Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 1

1. Ulfa Safitri 21801091051


2. Indah Septiana Sutarno 21801091063
3. Sinta Puspita 21801091125
4. Ach. Fauzi 21801091115
5. Anniqul k 21801091059
6. Ambar 21801091012
7. Herial Laitupa 21801091158

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk


mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita dalam berbangsa dan
bernegara. Disamping itu pemerintah juga dituntut untuk transparan dan akuntabel dalam
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga benar-benar dapat diwujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance). Sejalan dengan prinsip akuntabilitas dan upaya
implementasi anggaran berbasis kinerja (performance-based budgeting) maka instansi
pemerintah harus menetapkan tingkat kinerja terukur yang akan diwujudkan. Upaya
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tersebut, diperlukan suatu sistem
manajemen kinerja yang mampu mengukur kinerja dan keberhasilan instansi pemerintah, dengan
demikian akan tercipta legitimasi dan dukungan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
Tanpa adanya sistem manajemen kinerja sektor publik (pemerintah) yang baik niscaya akan
dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan, yang
pada gilirannya juga akan menghambat terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance).

Definisi Mengelola adalah serangkaian aktivitas-aktivitas koordinasi yang mencakup


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penempatan serta pengambilan
keputusan untuk menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif dan efisien (Andrew F Sikul).
Mengelola adalah proses pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Secara umum pengelolaan merupakan kegiatan merubah
sesuatu hingga menjadi baik berat memiliki nilai – nilai yangtinggi dari semula. Nugroho
(2003:119) mengemukakan bahwa pengelolaan merupakan istilah yang di pakai dalam ilmu
manajemen. Secara etimologi mengelola barasal dari kata kelola dan biasanya merujuk pada
proses mengurus atau menangani sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Saedangkan menurut
Syamsumenitik beratka mpengelolaan sabagai funsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan untuk mencapai efisiensi pekerjaan. Sementara
Terry (2009:9) mengemukakan bahwa : pengelolaan sama dengan manajemen sehingga
pengelolaan dipahami sebagai proses membeda bedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumberdaya yang ada
dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa, sehingga dapat menghindarkan dari
segenap pemborosan waktu, tenaga materi guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Definisi Kinerja Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu
dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Mangkunegara (2009) dalam jurnal Setyowati & Haryani (2016)
mengemukakan bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya. Kinerja menjadi cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan
tertentu yang akan berdampak pada reward dari perusahaan. Menurut sutrisno (2016), kinerja
adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil tugas yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan
waktu yang digunakan dalam menjalankan tugasnya. Kinerja merupakan kondisi yang harus
diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Kinerja ini dapat
dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara periodik mengenai efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan
kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

Mengelola kinerja pelayanan pada organisasi publik Konsep pengukuran kinerja pada
organisasi sektor publik bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu
strategi melalui alat ukur finansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakan untuk memperbaiki
kinerja pemerintah, pengalokasian sumberdaya dan pembuatan keputusan, dan mewujudkan
pertanggungjawaban publik. Berhasil tidaknya suatu organisasi untuk sebagian besar ditentukan
oleh pimpinan. Apabila pimpinan melakukan pekerjaan dengan baik, organisasi mungkin dapat
mencapai tujuannya. Manajemen kinerja dapat menjadi ukuran seberapa efisien dan efektif
seorang pimpinan mempertimbangkan dan mencapai tujuan yang tepat. Dari faktor-faktor
determinan kinerja yang telah dijelaskan, nampak bahwa berhasil tidaknya suatu organisasi
dalam mencapai atau mewujudkan tujuannya dapat dilihat dari perilaku individu dan team kerja
yang terlibat didalamnya, serta faktor situasional yang meliputi lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Pierce and Gardner (2002 : 261)
dalam fungsi persamaan berikut: Behavior = f [(Person)(Situation)]. Pengukuran kinerja sektor
publik untuk memenuhi tiga maksud yaitu;

1. Pengukuran kinerja sektor publik untuk memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja
dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran
program unit kerja.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumberdaya dan pembuatan
keputusan.
3. Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujutkan pertanggung jawabkan
public dan memperbaiki komunikasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa manajemen kinerja adalah
suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dalam
penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik, mengukur kinerja, mengumpulkan, menganalisis,
menelaah, dan melaporkan data kinerja, serta menggunakan data tersebut untuk memacu
perbaikan kinerja.. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah
perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan pegawai dengan sumber daya lainnya supaya
tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal. Dari konsepsi manajemen maupun kinerja
sebagaimana tersebut di atas, maka manajemen kinerja sektor publik didefinisikan sebagai suatu
metode untuk mengukur kemajuan program atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi sektor
publik dalam mencapai hasil atau outcome. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan
yang lebih efektif dan efisien, baik itu untuk organisasi maupun untuk pegawai. Pada dasarnya,
keberhasilan manajemen kinerja bergantung pada bagaimana seluruh elemen organisasi
menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai