Anda di halaman 1dari 9

Peranan Akuntabilitas

Publik dan Partisipasi


Masyarakat Dalam
Pemberantasan
Korupsi di
Pemerintahan
Oleh Kelompok 6 :
• Nadiatussilmi (21801091065)
• Selvi dian Safitri (21801091034)
ABSTRAK
Tulisan ini memberikan pemahaman yang setara dan memadai tentang peran akuntabilitas publik
dan partisipasi warga negara dalam proses pemberantasan korupsi serta berbagai upaya yang dapat
dilakukan untuk memperkuatnya. Hasil kajian pustaka ini menunjukkan bahwa upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia masih bersifat parsial dan cenderung tidak memiliki desain
strategi yang jelas sehingga dalam banyak kasus tidak mampu menurunkan secara signifikan tingkat
korupsi yang terjadi. Selain itu, peran penting akuntabilitas publik dan partisipasi masyarakat dalam
pemberantasan korupsi belum banyak mendapat perhatian dan belum dikaji secara mendalam. Oleh
karena itu perlu kajian lebih lanjut mengenai berbagai aspek akuntabilitas publik dan partisipasi
warga negara dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
PENDAHULUAN
Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sampai saat
ini. Berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga internasional selalu menempatkan
Indonesia dalam urutan tertinggi dari negara yang paling korup di dunia.
Terkait dengan upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan di Indonesia, dapat dilihat
bahwa upaya yang dilakukan masih cenderung parsial dan tidak memiliki desain strategi yang
jelas sehingga dalam banyak hal tidak mampu mengurangi secara signifikan tingkat korupsi yang
terjadi. Pentingnya peran partisipasi masyarakat dan akuntabilitas publik dalam pemberantasan
korupsi ini ternyata belum begitu mendapat perhatian secara mendalam di Indonesia.
Minimnya kajian yang mendalam terhadap permasalahan akuntabilitas publik pada akhirnya
telah menyebabkan pemahaman yang berbeda mengenai akuntabilitas publik serta
ketidakmampuan dari sistem akuntabilitas publik yang ada untuk dapat mencegah terjadinya
tindak pidana korupsi di instansi pemerintahan baik dipusat maupun daerah.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Metode
penelitian hukum normative atau metode penelitian hukum kepustakaan adalah metode atau
cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan pustaka yang ada (Soejarno Soekanto dan Sri Mamudji, 2007: 13-14).
Karena penelitian ini merupakan penelitian normatitif maka teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi dokumen dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
kualitatif.
HASIL PENELITIAN
Sudah sangat dikenal oleh awam bahwa korupsi
merupakan kejahatan yang merugikan keuangan negara.
Pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kokohnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Lebih jauh lagi jika adanya integritas dan
dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Berbagai etika yang dapat memberikan dukungan bagi
penyebab terjadinya korupsi, dapat disimpulkan terkait terwujudnya good governance. Dengan
aspek-aspek manusia, regulasi, birokrasi, komitmen, dan demikian, maka penguatan integritas dan
konsistensi penegak hukum serta budaya masyarakat. etika merupakan suatu keharusan agar upaya
Oleh karena itu, pengoptimalisasian pemberantasan pemberantasan korupsi dapat berjalan baik.
korupsi harus ditindaklanjuti dengan strategi yang
komprehensif, integral, dan holistik agar benar-benar
dapat mencapai hasil yang diharapkan.
PEMBAHASAN
Definisi Jenis
Korupsi dalam sejarah Menurut Jayawickrama (1998;
peradaban manusia merupakan Feng, 2004), korupsi dapat
salah satu masalah yang dibedakan menjadi dua yakni
senantiasa menyertai perjalanan korupsi kecil (pettycorruption)
kehidupan manusia. dan korupsi besar
(grandcorruption).

Pemahaman mengenai penyebab korupsi yang Sementara itu, penyebab tidak langsung dari korupsi
dikarenakan oleh faktor penyebab langsung dan terdiri dari setidaknya enam faktor, yakni : (1) kualitas
tidak langsung dapat dilihat dalam tulisan Tanzi
(1998). Menurut Tanzi, terdapat setidaknya enam birokrasi, (2) besaran gaji di sektor publik, (3) sistem
faktor penyebab langsung dari korupsi, yakni (1) Penyebab hukuman, (4) pengawasan institusi, (5) transparansi
pengaturan danotorisasi, (2) perpajakan, (3)
kebijakan pengeluaran/anggaran, (4) penyediaan aturan, hukum dan proses, serta (6) teladan dari
barang dan jasa dibawah harga pasar, (5) kebijakan pemimpin.
diskresi lainnya, serta (6) pembiayaan partai politik .
Upaya yang Dapat Dilakukan dalam Memberantas Korupsi:
Penguatan Akuntabilitas Publik dan Partisipasi Masyarakat

Permasalahan korupsi telah ada sejak lama dan memiliki besaran atau tingkatan
kompleksitas permasalahan yang tinggi. Oleh karena itu, upaya pemberantasan korupsi
akan membutuhkan usaha dan kerja keras, serta pendekatan yang komprehensif, efektif,
dan memadai. Penentuan upaya apa yang paling efektif dalam memberantas korupsi juga
merupakan perdebatan dalam banyak literatur mengenai korupsi (Gillespie dan Okruhlik,
1991). Perdebatan ini pada intinya berupaya untuk menawarkan pendekatan
multiperspektif komprehensif yang dianggap dapat memberikan hasil yang substansial
dan berkelanjutan dalam mengatasi korupsi. Terdapat setidaknya empat strategi
pemberantasan korupsi yang dapat dilakukan, yakni (1) strategi terkait masyarakat, (2)
strategi terkait hukum, (3) strategi terkait pasar, serta (4) strategi terkait politik.
KESIMPULAN
● Berdasarkan paparan diatas bahwa upaya yang dilakukan dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia masih cenderung parsial dan
tidak memiliki desain strategi yang jelas sehingga dalam banyak hal
tidak mampu mengurangi secara signifikan tingkat korupsi yang
terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan baik di pusat maupun
daerah. Strategi anti korupsi yang baik adalah strategi yang telah
mempertimbangkan semua faktor yang berpengaruh dan dengan
melakukan diagnose yang benar terhadap permasalahan korupsi yang
dihadapi. Selain itu, strategi anti korupsi juga harus diarahkan pada
penguatan peran masyarakat dalam mengawasi pemerintah serta
penguatan akuntabilitas publik. Pentingnya peran akuntabilitas
publik dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi ini
ternyata belum begitu mendapat perhatian dan dikaji secara
mendalam di Indonesia.
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai