PENDAHULUAN
1.1
yang
tersandung
kasus
korupsi,
penyalahgunaan
wewenang,
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Rencana adalah suatu
penentuan terlebih dahulu tentang aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan di
waktu yang akan datang. Jadi anggaran juga merupakan suatu rencana, karena
anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan-kegiatan di
waktu yang akan datang.
Anggaran
pada
prinsipnya
digunakan
sebagai
pedoman
kerja
pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja (Munandar, 2001 : 10). Lebih lanjut
lagi dijelaskan Mardiasmo (2002), anggaran berfungsi sebagai : (1) alat
perencanaan, (2) alat pengendalian (3) alat kebijakan fiskal, (4) Alat politik, (5)
alat koordinasi dan komunnikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) alat motivasi.
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, anggaran memerlukan pengendalian dan
pengawasan agar pelaksanaan dari kegiatan tersebut tetap terarah pada tujuannya.
Anggaran semestinya direalisasikan kepada masyarakat agar perekonomian
masyarakat bergerak sehingga tercipta pembangunan yang sesuai sasaran.
Anggaran memerlukan pengendalian yang berperan sebagai suatu pedoman
untuk membantu segala kegiatan agar berjalan sebagaimana mestinya ( Porter,
1992 ). Jadi, pengendalian terhadap anggaran adalah proses untuk memastikan
bahwa anggaran sampai hal yang spesifik dilaksanakan secara tepat dan efisien.
Pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran dilakukan dengan tujuan menjamin
agar pengumpulan penerimaan negara dan penyaluran pengeluaran-pengeluaran
negara, tidak menyimpang dari rencana yang telah digariskan dalam anggaran
negara (Revrisond, 1999: 118). Mardiasmo (2002: 134) mengatakaan bahwa
efektifitas adalah ukuran keberhasilan tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Jadi, efektifitas pengendalian anggaran adalah berhasil atau tidaknya
tujuan dari pengendalian terhadap anggaran tersebut dilaksanakan. Efektifitas
pengendalian terhadap anggaran akan meminimalisir penyimpangan dan
kebocoran anggaran.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun
1996, Tingkat efektifitas anggaran belanja dikatakan Sangat Efektif jika realisasi
anggaran mencapai 100%, dikatakan Efektif jika realisasi anggaran Antara 90%100%, dikatakan Cukup Efektif bilamana realisasi anggaaran mencapai 80%90%, dikatakan Kurang Efektif jika realisasi anggaran 60%-80% dan dikatakan
Tidak Efektif jika realisasi anggaran kurang dari 60%.
Revrisond (1999: 118) mengatakan pihak yang paling bertanggung jawab
atas kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan tujuan dan rencana adalah pihak
atasan, maka pengawasan mencakup aspek pengendalian dan pemeriksaan yang
dilakukan pihak atasan terhadap bawahan. Pengklasifikasian pengawasan menurut
metode pengawasannya dapat dikelompokkan menjadi pengawasan melekat dan
pengawasan fungsional.
Pelaksanaan pengawasan dengan menekankan pada pentingnya peranan
atasan atau pimpinan disebut sebagai pengawasan melekat. Revrisond (1999: 126)
menjelaskan bahwa pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan atau atasan langsung suatu organisasi atau unit kerja terhadap bawahan
dengan tujuan untuk mengetahui atau menilai apakan program kerja yang
ditetapkan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pengawasan melekat ialah salah satu syarat bagi keberhasilan pemerintah
dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara
baik. Keberhasilan pengawasan melekat ini pada akhirnya akan menyebabkan
pengawasan melekat itu sendiri tumbuh menjadi perilaku yang melekat dalam tata
kerja pemerintahan, dan berkembang menjadi budaya atau kultur baru aparatur
pemerintahan.
Sebagaimana yang dikemukakan Sujatmo dalam Revrisond (1999:132)
bahwa pengawasan melekat tidak sama dengan pengawasam atasan langsung,
atau
pimpinan,
namun
dalam
melaksanakan
tanggung
jawab
yang
dilakukan
sebelum
dilaksanakannya
suatu
kegiatan.
Wakil
Gubernur
Riau
Arsyadjuliandi
Rahman
rencana
pembangunan
(www,AntarRiau.com).
jangka
menengah
dan
panjang
daerah
Klausul Perjanjian Bangun Guna Serah antara Pemerintah Provinsi Riau Dengan
Pihak Ketiga Tidak Sesuai Ketentuan Yang Berlaku; (4) Pembayaran Atas
Pekerjaan Yang Tidak Dilaksanakan Pada Pengadaan Peralatan Venues dan
Peralatan Tanding 39 Cabang Olahraga PON XVIII Berindikasi Merugikan
Keuangan Daerah.
Hal ini mengindikasikan kurangnya pengawasan terhadap pengendalian
anggaran tersebut. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa apakah pengawasan
telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan atau masih terdapat kekurangan
dalam pelaksanaan pengawasan tersebut. Setiap kekurangan dan kelemahan dari
pelaksanaan pengendalian anggaran, akan berdampak pada realisasi anggaran
yang kurang optimal. Pengawasan merupakan bagian dari pengendalian, adanya
kelemahan pada pengawasan akan menghasilkan pelaksanaan dari realisasi
anggaran yang tidak optimal. Pengawasan itu sendiri bertujuan untuk menjaga
agar rencana itu dalam realisasinya tetap terarah pada tujuan yang telah
ditentukan. Maka dari itu diperlukannya peningkatan pengendalian dan
pengawaasan dalam setiap penyaluran kegiatan.
Penelitian terhadap efektifitas pengendalian anggaran masih tergolong
sedikit dilakukan, sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dan menguji ulang pengeruh interaksi antara variabel pengawasan melekat,
pengawasan fungsional, pengawasan preventif, pengawasan detektif dan
penganggaran berbasis kinerja terhadap efektifitas pengendalian anggaran.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Uci Austin (2012) dengan
judul Pengaruh Pengawasan Melekat, Pengawasan Fungsional, Pengawasan
pengawasan
melekat
berpengaruh
terhadap
efektifitas
terhadap
efektifas
terhadap
efektifas
Manfaat Penelitian