Latar Belakang
Pasar hewan Cot Iri merupakan pasar hewan yang terdapat di Kabupaten
juga hewan ruminansia lainnya seperti kambing, domba, dan kerbau. Pasar hewan
Cot Iri dikelola oleh pemerintah Aceh Besar dan dibuka pada setiap pekan pada
hari Sabtu. Setiap pekannya ada sekitar 40-60 ekor sapi yang dikumpulkan di
pasar ini. Sapi-sapi yang diperdagangkan dipasar ini bukanlah sapi yang berasal
dari satu peternakan, tetapi merupakan milik dari beberapa orang peternak dengan
Saat sapi tiba di pasar hewan Cot Iri biasanya sapi akan di tambatkan
pada kandang ikat di pasar hewan tersebut. Kandang ikat ini dapat diisi oleh
beberapa ekor sapi. Di kandang tersebut sapi bisa berbaring, makan maupun
membuang kotoran (feses). Limbah peternakan yang berupa kotoran dan sisa
Kotoran ternak yang tercecer dapat dibawa oleh aliran air sehingga mengalir ke
tempat-tempat yang lebih rendah atau menempel pada hewan lain sehingga dapat
Jakarta.
Salah satu penyakit pada sapi yang dapat timbul akibat terkontaminasi
oleh kotoran adalah infeksi bakteri Escherichia coli patogen. Infeksi bakteri
Escherichia coli patogen dapat mengakibatkan kematian pada sapi sehingga
Escherichia coli bersifat non-patogen, namun ada beberapa Escherichia coli yang
pada sapi yang mengalami colibasillosis antara lain feses encer, berwarna putih
hingga kuning (pada anak sapi), terkadang tampak noda darah, berbau tengik dan
mengotori sekitar anus dan ekor sapi (Dirjennak dan Kementan, 2012). Gejala lain
yang dapat diamati seperti sapi terlihat kurus dan kulit kusam, serta dapat
menyebabkan kematian pada anak sapi setelah dua minggu terjangkit. (Murwani
et al., 2017). Kejadian infeksi Escherichia coli pada ternak sapi disebabkan oleh
berbagai faktor secara umum dapat berupa faktor pakan, stress, kondisi geografis,
reservoir utamanya. Serotipe EHEC yang paling sering ditemukan pada sapi yaiu
Escherichia coli O157:H7. Serotipe jenis ini banyak ditemukan pada kasus
foodborne disease (Suardana et al., 2016). Hal ini dapat terjadi apabila manusia
mengkonsumsi sumber pangan asal hewan seperti daging (terutama daging sapi)
(2004) ditemukan Escherichia coli patogen pada feses dan daging domba sebesar
coli patogen pada sampel feses sapi dan 5, 62% pada daging sapi sehingga
Kurangnya data adalah faktor sulitnya intensitas kejadian penyakit ini dinyatakan
secara pasti. Diketahui bahwa penyebaran Escherichia coli patogen dapat terjadi
dimana saja apabila ternak dipelihara oleh manusia (Dirjennak dan Kementan,
2012). Oleh sebab itu, berdasarkan gagasan tersebut maka dilakukan penelitian
tentang isolasi Escherichia coli patogen pada feses sapi dengan gejala diare di
pasar hewan Cot Iri yang berlokasi di Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten
Aceh Besar.