NPM : 21801091051
mudah dilakukan oleh orang dengan kemampuan yang mumpuni. Kedua, permasalahan
biaya, bahwa dalam penyusunan infrastuktur e-government ini membutuhkan biaya yang
cukup besar. Sehingga beban penganggaran pembuatan sistem ini akan menjadi hal yang
perlu dikalkulasi secara matang. Ketiga, tentang jangkauan akses, sampai saat ini harus
diakui bahwa tidak semua orang dapat mengakses internet dengan mudah. Sebagai
contoh adalah penduduk yang berada berada di pedalaman. Isu digital divide tentunya
akan mengemuka dan akan selalu terbentur dengan isu korupsi dimana pemerintah di satu
sisi harus menghadirkan dan menjamin hak-hak warganya termasuk dalam menikmati
akses jaringan internet, pun demikian dengan langkah pemberantasan korupsi yang
terjadi di remote area.
Namun ada salah satu kabupaten di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan e-
gov di daerahnya. Terbukti kabupaten tersebut mendapatkan penghargaan “Best of The
Best” E-Government Award 2009 versi Warta Ekonomi, yaitu Kabupaten Jembrana
(Provinsi Bali), keunggulan Jembrana adalah penerapan kartu J-Card (Jembrana Card).
Setiap warga jembrana yang memiliki J-Card dapat datang ke rumah sakit dan
menunjukkan kartunya. Kartu akan ditempelkan ke mesin pembaca (card reader). Untuk
otorisasi, si pasien cukup menempelkan tangannya. Di layar komputer akan terpampang
riwayat medis si pasien dan pengobatan yang pernah diterimanya. Setelah diobati, si
pasien boleh pulang dan cukup mengucapkan terima kasih.
Jembrana Card (J-Card) juga ternyata berfungsi ganda. Selain kartu berobat, kartu ini
juga sekaligus menjadi KTP dan ATM. Dengan penggunaan J-Card sebagai KTP,
pemerintah daerah bisa mengetahi jumlah, penyebaran dan tingkat ekonomi
penduduknya. Menurut data, sudah 60% dari 263.000 warga Jembrana yang memiliki
kartu J-Card. Manfaat penting lain implementasi J-Card adalah untuk pelaksanaan e-
voting atau pemilu dengan sitem elektronik. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa
dengan sistem e-voting, rata-rata waktu yang dibutuhkan pemilih untuk memberikan
suaranya hanya 25.83 detik. Tingkat keakuratan data hasil pemilihan bisa dipastikan akan
lebih tinggi karena bebas dari kesalahan perhitungan manual dan kemungkinan
manipulasi data seperti yang sering kita dengar pada pemilu tingkat nasional.
Prestasi kabupaten Jembrana dalam mengimplementasikan teknologi informasi untuk
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat sepatutnya menjadi contoh bagi kabupaten lain
di Indonesia. Pemerintah pusat atau provinsi bisa menginstruksikan ke seluruh jajaran
pemerintah daerah di bawahnya untuk mencontoh dan menyempurnakan program J-Card
yang sudah berjalan di kabupaten Jembrana. Dengan demikian diharapkan seluruh
kabupaten/kota di Indonesia akan mampu memberikan pelayanan publik yang
memuaskan bagi warganya.
3. Berdasarkan contoh kasus yang Anda gunakan dalam menjawab no.2 poin a dan b.
Buatlah solusi teknis yang dapat diimplementasikan dalam mengatasi permasalahan yang
ada di contoh kasus yang Anda sebutkan.
NAMA : ULFA SAFITRI UTS E-GOVERMENT
NPM : 21801091051