Unknown
15.41
psikologi industri dan organisasi
Ada tiga rancangan (design) organisasi yang umum, yaitu rancangan dengan struktur sederhana,
Rancangan Organisasi
Dengan struktur yang sederhana ditandai oleh departemenalization yang sedikit, span of control
yang lebar, kewenangan di pegang terpusat pada satu orang, dan formulasi sedikit. Rancangan ini
biasanya dapat ditemukan pada organisasi usaha yang kecil, dimana pimpinannya juga menjadi
formalisasinya sedikit dinamakan juga organisasi organik, sedangkan perusahaan yang banyak
terletak pada ksederhanannya. Mampu bertindak cepat, lentur dan tidak mahal dalam
pemeliharaannya. Jika usahanya berkembang besar, maka struktur yang sederhana ini tidak dapat
dipertahankan. Jumlah pegawai sampai 50-100 orang sulit bagi pemilik untuk mempertahankan
Birokrasi
Birokrasi adalah satu struktur dengan tugas-tugas yang beroperasi sangat rutin dicapai melalui
penggajian setiap bulan ditambah dengan tambahan insentif yang dihitung berdasarkan
peraturan-peraturan tertentu, yang telah diformalisasi, merupakan tugas rutin yang setiap bulan
harus dlakukan. Disamping itu dapat ditemukan tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam
bagian-bagian fungsional tertentu, misalnya bagian produksi, bagian distribusi, bagian keuangan,
bagian akuntasi dan sebagainya. Kewenangannya terpusat, span of control sempit, proses
organisasi yang rendah harus diminta persetujuan oleh atasan sesuai dengan rantai komando.
dimintakan izin dan persetujuannya melalui kepala departemen, kepada divisi dan akhirnya
direktur. Kekuatan utama dari organisasi berstruktur birokrasi terletak dalam kemampuannya
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang distandardisasi dengan cara yang sangat efisien
(misalnya, penyusunan laporan keuangan setiap bulan). Selanjutnya dalam organisasi birokrasi
dapat bekerja tenaga-tenaga yang tidak perlu highly talented, karena pelaksanaan tugas sudah
mengikuti peraturan-peraturan yang telah diformalisasi dan distandardisasi. Tidak ada kebutuhan
akan tenaga-tanaga pengambilan keputusan yang berpengalaman dan inovatif di bawah tingkat
eksekutif senior. Adanya bagian-bagian dengan spesialisasi tertentu, yang berfungsi di bidang
dapat menimbulkan konflik antarbagian. Robins (1998) memberi gambaran dari dialog yang
terjadi antara empat eksekutif. “tahu nggak, tidak akan terjadi sesuatu di tempat ini sampai kita
berkomentar. “Salah tidak terjadi sesuatu di sini sampai kami merancang sesuatu.” Eksekutif
pemasaran membantah, “tidak terjadi seuatu di sini sampai kami menjual sesuatu”. Manajer
akunting menjawab, “tidak peduli apakan anda mempruduksi, merancang, atau menjual, tidak
akan ada yang tahu apa yang terjadi sebelum kami memasukkan hasil-hasilnya dalam laporan
pembukuan kami.” Kelemahan yang lain dari birokrasi adalah hasrat pada pegawai untuk bekerja
menurut aturan-aturan yang ada. Jika timbul masalah yang tidak dapat diselesaikan sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berleku, maka persoalan akan tetap ada dan tidak diselesaikan,
atau diselesaikan tidak tept. Dapat terjadi juga bahwa untuk mengurus surat izin misalnya, karena
harus melewati berbagai meja pejabat sebelum sampai kepada yang berwenang memberi izin,
baru setelah waktu lama kita dapatkan izin yang kita perlukan. Sebagai salan satu akibat
Struktur Matrik
berlaku one man, one boss, setiap bawahan memiliki dua alasan. Pada struktur matriks, setiap
bawahan memiliki dua alasan. Matriks mengkombinasi dua bentuk departementalisasi, yaitu
tertentu dalam satu bagian, yang sekaligus dapat berfungsi untuk menghasilkan produk yang
meminimalkan jumlah tenaga ahli. Ciri dari struktur matrik ialah tidak mengikuti konsep unity-of
command (one man, one boss). Setiap tenaga ahli memiliki atasan kepala bagian dan koordinator
program.
Kekuatan dari matriks terletak pada kemampuannya untuk melancarkan koordinasi jika organisasi
Kelemahan dari struktur matrik terletak pada kebingungan yang diciptakan, kemungkinan
merupakan sumber dari konflik kekuasaan, dan tekanan yang terletak pada individunya. Misalnya,
kepala bagian memerlukan tenaganya untuk proyek penelitian, pada saat yang sama ia perlu
Sumber: Buku Psikologi Industri dan Organisasi. Asher Sunyato Munandar. Penerbit universitas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebagai sarana informasi bagi
para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era modern seperti sekarang ini, setiap organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri
dengan tuntutan zaman yang selalu berubah – ubah agar dapat terus unggul dalam persaingan
dengan organisasi lain. Dengan adanya tuntutan tersebut, suatu organisasi harus memiliki suatu
rancangan organisasi yang tepat.
Rancangan organisasi itu sendiri merupakan keseluruhan rangkaian dari elemen struktural dan
hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara
total. Organisasi merupakan cara dalam mengimplementasikan strategi dan rencana untuk mencapai
tujuan organisasi. Hampir semua organisasi mengalami perubahan secara kontinu sebagai akibat
faktor-faktor seperti situasi dan orang. Selain itu, rancangan organisasi untuk organisasi yang lebih
besar sangat kompleks dan memiliki banyak tingkatan dan variasi. Manajer seharusnya tahu bahwa
merancang suatu organisasi merupakan proses keberlanjutan yang tidak pernah selesai.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mendeskripsikan sifat, perspektif universal, pengaruh
situasional, strategi bentuk dasar, serta persoalan-persoalan yang muncul dalam rancangan
organisasi sebagai salah satu referensi dalam mengelola rancangan organisasi.
BAB II
MATERI
2.1 Sifat Rancangan Organisasi
a. Organisasi seharusnya menerapkan pembagian tanaga kerja yang berbeda, dan setiap posisi
seharusnya diisi oleh seorang ahli.
b. Organisasi seharusnya mengembangkan rangkaian peraturan yang konsisten untuk memastikan
bahwa kinerja tugas seragam.
c. Organisasi seharusnya menentukan hierarki posisi atau jabatan yang menciptakan rantai komando
dari puncak organisasi ke dasar organisasi.
d. Manajer seharusnya melakukan bisnis dengan cara yang tidak personal dan mempertahankan jarak
sosial antara mereka sendiri dengan bawahan mereka.
e. Penerimaan tenaga kerja dan kemajuan karir dalam organisasi seharusnya didasarkan pada
kecakapan teknis, dan karyawan seharusnya dilindungi dari pemecatan secara sewenang-wenang.
Kekuatan utama dari model birokrasi adalah bahwa beberapa elemennya (seperti ketergantungan
pada peraturan dan penerimaan karyawan berdasarkan keahlian) pada kenyataannya, sering
meningkatkan efisiensi. Birokrasi juga membantu mencegah diskriminasi (karena setiap orang harus
mengikuti aturan) dan membuat prosedur dan praktek menjadi lebih jelas bagi semua orang.
Sedangkan kerugiannya adalah model birokrasi menghasilkan ketidakfleksibelan dan kekakuan,
birokrasi juga sering kali menghasilkan keacuhan terhadap proses manusia dan sosial dalam
organisasi.
Model Perilaku adalah model rangkaian organisasi yang konsisten dengan gerakan hubungan
manusia dan menekankan perhatian pada pengembangan kelompok kerja dan perhatian mengenai
proses interpersonal.
Linkert mengembangkan kerangka kerja yang mengkarakterisasi organisasi dalam konteks 8 proses
penting: kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan , penetapan
tujuan, pengendalian, dan tujuan kinerja.
Model Perilaku mengidentifikasikan 2 jenis rancangan organisasi yang ekstrem yang disebut Sistem 1
dan Sistem 4. Kedua rancangan tersebut berbeda dalam 8 proses fundamental. Rancangan Sistem 1
dalam beberapa hal dianggap lebih kaku dan tidak fleksibel. Adapun perbandingannya adalah
sebagai berikut:
a. Organisasi Sistem 1
Proses kepemimpinan tidak mencakup kepercayaan dan kerahasiaan. Bawahan tidak merasa bebas
untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dengan atasan mereka, yang sebaliknya tidak meminta ide
dan opini mereka.
Proses motivasional membuka jalan hanya bagi motif fisik, keamanan, dan ekonomi, melalui
penggunaan ketakutan dan sangsi. Sikap yang tidak menyenangkan terhadap organisasi muncul di
antara karyawan.
Proses komunikasi adalah sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung
untuk terganggu, tidak akurat, dan di pandang dengan curiga oleh bawahan.
Proses interaksi tertutup dan dibatasi. Pendapat bawahan kurang diperhatikan dalam menentukan
tujuan, metode, dan aktivitas departemen.
Pross penetapan tujuan dilokasikan pada puncak organisasi; tidak memberi kesempatan akan
partisipasi kelompok.
Proses pengendalian tersentralisasi dan menekankan pada perbaikan dari tuduhan kesalahan.
Tujuan kinerja adalah rendah dan secara pasif dicari oleh manajer yang tidak membuat komitmen
untuk mengembangkan sumber daya manusia dari organisasi.
b. Organisasi Sistem 4
Proses kepemimpinan meliputi kerahasiaan dan kepercayaan yang dipersepsikan antara atasan dan
bawahan dalam semua hal. Bawahan merasa bebas untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dengan
atasan mereka yang juga meminta ide dan opini mereka.
Proses motivasional membuka jalan bagi serangkaian penuh motif melalui metode partisipasi. Sikap
mendukung organisasi dan tujuannya.
Proses komunikasi adalah sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas melalui
organisasi ke atas, ke bawah, dan lateral. Informasi akurat dan tidak terganggu.
Proses interaksi terbuka dan ekstensif. Baik atasan maupun bawahan mampu mempengaruhi
tujuan, metode, dan aktivitas departemen.
Proses keputusan muncul di semua tingkat melalui proses kelompok; relatif terdesentralisasi.
Proses penetapan tujuan mendorong partisipasi kelompok dalam menetapkan objektif yang tinggi,
namun realistis.
Proses pengendalian tersebar di sepanjang organisasi dan menekankan pengendalian sendiri dan
pemecahan masalah.
Tujuan kinerja adalah tinggi dan secara aktif dicari oleh atasan yang mengenali kebutuhan untuk
membuat suatu komitmen penuh untuk mengembangkan, melalui pelatihan, sumber daya manusia
dalam organisasi.
Kekuatan model ini adalah penekanan pada perilaku manusia dengan memperhatikan nilai penting
dari karyawan organisasi. Sedangkan kelemahannya adalah pendekatan perilaku juga berpendapat
bahwa hanya terdapat satu cara terbaik untuk merancang organisasi, yaitu Sistem 4.
2.3 Pengaruh Situasional pada Rancangan Organisasi
a. Teknologi Inti
Teknologi adalah proses konversi yang digunakan untuk mengubah input menjadi output. Hubungan
antar teknologi dan rancangan organisasi pertama kali ditemukan oleh Joan Woodward. Tiga bentuk
dasar dari teknologi diidentifikasikan oleh Woodward:
Teknologi unit atau batch kecil, yaitu produk dibuat sesuai dengan spesifikasi konsumen atau
diproduksi dengan kuantitas kecil.
Teknologi produksi massal atau batch, yaitu produk dibuat dalam jalur perakitan dengan
mengombinasikan bagian-bagian komponen menjadi bagian lain atau produk jadi.
Teknologi proses kontinu, yaitu bahan baku mentah diubah menjadi suatu produk jadi melalui
serangkaian mesin atau proses transformasi.
Pada tingkat analisis yang lebih umum,Woodward menentukan bahwa kedua bentuk yang
berlawanan (unit atau kecil dan proses kontinu) cenderung utuk serupa dengan organisasi Sistem 4
Likert, sementara organisasi rentang menengah (kumpulan besar atau produksi massal) menyerupai
birokratis atau Sistem 1. Woodward juga menemukan bahwa keberhasilan organisasi berhubungan
dengan sejauh mana organisasi mengikuti pola tertentu.
b. Lingkungan
Elemen lingkungan dan rancangan organisasi secara spesifik berhubungan dengan sejumlah cara.
Langkah pertama adalah mengidentifikasikan dua bentuk lingkungan organisasi yang saling
berlawanan; stabil (lingkungan yang relatif tetap konstan selama berlalunya waktu) dan tidak stabil
(merupakan subjek dari ketidakpastian dan perubahan yang cepat). Organisasi di lingkungan yang
stabil memiliki jenis rancangan yang berbeda dari organisasi di lingkungan yang tidak stabil. Dua jenis
rancangan yang muncul adalah:
Organisasi mekanistik
Bebas dari ketidakpastian, organisasi membuat struktur aktivitasnya dalam cara yang dapat
diramalkan dengan menggunakan aturan, pekerjaan yang terspesialisasi, dan otoritas yang
tersentralisasi.
Organisasi organik
Ditemukan pada lingkungan yang tidak stabil dan tidak dapat diramalkan, dimana perubahan yang
konstan dan ketidakpastian biasanya menentukan tingkat aliran dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
c. Ukuran Organisasi
Sebagai jumlah total dari karyawan permanen atau ekuivalen dengan karyawan. Tim peneliti di
University of Aston di Birmingham, Inggris mengungkapkan bahwa teknologi pada kenyataanya
mempengaruhi variabel stuktural dalam perusahaan kecil, mungkin karena semua aktivitas mereka
cenderung untuk terpusat di sekitar teknologi intinya. Akan tetapi, pada perusahaan besar,
hubungan teknologi- rancangan yang kuat terputus, sebagian besar karena teknologi bukan
merupakan sentral dari aktivitas yang berkelanjutan dalam organisasi besar.
Merupakan pengembangan dimana organisasi berevolusi ketika organisasi tumbuh dan matang;
terdiri dari 4 tahap, yaitu:
Masa kanak – kanak (youth) dikarakterisasi oleh pertumbuhan dan ekspansi dari sumber-sumber
daya organisasi.
Masa pertengahan (midlife) adalah suatu periode dari pertumbuhan gradual berevolusi pada
akhirnya menuju stabilitas.
Kematangan (maturity) adalah periode stabilitas, pada akhirnya berevolusi menjadi penurunan.
Mempengaruhi rancangan dari bisnis individual dalam organisasi dan juga keseluruhan dari
organisasi itu sendiri. Organisasi yang menetapkan strategi defender lebih mungkin untuk berbentuk
bertingkat dan tersentralisasi, memiliki rentang manajemen yang sempit, dan mungkin mengambil
pendekatan fungsional dalam departementalisasi. Sebaliknya, jenis organisasi prospektor lebih
mungkin untuk berbentuk datar dan terdesentralisasi.
Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi akan menstruktur departemennya sehingga bisa
digunakan sebagai dasar untuk mendiferensiasikan produknya. Strategi kepemimpinan biaya
membutuhkan komitmen yang kuat terhadap efisiensi dan pengendalian. Oleh karena itu,
perusahaan lebih tersentralisasi ketika perusahaan berusaha untuk mengendalikan biaya.
Perusahaan yang menggunakan strategi fokus akan merancang dirinya sendiri disekitar arah
fokusnya.
c. Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin berada
dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
Rancangan Fungsional (Bentuk-U) adalah pengaturan organisasi yang didasarkan pada pendekatan
fungsional terhadap departementalisasi. Anggota dan unit dalam organisasi dikelompokkan menjadi
departemen-departemen fungsional seperti pemasaran dan produksi. Agar organisasi beroperasi
dengan efisien dalam rancangan ini, harus terdapat koordinasi yang signifikan antara organisasi.
Integrasi dan koordinasi ini terutama merupakan tanggungjawab dari CEO dan anggota manajemen
senior.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk menempatkan semua posisi penting dengan ahli
fungsional dan memfasilitasi koordinasi dan integrasi. Selain itu juga mengutamakan fokus terhadap
fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi secara
sentralistis.
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang tidak
berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari difesifikasi yang
tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh seorang manajer umum
yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer umum berfungsi secara
independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H, seorang staf perusahaan biasanya
mengevaluasi performansi dari setiap bisnis, mengalokasikan sumber-sumber daya korporasi
diseluruh perusahaan dan mengambil keputusan mengenai pembelian dan penjualan bisnis.
Kekurangan mendasar dari rancangan bentuk-H adalah kompleksitas yang terkait dengan banyaknya
bisnis-bisnis yang berbeda dan tidak saling berhubungan.
Rancangan divisional didasarkan pada bisnis berganda pada bidang-bidang yang berhubungan yang
beroperasi dalam kerangka kerja organisasi yang lebih besar. Rancangan ini dihasilkan dari strategi
diveersifikasi yang berhubungan. Beberapa aktivitas sangat terdesentralisasi hingga ketingkat
divisional; lainnya tersentralisasi di tingkat korporasi. Setiap divisinya dipimpin oleh seorang manajer
umum dan beroperasi dengan otonomi yang rasional, akan tetapi divisi juga mengkoordinasikan
aktivitasnya dengan sesuai.
Sasaran dasar dari rancangan bentuk-M adalah untuk mengoptimalkan kompetisi internal dan
korporatif.
Rancangan matriks didasarkan pada dua dasar departementalisasi yang saling tumpang tindih.
Fondasi dari matriks adalah serangkaian departemen fungsional. Serangkaian kelompok produk,
atau departemen sementara, kemudian ditempatkan di seluruh departemen fungsional. Karyawan di
suatu matriks secara simultan merupakan anggota dari departemen fungsional dan tim proyek.
Rancangan organisasi matriks diciptakan dengan menempatkan bentuk produk departementalisasi
ke dalam organisasi fungsional yang ada. Manajer proyek mengkoordinasikan tim karyawan yang
ditarik dari berbagai departemen fungsional berbeda. Oleh karena itu, matriks bergantung pada
struktur komando berganda. Bentuk matriks dalam rancangan organisasi paling sering digunakan
dalam satu dari tiga situasi berikut. Pertama, matriks mungkin berhasil jika terdapat tekanan yang
kuat dari lingkungan. Kedua, matriks mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi yang
diperlukan diproses. Ketiga, rancangan matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat tekanan
dari sumber daya yang digunakan bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena tim
dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, karena matriks
mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih mungkin untuk
termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam organisasi matriks memiliki
peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat, matriks menyediakan cara yang
efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh dari sumber daya manusianya. Kelima,
anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit fungsional mereka sehingga mereka dapat
berperan sebagai jembatan antara unit fungsional dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim.
Keenam, rancangan matriks memberikan manajemen puncak suatu alat desentralisasi
yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan
pelaporan terutama jika mereka secara simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada
beberapa manajer proyek. Keadaan akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks
sebagai bentuk anarki dimana mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih
banyak waktu diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
tugas.
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau lebih
bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang menggunakan
rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu rancangan organisasi
dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi mempertahankan fleksibilitas yang cukup
sehingga modifikasi sementara atau permanen yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap
kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan
tersebut.
Organisasi virtual adalah organisasi yang memiliki sedikit struktur formal atau tidak memiliki struktur
formal. Organisasi semacam ini pada umumnya hanya memiliki sedikit karyawan permanen dan
sangat sedikit staf dan fasilitas kantor pusat administratif. Organisasi muncul hanya untuk merespon
kebutuhannya.
Persoalan lain yang muncul dalam rancangan organisasi adalah tren menuju bisnis internasional.
Persoalan yang relefan dengan rancangan organisasi adalah bagaimana merancang perusahaan yang
dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan bagaimana bersaing dalam pasar global.
Perusahaan yang bersaing di pasar internasional harus menciptakan rancangan organisasi yang
sesuai dengan situasi unik perusahaan itu sendiri.
BAB III
PERTANYAAN DISKUSI
1.1 Pertanyaan Tinjauan
1. Bandingkan dan bedakan model birokratis dan model perilaku dari rancangan organisasi. Apa
keuntungan dan kerugian masing-masing model?
Jawab:
Model birokratis adalah model rancangan organisasi yang berdasar pada suatu sistem otoritas yang
sah dan formal. Keuntungannya:
b. Birokrasi membantu mencegah diskriminasi (karena setiap orang harus mengikuti aturan) dan
membuat prosedur dan praktek menjadi lebih jelas bagi semua orang.
b. Birokrasi sering kali menghasilkan keacuhan terhadap proses manusia dan sosial dalam organisasi.
Model perilaku adalah model rangkaian organisasi yang konsisten dengan gerakan hubungan
manusia dan menekankan perhatian pada pengembangan kelompok kerja dan perhatian mengenai
proses interpersonal. Keuntungannya adalah Penekanan pada perilaku manusia dengan
memperhatikan nilai penting dari organisasi. Sedangkan kerugiannya adalah pendekatan perilaku
hanya memiliki satu cara terbaik untuk merancang organisasi, yaitu Sistem 4.
Jawab:
Teknologi inti
Lingkungan
Ukuran organisasi
Jawab:
Mempengaruhi rancangan dari bisnis individual dalam organisasi dan juga keseluruhan dari
organisasi itu sendiri. Organisasi yang menetapkan strategi defender lebih mungkin untuk berbentuk
bertingkat dan tersentralisasi, memiliki rentang manajemen yang sempit, dan mungkin mengambil
pendekatan fungsional dalam departementalisasi. Sebaliknya, jenis organisasi prospektor lebih
mungkin untuk berbentuk datar dan terdesentralisasi.
Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi akan menstruktur departemennya sehingga bisa
digunakan sebagai dasar untuk mendiferensiasikan produknya. Strategi kepemimpinan biaya
membutuhkan komitmen yang kuat terhadap efisiensi dan pengendalian. Oleh karena itu,
perusahaan lebih tersentralisasi ketika perusahaan berusaha untuk mengendalikan biaya.
Perusahaan yang menggunakan strategi fokus akan merancang dirinya sendiri disekitar arah
fokusnya.
c. Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin berada
dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
4. Deskripsikan bentuk dasar dari rancangan organisasi. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari
masing-masing bentuk!
Jawab:
Rancangan Fungsional (Bentuk-U) adalah pengaturan organisasi yang didasarkan pada pendekatan
fungsional terhadap departementalisasi. Anggota dan unit dalam organisasi dikelompokkan menjadi
departemen-departemen fungsional seperti pemasaran dan produksi. Agar organisasi beroperasi
dengan efisien dalam rancangan ini, harus terdapat koordinasi yang signifikan antara organisasi.
Integrasi dan koordinasi ini terutama merupakan tanggungjawab dari CEO dan anggota manajemen
senior.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk menempatkan semua posisi penting dengan ahli
fungsional dan memfasilitasi koordinasi dan integrasi. Selain itu juga mengutamakan fokus terhadap
fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi secara
sentralistis.
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang tidak
berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari difesifikasi yang
tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh seorang manajer umum
yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer umum berfungsi secara
independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H, seorang staf perusahaan biasanya
mengevaluasi performansi dari setiap bisnis, mengalokasikan sumber-sumber daya korporasi
diseluruh perusahaan, dan mengambil keputusan mengenai pembelian dan penjualan bisnis.
Kekurangan mendasar dari rancangan bentuk-H adalah kompleksitas yang terkait dengan banyaknya
bisnis-bisnis yang berbeda dan tidak saling berhubungan.
Rancangan divisional didasarkan pada bisnis berganda pada bidang-bidang yang berhubungan yang
beroperasi dalam kerangka kerja organisasi yang lebih besar. Rancangan ini dihasilkan dari strategi
diversifikasi yang berhubungan. Beberapa aktivitas sangat terdesentralisasi hingga ketingkat
divisional; lainnya tersentralisasi di tingkat korporasi. Setiap divisinya dipimpin oleh seorang manajer
umum dan beroperasi dengan otonomi yang rasional, akan tetapi divisi juga mengkoordinasikan
aktivitasnya dengan sesuai.
Sasaran dasar dari rancangan bentuk-M adalah untuk mengoptimalkan kompetisi internal dan
korporatif.
d. Rancangan Matriks
Rancangan matriks didasarkan pada dua dasar departementalisasi yang saling tumpang tindih.
Fondasi dari matriks adalah serangkaian departemen fungsional. Serangkaian kelompok produk,
atau departemen sementara, kemudian ditempatkan di seluruh departemen fungsional. Karyawan di
suatu matriks secara simultan merupakan anggota dari departemen fungsional dan tim proyek.
Rancangan organisasi matriks diciptakan dengan menempatkan bentuk produk departementalisasi
ke dalam organisasi fungsional yang ada. Manajer proyek mengkoordinasikan tim karyawan
yang ditarik dari berbagai departemen fungsional berbeda. Oleh karena itu, matriks bergantung
pada struktur komando berganda. Bentuk matriks dalam rancangan organisasi paling sering
digunakan dalam satu dari tiga situasi berikut. Pertama, matriks mungkin berhasil jika terdapat
tekanan yang kuat dari lingkungan. Kedua, matriks mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi
yang diperlukan diproses. Ketiga, rancangan matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat
tekanan dari sumber daya yang digunakan bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena tim
dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, karena matriks
mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih mungkin untuk
termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam organisasi matriks memiliki
peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat, matriks menyediakan cara yang
efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh dari sumber daya manusianya. Kelima,
anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit fungsional mereka sehingga mereka dapat
berperan sebagai jembatan antara unit fungsional dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim.
Keenam, rancangan matriks memberikan manajemen puncak suatu alat desentralisasi
yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan
pelaporan terutama jika mereka secara simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada
beberapa manajer proyek. Keadaan akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks
sebagai bentuk anarki dimana mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih
banyak waktu diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
tugas.
e. Rancangan Hibrida
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau lebih
bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang menggunakan
rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu rancangan organisasi
dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi mempertahankan fleksibilitas yang cukup
sehingga modifikasi sementara atau permanen yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap
kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan
tersebut.
1.2 Pertanyaan Analisis
5. Dapatkah organisasi birokratis menghindari masalah yang biasanya dihubungkan dengan birokrasi?
Jika demikian, bagaimana caranya? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah menurut Anda birokrasi masih
diperlukan? Mengapa ya atau mengapa tidak? Apakah mempertahankan aspek yang diinginkan dari
birokrasi dan menghilangkan aspek yang tidak diinginkan dari birokrasi mungkin? Mengapa ya dan
mengapa tidak?
Jawab:
Ya, dapat yaitu dengan cara lebih menyederhanakan system birokrasi (debirokrasi). Menurut kami
birokrasi masih diperlukan karena dengan birokrasi dapat menangani sejumlah besar orang dengan
sama dan adil sesuai dengn peratutran tanpa adanya diskriminasi. Mungkin saja, apabila suatu
organisasi yang menggunakan model birokrasi yang terbuka sehingga dapat menyesuaikan dengan
perkembangan.
6. Rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk diimplementasikan secara berhasil.
Mengapa kemudian banyak organisasi yang menggunakannya?
Jawab:
Karena meskipun rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk diimplementasikan
secara berhasil, matriks banyak memiliki kelebihan yaitu: pertama, matriks meningkatkan
fleksibilitas karena tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan.
Kedua, karena matriks mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim
lebih mungkin untuk termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam
organisasi matriks memiliki peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat, matriks
menyediakan cara yang efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh dari sumber
daya manusianya. Kelima, anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit fungsional mereka
sehingga mereka dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional dan tim, dan
meningkatkan kerjasama tim. Keenam, rancangan matriks memberikan manajemen puncak suatu
alat desentralisasi yang berguna.
7. Identifikasikan masalah-masalah umum dan unik dalam rancangan organisasi yang dihadapi oleh
bisnis internasional jika dibandingkan dengan bisnis domestik.
Jawab:
Permasalahan rancangan organisasi yang dihadapi bisnis internasional adalah bagaimana merancang
perusahaan yang dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan bagaimana bersaing
dalam pasar global, sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh bisnis domestik yaitu bagaimana
cara untuk memaksimalisasi kemampuan beradaptasi dengan situasi dan lingkungan yang berubah.
1.3 Pertanyaan Aplikasi
8. Bentuk organisasi apa yang digunakan oleh akademi atau universitas Anda? Bentuk apa yang
digunakan oleh pemerintah kota Anda? Bentuk apa yang digunakan oleh organisasi lain yang Anda
kenal? Apa persamaan dan perbedaan yang Anda lihat? Mengapa?
Jawab:
Bentuk organisasi yang digunakan oleh akademi atau universitas serta pemerintah adalah bentuk
organisasi fungsional (bentuk – U). sedangkan untuk organisasi lain yang kita kenal yaitu bentuk
divisional (bentuk- M). persamaannya adalah kedua rancangan tersebut memiliki unit dan anggota
yang dikelompokkan menurut bidangnya dan saling ketergantungan dalam melakukan kegiatannya.
Perbedaaannya adalah rancangan fungsional (bentuk – U) cenderung untuk beropersi secara
sentralis, sedangkan rancangan divisional (bentuk – M) selain tersentralisasi di tingkat korporasi
juga terdesentralisasi hingga ke tingkat divisional.
9. Pertanyaan di Bab 8 meminta Anda untuk mewawancarai manajer bisnis lokal untuk menentukan
bagaimana (atau jika) dia memformulasikan strategi. Wawancarai manajer yang sama tersebut
untuk memperoleh gambaran mengenai rancangan organisasinya. Dapatkah Anda
mengidentifikasikan hubungan antara strategi manajemen dan struktur dari organisasinya?
Perlihatkan hasil temuan Anda di hadapan seluruh kelas.
Jawab:
Struktur organisasi selalu sesuai dengan strategi manajemen yang diterapkan dalam organisasi
tersebut, hal itu dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
10. Wawancarai anggota organisasi lokal (jaringan makanan siap saji, departemen store, toko buku,
bank, gereja, asosiasi rumah dan sekolah, dan lain-lain) untuk memastikan tingkat kemampuan
adaptasi organisasi mereka menurut persepsi mereka.
Jawab:
Setiap organisasi harus mampu beradaptasi, baik dengan lingkungan organisasi maupun dengan
persaingan organisasi itu sendiri supaya organisasi dapat menjaga keberlangsungan organisasinya.