Anda di halaman 1dari 7

SYIRKAH WUJUH DALAM KONSEP KERJASAMA YANG SALING

MENGUNTUNGKAN DALAM ISLAM


Oleh: Rachmad Risqy K, Ph.D.
Iqbal Maulana
Abstrac
The study deals with cooperation (shkah) in the understanding of Islam in both its definition, its
source of law, its reconciliation and requirements, its kind and its end. The method used in this study is a
pure study of existing literary literature. As for the literature used is derived from the Koran, the hadith
and opinions from the priests of the mahab and, the scholars of islamic law.
Judging from the meaning of SYIRKAH itself that it is a form of amalgamation (company) in
Islam whose operational pattern is attached to the principle of business partnership and profit sharing.
Syirkah is a concept that can precisely solve capital problems. Syirkah has a very important role in the
economic growth of the community. The occurrence of economic stagnation often occurs because the
owners of capital are not able to manage their own capital or vice versa have the ability to manage capital
but do not have the capital, this can be solved in syirkah which is justified in Islamic sharia. This paper
seeks to reveal about syirkah from a theoretical and practical perspective through a study of some
literature and observations of several Islamic financial institutions.Keyword:
Keyword: Syirkah, Source of law, End time syirkah.

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang kerja sama (syirkah) dalam pemahaman Islam baik dari segi
defenisi, sumber hukum, rukun dan syarat, macam dan jenis serta berakhirnya suatu syirkah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah murni tinjauan literatur yang ada. Adapun literatur yang digunakan
berasas dari Al-Quran, hadist dan pendapat dari para mazhab dan, para ahli hukuPm Islam.
Melihat dari makna dari syirkah itu sendiri bahwa ia adalah bentuk percampuran (perseroan)
dalam Islam yang pola operasionalnya melekat prinsip kemitraan usaha dan bagi hasil. Syirkah
merupakan sebuah konsep yang justru dapat menyelesaikan masalah permodalan. 1 Syirkah sendiri
memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Stagnasi ekonomi sering terjadi karena
ketidakmampuan pemilik modal untuk mengelola modalnya sendiri atau sebaliknya memiliki kapasitas
untuk mengelola modal tetapi tidak memiliki modal, hal tersebut dapat diselesaikan dalam syirkah yang
dapat dipertanggungjawabkan dalam syariah Islam. Tulisan ini berusaha mengungkap syirkah dari sudut
pandang dan praktis melalui studi literatur dan observasional dari beberapa lembaga keuangan syaria.
Kata kunci: Syirkah, Sumber hukum, Waktu berakhirnya Syirkah.

1
Saripudin, Udin. 2016. SYIRKAH DAN APLIKASINYA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH. Jurnal, STAI Bhakti
Persada Bandung. Diakses dari http://123dok.com/document/ye3pkg4q-syirkah-dan-aplikasinya-dalam-lembaga-
keuangan-syariah.html
1|Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
Pendahuluan
Manusia sebagai obyek hukum tidak mungkin hidup di dunia ini sendiri tanpa hubungan sama
sekali dengan manusia lainnya ,guna memenuhi hajat dan kelangsungan hidupnya termasuk masalah
ekonomi. Kehidupan manusia merupakan satu kesatuan yang menciptakan hubungan timbal balik antara
manusia, sehingga menciptakan tatanan sosial yang kompleks, yang memerlukan peraturan hukum untuk
mengaturnya, Eksistensi manusia sebagai makhluk sosial sudah merupakan fitrah yang ditetapkan
ALLAH SWT kepada manusia .dalam kaitan ini islam datang dengan dasar-dasar dan prinsip yang
mengatur secara baik persoalan muamalah yang dilalui oleh setiap manusia dalam kehidupan sosial
mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa
berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam bentuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan
pertukaran manfaat dalam segala aspek kehidupannya, indusri dan lain-lain. Kemudian salah satu hal
yang diharamkan dalam sistem ekonomi islam adalah riba. selain riba, islam juga suatu bentuk kerja sama
bisnis yang sifatnya menipu dan dilandasi dengan ketidakjujuran sehingga dapat merugikan orang
lain,oleh karna itu islam menghadirkan syirkah sebagai bentuk kerjasama yang adil dan saling
menguntungkan. Dan segala hal yang berkaitan dengan pengertian,syarat,rukun dan yang lainnya akan
dibahas dalam makalah yang saya susun

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas ,perlunya kita memahami akad syirkah wujuh, landasan
hukum yang mengatur tentang syrikah wujuh ,rukun dan syarat syirkah wujuh ,masalah yang terjadi
dalam syirkah wujuh .maka didapatkan rumusan masalah kerjasama akad syirkah wujuh sebagai berikut
“ Syirkah wujuh dalam konsep kerasama yang saling menguntungkan”

Tujuan
1.Dapat memehami pengertian dan masalah Syirkah wujuh
2.Mengetahui landasan hukum yang mengatur tentang Syirkah wujuh
3.Mengetahui rukun dan syarat Syirkah wujuh

Pembahasan
Pengertian dan Permasalahan Syirkah Wujuh
Syirkah wujuh merupakan persekutuan dua orang atau lebih dengan modal harta dari pihak luar
untuk mengelola modal bersama-sama tersebut dengan membagi keuntungan sesuai dengan
kesepakatan ,Disebut syirkah wujuh karna didasarkan pada kedudukan ,ketokohan atau keahlian
seseorang ditengah masyarakat .

2|Hukum Ekonomi Syariah


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
Syirkah wujuh adalah syirkah antara dua pihak (misal A dan B) yang sama sama memberi
kontribusi kerja dengan pihak lain (misalnya C) yang memberikan kontribusi berupa modal, 2 dalam hal
ini pihak A dan B adalah adalah tokoh masyarakat .Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk kedalam
syirkah mudharabah ,sehingga berlaku ketentuan -ketentuan syirkah mudharabah padanya. Bentuk
syirkah wujuh yang kedua adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang melakukan syirkah terhadap
barang yang mereka beli secara keredit , berdasarkan kepercayaan pedagang kepada keduanya, tanpa
adanya penyertaan modal oleh salah satu pihak . Contoh tuan A dan tuan B adalah seorang yang
dipercaya oleh para pedagang. Kemudian tuan A dan tuan B melakukan syirkah wujuh, dengan cara
membeli barang dari seorang pedagang (misal tuan C) secara kredit. Tuan A dan tuan B bersepakat
masing-masing memiliki hak 50% dari barang yang dibeli. Kemudian keduanya menjual komoditas
tersebut dan keuntungannya dibagi dua. Sedangkan harga pokoknya dikembalikan lagi kepada tuan C
(Pedagang) 3

Syariat syirkah dalam Al Qur'an


Pensyariatan syirkah wujuh ini terdapat dalam Al Qur'an surat Al Anfal ayat 41 yang berbunyi:
‫واعلموا انماغنمتم من شئ فان اهلل خمسة ولرسول ولذى القربى واليتمى والمساكين وبن السبيل ان كنتم ءا منتم باهلل‬
‫وماانزلنا على عبدنا يوم الفرقان يوم التقى الجمعان واللهعلى كل شيء قدير‬
Artinya: Ketahuilah , Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang ,maka
sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasulullah anak-anak yatim, orang orang miskin dan
Ibnu Sabil jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa apa yang kami turunkan kepada hamba kami
(Muhammad) di hari Furqon , yaitu hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah maha kuasa atas segala
sesuatu.
Dasar hukum
Hukum syirkah pada dasarnya adalah mubah atau permisif. Hal ini dibuktikan dengan izin untuk
mengamalkan oleh Nabi Muhammad Saw. Atas apa yang dilakukan masyarakat Islam saat itu
(Maid,1986) 4

Pendapat Ulama Mengenai Syirkah Wujuh


Islam telah menetapkan bentuk muamalah dan tijarah yang menjadi kebutuhan manusia yaitu
Syirkah , Allah SWT Berfirman dalam surat An nisa ayat 12 yang artinya ; “Maka mereka telah bersekutu
dalam yang seprtiga (QS.An nisa. 4. 12) selain itu dalam sebuah hadits qudsinya Rasulullah SAW
bersabda yang artinya ; “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
yang berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati. Jika seseorang mengkhianati
maka Allah keluar dari keduanya (HR.Abu Daud dari Abu Hurairah r.a).
1. Pendapat yang membolehkan
2
Calasandra. 2010. Syirkah (kerjasama). Diakses dari http://berawaldarihati.blogspot.com/2010/12/syirkah-
kerjasama.html
3
Rosidah, Anisa Zara. 2016. Bisnis Syariah Ditinjau dari Etika dan Ekonomi. Makalah. Universitas Serang Raya. hlm,
15.
4
Ibid. hlm, 16
3|Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
Syirkah ini diperbolehkan oleh ulama Hanafiyah dan Hanbaliyah . alasan mereka karna masing-
masing pihak bisa mewakilkan kepada mitranya untuk melakukan pembelian suatu barang ataupun
penjualnya .dan akad yang mengandung perwakilan adalah boleh,selain itu juga karena masyarakat telah
bermuamalah dengan akad ini tanpa ada yang melarangnya.

Dalil yang menjadi acuan diperbolehkanya akad syirkah ini adalah diasari kepada hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda :

‫رواه ابو داود‬ ‫عن ابي هريرة قال رسول ا هلل صلى ا هلل عليه وسلم قال اهلل أنا ثالث الشركين ما لم يخن أحدهما صاحبه‬
Artinya : "Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT berfirman:Aku adalah kongsi ketiga
dari dua orang yang berkongsi selama salah seorang kongsi tidak mengkhianati kongsinya, apabila ia
mengkhianati maka aku keluar dari pengkongsian itu ( HR.Abu Dawud)
2. Pendapat yang tidak membolehkan
Menurut Syafiiyah dan Malikiyah, syirkah ini termasuk dalam akad yang batal, karena menurut
mereka syirkah harus berkaitan dengan harta atau pekerjaan, dan tidak ada dalam akad syirkah ini. 5
Syirkah wujuh dalam konsep kerjasama yang saling menguntungkan dalam Islam
Salah satu yang dilarang dalam sistem ekonomi islam ialah riba. Selain riba, Islam juga
mengharamkan suatu bentuk kerjasama bisnis yang menipu berdasarkan ketidakjujuran untuk merugikan
orang lain. Oleh karena itu, Islam menghadirkan syirkah sebagai bentuk kerjasama yang adil dan saling
menguntungkan, dan keuntungan dalam musyarakah akan dibagi diantara mitra bisnis berdasarkan bagian
yang telah ditentukan sebelumnya. Bagi hasil masing masing pihak harus ditentukan berdasarkan bagian
atau presentase. Keempat ulama tersebut tidak menerima secara pati besaran pada akad mudharabah. 6 Ada
kesepakatan yang menyatakan bahwa baik dalam syirkan maupun mudharabah tidak ada jumlah yang
pasti yang dapat ditetapkan bagi salah satu pihak. Pendapat tersebut menunjukan bahwa dalam bagi hasil,
pelaku usaha dapat menetapkan besaran bagian tersebut melalui kesepakatan bersama, sebagaimana yang
telah disepakati dalam akad mudharabah, namun dalam syirkah pendapat ini hanya didukung oleh para
ahli fiqih penganut mazhab hambali dan Hanafi. Syirkah harus mencerminkan jumlah modal yang
ditanamkan. 7 Menurut para ahli fiqh pengikut Hanafi, dalam syirkah keuntungan yang dibagikan kepada
setiap rekanan harusditetapkan sesuai total keuntungan, bukan berdasarkan jumlah uang tertentu.
Keuntungan juga wajib dibagi kepada pihak yang memperoleh modal melalui mudharabah dan kepada
pemilik modal ditetapkan dengan suatu ukuran keuntungan yang sederhana, misalnya; seperdua,
sepertiga, atau seperempat. Sebagaimana dalam perjanjiandibagikan sesuai jumlah bagian atas jumlah-
jumlah modal yang diinvestasikan yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa suatu jumlah uang
tertentu sebagai keuntungan tidak dapat dibagi pada pihak manapun.Pendapat dari pengikut Hambali
sama dengan pengikut hanafi, yaitu bahwa keuntungan harus dibagikan diantara (para rekanan) sesuai
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sepanjang bentuk mudharabah atau musyarakah utu dianggap
sederhana, maka tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah tersebut. Dan tidak boleh ditetapkan untuk
menambah jumlah dirham lebih dari modal yang diinvestasikan kepada satu pihak tertentu. Jika ada salah
5
Erwan, Fadli. 2011. Syirkah Menurut Hukum Islam. Diakses dari
https://fadlierwan.blogspot.com/2011/12/syirkah-menurut-hukum-islam.html
6
Saripudin, Udin. 2016. SYIRKAH DAN APLIKASINYA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH. Diakses dari
https://123dok.com/document/ye3pkg4q-syirkah-dan-aplikasinya-dalam-lembaga-keuangan-syariah.html
7
Ibid.
4|Hukum Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
satu dari kedua pihak menetapkan satu jumlah dirham tertentu dalam syirkah atau mudharabah, maka itu
tidak dapat disahkan (Siddiqie, 1996).

Rukun dan Syarat Syirkah wujuh


• Adanya produsen atau selaku yang memiliki modal
• Adanya dua orang atau lebih pelaku Syirkah selaku mudlarib sekaligus amil
• Adanya profesi keahlian yang sama, ataupun ketokohan dan kaliber yang sama.
• Adanya job description yang jelas antara kedua belah pihak usaha
• Adanya pembagian keuntungan yang jelas antara kedua belah piha
• Shigat Syirkah

Syaratnya;
Terbagi menjadi dua tiga yaitu
a) Syarat lafadz ,kalimat akad hendaklah mengandung arti izin untuk menjalankan barang
perserikatan .misalnya,salasatu pihak diantara keduanya berkata”kita berserikat untuk barang yang
ini ,dan saya izinkan kau menjalankanya dengan jalan jual beli dan lain-lain” jawab pihak lainnya “Saya
seperti yang engkau katakan tersebut”
b) Syarat untuk menjadi anggota perserikatan adalah berakal,baligh dan merdeka.
c) Syarat dari modal perkongsian
- Modal hendaknya berupa uang (emas atau perak)ataupun barang yang dapat ditimbang atau
ditakar ,contohnya beras,gula dll.
- Kedua barang itu hendaknya dicampurkan sebelum akad sehingga kedua barang tidak bisa di di
bedakan lagi

Waktu berakhirnya akad Syirkah wujuh


Menurut Ahmad Azhar Basyir terdapat enam penyebab utama berakhirnya syirkah yang telah
diakadkan oleh pihak-pihak yang melakukan syirkah, yaitu :
1. Syirkah akan berakhir apabila terjadi hal-hal dimana jika salah satu pihak membatalkannya
meskipun tanpa persetujuan pihak yang lainnya. Hal ini disebabkan syirkah adalah akad yang terjadi atas
dasar rela sama rela dari kedua belah pihak yang tidak ada kemestian untuk dilaksanakan apabila salah
satu pihak tidak menginginkannya lagi.
2. Salah satu pihak kehilangan kecakapan untuk bertasharruf (keahlian mengelola harta) baik karena
gila ataupun karena alasan lainnya.

5|Hukum Ekonomi Syariah


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
3. Salah satu pihak meninggal dunia. Tetapi apabila anggota syirkah lebih dari dua orang yang batal
hanyalah yang meninggal saja. Syirkah berjalan terus pada anggota-anggota yang masih hidup. Apabila
ahli waris anggota yang meninggal menghendaki turut serta dalam syirkah tersebut maka dilakukan
perjanjian baru bagi ahli waris yang bersangkutan.
4. Salah satu pihak ditaruh dibawah pengampuan. Pengampuan yang dimaksud di sini baik karena
boros yang terjadi pada waktu perjanjian syirkah tengah berjalan maupun sebab yang lainnya.
5. Salah satu pihak jatuh bangkrut yang berakibat tidak berkuasa lagi atas harta yang menjadi saham
syirkah. Pendapat ini dikemukakan oleh Mazhab Maliki, Syafi'i dan Hambali ,Hanafi berpendapat bahwa
keadaan bangkrut itu tidak membatalkan perjanjian yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
6. Modal para anggota syirkah lenyap sebelum dibelanjakan atas nama Syirkah. Bila modal tersebut
lenyap sebelum terjadi percampuran harta hingga tidak dapat dipisah-pisahkan lagi yang menanggung
resiko adalah para pemilikya sendiri. Apabila harta lenyap setelah terjadi percampuran yang tidak bisa
dipisah-pisahkan lagi menjadi resiko bersama. Kerusakan yang terjadi setelah dibelanjakan menjadi
resiko bersama. Apabila masih ada sisa harta Syirkahmasih dapat berlangsung dengan kekayaan yang
masih ada.
7. Konsep yang saling menguntungkan
Satu hal yang dilarang dalam sistem ekonomi islam ialah riba. Selain riba, Islam juga
mengharamkan suatu bentuk kerjasama bisnis yang sifatnya menipu dan dilandasi dengan ketidakjujuran
sehingga dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu, Islam menghadirkan syirkah sebagai bentuk
kerjasama yang adil dan saling menguntungkan.
Apakah Syirkah itu batal dengan habisnya modal salah satu pihak?
Apabila modal salah satu pihak yang beraliansi dagang habis sebelum dicampurkan, secara hukum atau
nyata , Syirkah dengan sendirinya batal .namu kalau modal itu habis setelah itu ,itu sebagai akibat yang
harus diterima oleh Syirkah , sehingga tidak langsung terhenti karena sebab itu . Syirkah mereka tetap
berjalan sebagaimana adanya.

Hikmah dalam Syirkah wujuh

1. Terciptanya kekuatan dan kemajuan khususnya di bidang ekonomi


2. Pemikiran untuk kemajuan perusahaan bias lebih mantap karena hasil banyak pemikiran dan
banyak orang
3. Semakin terjadinya rasa persaudaraan dan solidaritas untuk kemajuan bisnis bersama
4. Jika usahanya berkembang dengan baik berarti jangkauan operasionalnya semakin meluas
5. Terkumpulnya modal dg jumlah yang besar, sehingga dapat digunakan untuk mengadakan
pekerjaan-pekerjaan besar
6. Dapat memperlancar laju ekonomi makro
7. Terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih luas dan memadai
8. Terjalinnya rasa persaudaraan dengan sesama pemegang modal dan mitra kerja yang lain
9. Pemikiran untuk memajukan perusahaan menjadi lebih banyak karena berasal dari banyak orang
pula.

6|Hukum Ekonomi Syariah


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021
KESIMPULAN
Dari penjelasan Syirkah wujuh dalam Makalah ini dijelaskan bahwa syirkah adalah persekutuan dalam
urusan harta oleh dua orang atau lebih yang melakukan akad untuk urusan harta, yang modalnya bisa
dibagi dua atau berdasarkan keputusan bersama.Biasanya syirkah dilakukan di perusahaan, yang mana
dari mereka ada yang mempunyaisaham dan ada yang menjalankan saham. Syirkah akan berlaku jika
masing-masing pihak berakad untuk melakukan syikrah itu. Dalam menghadapi aktifitas perekonomian
baik dari sisi operasional maupun transaksi umat Islam haruslah tunduk kepada petunjuk Allah SWT
melalui Al-Quran dan Hadist Rasulullah. Selain dua sumber tersebut pendapat para fuqaha juga menjadi
rujukan yang shahih. Salah satu bentuk aktifitas perekonomian adalah percampuran harta atau syirkah.
Syirkah sangat penting peranannya dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kemandekan ekonomi
sering terjadi karena pemilik modal tidak mampu mengelola modalnya sendiri atau sebaliknya
mempunyai kemampuan mengelola modal tetapitidak memiliki modal tersebut. Semua hal tersebut dapat
terpecahkan dalam syirkah yang dibenarkan dalam syariah Islam.

Daftar pustaka
Mardani. 2012. Fiqih Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana Pranademedia Group. hlm 26
Pengertian Syirkah : Jenis, Dalil, Rukun dan Syarat
dosenpintar.com
A. Masadi, Ghufron. 2002. Fiqh Muamalah Kontekstual. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
An-Nabahan, Faruq. 2000. Sistim Ekonomi Islam: Pilihan Setelah Kegagalan Sistim Kapitalis
dan Sosialis, terjemahan. Yogyakarta: UII Press.
An-Nabhani, Taqiyyudin. 1996. Membangun Sistim Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,

7|Hukum Ekonomi Syariah


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI 2021

Anda mungkin juga menyukai