Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN OPERASIONAL ANGKUTAN

KERETA API

Disusun Oleh :
Zaim Fathur Rohman
17.01.092
TD 3.1

D-IV TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
RESUME PERTEMUAN KE-VII
RANTAI PASOK LOGISTIK

A. Konsep Dasar Manajemen Logistik


Manajemen logistik merupakan bagian dari proses Supply Chain yang secara stratejik
mengatur pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan,
komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait) melalui organisasi dan
jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan,
melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang efektif (CLM/Martin, 1998).

Konsep Manajemen Logistik/Pemasaran

A. Customers Satisfaction
- Suppliers
- Intermediate customers
- Final customers

B. B. Integrated Effort
C. C. Company Profit
-Product
-Maximize long-term profit ability
-Price
-Lowest TC given an acceptable
-Promotion
level of customer service
-Place (distribution)
Konsep Manajemen Logistik/Pemasaran

A. Kepuasan Pelanggan : pemasok, pelanggan menengah, pelanggan akhir


B. Upaya Terpadu : produk, harga, promosi, tempat (distribusi)
C. Keuntungan perusahaan : Memaksimalkan kemampuan keuntungan jangka
panjang, TC terendah diberikan tingkat yang dapat
diterima layanan pelanggan

Memaksimalkan kemampuan laba jangka panjang adalah untung dalam jangka panjang
dengan cara mengambil presentase keuntungan tidak terlalu tinggi dan menjaga bermacam
produk dengan harga terjangkau.
TC terendah yaitu Time Charter waktu menyewa dalam kegiatan logistik diusahakan
menyewa gudang baik outdorr maupun indoor tidak terlalu lama karena biaya sewa tinggi,
dan dapat langsung di distribusikan.

B. Komponen Manajemen Logistik

Manajemen
Perencanaan Penerapan Pengendalian
Input (Masukan Ke Dalam Manajemen Logistik Output (Keluaran dari
Logistik) Logistik)
Sumber Daya Alam Raw Materials (Bahan Baku) Keunggulan Bersaing
(tanah, fasilitas) (berorientasi pada
pemasaran efisiensi dan
keefektifan operasional)
Sumber Daya Manusia WIP (Work In Process : Barang Utilitas waktu dan
Setengah Jadi) tempat
Sumber Daya Keuangan FG (Finished Good : Barang Jadi) Pemindahan ke
pelanggan dengan efisien
Sumber Informasi Aset Kepemilikan
Aktivitas - Aktivitas Logistik
 Pelayanan Pelanggan
 Peramalan Permintaan
 Pengelolaan Persediaan
 Komunikasi Informasi Logistik
 Penanganan Material
 Pemrosesan Pemesanan
 Pengemasan
 Dukungan Layanan dan Suku Cadang
 Pemilihan lokasi gudang dan Pabrik
 Pengadaan
 Pengembalian Barang
 Lalu Lintas dan Transportasi
 Pergudangan dan Penyimpanan
C. Model Strategis, Taktis, dan Operasional dalam Manajemen Logistik

1. Model Strategis
Model strategis dalam logistik berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas logistik.
Efisiensi diartikan pencapaian biaya logistik yang paling rendah. Sementara efektif merujuk
pada ketepatan dan keandalan pengelolaan aktivitas logistik. Seperti transportasi,
pergudangan, dan distribusi, untuk memastikan barang tersedia pada saat diperlukan.
 Mendesain rantai pasokan
 Mengakuisisi sumber daya bernilai tinggi, contoh : penentuan lokasi fasilitas, kapasitas
tata letak gudang, penentuan ukuran armada
 Ruang lingkup luas, penggabungan data dan menggunakan prediksi
 Perencanaan jangka panjang (> 1 tahun)

2. Model Taktis
Meliputi perencanaan produksi, distribusi dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki
 Perencanaan produksi/distribusi
 Alokasi sumber daya
 Perencanaan jangka menengah (bulanan)

3. Model Operasional
 Perutean dan penjadwalan pengiriman
 Perutean & penjadwalan sumber daya
 Ruang lingkup sempit, data terperinci
 Perencanaan jangka pendek (harian)
Contoh : pengambilan pesanan di gudang, pengiriman barang, kendaraan yang digunakan
untuk pengiriman

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Rute Pergudangan


Rantai Pasokan Transportasi Pengiriman Kendaraan
Strategis - Lokasi - Lokasi - outsourcing - ukuran - tata letak
- Kapasitas - Ukuran - analisis armada gudang
- Sumber daya armada penawaran - desain
- ukuran penanganan
armada material
(material
handling
design)
Taktis - Perencanaan - strategi - strategi - strategi - alokasi
produksi rute konsolidasi rute penyimpanan
- Sumber daya - perataan - strategi - perataan - Strategi
jaringan moda zona pengambilan
pesanan
(order
pickong
strategies)
Operasional MRP, DRP, ERP Pencocokan Pengiriman pengiriman Pengambilan
muatan (shipment kendaraan pesanan
(Load dispatching) (Vehicle (order
matching) Dispatching) picking)
D. Distribution Resource Planning (DRP)
Perencanaan sumber daya distribusi (DRP) adalah metode yang digunakan untuk
merencanakan pesanan dalam rantai pasokan. DRP memungkinkan pengguna untuk
menetapkan parameter kontrol inventaris tertentu (seperti safety stock) dan menghitung
persyaratan inventaris bertahap. Proses ini juga biasa disebut sebagai perencanaan
persyaratan distribusi.
Kegunaan safety stock yaitu setiap barang masuk langsung di input, ada list nama
material, ukuran, jumlah, dll. semua lewat satu pintu kemudian saat ada permintaan juga
lewat satu pintu langsung dicatat/dikurangkan dalam list yang telah di input
DRP menggunakan beberapa variabel:
 jumlah produk yang dibutuhkan diperlukan pada awal periode
 kuantitas terbatas dari produk yang tersedia pada awal periode
 jumlah pesanan yang disarankan pada awal periode
 permintaan kembali dipesan pada akhir periode
 persediaan di tangan pada akhir periode

DRP membutuhkan informasi berikut:


 permintaan di masa mendatang
 kwitansi terjadwal pada awal periode
 persediaan di tangan pada awal periode
 persyaratan stok pengaman untuk suatu periode
E. Material Requirements Planning (MRP)
Perencanaan kebutuhan material (MRP) adalah perencanaan produksi, penjadwalan,
dan sistem kontrol inventaris yang digunakan untuk mengelola proses manufaktur. Sebagian
besar sistem MRP berbasis perangkat lunak, tetapi dimungkinkan untuk melakukan MRP
secara manual juga.
Sistem MRP dimaksudkan untuk secara bersamaan memenuhi tiga tujuan:
 Memastikan bahan tersedia untuk produksi dan produk tersedia untuk pengiriman ke
pelanggan.
 Mempertahankan level bahan dan produk serendah mungkin di toko
 Merencanakan kegiatan manufaktur, jadwal pengiriman, dan aktivitas pembelian.
F. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP yaitu suatu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan logistik yang
berperan dalam mengintegrasikan proses bisnis.

Keuntungan penggunaan ERP


1. Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik

2. Standarisasi Proses Operasi


Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice (pelaksanaan
dengan pilihan yang terbaik) sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan
inefisiensi dan peningkatan kualitas produk. parameter yang diperlukan yang utama harus
ada link yang kontinyu agar proses bisnis tidak terputus,diantara parameternya dalah
perencanaan, load/berat serta dimensi, distribusi, shipment, sumber, jaringan, ukuran kapal,
kendaraan, handling warehouse, dll

3. Standarisasi Data dan Informasi


Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis
bisnis yang berbeda-beda.

4. Keuntungan yang bisa diukur


 Penurunan inventori
 Penurunan tenaga kerja secara total
 Peningkatan service level
 Peningkatan kontrol keuangan
 Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
G. Rantai Pasok Logistik
Rantai suplai, rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah
sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi,
dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan
suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok
kepada pelanggan.
Permasalahan Logistik

H. Elemen-Elemen Customer Service

Customer Service
Elemen pra-transaksi Elemen Transaksi Elemen Post-Transaksi
Pernyataan kebijakan tertulis Tingkat kehabisan Instalasi, perbaikan garansi,
persediaan suku cadang

Tanda terima pelanggan atas Informasi pemesanan Pelacakan produk


pernyataan kebijakan

Fleksibilitas system Layanan Elemen O.C (order condition) Klaim pelanggan, keluhan,
manajemen pengembalian

Manajemen Pelayanan Pengiriman dipercepat Penggantian sementara


produk

Transshipment (pengiriman
barang ke perantara, lalu ke
dikirim ke tujuan lainnya)

Akurasi sistem

Kenyamanan memesan

Substitusi produk
Customer receipt of policy statement dalam pre-transaction element adalah pernyataan yang
dibuat sebelum dilaksanakan transaksi barang, setelah semua persyaratan lengkap baru
transaksi dapat dilakukan.

Pengukuran Kinerja
I. Aliran Logistik
J. Kegunaan Pergudangan pada Supply dan Distribusi Fisik

1. Dukungan Manufaktur (manufactruing sipport)

Gudang sebagai tempat pengumpulan dan penyimpanan barang atau produk sementara
waktu dari suatu lokasi (misalnya pabrik), untuk selanjutnya dikirimkan ke beberapa lokasi
tujuan.

2. Product Mixing
3. Konsolidasi

Fungsi gudang sebagai tempat pengumpulan dan pengaturan barang-barang sebelum


dikirim ke lokasi tujuan.

4. Break-bulk

Gudang sebagai tempat break-bulk operation berfungsi sebagai tempat untuk


memecah barang atau produk yang dikirim dalam volume besar menjadi beberapa bagian
dengan masing-masing bervolume lebih kecil. Hal ini dilakukan karena pengiriman dari
tempat asal (misalnya pabrik) dalam volume besar, misalnya untuk alasan efisiensi biaya
pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai