Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL PENGAWASAN DAN EFISIENSI BISNIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Pengawasan Pemerintahan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji

OLEH KELOMPOK 9 :

KETUA :

DEA MERIDILESTI (16102002 )

ANGGOTA :

FRAN SISKA NOVRIANTY(16102029)

FEBRI KURNIAWAN (16102007)

RISA SUKHARAH (16102119)

PITI KUMALASARI (17102040)

PRODI :

ILMU PEMERINTAHAN REGULER

DOSEN PEMBIMBING :

JUNRIANA S.Sos., MPM


PENGAWASAN PEMERINTAHAN (PUM 732)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

RAJA HAJI TANJUNGPINANG

T.A 2019-2020
PENGAWASAN DAN EFISIENSI BISNIS

By :
Dea Meridilesti, Fran Siska Novrianty, Febri Kurniawan, Risa Sukharah, Piti Kumalasari

Student Of STISIPOL RAJA HAJI TANJUNG PINANG Programe Study Government Science

Email: deaa.meridilesty@gmail.com,Fransiskanovrianty@gmail
Sukharah111@gmail.com, Febrikurniawan546@gmail.com
vetykumalasari@gmai.com

Abstrak

Mengelola bisnis dengan sukses di lingkungan yang dinamis khususnya terhadap


Badan Usaha Milik Negara membutuhkan sistem pengendalian yang efektif. Mengontrol
adalah proses mendefinisikan tujuan, perencanaan dan pengendalian manajemen sehingga
setiap orang pembuat keputusan dapat bertindak sesuai dengan tujuan yang disepakati. Banyak
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja salah satunya adalah pengawasan. Pengawasan
menjadi suatu unsur yang terpenting dalam pembinaan individu didalam perusahaan, karena
pengawasan merupakan tenaga penggerak bagi para bawahan atau karyawan agar dapat
bertindak sesuai dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku.
Pengawasan juga merupakan kewajiban setiap atasan untuk mengawasi bawahannya yang
bersifat preventif dan pembinaan.

Dengan pengawasan pimpinan dapat mengetahui tugas nyata yang dilakukan oleh
karyawan serta mengetahui permasalahan pelaksanaan tugas yang dihadapi dalam lingkungan
organisasi dan jika terjadi penyimpangan, dapat dengan mudah mengambil langkah perbaikan
dan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam manajemen,
pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan
operasional (actuating) dalam proses bisnis di lapangan sesuai dengan rencana (planning) yang
telah ditetapkan dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi. Dengan demikian yang menjadi
obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan, penyimpangan, cacat dan hal-hal
yang bersifat negatif seperti adanya kecurangan, pelanggaran dan korupsi. Pengawasan berarti
para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah atau jalur
tujuan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelidiki efektivitas fungsi pengawasan yaitu
pengawasan dan efisiensi bisnis di perusahaan pada Badan Usaha Milik Negara

Kata kunci : Pengawasan, Manajemen, Kinerja bisnis dan Badan Usaha Milik Negara
I. Pendahuluan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.


Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu
Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan
menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun
bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang
digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat
kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Suatu
Organisasi dalam proses bisnis juga memiliki perancangan proses pengawasan yang
berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan
berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan.

Potensi sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Perusahaan dan
karyawan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Bagi karyawan keberhasilan
merupakan aktualisasi potensi sekaligus peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sedangkan bagi perusahaan, keberhasilan merupakan sarana menuju pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan. Tujuan yang dicapai perusahaan tidak akan terlepas dari peran
dan andil setiap karyawan yang menjadi penggerak kehidupan perusahaan, sehingga sudah
selayaknya para pimpinan berusaha untuk dapat memenuhi kondisi para karyawanya.
Pengawasan meliputi aspek penelitian apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan untuk mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan bawahan sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan.

Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan


pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, agar proses pekerjaan itu sesuai dengan hasil yang
diinginkan. “Controlling“ sering diterjemahkan pula dengan pengendalian, termasuk di
dalamnya pengertian rencana-rencana dan norma-norma yang mendasarkan pada maksud
dan tujuan manajerial, dimana norma-norma ini dapat berupa kuota, target maupun
pedoman pengukuran hasil kerja nyata terhadap yang ditetapkan. Pengawasan bisa
didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan
kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk
menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan
penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan
dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan. Dalam manajemen,
pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan
operasional (actuating) di lapangan sesuai dengan rencana (planning) yang telah
ditetapkan dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi. Dengan demikian yang menjadi
obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan, penyimpangan, cacat dan
hal-hal yang bersifat negatif seperti adanya kecurangan, pelanggaran dan korupsi.

Osmanagic Bedenik dan Lalovac (Vuko dan Ojvan, 2013) berpendapat bahwa misi
pengawasan adalah implementasi dan penerapan instrumen tertentu yang efektif untuk
transparansi bisnis dan peningkatan sensibilitas manajemen terhadap perubahan internal
dan eksternal, yang pada akhirnya menghasilkan penguatan vitalitas perusahaan.
Tergantung pada tingkat manajemen dapat membedakan pengendalian operasional dan
strategis. Strategis pengendalian meliputi kegiatan manajemen yang terdiri dari
perencanaan, pengujian, implementasi dan pemantauan strategi. Ini memiliki orientasi
jangka panjang yang ditentukan oleh rencana strategi dan memberi bantuan manajemen
profesional untuk meningkatkan efektivitas bisnis secara keseluruhan.

Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan
dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam
konteks membangun efisiensi bisnis khususnya terhadap Badan Usaha Milik Negara.
Pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi Badan Usaha Milik Negara
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Fungsi pengawasan atau yang lebih dikenal dengan
Controlling tidak dapat berdiri sendiri, melainkan selalu terkait dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lain yang paling sederhana yaitu Planning, Organizing dan Actuating.
Fungsi pengawasan merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan
operasional dilapangan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari makalah
ini adalah untuk menganalisis dampak fungsi pengendalian terhadap kinerja bisnis di
Indonesia khususnya terhadap Badan Usaha Milik Negara. Selain itu, kami ingin
menentukan apakah ada karakteristik spesifik dari fungsi pengendalian berkontribusi pada
efisiensi bisnis.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawasan
Menurut Sondang Siagian (Syafiie Inu Kencana:2011:110) menyatakan
bahwa pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara itu Menurut Situmeang
Rosinta Romauli (2017:150) menyatakan bahwa Pengawasan merupakan proses
atau langkah pencegahan dari tindakan-tindakan penyimpangan fatal dan tidakan
koreksi apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan kecil yang dilakukan oleh
karyawan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi serta menjamin tujuan-tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai yang telah direncakan sebelumnya. Menurut
Effendi (Situmeang Rosinta Romauli : 2017:150) pengawasan dapat didefinisikan
sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dalam manajemen
tercapai. Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya pengawasan maka
fungsi-fungsi yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan
tidak hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan
dan pengorganisasian. Pada dasarnya dalam fungsi pengawasan juga terdapat
proses pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari
tujuan yang ingin dicapai.

Selanjutnya Menurut Manullang (Hariyani Kurnia :2017:2) menyatakan


bahwa Pengawasan merupakan proses dimana pimpinan mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh karyawan sesuai dengan rencana, perintah,
kebijaksanaan atau tujuan yang telah ditentukan. Arti penting dari pengawasan
didalam sebuah perusahaan itu sendiri berguna untuk memantau, mengukur dan
bila perlu melakukan perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan sehingga apa yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Winardi
(Hariyani Kurnia:2017:4) menyatakan bahwa pengawasan adalah semua aktivitas
yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil actual
sesuai dengan hasil yang direncanakan. Meika Intan, Dkk (2017 : 60) menjelaskan
bahwa Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang paling esensial, sebaik
apapun pekerjaan yang dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dapat
dikatakan berhasil.
Tujuan Pengawasan

Tujuan pengawasan menurut Soekarno (dalam Fathoni, 2016) adalah :

a. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah
digariskan
b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta
azas-azas yang telah diinstruksikan
c. Untuk mengetahui adaya kesulitankesulitan, kelemahan-kelemahan dalam
pekerjaan
d. Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan efisien
e. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan,
kelemahan atau kegagalan kearah perbaikan

Teknik Pengawasan

Menurut Sami’an dan Aprilian (dalam Fathoni, 2016) terdapat dua teknik pengawasan
yaitu :

1. Pengawasan langsung, yaitu pemimpin organisasi mengadakan sendiri


pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan. Pengawasan
langsung ini dapat berbentuk inspeksi langsung, on the spotobservation, dan
on the spot report.
2. Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan dari jarak jauh, pengawasan
ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh bawahan. Laporan ini
dapat tertulis dan lisan melalui telepon.

Pentingnya Pengawasan dalam Efisiensi Bisnis

Pengawasan menjadi suatu unsur yang terpenting dalam Pembinaan individu didalam
perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara karena pengawasan merupakan
tenaga penggerak bagi para bawahan atau karyawan agar dapat bertindak sesuai dengan
apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku. Pengawasan juga merupakan
kewajiban setiap atasan untuk mengawasi bawahannya yang bersifat preventif dan
pembinaan. Dengan pengawasan, pimpinan dapat mengetahui tugas nyata yang dilakukan
oleh karyawan serta mengetahui permasalahan pelaksanaan tugas yang dihadapi dalam
lingkungan organisasi dan jika terjadi penyimpangan, dapat dengan mudah. Pengawasan
merupakan fungsi manajemen yang paling esensial, sebaik apapun pekerjaan yang
dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dapat dikatakan berhasil. Pada aspek
penilaian pekerjaan (evaluasi), pimpinan telah menetapkan laporan-laporan baik lisan
maupun tulisan, pengamatan atau observasi yang dilakukan pada tiap bagian kerja, dan
pengawasan langsung atau rutin, dengan arti lain bahwa dengan adanya evaluasi dapat
dinilai sejauh mana pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan melalui laporan-laporan
yang diberikan, dan pimpinan juga dapat mengawasi secara langsung bagaimana cara
kerja karyawan sehingga karyawan dapat lebih serius, teliti dalam menyelesaikan
pekerjaan serta adanya pengawasan rutin dapat meningkatkan kedekatan antara karyawan
dengan pimpinan. Dalam melakukan perbaikan pihak pimpinan, menetapkan pemberian
solusi, teguran dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan, hal ini berarti bahwa
adanya perbaikan diharapkan mampu mengurangi adanya penyimpangan yang tidak
dikehendaki, selain itu adanya perbaikan diharapkan mampu membuat pimpinan dapat
menilai sejauh mana pengawasan yang telah dilaksanakan, sehingga untuk pelaksanaan
pengawasan selanjutnya dapat lebih baik lagi dengan tujuan untuk mencapai efisiensi
bisnis bagi perusahaan

B. Fungsi Manajemen Pada Efisiensi Bisnis

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu George R. Terry dalam Sulaksana (2016), memberikan gambaran yang
lebih jelas tentang fungsi manajemen yang dikenal dengan “POAC” yaitu Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (organizing), Pelaksanaan (actuating) dan Pengawasan
(controlling). Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Berikut ini penjelasan ke empat fungsi tersebut

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah fungsi yang sangat vital yang bukan hanya tugas seorang
pemimpin tetapi juga harus melibatkan setiap orang dalam sebuah organisasi guna
menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapainya. Secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses
perumusan tentang apa yang akan dilakukan dan dan bagaimana pelaksanaannya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-
alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang yang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan.Tujuannya agar tercapai efesiensi dan efektivitas
dalam tahan dan fungsi berikutnya.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Menurut George R. Terry dalam Sulaksana (2016) yang dimaksud dengan
pelaksanaan adalah “Tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka
berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan
usaha-usaha organisasi.” Agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan perencanaan
maka sangat ditekankan pada bagaimana cara/strategi seorang pemimpin dalam
menggerakkan pegawainya. Hal ini sangat penting untuk menghindari agar
bawahan tidak melaksanakan tugasnya di bawah tekanan atau paksaan tetapi atas
dasar pilihan sadar dengan penuh tanggung jawab.
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya pengawasan maka fungsi-fungsi
yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan tidak hanya
berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan
pengorganisasian. Pada dasarnya dalam fungsi pengawasan juga terdapat proses
pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan
yang ingin dicapai.

C. Pengawasan pada korporasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Pengawasan Badan Usaha Milik Negara diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah
nomor 3 tahun 1983. Glendoh (2000) menjelaskan bahwa ada tiga jenis badan usaha
milik negara, yaitu Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan
Perusahaan Perseroan (PERSERO)

1. Pembinaan dan Pengawasan PERJAN.


PERJAN berusaha di bidang penyediaan jasa-jasa bagi masyarakat termasuk
pelayanan terhadap Pengawasan Badan Usaha Milik Negara diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1983. PERJAN berusaha di bidang penyediaan
jasa-jasa bagi masyarakat termasuk pelayanan terhadap masyarakat. Pembinaaan
PERJAN dilakukan oleh Menteri yang dalam pelaksanaannya dibantu secara teknis
operasional oleh Direktorat Jenderal dan secara administratif oleh Sekretaris
Jenderal.Pengawasan PERJAN dilakukan oleh Menteri dan secara teknis dilakukan
oleh Direktur Jenderal dan secara administratif di bidang keuangan dan personalia
oleh Sekretaris Jenderal. Tugas-tugas pengawasan yang meliputi pemeriksaan,
pengujian dan penilaian serta pengusutan terhadap PERJAN dilaksanakan oleh
Inspektur Jenderal. Pemeriksaan keuangan PERJAN dilakukan oleh Menteri
Keuangan yang secara teknis dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pengawasan
Keuangan Negara dengan memeriksa laporan tahunan PERJAN. Hasil pemeriksaan
keuangan PERJAN disampaikan kepada Menteri yang membidangi, Menteri
Keuangan dan Direktur Utama PERJAN.

2. Pembinaan dan Pengawasan PERUM


PERUM berusaha di bidang pelayanan bagi kemanfaatan umum disamping untuk
mendapatkan keuntungan. Pembinaan PERUM dilakukan oleh Menteri yang
membidangi dibantu oleh Direktur Jenderal menurut bidang tugasnya. Pengawasan
PERUM dilakukan oleh Dewan Pengawas yang dibentuk dan bertanggung jawab
kepada Menteri. Dewan Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan terhadap
pengelolaan perusahaan termasuk pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
perusahaan.

3. Pembinaan dan Pengawasan PERSERO


PERSERO bertujuan memupuk keuntungan dan berusaha di bidang-bidang yang
dapat mendorong perkembangan di sektor swasta dan koperasi, di luar bidang usaha
PERJAN dan PERUM. Dewan Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
perusahaan termasuk pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan,
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham. Dewan Komisaris melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya
sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar PERSERO serta ketentuan
perundang undangan yang berlaku.
PENUTUP
Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, agar proses pekerjaan itu sesuai dengan hasil
yang diinginkan. Pengawasan menjadi suatu unsur yang terpenting dalam Pembinaan
individu didalam perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara karena pengawasan
merupakan tenaga penggerak bagi para bawahan atau karyawan agar dapat bertindak
sesuai dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku. Dengan
pengawasan pimpinan dapat mengetahui tugas nyata yang dilakukan oleh karyawan serta
mengetahui permasalahan pelaksanaan tugas yang dihadapi dalam lingkungan organisasi dan
jika terjadi penyimpangan, dapat dengan mudah mengambil langkah perbaikan dan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mengelola bisnis dengan sukses di lingkungan yang dinamis khususnya terhadap


Badan Usaha Milik Negara membutuhkan sistem pengendalian yang efektif. Mengontrol
adalah proses mendefinisikan tujuan, perencanaan dan pengendalian manajemen sehingga
setiap orang pembuat keputusan dapat bertindak sesuai dengan tujuan yang disepakati. Ada
tiga jenis badan usaha milik negara, yaitu Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan
Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO). Diperlukanlah manajemen yang
baik salah satunya adalah fungsi pengawasan secara efektif untuk menciptakan efisiensi
bisnis bagi perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Dalam manajemen,
pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan
operasional (actuating) dalam proses bisnis di lapangan sesuai dengan rencana (planning)
yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi. Fungsi pengawasan
sangat penting tanpa adanya pengawasan maka fungsi-fungsi yang lainnya tidak akan
berjalan efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA

Syafiie, Inu Kencana. 2011. Manajemen Pemerintahan. Bandung : Pustaka Reka Cipta

Jurnal :

Situmeang, Rosinta Romauli. 2017. Pengaruh Pengawasan Dan pengalaman Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mitra Anugrah. Vol 02 No. 02.

Hariyani, Kurnia. 2017. “Pengaruh Pengawasan Manajer Dan Pemberian Insentif


Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Hotel Alpha Pekan Baru)”. Vol 4. No
2.

Meika Intan, Dkk. 2017. Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada
Koperasi Margo Mulyo Ambulu Kabupaten Jamber (The Effect Of Monitoring On
Employees Occupational Discipline At Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Jember Regency).
Vol IV.

Glendoh. 2000. “Fungsi Pengawasan dalam Penyelenggaraan Manajemen Korporasi”


Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2, No. 1

Fathoni, dkk. 2016. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Pengawasan Kerja Dan Spesialisasi
Kerja Terhadap Pemahaman Beban Kerja Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sebagai Variabel Intervening”. Journal Of Management, Volume 2 No.2

Sulaksana. 2016.“Pengaruh Fungsi Manajemen Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”.


Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2

Vuko dkk. 2013.”Controlling and Business Efficiency”. Croatian Operational Research


Review (CRORR). Vol.4

Anda mungkin juga menyukai