Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
NAMA ANGGOTA :
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penentuan kadar sari larut air dan etanol adalah metode kuantitatif
untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang mampu tertarik oleh
pelarut. Kedua cara yang hampir sama tersebut didasarkan ada kelarutan
senyawa yang terkandung dalam simplisia. Kadar sari larut air digunakan
untuk menentukan kemampuan dari bahan baku obat atau simplisia tersebut
apakah tersari dalam pelarut air. Kadar sari larut etanol digunakan untuk
mengetahui apakah bahan baku obat atau simplisia mampu larut dalam pelarut
organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menlihat kadar sari larut air
dan etanol dari simplisia dan ekstrak kunyit. (Febrianti, D. R., dkk)
Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman yang
mengandung senyawa kurkumin dengan berbagai aktivitas. Pemanfaatan
kurkumin dari rimpang kunyit yang banyak digunakan adalah dalam bentuk
ekstrak etanol, namun masih terdapat zat ballast sehingga menyebabkan
rendahnya kadar kurkumin. Hal ini dapat diupayakan dengan standarisasi
ekstrak etanol yang terpurifikasi. Ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat dengan
metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak etanol direndam dengan
heksan hingga fase heksan terlihat jernih dan diperoleh ekstrak terpurifikasi
yaitu fase tak larut heksan. Kadar kurkumin ditetapkan menggunakan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F dan fase
gerak kloroform: etanol: asam asetat glasial (94: 5: 1) dan analisis kuantitatif
menggunakan densitometri dengan panjang gelombang maksimum 426 nm.
Kadar air ekstrak ditetapkan menggunakan metode destilasi toluen, kadar abu
dan kadar abu tidak larut asam ditetapkan menggunakan metode gravimetri.
Hasil statistik dengan LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna kadar
kurkumin dan beberapa nilai parameter non spesifik pada ekstrak etanol dan
ekstrak terpurifikasi.
B. TUJUAN
Untuk melakukan proses penyarian dan mengeluarkan zat aktif yang terlarut
pada cairan penyari untuk keluar dari sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. JENIS METODE
Jenis metode uji yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Metode sampel dengan maserasi
2. Metode kadar sari larut air dan etanol dengan pengeringan pada oven dan
penguapan pada waterbath.
B. Bahan
1. Cairan ethanol 70%
2. Chloroform
3. Simplisia kencur
C. Metode
Kadar sari larut air
1. Menimbang cawan petri kosong yang telah disterilkanan
2. Menimbang serbuk tanaman,kemudian dimasukka ke dalam botol yang
telah diberi label
3. Kemudian ditambahkan 100 ml air chloroform (CHCl3)
4. Letakkan botol yang sudah berisi campuran dari serbuk tanaman dan
chloroform di atas shaker,alat shaker ini digunakan untuk mengocok agar
tercampur selama 4jam dengan kecepatan 150 rpm/s
5. Saring hasil dari botol yang dishaker ke dalam Erlenmeyer (20 ml)
dengan menggunakan corong yang sudah diberi kertas saring
6. Larutan yang sudah disaring masing-masing diambil 4 ml dan
dimasukkan kedalam cawa kosong yangdiberi label (9-16)
7. Setelah itu dipanaskan di atas waterbath sampai larutan mengental
8. Masukkan cawan ke dalam oven dengan suhu 100 0C salaam
2jam,kemudian cawan dipindahkan dan ditimbang
9. Setelah itu hitung kadar sarinya
A. HASIL PENGAMATAN
A. Kesimpulan
Penentuan kadar sari larut air dan etanol adalah metode kuantitatif
untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang mampu tertarik oleh
pelarut. Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman
yang mengandung senyawa kurkumin dengan berbagai aktivitas. Hal ini dapat
diupayakan dengan standarisasi ekstrak etanol yang terpurifikasi. Pada
praktikum kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol ini dilakukan untuk
mengetahui kandungan sari larut air dan etanol pada rimpang kencur.
Pentingnya melakukan pengujian tersebut untuk mengetahui kadar sari larut
air simplisia serbuk dengan metode yang telah ditetapkan. Berdasarkan
praktikum kami kadar sari larut air rimpang kunyit adalah sebanyak 10,341%
sedangkan untuk kadar sari larut etanol dari simplisia akar pelembak adalah
sebanyak 912,6%.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, D. R., Mahrita, M., Ariani, N., Putra, A. M. P., & Noorcahyati, N. (2019).
Uji Kadar Sari Larut Air Dan Kadar Sari Larut Etanol Daun Kumpai Mahung
(Eupathorium inulifolium HB &K). Jurnal Pharmascience, 6(2), 19-24.
Hayati, N. 2008. Uji Efek Sediaan Serbuk Instan Rimpang Kencur Sebagai Tonikum
Terhadap Mencit Jantan Galur. Surakarta : Universitas Muhammadiyah,
Fakultas Farmasi.
Salimah, N., dkk. 2017. Standarisasi Parameter Non Spesifik dan Perbandingan
Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi Rimpang Kunyit.
Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Farmasi.