Anda di halaman 1dari 15

HASIL EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PROPER 2019 – 2020

NAMA PERUSAHAAN : PT. Korintiga Hutani


JENIS INDUSTRI : Hutan Tanaman Industri (HTI)
LOKASI KEGIATAN : Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara
PERINGKAT SEMENTARA : MERAH

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


2020
HASIL EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PROPER 2019 – 2020
Nama Perusahaan : PT. Korintiga Hutani
Jenis Industri : Hutan Tanaman Industri (HTI)
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah

DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN


Kewajiban Dokumen Lingkungan
No Kewajiban penanggung jawab usaha Penaatan Keterangan
. sesuai PP 27/2012
1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin TAAT Memiliki dokumen lingkungan
Lingkungan. (AMDAL), telah dilakukan Revisi
RKL-RPL, Persetujuan dari
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Kalimantan Tengah
Nomor 660/123/II/BLH Tanggal
04-02-2010
2. Melaksanakan ketentuan dalam TAAT Telah melaksanakan ketentuan
dokumen lingkungan/izin lingkungan: yang tercantum dalam dokumen
Deskripsi kegiatan (luas area dan lingkungan terkait luas area
kapasitas produksi) 94.384 Ha, batasan kapasitas
Pengelolaan lingkungan terutama produksi 1.696 m3/tahun.
terutama aspek pengendalian Realisasi produksi 1.047.415,89
pencemaran air, pengendalian m3. Telah melaksanakan
pencemaran udara, dan ketentuan seperti yang
PengelolaanLB3. dipersyaratkan dalam RKL-RPL
secara rutin, baik pengendalian
pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3. Telah
melakukan pemantauan badan air
dan pemantauan udara ambien
3. Melaporkanpelaksanaan dokumen TAAT Perusahaan telah melaporkan
lingkungan/izin lingkungan (terutama pelaksanaan RKL-RPL semester
aspek pengendalian pencemaran air, II Tahun 2019 dan Semester I
pengendalian pencemaran udara, dan tahun 2020, telah melaporkan
Pengelolaan LB3) pelaksanaan pengendalian
pencemaran air dan pengelolaan
Limbah B3 pada Triwulan III dan
IV Tahun 2019 dan Triwulan I
dan II Tahun 2020, telah
melaporkan pelaksanaan
pengendalian pencemaran udara
Perusahaan belum melakukan
pelaporan Dokumen RKL/RPL
untuk Semester 2 Tahun 2019 dan
Semester 1 Tahun 2020. Telah
melakukan pelaporan
Pengendalian Pencemaran Air
untuk Triwulan 3 dan 4 tahun
2019 serta Triwulan 1 dan 2 tahun
2020. Pengendalian Pencemaran
Udara Semester 2 Tahun 2019 dan
Semester 1 Tahun 2020, sudah
melaporkan Pengelolaan Limbah
B3. Perusahaan telah melaporkan
pelaksanaan Dokumen
Lingkungan secara periodik
kepada DLH Kabupaten
Kotawaringin Barat, DLH
Provinsi Kalimantan Tengah,
Ditjen Planologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan dan Direktorat
Jenderal Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan, Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Jl. DI Panjaitan Kav
24 Gedung B lantai IV, Telp/Fax
021-8520886, melalui apikasi
SIMPEL

Ringkasan Penaatan Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan


Berdasarkan hasil evaluasi dokumen lingkungan/izin lingkungan, Perusahaan TAAT terhadap
kepemilikan dokumen lingkungan/izin lingkungan, pelaksanaan ketentuan dokumen
lingkungan/izin lingkungan, pelaporan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan sesuai
peraturan perundang - undangan lingkungan hidup yang berlaku..
Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
Perusahaan wajib tetap melaporkan pelaksanaan Dokumen Lingkungan secara periodik,kepada
DLH Kabupaten Kotawaringin Barat, DLH Provinsi Kalimantan Tengah, Ditjen Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan dan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jl. DI Panjaitan Kav 24
Gedung B lantai IV, Telp/Fax 021-8520886.

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air
No. PengelolaanLimbah Cair Penaatan Keterangan
1. Ketaatan terhadap Izin TAAT Memiliki Izin Pembuangan Limbah
Cair Domestik, nomor:
660/802/DLH.4/VII/2020 tanggal
2020-07-02, yang diterbitkan
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN KOTAWARINGIN
BARAT berlaku sampai dengan 2
Juli 2025
2. Ketaatan terhadap titik penaatan 0% Memiliki 3 Titik penaatan (outlet) :
No. PengelolaanLimbah Cair Penaatan Keterangan
pemantauan 1. OUTLET IPAL 1 belum dipantau
2. OUTLET IPAL 2 belum dipantau
3. OUTLET IPAL 3 belum dipantau
3. Ketaatan terhadap parameter Baku 0% Belum memantau parameter yang
Mutu diwajibkan dalam izin limbah
domestik nomor :
660/802/DLH.4/VII/2020
4. Ketaatan terhadap pelaporan 0% Belum melaporkan data swapantau
air limbah domestik bulan Juli 2019
- Juni 2020
5. a. Ketaatan terhadap pemenuhan
Baku Mutu data SWAPANTAU
Konsentrasi 0% Belum memantau parameter yang
diwajibkan sesuai dengan izin
limbah domestik nomor :
660/802/DLH.4/VII/2020
Beban - Tidak dipersyaratkan dalam izin
IPLC
pH Harian Pelaporan - Belum melaporkan data pH harian
air limbah domestik bulan Juli 2019
- Juni 2020
Pemenuhan baku - Belum memantau parameter pH
mutu harian yang diwajibkan sesuai
dengan izin limbah domestik
nomor : 660/802/DLH.4/VII/2020
Debit harian Pelaporan - Belum melaporkan data debit harian
air limbah domestik bulan Juli 2019
- Juni 2020
Pemenuhan baku 0% Belum memantau parameter debit
mutu harian yang diwajibkan sesuai
dengan izin limbah domestik
nomor : 660/802/DLH.4/VII/2020
COD harian Pelaporan - Tidak diatur dalam IPLC

Pemenuhan baku - Tidak diatur dalam IPLC


mutu
TSS harian Pelaporan - Tidak diatur dalam IPLC

Pemenuhan baku - Tidak diatur dalam IPLC


mutu
Debit bulanan 100 % OUTLET IPAL 1: Jumlah Data = 1,
memenuhi BM = 1
OUTLET IPAL 3: Jumlah Data = 1,
memenuhi BM = 1
OUTLET IPAL 2: Jumlah Data = 1,
memenuhi BM = 1

Debit berdasarkan satuan produksi -


b. Ketaatan terhadap pemenuhan - Tidak dilakukan verifikasi lapangan
No. PengelolaanLimbah Cair Penaatan Keterangan
baku mutu data primer oleh Tim Proper
6. Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis TIDAK Belum memenuhi seluruh ketentuan
TAAT teknis yang dipersyaratkan : 1.
Belum melampirkan sertifikat
akreditasi laboratorium 2. Belum
melampirkan foto saluran air hujan,
air limbah 3. Belum melampirkan
foto konstruksi saluran air limbah
4. Belum melampirkan foto
flowmeter/alat ukur debit 5. Belum
melampirkan denah saluran air
limbah, air hujan, air pendingin,
IPAL 6. Belum melampirkan neraca
air bulan Juli 2019 - Juni 2020

Perhitungan Beban Pencemaran Air


No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
(ton/periode) (ton/periode)
Keterangan : Data beban 2019-07-01 s.d 2020-06-30

Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air


Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan TIDAK TAAT
terhadap titik penaatan, parameter baku mutu, pelaporan, pemenuhan baku mutu dan
ketentuan teknis, namun TAAT terhadap izin sesuai dengan peraturan perundangan
lingkungan yang berlaku

Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan


1. Perusahaan WAJIB TETAP memiliki izin pembuangan air limbah domestik sesuai
peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang berlaku.
2. Perusahaan WAJIB menjaga dan mempertahankan kualitas air limbah agar air
limbah yang dibuang ke badan air memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi
persyaratan sebagaimana yang diatur sesuai izin pembuangan air limbah.
3. Perusahaan WAJIB melakukan pengujian air limbah yang dibuang ke badan air setiap
bulan sekali untuk setiap parameter yang dipersyaratkan sesuai izin pembuangan air
limbah serta memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
4. Perusahaan WAJIB melakukan pencatatan debit harian air limbah, pH harian, serta
produksi senyatanya bulanan.
5. Perusahaan WAJIB melaporkan ketentuan teknis menggunakan laboratorium yang
sudah terakreditasi dan masih berlaku, memisahkan saluran air limbah dengan limpasan
air hujan (foto saluran air limbah, air hujan), membuat saluran air limbah yang kedap air
(foto konstruksi saluran air limbah), memasang alat pengukur debit (foto flowmeter/alat
ukur debit), tidak melakukan pengenceran (denah saluran air limbah, air hujan, air
pendingin, IPAL), tidak melakukan by pass air limbah (neraca air) sesuai yang
dipersyaratkan.
6. Perusahaan WAJIB menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air
limbah harian, kadar parameter mutu limbah cair, beban pencemaran air limbah dan
produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada Kepala Dinas
Lingkungan Hidup KOTAWARINGIN BARAT dengan tembusan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi KALIMANTAN TENGAH dan Direktorat Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan melalui Simpel.

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara
No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan
1. Ketaatan terhadap titik penaatan 88% a) Sumber emisi berasal dari kegiatan proses
pemantauan produksi dan utilitas.
b) Perusahaan Memiliki 9 cerobong (8 Cerobong
Aktif, 1 Cerobong Tidak Aktif).
c) Sumber emisi wajib pantau PLT 01, PLT 02,
PLT 03, IDK, IDK 02, IDK 03, TLW 03, TLW 01.
d) Cerobong yang dipantau PLT 01, PLT 02,
PLT 03, IDK, IDK 02, IDK 03, TLW 03.
2. Ketaatan terhadap pelaporan 0% Perusahaan belum menyampaikan laporan hasil
pemantauan
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong PLT 01 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong PLT 02 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong PLT 03 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong IDK periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong IDK 02 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong IDK 03 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong TLW 03 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
- Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida
(NOx) cerobong TLW 01 periode 3 tahun sekali
tahun 2018-2020
3. Ketaatan terhadap parameter Baku 0% Belum melakukan pemantauan parameter
Mutu Emisi

4. Ketaatan terhadap pemenuhan Baku 0% Penilaian baku mutu tidak dapat dilakukan
Mutu Emisi karena pemantauan parameter emisi belum
dilakukan
5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknis Tidak Taat Perusahaan belum memenuhi ketentuan teknis
yang dipersyaratkan sesuai peraturan yang berlaku yaitu:

ASPEK KETENTUAN TEKNIS Mempunyai


cerobong emisi :
1. PLT 01 Tidak Taat
2. PLT 02 Tidak Taat
3. PLT 03 Tidak Taat
4. IDK Tidak Taat
5. IDK 02 Tidak Taat
6. IDK 03 Tidak Taat
7. TLW 03 Tidak Taat
8. TLW 01 Tidak Taat

ASPEK KETENTUAN TEKNIS Cerobong


dilengkapi dengan lubang sampling sesuai
KEPDAL 205/1996 :
1. PLT 01 Tidak Taat
2. PLT 02 Tidak Taat
3. PLT 03 Tidak Taat
4. IDK Tidak Taat
5. IDK 02 Tidak Taat
6. IDK 03 Tidak Taat
7. TLW 03 Tidak Taat
8. TLW 01 Tidak Taat

ASPEK KETENTUAN TEKNIS Cerobong


dilengkapi dengan pagar pengaman dan
tangga :
1. PLT 01 Tidak Taat
2. PLT 02 Tidak Taat
3. PLT 03 Tidak Taat
4. IDK Tidak Taat
5. IDK 02 Tidak Taat
6. IDK 03 Tidak Taat
7. TLW 03 Tidak Taat
8. TLW 01 Tidak Taat

ASPEK KETENTUAN TEKNIS Cerobong


dilengkapi dengan lantai kerja dan sumber listrik
:
1. PLT 01 Tidak Taat
2. PLT 02 Tidak Taat
3. PLT 03 Tidak Taat
4. IDK Tidak Taat
5. IDK 02 Tidak Taat
6. IDK 03 Tidak Taat
7. TLW 03 Tidak Taat
8. TLW 01 Tidak Taat
ASPEK KETENTUAN TEKNIS Cerobong
dilengkapi dengan kode dan koordinat :
1. PLT 01 Tidak Taat
2. PLT 02 Tidak Taat
3. PLT 03 Tidak Taat
4. IDK Tidak Taat
5. IDK 02 Tidak Taat
6. IDK 03 Tidak Taat
7. TLW 03 Tidak Taat
8. TLW 01 Tidak Taat

Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)


Beban Emisi Manual
No. Parameter Beban Emisi
Keterangan : Data beban bulan Juli 2019 - Juli 2020.
Perhitungan Beban Emisi GRK (ton/tahun)
Parameter Tahun
2019-2020
CO2

Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara


Perusahaan TIDAK TAAT terhadap titik penaatan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan
baku mutu, dan terhadap ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib melakukan pemantauan emisi secara manual dengan frekuensi sesuai
peraturan yang berlaku. 2. Perusahaan wajib memantau semua parameter sumber emisi sesuai
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2009, dengan
menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi dan teregistrasi. 3. Perusahaan wajib
memenuhi baku mutu semua sumber emisi sesuai PERATURAN MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2009. 4. Perusahaan wajib melakukan pengukuran
emisi parameter partikulat dan kecepatan alir dengan metode isokinetik. 5. Perusahaan wajib
mengukur laju alir emisi untuk menghitung beban pencemaran udara. 6. Perusahaan wajib
memantau kualitas udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 7. Perusahaan wajib menyampaikan kadar parameter
emisi, kualitas udara ambien, laju alir, waktu operasional sumber emisi dan konsumsi energi
setiap 6 bulan sekali kepada Dinas LH Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Barat dan Dinas LH
Provinsi Kalimantan Tengah, serta kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui
pelaporan online SIMPEL dengan alamat website: https://simpel.menlhk.go.id. 8. Perusahaan
wajib memiliki penanggungjawab dan operasional Pengendalian Pencemaran Udara sesuai
dengan P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 tentang Standar dan Sertifikasi Kompetensi
Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung
Jawab Pengendalian Pencemaran Udara 9. Perusahaan wajib melakukan pengujian parameter
emisi dan ambien dengan mengacu Standar Nasional Indonesia (SNI) atau metode pengujian lain
yang telah digunakan secara internasional.
IV, PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Status
Pengelolaan Limbah B3 No, SK/No, Surat Masa Berlaku Keterangan
Perizinan
Penyimpanan TAAT 660/044/BLH-EK- 5 TAHUN Perusahaan memiliki
Sementara Limbah B3 SDA/II/2016 izin TPS LB3
Tertanggal 12-02- berdasarkan surat
2016 keputusan Bupati
Kotawaringin Timur
Nomor : 660/044/BLH-
Eks.SDA/II/2016
Tanggal 12 Februari
2016, Berlaku selama 5
Tahun. Ukuran
bangunan 5,5 m x 6,5
m, S : 02o 34'162" dan
E: 112o 55' 860".

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Kode Nama Satuan Dihasilka Dikelola Disimpan Belum Keterangan
Limbah Limbah n di TPS Dikelola
LB3
A102d Aki/baterai Ton 1.2610 1.2610 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
bekas Semesta Langgeng Sentosa
(Menyerahkan ke Pengolah)
Dengan pengangkut PT. Semesta
Langgeng Sentosa Kode manifest
AZG.

A108d Limbah Ton 0.1510 0.1510 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
terkontami Semesta Langgeng Sentosa
nasi B3 Dengan pengangkut PT. Semesta
Langgeng Sentosa Kode manifest
AZG.
A337-1 Limbah Ton 0.1910 0.1910 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
klinis Semesta Langgeng Sentosa
memiliki Dengan pengangkut PT. Semesta
karakateris Langgeng Sentosa Kode manifest
tik AZG.
infeksius

B104d Kemasan Ton 0.1346 0.1346 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
bekas B3 Semesta Langgeng Sentosa
Dengan pengangkut PT. Semesta
Langgeng Sentosa Kode manifest
AZG.
B105d Minyak Ton 16.9550 16.9550 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
pelumas Semesta Langgeng Sentosa
bekas Dengan pengangkut PT. Semesta
antara lain Langgeng Sentosa Kode manifest
minyak AZG.
pelumas
bekas
hidrolik,
mesin,
gear,
lubrikasi,
insulasi,
heat
transmissi
on, grit
chambers,
separator
dan/atau
campuran
nya
B107d Limbah Ton 0.0030 0.0030 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
elektronik Semesta Langgeng Sentosa
termasuk Dengan pengangkut PT. Semesta
cathode Langgeng Sentosa Kode manifest
ray tube AZG.
(CRT),
lampu TL,
printed
circuit
board
(PCB),
karet
kawat
(wire
rubber)
B109d Filter Ton 1.1000 1.1000 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
bekas dari Semesta Langgeng Sentosa
fasilitas Dengan pengangkut PT. Semesta
pengendali Langgeng Sentosa Kode manifest
an AZG.
pencemar
an udara

B110d Kain Ton 0.5744 0.5744 0.0000 0.0000 Diserahkan ke pihak ketiga PT.
majun Semesta Langgeng Sentosa
bekas Dengan pengangkut PT. Semesta
(used Langgeng Sentosa Kode manifest
rags) dan AZG.
yang
sejenis
TOTAL Ton 20.3700 20.3700 0.0000 0.0000

PERSENTASE % 0
(Neraca Limbah B3 Periode JULI 2019 S/D JUNI 2020)

C. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Pelaksanaan Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi
Keterangan
Limbah B3
Jenis dan jumlah limbah B3 yang di open dumping dan/atau tidak memiliki lahan terkontaminasi
open burning
Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3
Kesesuaian rencana dengan pelaksanaan pengelolaan lahan tidak memiliki lahan terkontaminasi
terkontaminasi limbah B3
Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yang telah tidak memiliki lahan terkontaminasi
dilakukan pengelolaan
Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanah tidak memiliki lahan terkontaminasi
terkontaminasi yang telah diangkat sesuai perencanaan
SSPLT (Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi) tidak memiliki lahan terkontaminasi
Ketentuan dalam SSPLT tidak memiliki lahan terkontaminasi

D. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Pelaksanaan ketentuan % penaatan Status
Ketaatan Keterangan
pengelolaan limbah B3
Penyimpanan sementara 3.125 TIDAK SA Lampiran tidak ada
bangunan TAAT
Penaatan terhadap izin
3.125
pengelolaan limbah B3

E. Penyerahan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kepada Pihak Ketiga
Kriteria Ketaatan Keterangan
Pihak ketiga penerima limbah B3 memiliki TAAT Pihak ketiga sebagai penerima limba B3 telah sesuai
izin yang sesuai ketentuan ketentuan
Pengangkutan limbah B3 memenuhi TIDAK Pengangkutan Limbah B3 tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku TAAT ketentuan yang berlaku

Manifest dan pengelolaan manifest sesuai TIDAK Manifest dan pengelolaan manifest tidak sesuai
dengan ketentuan TAAT dengan ketentuan

F. Resume Pengelolaan Limbah B3


No, Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Ketaatan Keterangan
1, Pendataan jenis dan volume limbah B3 yang dihasilkan TAAT Perusahaan agar segera
melakukan pengisian
pengangkutan dan kode
manifest pada neraca limbah
2, Pelaporan (TTE) TAAT Perusahaan wajib tetap
melampirkan bukti tanda terima
elektronik (TTE)
3, Status perizinan pengelolaan limbah B3 TAAT Perusahaan wajib tetap memiliki
izin TPS LB3
4, Pemenuhan ketentuan izin
Pemenuhan Ketentuan Teknis TIDAK TAAT Perusahaan agar segera
melakukan pemenuhan teknis
TPS Limbah B3 sesuai
PerMenLHK Nomor 12 tahun
2020 tentang Tata cara
penyimpanan limbah B3 (A1)
dan Pengelolaan Pihak ke-3
(A11)
Pemenuhan Baku Mutu Emisi --- ---
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah --- ---
Pemenuhan Pemanfaatan ---
5, Struktur dan Tanggung Jawab ---
Struktur Lembaga ---
Sumber Daya Manusia ---
6, Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
dan penanganan media/tanah terkontaminasi limbah B3
Rencana pengelolaan --- ---
Pelaksanaan pengelolaan --- ---
Jumlah limbah B3 dan tanah terkontaminasi yang --- ---
dikelola
Pelaksanaan ketentuan SSPLT --- ---
7, Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan TAAT Perusahaan wajib tetap
peraturan melakukan pencatatan setiap
jenis limbah sesuai izin yang
berlaku
8, Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan TIDAK TAAT Perusahaan agar segera
pengangkutan limbah B3 melakukan pengelolaan lanjutan
terhadap seluruh limbah B3 yang
dihasilkan sesuai ketentuan
peraturan dalam pengelolaan
Limbah B3 dan persyaratan
dalam izin
9, Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara --- ---
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)

Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan --- ---


Berbahaya dan Beracun

G. Kesimpulan
Perusahaan BELUM melakukan pengelolaan Limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
persyaratan dalam izin.
H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan agar segera mengisi pihak pengangkut dengan melampirkan surat pernyataan sesuai
periode proper, perizinan dan kontrak
kerjasama
2. Perusahaan agar segera melakukan pengisian pengangkutan dan kode manifest pada neraca
limbah
3. Perusahaan agar segera melakukan pengelolaan lanjutan terhadap seluruh limbah B3 yang
dihasilkan sesuai ketentuan peraturan
dalam pengelolaan Limbah B3 dan persyaratan dalam izin
4. Perusahaan agar segera melakukan pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai PerMenLHK
Nomor 12 tahun 2020 tentang Tata cara
penyimpanan limbah B3 (A1) dan Pengelolaan Pihak ke-3 (A11)
5. Perusahaan wajib tetap memiliki izin TPS LB3
6. Perusahaan wajib tetap melampirkan bukti tanda terima elektronik (TTE)
7. Perusahaan wajib tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca ) terhadap seluruh jenis dan
volume LB3 yang dihasilkan
8. Perusahaan tidak memiliki lahan terkontaminasi
9. Memprioritaskan upaya 3R (reuse,recycle, recovery)

Anda mungkin juga menyukai