Definisi Kinerja Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu
dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Mangkunegara (2009) dalam jurnal Setyowati & Haryani (2016)
mengemukakan bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya. Kinerja menjadi cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan
tertentu yang akan berdampak pada reward dari perusahaan. Menurut sutrisno (2016), kinerja
adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil tugas yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan
waktu yang digunakan dalam menjalankan tugasnya. Kinerja merupakan kondisi yang harus
diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Kinerja ini dapat
dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara periodik mengenai efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan
kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
Mengelola kinerja pelayanan pada organisasi publik Konsep pengukuran kinerja pada
organisasi sektor publik bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu
strategi melalui alat ukur finansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakan untuk memperbaiki
kinerja pemerintah, pengalokasian sumberdaya dan pembuatan keputusan, dan mewujudkan
pertanggungjawaban publik. Berhasil tidaknya suatu organisasi untuk sebagian besar ditentukan
oleh pimpinan. Apabila pimpinan melakukan pekerjaan dengan baik, organisasi mungkin dapat
mencapai tujuannya. Manajemen kinerja dapat menjadi ukuran seberapa efisien dan efektif
seorang pimpinan mempertimbangkan dan mencapai tujuan yang tepat. Dari faktor-faktor
determinan kinerja yang telah dijelaskan, nampak bahwa berhasil tidaknya suatu organisasi
dalam mencapai atau mewujudkan tujuannya dapat dilihat dari perilaku individu dan team kerja
yang terlibat didalamnya, serta faktor situasional yang meliputi lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Pierce and Gardner (2002 : 261)
dalam fungsi persamaan berikut: Behavior = f [(Person)(Situation)]. Pengukuran kinerja sektor
publik untuk memenuhi tiga maksud yaitu;
1. Pengukuran kinerja sektor publik untuk memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja
dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran
program unit kerja.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumberdaya dan pembuatan
keputusan.
3. Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujutkan pertanggung jawabkan
public dan memperbaiki komunikasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa manajemen kinerja adalah
suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dalam
penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik, mengukur kinerja, mengumpulkan, menganalisis,
menelaah, dan melaporkan data kinerja, serta menggunakan data tersebut untuk memacu
perbaikan kinerja.. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah
perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan pegawai dengan sumber daya lainnya supaya
tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal. Dari konsepsi manajemen maupun kinerja
sebagaimana tersebut di atas, maka manajemen kinerja sektor publik didefinisikan sebagai suatu
metode untuk mengukur kemajuan program atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi sektor
publik dalam mencapai hasil atau outcome. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan
yang lebih efektif dan efisien, baik itu untuk organisasi maupun untuk pegawai. Pada dasarnya,
keberhasilan manajemen kinerja bergantung pada bagaimana seluruh elemen organisasi
menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh.