Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1. Pengertian Statistik dan Statistika.

Pada awalnya, kata "statistik" diartikan sebagai "kumpulan bahan keterangan (data) baik
berwujud angka (data kuantitatif) maupun data yang tak berwujud (data kualitatif) yang
mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun pada
perkembangan selanjutnya, arti statistik hanya dibatasi pada" kumpulan bahan keterangan
yang berwujud angka (data kuantitatif) saja, bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data
kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, statistik di artikan dalam dua arti : pertama, statistik
sebagai "ilmu statistik", dan kedua, statistik 'diartikan sebagai "ukuran yang diperoleh atau
berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang
diperoleh atau berasal dari populasi.
Menurut Anas Sudjiono (2005:2-4) statistik diartikan dalam empat arti : Pertama, istilah
"statistik" kadang diberi pengertian sebagai "data statistik", yaitu kumpulan bahan keterangan
yang berupa angka atau bilangan"; atau dengan istilah lain, "statistik" adalah "deretan
kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu."
Kedua, "statistik" juga diberi pengertian sebagai 'kegiatan statistik" atau kegiatan
perstatistikan. Kegaitan statistik berdasarkan Undang-undang No 7 tahun1960 meliputi: 1).
Pengumpulan data (data collecting atau collecting data), 2). penysusunan data (summarizing),
3) pengumuman dan pelaporan (tabulation and report), dan analisis data (data analyzing atau
anlysis of data).
Ketiga, kata "statistik" terkandung juga di dalamnya pengertian metode statistik yaitu
memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan statistik mulai dari cara
mengumpulkan data, menyusun dan mengatur, menyajikan, mengnalisis serta memberikan
interpretasi dan kesimpulan terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.
Keempat, kata 'statistik" sebagai ilmu statistik. llmu statistik adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah mengenai tahap-tahap dalam kegiatan
statisik yang meliputi: pengumpulan, penyusunan dan pengaturan, penyajian dan
penggambaran, analisis serta penarikan kesimpulan dan peramalan.
Menurut Sudjana, kata statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data bilangan,
maupun bilangan yang disusun dalam table atau diagram yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan.
Disamping istilah statistik, dikenal juga dengan istilah statistika. Sudjana (1986:3)
mendefinisikan statistika sebagai “pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
mengumpulkan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang telah dilakukan”.

1
Berbagai penggunaan statistik dalam berbagai bidang ilmu dan gambaran
permasalahannya ditampilkan pada table berikut :

Penggunaan Statistik Gambaran permasalahannya


1. Penentuan struktur gaji, pesangon, tunjangan karyawan
2. Penentuan jumlah persediaan barang
Manajemen
3. Evaluasi produktivitas karyawan
4. Evaluasi kinerja perusahaan
1. Penentuan standar audit barang dan jasa
Akutansi
2. Analisis rasio keuangan perusahaan
1. Penelitian dan pengembangan produk
2. Analisis potensi pasar
Pemasaran
3. Ramalan penjualan
4. Efektifitas kegiatan promosi penjualan
1. Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku bunga
Keuangan 2. Analisis pertumbuhan laba dan cadangan usaha
3. Analisis resiko setiap usaha
1. Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga
Ekonomi
2. Pertumbunan penduduk dan tingkat penggangguran serta kemiskinan
1. Analisis produksi tanaman, ternak, ikan, kehutanan
2. Kelayakan usaha dan skala ekonomi
Agribisnis
3. Manajemen produksi agribisnis
4. Analisis Ekspor, Impor produk pertanian

1. 2. Peranan, Fungsi dan Penggunaan Statistik


1. 2. 1. Peranan statistik.
a. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dalam aktivitas hidup sehari-hari manusia dihadapkan berbagai keterangan serta
bahan-bahan yang berbentuk angka-angka yang perlu ditafsirkan dan alat yang
berperan dalam menafsirkan bahan keterangan dan bahan-bahan yang berbentuk
angka tersebut adalah statistik.
b. Dalam ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu pengetahuan akan didapati penyajian data-data dalam bentuk angka-
angka, sehingga diperlukan statistik dalam menafsirkan dan menyimpulkan data
tersebut.
c. Dalam aktivitas penelitian ilmiah.
Dalam penelitian ilmiah statistik berperan dalam mengemukakan, menjelaskan,
menafsirkan dan menyimpulkan data-data yang tersembunyi di balik angka-angka.

1. 2. 2. Fungsi statistik.
Secara umum fungsi statistik adalah sebagai alat bantu dalam mengolah, menganalisis,
dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penelitian. Sedangkan
menurut Iqbal Hasan (2003:4) statistik berfungsi sebagai :

2
a. Bank data, yaitu menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat
dipakai untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.
b. Alat quality kontrol, yaitu sebagai alat bantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat
pengawas
c. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sebagai dasar penetapan
kebijakan dan langkah lehih lanjut untuk mempertahankan, mengembangkan,
lembaga pendidikan dalam pemberian pelayanan pendidikan.

1. 2. 3. Kegunaan statistik
Menurut Anas Sudiono, banyak manfaat / kegunaan dari statistik diantaranya :
a. Memperoleh gambaran baik gambaran secara umum maupun secara khusus,
tentang suatu gejala, peristiwa/ obyek
b. Mengikuti perkembangan / pasang surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa
dari waktu kewaktu
c. Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lainnya
ataukah tidak; jika ada perbedaan yang berarti perlu diuji dengan statistik
d. Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lainnya.
e. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas
dengan mengikuti prosedur
f. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap,
serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi dimasa
yang akan datang, dan langkah kongkrit apa yang perlu dipertimbangkan.

1. 3. Macam Macam Statistik.


Statistik dibedakan menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Selanjutnya statistik inferensial dibagi menjadi statistic parametris dan non parametris.

1. 3. 1. Statistik deskriptif.
Statistik deskriptif sering disebut juga statistik deduktif, yakni statistik hanya berfungsi
untuk mongorganisasi, menganalisa serta memberikan pengertian mengenai data (keadaan,
gejala, persoalan) dalam bentuk angka agar dapat diberikan gambaran secara teratur,
ringkas dan jelas. Statistik deskrptif digunakan untuk menggambarkan atau analisis suatu
statistik hasil penelitian tetapi tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Yang termasuk statistik diskriptif antara lain :
a. Distribusi Frekuensi.
b. Grafik (histogram, poligon, dan ogive)
c. Pengukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kwartil sebgainya).
d. Pengukuran despersi ( simpangan rata-rata, simpangan baku, koefisien variansi)
e. Angka indeks
f. Data berkala atau time series

3
1. 3. 2. Statistik Inferensial.
Statistik Inferensial sering disebut juga statistik induktif, yakni statistik yang berfungsi
menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka
mencoba menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus dari
sekumpulan data yang telah diolah. Statistik inferensial juga menyediakan aturan-aturan
yang diperlukan dalam menarik suatu kesimpulan (conclussion), penyusunan atau
pembuatan ramalan (prediction) dan penaksiran (estimation).
Berdasarkan bentuk parameternya, statistic inferensial terdiri dari statistik parametrik
dan statistik non-parametrik.
a. Statistik Parameterik.
Statistik Parameterik adalah bagian statistik yang parameter populasinya harus
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti syarat berdistribusi normal atau normalitas dan
syarat memiliki varian yang homogen atau homogenitas. Statistik parametris mengalaisis
data interval atau rasio yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk
menguji statistik parametris antara lain menggunakan uji : uji-z, T-test, Anova, korelasi
person, analisis Regresi Sederhana, Analisis Regresi Berganda Korelasi kanonik dll.
b. Statistik Non Parameterik
Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk
sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-parametrik
biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang
umumnya tidak berdistribusi normal. Jadi ststistik non parametric digunakan umtuk
menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Untuk
menguji statistik non-parametris antara lain menggunakan uji : uji tanda (sign test), rank
sum test (wilcoxon), rank correlation test (spearman), fisher probability exact test, chi-
square test, dll

1. 4. Ciri- Ciri Statistik


Sebagai ilmu pengetahuan, statistik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan yang disebut dengan data
kuantitatif. Hal ini dimaksudkan apabila statistik dipergunakan sebagai alat analisa bagi
data kualitatif (bahan keterangan yang tidak berwujud angka atau bilangan) maka data
kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan. Contoh : nilai siswa dengan sebutan pandai,
cukup, dan kurang. Data kualitatif tersebut dapat dikonversi menjadi data kuantitatif
sebagai berikut : pandai memperoleh nilai 80 – 100, cukup memperoleh nilai 60 – 79,
kurang memperoleh nilai 30 – 59.
b. Statisti bersifat obyektif. Kesimpulan dan ramalan yang dihasilkan oleh statistik
didasarkan data angka yang diolah secara obyektif dan tidak didasarkan pengaruh dari
luar (subyektif)
c. Statistik bersifat universal. Ruang lingkup statistik sangatlah luas dalam kehidupan
manusia dan dapat digunakan diberbagai bidang disiplin ilmu.

4
1. 5. Jenis Data Statistik
Data Statistik adalah bahan2 atau keterangan2 yang dinyatakan dalam bentuk angka2
atau keterangan2 yang dapat dipercaya. Data statistik dibagi menjadin 3 kelompok yaitu :
a. Berdasarkan sumbernya dikenal ada dua data statistik yang sering digunakan yaitu Data
Intern dan Data Ekstern.
Data Intern : Data yang diperoleh dari dalam institusi sendiri.
Contoh : Data perkembangan hasil produksi, pemasaran, penelitian, dll.
Data Ekstern : Data yang diperoleh dari luar institusi.
Data Ekstern dibagi menjadi dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
Data Primer : data yang yang diperoleh langsung dari sumbernya. Misalnya hasil
pengamatan di perusahaan sendiri, hasil survei lapangan, nilai valuta
asing dari BI, dsb.
Data Sekunder : data yang yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Misalnya data
perkembangan valuta asing dari membaca Koran, dari siaran radio/TV,
arsip-arsip, laporan tahunan, dsb

b. Berdasarkan jenis data, terbagi menjadi data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif : data dalam bentuk angka atau bilangan, harganya berubah-ubah atau
bersifat variable. Dari nilainya, dikenal dua data kuantitatif yaitu variable
diskrit (data diskrit) dan variable kontinu (data kontinu).
Data Diskrit : data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang, datanya merupakan bilangan bulat.
Contoh : banyaknya pegawai sebuah perusahaan, banyaknya keluarga,
Keberhasilan suatu kabupaten dalam membangun sejumlah gedung
sekolah dll
Data Kontinyu : Datanya diperoleh dari hasil mengukur, datanya
merupakan angka -angka yang sambung menyambung (kontinyu).
Contohnya : berat badan, jarak kota, panjang jalan, luas rumah dsb.
Data Kualitatif : data dalam bentuk kata atau kalimat. Misalnya data yang diperoleh
dengan cara melakukan pencatatan bentuk kondisi kedalam beberapa
kategori, seperti : barang baik atau rusak, berkualitas istimewa, baik,
cukup, kurang baik, dsb. Data dikumpulkan/ dicatat secara klasifikasi.
Contoh lain seperti : selera, tingkah laku, dsb.
c. Berdasarkan skala pengukuran, terbagi menjadi data nominal, data ordinal, data interval
dan data rasio.
1. Data Nominal adalah obyek pengukuran yang dilakukan dibedakan menurut
persamaannya, penyusunan datanya berdasarkan klasifikasi / penggolongan.
Misalnya : jenis kelamin, jenis pekerjaan, ras, dll
2. Data Ordinal adalah obyek pengukuran yang dilakukan dibedakan menurut
persamaan dan urutannya, diantara data terdapat hubungan.

5
Misalnya : kepuasan kerja (sangat puas, puas, tidak puas), motivasi ( sangat rajin,
rajin, tidak rajin), prestasi (sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah), dll.
3. Data Interval adalah obyek pengukuran yang dilakukan dibedakan menurut
persamaan, urutan dan jarak , dimana jarak antara dua titik tidak diketahui.
Misalnya : suhu.
4. Data Rasio : obyek pengukuran yang dilakukan dibedakan menurut persamaan,
urutan, jarak dan rasio, dimana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan
mempunyai titik 0.
Contoh : berat, panjang, isi, gaji, skor ujian dll..

Agar data bisa dianalisa dan ditafsirkan, maka harus memiliki syarat-syarat sbb :
a. Obyektif, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan harus disampaikan apa
adanya.
b. Relevan, yaitu dalam menampilkan suatu data harus sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi / sedang diteliti. Misalkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka data
yang dibutuhkan adalah data hasil belajar siswa berupa data nilai ulangan harian, nilai
ulangan semester serta hasil penilaian guru kelas.
c. Sesuai dengan zaman (up to date), yaitu data tidak boleh usang atau ketinggalan jaman
karena pada dasarnya kehidupan didunia terus berkembang dan mengalami perubahan
d. Representatif, yaitu untuk memperoleh data harus diperoleh dari sumber yang tepat
dan memiliki kewenangan untuk memberikan atau pempublikasikan data.

1. 6. Pengumpulan Data Statistik.


a. Interview (wawancara).
Wawancara digunakan untuk pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Sutrisno Hadi
(1986) mengemukakan bahwa yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metoda
interview dan angket adalah sbb :
1. Bahwa responden adalah orang yang paling tau tentang dirinya sendiri
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh sumber kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya
3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

b. Kuisioner (Angket).
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuisioner juga
cocok digunakan untuk populasi yang cukup besar.

6
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuisioner dapat
diantarkan langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan adanya kontak langsung
antara peneliti dengan responden, maka akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik,
sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data secara obyektif dan cepat.
Prinsip penulisan kuisioner ada beberapa faktor yaitu isi dan tujuan pertanyaan, bahasa
yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup, pertanyaan tidak mendua, panjang pertanyaan
dan sebagainya.

c. Observasi.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan
dengan teknik wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

1. 7. Populasi dan Sampel


1. 7. 1. Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diprlajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 90).
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek yang dipelajari, tetapi juga meliputi
karakteristik / sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.
Misalnya kita akan melakukan penelitian di sekolah x, maka sekolah x ini merupakan
populasi. Sekolah x mempunyai sejumlah orang (subyek) dan obyek yang lain. Hal ini berarti
populasi dalam arti jumlah / kualitas. Tetapi sekolah x juga mempunyai karakteristik orang-
orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya
dan lain-lain; juga mempunyai karakteristik obyek yang lain misanya kebijakan, prosedur kerja,
tata ruang kelas, lulusan yang dihasilkan dan sebagainya.

1. 7. 2. Sampel.
Sampel adalah sebagian dari jumalah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mumgkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulaanya akan diberlakukan untuk populasi itu. Maka sampel yang diambik harus betul-
betul representatif (mewakili).
Sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari undur populasi yang jumlahnya
mencukupi secara statistic sehingga dengan mempelajari sampel serta memahamikarakteristik-
karakteristik (ciri-ciri) akan diketahui informasi tentang keadaan populasi

7
1. 7. 3. Teknik Samping.
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada
dasarnya ada dua (2) yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Prabability
Sampling meliputi simpel random, proportionate stratified random, disproportionate stratified
random, dan area random. Nonprobability random meliputi sampling sistematis, sampling
kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.

1. Probability Sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih sebagai sampel.

a. Simpel Random Sampling.


Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara ini
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

b. Proportionate Stratified Random Sampling.


Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar pendidikan
berstrata, misalnya : lulusan S1=45, S2= 30, STM=400, SMEA=500 dan SD=300 (diuraikan lebih
lanjut pada teknik pengambilan sampel).

c. Disproportionate Stratified Random Sampling.


Teknik ini dilakukan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata dan
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai : 3 orang lulusan S3,
4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang
lulusan S3 dan empat orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok itu terlalukecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

d. Cluster Sampling (Area Sampling).


Teknik sampling area digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti
sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Contoh: di Indenesia
terdapat 31 propinsi, dan sampel yang akan menggunakan 10 propinsi, maka pengambilan 10
propinsi itu dilakukan secara random. Sedangkan pengambilan sampelnya menggunakan
stratified random sampling. Karena terdapat propinsi yang penduduknya sangat padat dan
jarang.

2. Nonprobability Sampling.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang / kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

8
a. Sampling Sistematis.
Sampling sistematis adalah pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi ada 100 orang. Dari semua
anggota itu diberi nomor 1 s/d 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil
saja, genap saja atau kelipatan bilangan tertentu, misalnya kelipatan 5 dsb.

b. Sampling Kuota.
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Contoh, akan melakukan penelitian
tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan IMB. Jumlah
sampel ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum mencapai 500 orang, maka
penelitian belum selesai karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

c. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan data kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive.
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misal, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan atau akan melakukan penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling Jenuh.
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Contoh lain adalah sensus penduduk.

f. Snowball sampling.
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membersar, ibarat bola salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar.

Anda mungkin juga menyukai