakan
semakin lama napas
terasa semakin sesak
Data Objektif :
1. Klien nampak sesak
nafas
2. RR : 33 x/menit
3. Klien nampak bernafas
cepat dan dangkal
2. Data Subjektif :
1. Ibu klien mengatakan
telapak tangan dan kaki
anaknya dingin.
2. Ibu Klien mengatakan
warna kulit anaknya
pucat
Data Objektif :
1. Akral dingin Perfusi perifer tidak efektif
2. Pengisian kapiler > 3 berhubungan dengan anemia
detik
3. Klien tampak pucat.
Hb : 6 gr/dl
WBC : 11,07 L
HCT : 20.1%
PLT : 695 x 103 L
Kadar besi serum : 40
mg/dl.
3. Data Subjektif : Intoleransi aktivitas berhubungan
1. Ibu mengeluhkan dengan Anemia
aktivitas anaknya
berkurang sejak 4 hari
yang lalu
2. Ibu klien mengatakan
anaknya lelah pada saat
aktivitas
3. Ibu klien mengatakan
nafsu makan anaknya
menurun
Data Objektif :
1. Klien tampak pucat.
2. Anak nampak lemah
3. TTV :
TD : 70/50 mmHg
Nadi : 125 x/menit
RR : 33 x/menit

Suhu : 36,5 0C

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An. “ E “
Diagnosa medis : Anemia

No. Diagnosa keperawatan

Pola nafas tidak efektif berhubungan penurunan suplai O2 didalam


1.
darah

2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan anemia

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Anemia


INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


NO.
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas :
efektif berhubungan keperawatan 1 x 6 jam Observasi
dengan hiperventilasi diharapkan Pola napas 2. Monitor pola napas
teratasi 3. Monitor bunyi napas
1. Kapasitas vital tambahan
meningkat Terapeutik
2. Tekanan ekpirasi 4. Pertahankan kepatenan
meningkat jalan napas
3. Tekanan inpirasi 5. Posisikan semi fowler
meningkat
4. Dispnea menurun
5. Frekuensi napas
membaik
6. Kedalaman napas
membaik
2. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi :
efektif berhubungan keperawatan 1 x 6 jam Observasi :
dengan anemia diharapkan perfusi perifer 1. Periksa sirkulsi
teratasi : perifer ( mis. Nadi
1. Denyut nadi perifer dari perifer, pengisian
menurun (1) menjadi kapiler, warna,
Cukup menurun (2) suhu )
2. Warna kulit pucat dari Terapeutik :
menigkat (1)menjadi 2. Hindari pengukuran
cukup menigkat (2) tekanan darah pada
3. Akral dari memburuk (1) ekstremitas dengan
menjadi cukup keterbatasan perfusi
memburuk (2) Edukasi :
4. Turgor kulit dari 3. Ajarkan program diet
memburuk (1) menjadi untuk memperbaiki
cukup memburuk (2) sirkulasi ( mis. Rendah
lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
4. Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa
sakit yang tidak hilang
saat istirahat, hilangnya
rasa)
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi :
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24 Observasi :
Anemia jam di harapakan toleransi 1. Identifikasi
aktifitas dapat dapat gangguan fungsi
meningkat. tubuh yang
Kriteria hasil : mengakibatkan
1. Kemudahan dalam kelelahan
melakukan aktifitas 2. Monitor kelelahan
sehari-hari dari fisik
menurun (1) menjadi 3. Monitor pola dan
cukup menurun (2) jam tidur
2. Kecepatan berjalan 4. Monitor lokasi dan
dari menurun (1) ketidaknyamanan
menjadi cukup selama melakukan
menurun (2) aktifitas
3. Jarak berjalan dari Terapeutik :
menurun (1) menjadi 1. Sediakan lingkungan
cukup menurun (2) yang nyaman dengan
4. Keluhan lelah dari rendah stimulus (mis,
meningkat (1) cahaya, suara,
menjadi cukup kunjungan)
meningkat (2) Edukasi :
5. Perasaan lemah dari 1. Anjurkan melakukan
meningkat (1) aktivitas secara
menjadi cukup bertahap
meningkat (2) Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Diagnosa
No. Tanggal/Bulan/Tahun Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
1. Pola nafas tidak Selasa, 20 Oktober Manajemen jalan napas : S : Ibu Klien mengatakan
efektif berhubungan 2020 1. Memonitor pola napas anaknya sesak
penurunan suplai O2 O : - RR : 33 x/menit
Hasil : Pernafasan 26 x/menit
didalam darah - Klien nampak
2. Memonitor bunyi napas tambahan
menggunakan nasal canul
Hasil : Tidak terdapat bunyi nafas
A : Pola nafas tidak efektif belum
tambahan
teratasi
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas
P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : Kepatenan jalan napas
Manajemen jalan nafas :
dipertahankan
1. Monitor pola napas
4. Memberikan posisi semi fowler
2. Monitor bunyi napas
Hasil : Memberikan posisi semi fowler
tambahan
kepada klien
3. Pertahankan kepatenan jalan
napas
4. Posisikan semi fowler
2. Perfusi perifer tidak Selasa, 20 Oktober Perawatan sirkulasi : S : Ibu klien mengatakan telapak
efektif berhubungan 2020 1. Memeriksa sirkulsi perifer ( mis. pengisian tangan dan kaki anaknya dingin.
dengan anemia kapiler, warna, suhu ) O : Pengisian kapiler > 3 detik

Hasil : A : Kekurangan volume cairan

Pengisian kapiler > 3 detik, warna kulit P : Lanjutkan intervensi

nampak pucar, Suhu 36,50 C Perawatan sirkulasi :

2. Menghindari pengukuran tekanan darah 1. Periksa sirkulsi perifer ( mis.


pada ekstremitas dengan keterbatasan Nadi perifer, pengisian

perfusi kapiler, warna, suhu )

Hasil : 2. Hindari pengukuran tekanan


darah pada ekstremitas
Pengukuran Tekanan darah dilakukan pada
dengan keterbatasan perfusi
tangan kiri
3. Ajarkan program diet untuk
3. Mengajarkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi ( mis.
memperbaiki sirkulasi ( mis. Rendah lemak
Rendah lemak jenuh,
jenuh, minyak ikan omega 3)
minyak ikan omega 3)
Hasil :
4. Informasikan tanda dan
Menganjurkan klien untuk mengonsumsi
gejala darurat yang harus
Kacang-kacangan, Sayuran hijau : sepeti
bayam, Buah-buahan : seperti kismis dan dilaporkan (mis. Rasa sakit
Sereal, roti. yang tidak hilang saat
4. Menginformasikan tanda dan gejala darurat istirahat, hilangnya rasa)
yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, hilangnya rasa)
Hasil :
Klien dapat memberikan informasi terkait
dengan apa yang dirasakan
3. Intoleransi aktivitas Selasa, 20 Oktober Manajemen energi : S : Ibu mengeluhkan aktivitas
berhubungan dengan 2020 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh anaknya berkurang sejak 4 hari
Anemia yang mengakibatkan kelelahan yang lalu
Hasil : klien mengalami anemia O : Anak nampak mudah lelah
2. Memonitor kelelahan fisik A : Intoleransi aktivitas belum
Hasil : Klien nampak mudah kelelahan pada teratasi
saat beraktifitas P : Lanjutkan Intervensi
3. Memonitor pola dan jam tidur Intoleransi aktivitas :
Hasil : Klien nampak mudah tertidur 1. Mengidentifikasi gangguan
dengan jam tidur biasanya 6-7 jam perhari fungsi tubuh yang
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan mengakibatkan kelelahan
selama melakukan aktifitas 2. Memonitor kelelahan fisik
Hasil : Klien nampak tidak nyaman karena 3. Memonitor pola dan jam tidur
mudah lelah 4. Memonitor lokasi dan
5. Menyediakan lingkungan yang nyaman ketidaknyamanan selama
dengan rendah stimulus (mis, cahaya, suara, melakukan aktifitas
kunjungan) 5. Menyediakan lingkungan
Hasil : Membatasi jumlah kunjungan dari yang nyaman dengan rendah
keluarga klien stimulus (mis, cahaya, suara,
6. Menfailitasi duduk di sisi tempat tidur kunjungan)
Hasil : Menaikkan kedua pegangan tempat 6. Menganjurkan melakukan
tidur di samping kiri dan kanan pada saat aktivitas secara bertahap
klien duduk ditempat tidur.
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Hasil : Klien dapat melakukan aktifitas
secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai