Anda di halaman 1dari 12

PERAN PERAWAT DALAM PENERAPAN PALIATIF CARE

NAMA KELOMPOK :

DIAN DIANA

EDI PURWANTO

FAHMI SAPUTRA

INDAH KURNIA L.A

LULU DWI ANGGRAENI

RABIATIL ADAWIYAH

RAHMIWATI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata'ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran
Perawat dalam Penerapan Paliatif Care”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang peran perawat dalam melakukan Paliatif Care bagi para
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
studi S1 Keperawatan.

Makalah ini kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat kami butuhkan.

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................3
BAB III...................................................................................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit
yang menuju ke arah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung,dan kanker
atau penyakit terminal inidapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada
lagi obat-obatan, tim medis sudah give up (menyerah) dan penyakit terminal
ini mengarah kearah kematian. Agama dan keyakinan spiritual sebagai sumber
kekuatan dan dukungan dalam penyakit fisik yang serius. Profesional
kesehatan memberikan perawatan medis menyadari pentingnya pasien dalam
memenuhi 'kebutuhan spiritual dan keagamaan serta pentingnya
Psychoonkologi (Fitria,2010).

Pada tahun 2014 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan


perawatan paliatif untuk diintegrasikan sebagai elemen penting dari kontinum
perawatan kesehatan (Meier, D. E dkk. 2017).

Sebagian besar penyedia layanan kesehatan kurang pengetahuan


tentang dan keterampilan dalam manajemen rasa sakit dan gejala, komunikasi,
dan koordinasi perawatan, dan baik masyarakat dan profesional kesehatan
hanya samar-samar menyadari manfaat palliative care, bagaimana dan kapan
harus mengaksesnya. Kurangnya dukungan kebijakan untuk palliative care
berkontribusi pada penderitaan pasien terminal yang dapat dicegah (Meier, D.
E dkk. 2017).

1
Pengetahuan dan sikap perawat mengenai perawatan paliatif sangat
diperlukan dalam mengkaji dan mengevaluasi keluhan pasien. Perawat dengan
anggota tim berbagai keilmuan dapat mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana perawatan secara menyeluruh untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (Maulida, dkk, 2017). Pasien dengan
penyakit terminal biasanya menginginkan perawatan kesehatan di tempat
mereka tinggal yaitu di rumah bukan di rumah sakit (Dhiliwal, S.R., dan
Muckaden, M., 2015).

Penelitian yang dilakukan Michael (2014) yang meyimpulkan


bahwa ada hubungan perawatan palliatif dengan kualitas hidup pasien kanker
dari hasil penelitian yang di survey 883 pasien memiliki kualitas hidup dengan
peningkatan terapi paliatif untuk pasien yang terdiagnosa kanker. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup pada pasien terminal setelah
diberikan perawatan paliatif. Berdasarkan hal ini peneliti tertarik untuk
menggali pentingnya perawatan paliatif yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien terminal.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah peran perawat dalam penerapan paliatif care ?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami peran perawat dalam
pemberian paliatif care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien terminal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan


keperawatan dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya
pelayanan kesehatanyang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu
(Simamora, 2017).Paliative care merupakan sebuah pendekatan yang dapat
meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan penyakit yang mengancam jiwa dan
keluarga mereka dalam menghadapi masalah tersebut, baik dari aspek fisik,
psikologis, sosial maupun spiritual (Sumahdini, dkk, 2018).

Menurut American Nurse Associatiuon Scope and Standart Practice dalam


(Margaret, 2013) perawat yang terintegrasi harus mampu berkomuniasi dengan
pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya mengenai perawatan pasien dan ikut
berperan serta dalam penyediaan perawatan tersebut dengan berkolaborasi dalam
membuat rencana yang berfokus pada hasil dan keputusan yang berhubungan dengan
perawatan dan pelayanan, mengindikasikan komunikasi dengan pasien, keluarga dan
yang lainnya.

Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada pasien yang


mengalami penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan
paliatif ini adalah guna untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kematian
minimal mendekati normal, diupayakan dengan perawatan yang baik hingga pada
akhirnya menuju pada kematian, sehingga palliative care diharapkan akan menambah
kualitas hidup pada kondisi terminal, perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa
sakit (nyeri, dypsnea) dan kondisi (kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi
kepuasan atau kesenangan hidup, mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah

3
psikologi,social atau spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal (Ferrell, & Coyle,
2007).

Perawat salah satu bagian interdisciplinary team paliatif sepanjang


perkembangan ilmu keperawatan paliatif di Indonesia samapai saat ini sangat besar
kontribusinya dalam dunia perawatan paliatif, hal ini terlihat bagaimana peran yang
sangat dominan dalam penangan asuhan keperawatan paliatif.

Peran perawat dalam paliatif care :


1. Pemberi asuhan keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2. Pembuat kebutuhan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir
kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan,
baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi
hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan
terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi
dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama,
dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya
(Keeling dan Ramos,1995).
3. Pelindung dan advokat klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman
bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
tindakan diagnostic atau pengobatan.
Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai
manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya
bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien
yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya.

4. Manager kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan
lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah
kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan
membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. Pemberi kenyamanan
Merawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan
bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk
mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan
fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame
perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam
memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan
keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi
kemajuan dalam pembelajaran.
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau
tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.
(PPNI RSUP 2012, dr Sardjito Yogyakarta )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada kajian ini maka dapat diambil
kesimpulan adalah peran perawat dalam penerapan paliatif care dengan menekankan
pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya, dalam
menghadapi permasalahan yang mengancam hidup, melalui pencegahan dan tindakan
yang meringankan penderitaan, melalui identifikasi dini, penilaian dini, penilaian
yang menyeluruh , serta pengangan rasa sakit dalam permasalahan lain, seperti isu
fisik, psikososial, dan spiritual.

B. Saran

a. Semakin meningkatnya kasus penyakit terminal di wilayah Sumbawa


diharapkan rumah sakit ataupun pelayan kesehatan lainnya dapat membentuk
tim khusus paliatif care untuk meningkatkan pelayanan.
b. Memberikan pelatihan khusus untuk perawat terutama di ruang ICU
DAFTAR PUSTAKA

Dhiliwal, S.R., Muckaden, M., (2015). Impact of Specialist Home Based


Palliative Care Observational Study. Indian J. Palliat. Care 21.

Fitria, C. N. (2010). Palliative Care pada Penderita Penyakit Terminal. Jurnal


Kesehatan
Joeharno. (2011). Pengguna Jasa Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta. Salemba
Medica

Maulida, M. N, dkk. (2017). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Perawat


Mengenai Perawatan Paliatif. Proceeding Seminar Nasional Keperawatan. Vol.
3(1).
Margaret, L.C. 2013. Nurse to nurse : Palliative care. Jakarta : Salemba Medica

Michael W. Rabow .Sarah J.Knish (2014). Quality of Life and Palliative. Tekx
book.

Meier, D. E dkk. (2017). A National Strategy For Palliative Care. Health Affairs;
Chevy

PPNI RSUP (2012) dr Sardjito Yogyakarta.

Sumahdini, H dkk. (2018). Pengalaman Perawat Paliatif Anak dalam Memberikan


Perawatan End Of Life di Rumah. Yogyakarta: Tesis Magister Keperawatan
Universitas Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai