i
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan – tujuan pengajaran, tahap – tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan
kelas ( Arends, 1997:7). Hal ini sesuai dengan pendapatan Joyce (1992:4)
bahwa “Each model guides as we design instruction to help students achieve
various objectives”.
Maksud kutipan tersebut adalah bahwa setiap model mengarahkan kita dalam
merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam Trianto (2010:51). Joyce dan weil (1992:1)
menyatakan bahawa “models of teaching are really models of learning. As
we help student acquire information, ideals, skills, value, ways of thinking
and means of expressing themselves, we are also teaching them how
learn”. Hal ini berarti bahwa model mengajar merupakan model belajar
dengan model tersebut guru dapaat membantu siswa untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan
ide diri sendiri.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola – pola mengajar secara tatap muka di dalam
kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material/perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku – buku, film – film, tipe – tipe,
program – program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk
belajar). Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang
dapat membantu siswa untuk mencapai bebagai tujuan. Sebagaimana
pendapat Joice, dkk (1992:1).
4
Ronis tersebut jika diterjemahkan mengandung arti pembelajaran berbasis
masalah didasarkan pada gagasan bahwa individu bisa paham terutama
melalui pengalaman.
Sejalan dengan itu, Bound and Feletti (dalam Barbara, 2001:6) “ The basic
principle supporting the concept of PBL, is older than formal education
itself., learning is initiated by a posed problem, query, or puzzle taht the
learner want to solve”. Pendapat Bound tersebut jika diterjemahkan
mengandung arti bahwa prinsip dasar yang mendukung konsep dari PBL
lebih tua dari pendidikan formal itu sendiri. Belajar diprakarsai dengan
adanya masalah, pertanyaan, atau permainan puzel yang akan diselesaikan
oleh perserta didik secara mandiri.
5
a) Menurut Tan, Wee dan Kek (dalam Amir 2010:12) langkah-langkah
dalam pelaksanaan PBL yaitu:
6
Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting.
Guru mengawali pelajaran dengan pekerjaan tentang tujuan dan latar belakang
pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.
Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar
yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran ini
termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan
dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan
dan pemberian umpan balik tertentu, guru perlu selalu mencoba memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan
yang dipelajari kedalam situasi kehidupan nyata. Rangkuman kelima fase
7
dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas
dan member harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
1. Menyiapkan dan memotivasi siswa, Tujuan langkah awal ini untuk menarik
dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan
serta dalam pelajaran itu.
2. Menyampaikan tujuan, Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa
mereka berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan mereka perlu
mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan
serta dalam pelajaran.Presentasi dan Demonstrasi, Fase ini merupakan fase
kedua pengajaran langsung. Guru melaksanakan presentasi atau
demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci keberhasilan kegiatan
demonstrasi ialah tingkat kejelasan demostrasi informasi yang dilakukan
dan mengikuti pola-pola demonstrasi yang efektif.
3. Mencapai kejelasan, Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan
bahwa kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan
spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap proses
belajar mengajar.
4. Melakukan demonstrasi, Pengajaran langsung berpegang teguh pada
asumsi bahwa sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari
mengamati orang lain. Belajar dengan meniru tingkah laku orang lain dapat
menghemat waktu, menghindari siswa dari belajar melalui “trial and error.”
5. Mencapai pemahaman dan penguasaan, Untuk menjamin agar siswa akan
mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu
benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi
ini berarti, bahwa jika guru perlu berupaya agar segala sesuatu yang
didemonstrasikan juga benar.
6. Berlatih, Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan
latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari
keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
7. Memberikan latihan Terbimbing, Salah satu tahap penting dalam
pengajaran langsung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan
“pelatihan terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan
dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar,
dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/keterampilan pada situasi
yang baru.
8
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh
guru.
9
siswa membuat keputusan, dan
siswa aktif.
heterogin,
berbagi kepepimpinan,
10
Aktivitas dalam model pembelajaran kooperatif dimulai dengan membagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil 3 – 5 siswa per kelompok. Setiap siswa ditempatkan di dalam
kelas sedemikian rupa sehingga antara anggota kelompok dapat belajar dan berdiskusi
dengan baik tanpa mengganggu kelompok yang lain. Guru membagi materi pelajaran,
baik berupa lembar kerja siswa, buku, atau penugasan. Selanjutnya guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan pengarahan tentang materi yang
harus dipelajari dan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. siswa secara
sindiri-sendiri mempelajari materi pelajaran, dan jika ada kesulitan mereka saling
berdiskusi dengan teman-temannya dalam kelompok.
Untuk menguasai materi pelajaran atau menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, setiap
siswa dalam kelompok ikut bertanggungjawab secara bersama, yakni dengan cara
berdiskusi, saling tukar ide/gagasan, pengetahuan dan pengalaman, demi tercapainya
tujuan pembelajaran secara bersama-bersama.
11
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam
pembelajaran kooperatif antara lain adalah : berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok,
dan sebagainya.
2. Menyajikan informasi
5. Evaluasi
6. Memberi penghargaan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran. Dalam hal ini model pembelajaran merupakan cara yang digunakan
guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan
pelajaran pada khususnya, yang merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Model
pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja,
melainkan berfungsi juga untuk pemberian dorongan, pengungkap tumbuhnya minat
belajar, penyampaian bahan belajar, pencipta iklim belajar yang kondusif, tenaga
untuk melahirkan kreatifitas, pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil
belajar, dan pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar.
Adapun beberapa model pembelajaran yang sering di gunakan oleh guru yaitu:
13
1. Model Probem Based Learning (PBL)
B. Saran.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://serupa.id/model-pembelajaran-pengertian-ciri-jenis-macam-contoh/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-matematika/
https://www.neliti.com/id/publications/269801/penerapan-model-pembelajaran-
problem-based-learning-untuk-meningkatkan-hasil-bel
https://hrinovatif2.wordpress.com/2015/03/23/pembelajaran-inovatif-i/
https://www.matematrick.com/2016/10/macam-macam-model-pembelajaran.html
15
16