Anda di halaman 1dari 4

Pada dasarnya ilmu tidak dapat lepas dari pengetahuan.

Seseorang tidak akan mendapat ilmu


sebelum mendapat pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri dapat diperoleh melalui indra dan
pemahaman kejadian di lingkungan / alam. Maka dari itu ilmu sangat erat dengan pengetahuan,
dan seringnya digabung menjadi ilmu pengetahuan.

 Pengertian

Dalam sudut pandang ilmu filsafat, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat. Sedangkan ilmu adalah, pengetahuan yang
sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. bahwa ilmu
pengetahuan adalah sekumpulan masalah serta sekumpulan metode yang dipergunakan menuju
tercapainya masalah tersebut.

 Sumber ilmu pengetahuan

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh
dipertentangkan. Ilmu yang bersumber dari wahyu Allah bersifat abadi (perennial knowledge)
dan tingkat kebenaran mutlak (absolute). Sedangkan Ilmu yang bersumber dari akal pikiran
manusia bersifat perolehan (acquired knowledge), tingkat kebenaran nisbi (relative), oleh
karenanya tidak ada istilah final dalam suatu produk ilmu pengetahuan, sehingga setiap saat
selalu terbuka kesempatan untuk melakukan kajian ulang atau perbaikan kembali.

Al-qur’an menganggap “anfus” (ego) dan “afak” (dunia) sebagai sumber pengetahuan. Tuhan
menampakka tanda-tanda-Nya dalam pengalaman batin dan juga pengalaman lahir. Ilmu dalam
Islam memiliki kapasitas yang sangat luas karena ditimbang dari berbagai sisi pengalaman ini.
Pengalaman batin merupakan pengembaraan manusia terhadap seluruh potensi jiwa dan
inteleknya yang atmosfernya telah dipenuhi dengan nuansa wahyu Ilahi. Sedangkan Al-qur’an
membimbing pengalaman lahir manusia kearah obyek alam dan sejarah.

 Tekhnologi

Istilah teknologi merupakan Penemuan, kegunaan dan pengetahuan dari alat, mesin, teknik,
kerajinan, system atau metode dari oraganisasi dalam rangka untuk memecahkan masalah atau
menampilkan fungsi tertentu. Teknologi juga disebut produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut
pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa
ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta. Pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan
netral, tetapi dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memliki potensi untuk
merusak dan potensi kekuasaan. Oleh karena itu, penguasaan, pengembangan dan
pendayagunaan iptek harus senantiasa berada dalam jalur nial-nilai keimanan dan kemanusiaan.

 Seni dalam islam

Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari seni,yaitu ungkapan keindahan dari manusia.
Ungkapan – ungkapan tersebut bisa berupa patung, pahatan, lukisan, tarian, dsb. Karya seni yang
dihasilkan manusia sangatlah beragam, karena setiap manusia pasti memliki exspresi dalam
penuangan karya seninya. Pada zaman nabi, seni juga sudah banyak, sebagai contoh, nabi SAW
memerintahkan agar membaguskan atau menghias Al Quran dalam membacanya. Selain
itu,dalam adzanpun disuruh suaranya yang merdu. Ini menandakan bahwa rosulpun menyuuruh
kita berseni dalam kebaikan. Pada hakekatnya, manusia memang menyukai keindahan,sesuai
dengan fitrahnya.

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi
salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di
Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan
keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas
mereka, bagaimana Kami meninggikannya

Dalil tentang hubungan antara Islam dan seni :

‫ار‬
َ ‫ص‬َ ‫ َما َكانَ َم َع ُك ْم لَ ْه ٌو فَإ ِ َّن األَ ْن‬, ُ‫ يَا عَائِ َشة‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫ار فَقَا َل نَبِ ُّي هللا‬
ِ ‫ص‬َ ‫ت ا ْم َرأَةً ألَى َر ُج ٍل ِمنَ األَ ْن‬
ِ َّ‫ع َْن عَائِ َشةَ أَنَّهَا َزف‬
)‫ (البخارى‬. ‫يُعْجْ بُهُ ُم اللَّ ْه ُو‬

Dari ‘Aisyah bahwasannya ia mengantar (mengiringi) pengantin perempuan kepada pengantin


laki-laki dari kaum Anshar, lalu Nabi bersabda, "Hai ‘Aisyah, apakah tidak ada hiburan pada
kalian, karena sesungguhnya orang-orang Anshar itu suka hiburan”. (HR. Bukhari)
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam,
didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain
iman, ilmu dan amal shaleh.

 Keutaman Orang berilmu

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya karena
dibekali dengan seperangkat potensi. Dan potensi yang paling utama adalah akal. Akal berfungsi
untuk berfikir dan hasil pemikirannya itu adalah ilmu pengetahuan. Dengan akal manusia
mampu melahirkan berbagai macam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ilmu pengetahuan-
ilmu pengetahuan yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt,
akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi
lingkungannya. Bagi orang-orang yang berbekal dan senantiasa bernalar untuk mengembangkan
ilmunya.

Tentang keutamaan orang yang berilmu, di dalam Al Qur’an Surat Al Mujadalah : 11, Allah
menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Derajat yang
diberikan Allah bisa berupa kemuliaan pangkat, kedudukan, jabatan, harta dan kelapangan hidup.
Jika manusia ingin mendapatkan derajat yang tinggi dari Allah, manusia berupaya semaksimal
mungkin meningkatkan kualitas keimanannya dan keilmuannya dengan penuh keikhlasan dan
hanya untuk mencari ridha Allah semata.

Dalam hadist juga disebutkan “Barang siapa meninggalkan rumahnya untuk untuk mendapat
ilmu pengetahuan maka ia dalam jalan Allah sampai sekembalinya. Barang siapa yang bepergian
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan , dimudahkan Allah jalannya ke surga dst. Orang yang
berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia”

 Kelebihan orang yang beriman dan berilmu


a. Akan dinaungi oleh para malaikat dengan sayap-sayap mereka.
b. Diibaratkan sebagai bulan yang menerangi alam semesta, sementara orang yang hanya
beriman tapi tidak berilmu hanya diibaratkan sebagai bintang yang hanya menerangi dirinya
sendiri.
c. Mereka adalah pewaris para nabi, dan cukuplah ini menunjukkan keutamaan mereka.
d. Bisa mengajarkan ilmunya kepada orang lain, yang dengannya pahala akan terus mengalir
kepadanya,walaupun dia telah meninggal. Selama ilmu yang diajarkan masih diamalkan
oleh orang-orang setelahnya.
 Tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan
1. Mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan. Kerusakan alam seperti banjir,
kebakaran hutan, tanah longsor, pencemaran lingkungan, polusi, dsb, sebagai bentuk kiamat
kecil, tentunya bisa diminimalisir dengan memanfaatkan dan menerapkan IPTEK.
2. Memakmurkan alam, mengolah SDA dengan IPTEK untuk kesejahteraan.
3. Menerapkan ilmunya dalam mengeksploitasi alam dan lingkungan dengan teknologi terkini,
ramah lingkungan, tanpa merusak alam dan dengan bijak
 IPTEKS dan manfaat

Ipteks adalah singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Ilmu adalah pengetahuan
yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni. Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa
peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2. Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua,
menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah,
bukannya standar manfaat, yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan iptek dan seni.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan iptek dan
seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu
dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.

Anda mungkin juga menyukai