Anda di halaman 1dari 6

ampak Abrasi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat Di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten


Indramayu
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2011 Indonesia memiliki luas
territorial sebesar 284.210,90 km2, luas Zona Ekonomi Eksklusif 2.981.211 km2, luas laut 12 mil
sebesar 279.322 km2 (UNCLOSS, 1982). Menurut Bakosurtanal tahun 2006, Indonesia memiliki
garis pantai 104.000 km. wilayah perairan di Indonesia sebesar sepertiga dari luas Indonesia itu
sendiri. Luas perairan yang dimiliki Indonesia dapat berdampak positif maupun negatif bagi
masyarakat Indonesia.

Wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah
pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupung terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-
sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembasan air asin, sedangkan ke arah laut
wilayah pesisir mencakup baguan laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alamai yang
terjadi di darat, seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan
manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Carlos, 2011).

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
mempunyai sifat merusak. Abrasi biasa juga disebut erosi pantai. Kerusakan yang terjadi akibat
abrasi adalah tanah dasarnya yang menyebabkan terjadinya penggerusan secara simultan pada
partikel tanah oleh air yang mengalir atau gelombang laut maupun arus laut tersebut. Ada du
acara untuk menahan abrasi, yang pertama adalah dengan cara vegetasi alam, dimana
perlindungan erosi ini menanam pohon mangrove dan cara ini yang paling ramah terhadap
lingkungan. Cara ini terkandang tidak memungkinkan untuk beberapa kondisi karena terjadinya
hujan yang besar ataupun gelombang yang besar di pantai. Cara kedia ialah dengan
menggunakan matras beton, dimana matras beton ini memiliki keunggulan dapat beradaptasi
dengan baik terhadap perubahan deformasi tinggi gelombang ait laut yang datang.

Masyarakat Indonesia yang tinggal dipesisir sudah tidak asing lagi dengan abrasi,
mengingat bahwa segala kerusakan yang terjadi di pesisir pantai disebabkan oleh aktivitas
manusia yang tidak dapat menjaga kondisi lingkungan yang baik. Salah satu wilayah di
Indonesia yang merasakan dampak besar dari abrasi adalah Kabupaten Indramayu khususnya
untuk wilayah Pantai Juntinyuat. Kabupaten Indramayu terletak di bagian utara Pulau Jawa dan
berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu menyebutkan sekitar 50% pantai yang
ada di Indramayu sudah tergerus oleh abrasi dari total garis pantai sepanjang 147 km yang
berpotensi merusak lahan pemukiman dan pertanian masyarakat setempat. Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu juga mengatakan bahwa tingginya abrasi yang terjadi
disebabkan oleh faktor fisik dan faktor sosial wilayah pesisir pantai, yaitu aktivitas pembangunan
dan tingginya pencemaran lingkungan di sekitar pantai.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2012, Kecamatan Juntinyuat
sudah terkena abrasi sepanjang 6,4 km dari panjang garis pantai 14,43 km. berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa angka abrasi yang terjadi di Kecamatan Juntinyuat sudah cukup
tinggi dan jika hal ini terus dibiarkan makan dapat berdampak pada degradasi permukiman dan
fasilitas sosial yang terdapat disepanjang pantai Juntinyuat. Data garis pantai terabrasi dapat
dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Panjang Garis Pantai dan Garis Pantai Terabrasi Tahun 2012

Kecamatan Desa/ Kelurahan Tipologi / Panjang Garis Panjang Garis


Kawasan Pantai (Km) Pantai Terabrasi
Wilayah tahun 2007 (Km)
Dadap Berbatasan 4.5 2.2
dengan laut
Juntinyuat Berbatasan 5.0 0.9
dengan laut
Junti Kedokan Berbatasan 1.0 0.5
dengan laut
Lombang Berbatasan 1.0 0.8
dengan laut
Limbangan Berbatasan 2.8 2
dengan laut
Juntinyuat Segeran Kidul Tipologi desa - -
pesisir
Segeran Tipologi desa - -
pesisir
Juntiwedan Tipologi desa - -
pesisir
Juntikebon Tipologi desa - -
pesisir
Pondoh Tipologi desa - -
pesisir
Sambimaya Tipologi desa - -
pesisir
Tinumpuk Tipologi desa - -
pesisir
Jumlah 14.43 6.4
Sumber Data: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Iindramayu bahwa abrasi
yang terparah terjadi di Kecamatan Juntinyuat. Hal ini terjadi karena faktor alam serta
masyarakat sekitar tidak memelihara kondisi lingkungan. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh
pemerintah daerah salah satunya memberikan beton-beton pemecah gelombang untuk dibangun
di sekitar pesisir pantai Juntinyuat, namun masyarakat sekitar sama sekali tidak berperan dalam
pemeliharaan bangunan tersebit sehingga beton-beton tersebut cepat mengalami kerusakan dan
tidak dapat lagi mencegah terjadinya abrasi pantai. Masyarakat sekita pesisir pantai masih
menetap di tempat tinggal masing-masing dnegan jarak sekitar 0-5 meter dari bibir pantai.

Berdasarkan pemaparan masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang dampak
abrasi yang terjadi di Kecamatan Juntinyuat. Pada penelitian ini penulis mengambil judul
“Dampak Abrasi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Juntinyuat
Kabupaten Indramayu”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Seberapa besar dampak yang terjadi akibat abrasi pantai di kecamatan Juntinyua?
2. Bagaimana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat setelah terjadinya abrasi?
3. Bagaimana sikap yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi ancaman abrasi di
Kecamatan Juntinyuat?
4. Apa saja upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat dalam
mencegah dan menanggulangi abrasi yang terjadi di Kecamatan Juntinyuat?
1.3. Tujuan Penelitian

Berdasaran rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis kondisi sosial dan ekonomi akibat terjadi abrasi di Kecamatan
Juntinyuat.
2. Untuk mengidentifikasi sikap masyarakat maupun pemerintah dalam mengahadapi
ancaman abrasi di kecamatan Juntinyuat.
3. Untuk mengidentifikasi upaya yang sudah dilakukan pemerintah maupun masyarakat
dalam mengurangi dampak dari abrasi di Kecamatan Juntinyuat.

Daftar Pustaka

BPS Kabupaten Indramayu. 2014. Kabupaten Indramayu dalam Angkat. Diperoleh 11 Mei 2019,
dari https://indramayukab.bps.go.id/subject/153/geografi.html#subjekViewTab5
Unila. Wilayah Pesisir. Diperoleh 11 Mei 2019 dari http://digilib.unila.ac.id/1204/7/Bab
%20II.pdf

Perpustakaan Binus. 2012. Latar Belakang Abrasi. Diperoleh 11 Mei 2019 dari
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-01533-SP%20Bab1001.pdf

Anda mungkin juga menyukai