Anda di halaman 1dari 2

Etika dalam Kerjasama (Syirkah)

A. Etika Kerjasama (Syirkah)


Etika adalah hakikat nilai baik ataupun buruk yang berkaitan dengan perbuatan atau
tindakan seseorang, yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Persoalan etika adalah
persoalan yang berhubungan dengan eksistensi (keberadaan manusia), baik dalam bidang
sosial, ekonomi, politik, budaya maupun agama. Etika yang berhubungan dengan bidang
ekonomi contohnya seperti etika dalam kerjasama (syirkah). Saat kita melakukan
kerjasama (syirkah) terdapat etika-etika yang perlu kita ketahui atau terapkan, yaitu:
1. Siddiq
Kedua pelaku kerjasama (syirkah) harus memiliki sifat siddiq atau dapat
dipercaya. Dalam melakukan transaksi mereka harus jujur dan benar. Kerjasamanya
harus dilakukan secara transparan, dimana tidak ada sesuatu yang boleh disembunyikan
terkait dengan kerjasama tersebut agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Hal yang paling ditekankan dalam melakukan kerjasama (syirkah) yaitu adalah
asas kejujuran. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi dengan hadist.
Artinya: “Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Sulaiman Al-Mashishi dari
Muhammad Al-Zabriqan dari Abi Hayyana Al-Taimi dari ayahnya dari Abi Hurairah
telah berkata Rasulullah: Aku adalah orang ketiga dari dua orang yang bersekutu
selama salah satu diantara keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya dan apabila
mereka berkhianat maka aku keluar dari mereka.” (HR: Abi Daud)
2. Amanah
Amanah berarti benar-benar bisa dipercaya dan menepati janji. Para pelaku kerjasama
(syirkah) harus menerapkan prinsip amanah ini. Dimana mereka harus memiliki
komitmen untuk menepati apa saja yang sudah tertera dalam perjanjian. Mereka juga
harus siap dengan konsekuensi jika mereka melanggar perjanjian tersebut dan tidak
boleh lari dari tanggung jawabnya.

B. Kerjasama (Syirkah)
Dalam Islam makna kerjasama (syirkah) berarti al-ikhtilath (penggabungan atau
pencampuran). Menurut istilah, kerjasama (syirkah) adalah kerjasama antara dua orang
atau lebih dalam hal permodalan, keterampilan, atau kepercayaan dalam usaha tertentu
dengan pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama. Kerjasama (syirkah)
dalam agama Islam dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Syirkah Amlak (Kepemilikan)
Yaitu kerjasama antara dua orang atau lebih yang terjadi bukan karena akad, tetapi
terjadi karena adanya usaha tertentu (ikhtiari) atau terjadi secara alami/otomatis (ijbari).
Syirkah ini terbagi menjadi dua, yaitu:
 Syirkah Ikhtiariyah, adalah syirkah yang tibul dari perbuatan dua orang atau lebih
yang berakad. Contohnya: hibah, wasiat, dan pembelian.
 Syirkah Jabariyah, adalah syirkah yang terjadi tanpa perbuatan/karena peristiwa
alami secara otomatis seperti kematian.
2. Syirkah Uqud
Yaitu akad yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk berserikat terhadap harta dan
keuntungan. Syirkah jenis ini dibagi menjadi lima, yaitu:
 Syirkah Inan
 Syirkah Mufawadlah
 Syirkah Abdan
 Syirkah Wujuh
 Syirkah Mudlarabah

Anda mungkin juga menyukai