Peraturan Menkes Teleradiologi
Peraturan Menkes Teleradiologi
NOMOR HK.02.02/MENKES/409/2016
TENTANG
RUMAH SAKIT UJI COBA PROGRAM PELAYANAN TELEMEDICINE
BERBASIS VIDEO-CONFERENCE DAN TELERADIOLOGI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
RUMAH SAKIT UJI COBA PROGRAM PELAYANAN
TELEMEDICINE BERBASIS VIDEO-CONFERENCE
DAN TELERADIOLOGI.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2016
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/MENKES/409/2016
TENTANG
RUMAH SAKIT UJI COBA PROGRAM
PELAYANAN TELEMEDICINE BERBASIS
VIDEO-CONFERENCE DAN
TELERADIOLOGI
RS Satelit/Diampu RS Pengampu
Dokter Penanggungjawab Petugas Radiologi Petugas Radiologi Dokter Spesialis Radiologi
Mendapatkan informed
consent tele-radiologi Scanning Flat Panel CR pada
mesin reader
daripasien /keluarga Lengkap
pasien
Memeriksa
Editing gambar & entry gambar & kelengkapan Tdk layak Memeriksa
kelengkapan data medis data pasien melalui kelayakan gambar
pasien Tdk Lengkap aplikasi(login petugas) digital
Permintaan
Pemeriksaan Rontgen layak
Pengiriman gambar melalui
aplikasiteleradiology (login
petugas) & melakukan
konfirmasike RS Pengampu Penuliasan ekspertise pada
aplikasiteleradiologi(login
Dokter Spesialis) &
mengirimkan ke RS Diampu
Print out film basah
Menerima hasil (jika diminta oleh Dokter
Penanggungjawab )
Tidak Diterima
Konfirmasi
penerimaan ekspertise
dariRS Pengampu
Diterima
RS Satelit/Diampu RS Pengampu
Menemukan kasus
medis sulit Direktur / Kepala Bidang
Pelayanan RS Pengampu
menerima usulan
Mendapatkan rekomendasi
dari Komite Medik
Tim Fungsional membahas
kasus & menyiapkan Dokter
Mendapatkan informed
consent tele-konsultasi dari Spesialis yang kompeten
pasien /keluarga pasien
Mengajukan tele-konsultasi
kepada RS Pengampu dgn
menyampaikan kasus &
informasi medis pasien yang
diperlukan
Selesai Selesai
-14-
NO PENGATURAN ISI
a Penunjukkan Merujuk pada Ketetapan Menteri
b Maksud dan Mengatasi keterbatasan dokter spesialis-subspesialis
tujuan
c Ruang lingkup Ruang lingkup pelayanan telemedicine berbasis video-
conference dan/ atau teleradiologi
d Hak dan Kewenangan dokter spesialis-subspesialis yang
kewajiban para memberikan konsultasi telemedicine memiliki Surat
pihak Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP),
meliputi menjaga kerahasiaan informasi medis,
mendapatkan informed consent pasien, respons time
pelayanan emergency dan nonemergency, jasa
pelayanan, pelaporan, dan kewenangan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-15-
NO PENGATURAN ISI
e Alur pelayanan Prosedur pengiriman data, mekanisme komunikasi,
penjadwalan pelayanan, mekanisme umpan balik, follow
up pengobatan, dan penolakan
F Tata cara Mekanisme pengajuan dan pejabat penanggungjawab
pengajuan klaim
G Pembayaran Besaran jasa pelayanan, mekanisme pembayaran, dan
jangka waktu pembayaran.
h Komunikasi Narahubung penanggungjawab pelayanan/kepala
departemen, operator, dan dokter spesialis-subspesialis
i Jangka waktu Sesuai dengan Keputusan Menteri ini.
j Force majeure Segala bentuk kejadian dan bencana yang terjadi
menyebabkan keterlambatan atau kegagalan tidak
dianggap kesalahan para pihak.
k Penyelesaian Mengutamakan penyelesaian dengan cara musyawarah
Perselisihan dengan menjaga kesinambungan pelaksanaan uji coba.
Kementerian Kesehatan memfasilitasi penyelesaian
perselisihan.
l Penutup Kebutuhan pengaturan lebih lanjut sesuai kebutuhan,
kebutuhan amendemen dan atau addendum, menjaga
kerahasiaan sesuai ketentuan yang berlaku.
m Hal-hal lain yang
dibutuhkan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd