Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu Ke-5

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Teori Sastra yang
Diampu Oleh :

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Haris Supratno

Oleh :

Burhanuddin Robbany

20020144034

PRODI S-1 SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020

i
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya,
sehingga makalah “Analisis Teori Multikultural Pada Cerpen “Bumi Cinta” Karya
Habiburrahman” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Teori Sastra. Saya menyadari makalah Analisis Teori Multikultural Cerpen “Bumi Cinta”
Karya Habiburrahman ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Saya sebagai penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah
ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, saya memohon maaf.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 26 November 2020

ii
Daftar Isi
Cover…………………………………………………………………………………………..I
Kata Pengantar..................................................................................................……………...II
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….III
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………....1
A.Latar Belakang……………………………………………………………………………...1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..1
C.Tujuan Penilitian…………………………………………………………………………....1
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………...2
A.Mengetahui Nilai-nilai Dasar Pendidikan Karakter………………………………………...2
B.Teori Multikultural……………………………………………………………………….....2
C.Latar Sosiokultural Pengarang Habiburrahman………………………………………….…3
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………….....4
A.Nilai Inklusif(Terbuka)…………………….………………………………………………..4
B.Nilai Mendahulukan Dialog(Aktif) …………..…………………………………………….4
C.Nilai Kemanusiaan(Humanis)………………………………………..……………………..5
D.Nilai Toleransi………………………………………………………………………………5
E.Nilai Tolong Menolong……………………………………………………………………..6
F.Nilai Keadilan(Demokratis)………………………………………………………………....6
G.Nilai Persamaan dan Persaudaraan Sebangsa Maupun Antarbangsa………………………6
PENUTUP…………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan suatu olah pikir manusia penciptanya yang
membentuk suatu karya sastra yang berupa novel, cerpen, puisi, dan pantun. Suatu
karya bisa menjadi sangat indah bila diberikan polesan terhadap hasil karyanya,
seperti menambah suatu unsur tertentu dan teknik tertentu.
Indonesia dikenal sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
berbagai suku bangsa, etnis budaya, corak bahasa daerah, dan letak geografis yang
memanjang dari sabang sampai merauke. Sebagai bangsa Negara Indonesia
dengan di atas keberagaman etnis, agama, ras, adat, dan bahasa. Kondisi ini sangat
rentan terhadap isu-isu yang menyangkut dilema multikultur, dan berbagai konflik
yang timbul karena suatu perbedaan yang ada didalamnya. Jika tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan pergesekan, karena tidak saling memahami,
menghargai, dan menghormati.
Konsep multikuralisme tidak disamakan dengan konsep keanekaragaman
secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat
majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan
dalam kesederajatan.
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayakan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragamaan,
dan berbagai macam budaya (multikuralisme) yang ada didalam kehidupan
masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistemn, budaya, kebiasaan, dan politik yang
dianut mereka.
Dalam novel ini terdapat suatu perbedaan seperti ras dan agama yang ada di
suatu kota di Rusia. Di mana menceritakan suatu perbedaan pandangan tentang
islam yang dikemas secara rapih didalam teori multikuralisme. Oleh karena itu
novel ini sangat cocok sebagai rujukan bagi orang yang ingin mengetahui
keberagaman budaya yang ada di luar negeri.
B. Rumusan Masalah
a) Mempelajari nilai-nilai dasar pendidikan akhlak yang terkandung dalam
novel “Bumi Cinta” karya Habiburrahman el Shirazy
b) Mengartikan teori multikultural
c) Menjabarkan latar Sosiokultural Habiburrahman el Shirazy
C. Tujuan Penilitian
a) Mengetahui nilai-nilai dasar pendidikan akhlak yang terkandung dalam
novel “Bumi Cinta” karya Habiburrahman el Shirazy
b) Mengetahui teori multikultural yang terkandung didalam novel “Bumi
Cinta”
c) Mengetahui latar sosiokultural Habiburrahman el Shirazy

1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Mengetahui nilai-nilai dasar pendidikan karakter
Adapun yang menjadi dasar pendidikan akhlak dalam Islam ialah Alquran
dan sunnah.
a. Alquran
Alquran adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Di dalamnya terkandung ajaran
pokok yang dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.
Ajaran berhubungan dengan masalah keimanan atau aqidah, dan yang berhubungan
dengan amal atau syariah. Al-Quran diperuntukkan bagi manusia untuk dijadikan
sebagai pedoman hidupnya. Sebab pada dasarnya Alquran banyak membahas
berbagai aspek kehidupan manusia, dan pendidikan merupakan tema terpenting yang
dibahasnya. Setiap ayat yang terkandung di dalamnya merupakan bahan baku
bangunan pendidikan yang dibutuhkan manusia.
b. Hadis
Ajaran akhlak yang dibawa Nabi Muhammad tersebut terangkum dalam
sebuah hadis yang artinya:
“Hai Muhammad beritahu padaku tentang iman, iman yaitu engkau percaya
pada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari kebangkitan. Kemudian Jibril bertanya
lagi, hai Muhammad apa yang dimaksud dengan Islam? Islam yaitu engkau bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke
Baitullah bila mampu. Kemudian Jibril bertanya lagi, hai Rasulullah apa yang
dimaksud dengan ihsan? Ihsan yaitu engkau menyembah Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya. Apabila engkau tidak melihat-Nya, maka Dia pasti melihatmu.” (H.R.
Muslim)
Hadis di atas menjelaskan bahwa ajaran akhlak yang dibawa Nabi Muhammad
berupa tiga hal, yaitu: iman, Islam, dan ihsan. Ini semua tidak hanya merupakan
kewajiban bagi seorang muslim, tetapi juga merupakan pendidikan yang dilakukan
seumur hidup guna membentuk akhlak yang baik sehingga tercipta hubungan yang
harmonis antara manusia dengan Allah dan makhluk. Hadis di atas dapat dijadikan
bukti bahwa hadis adalah dasar pendidikan
akhlak setelah Alquran.

B. Teori Multikultural
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara epistimologi religi
dibentuk dari kata “multi” (banyak) dan “kultural” (budaya), “isme” (aliran/paham).
Secara hakiki dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang
hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan masing-masing yang unik.
(Mahfud, 2009: 75). Azyumardi Azra mengatakan bahwa multikulturalisme
pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai
kebijakan kebudayaan yang menekankakan tentang penerimaan terhadap realitas
keragaman, pluralitas dan realitas religi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang mengakui
eksistensi kultural yang ada, terlepas dari besar atau kecilnya; pandangan inilah yang
kemudian disebut sebagai politics of recognition (Azra 2007: 13). Berarti teori

2
multicultural tersendiri ialah suatu teori yang mengikuti adanya keragaman budaya
yang ada didalam masyarakat disuatu kota yang menjadi suatu teknik teori dalam
karya sastra.
C. Latar Sosiokultural Pengarang Habiburrahman
Habiburrahman El Shirazy lahir di Semarang, pada hari Kamis, 30 September
1976. Habiburrahman El Zhirazy merupakan putra pertama dari K.H Saerozi Noor
dan Umi Siti Rodiyah ini lahir di kota Semarang. Pendidikan yang ditempu oleo
Habiburrahman adalah sebagai berikut. Habiburrahman bersekolah di SD
Sembungharjo dan melanjutkan pendidikan menengah di Mts Furuhiyyah Mrangen
sambil belajar kitab kuning di Pondok pesantren Al Anwar, Mrangen, Demak di
bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota
budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK)
Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembara intelektualnya
dengan belajar di Fak Ushu-Iudidin, Jurusan Hadits, universitas AL Azhar, Kairo dan
selesai pada tahun 1999. Telah merampungkan Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di
The Institute for Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleo Imam Al Baiquri (2001)
(El Shirazy, 2007:414).
Ciri kepengarangangan Habiburrahman El Shirazy yang ditemukan oleo
peneliti adalah sebagai berikut: 1. Karya-karya Habiburrahman memiliki nilai
eligious yang tinggi, 2. Karya-karya Habiburrahman memiliki cerita percintaan yang
disertai dengan nilai eligious, 3. Karya-karya Habiburrahman memiliki cerita
perantauan, 4. Karya-karya Habiburrahman memiliki cerita pengujian keimanan
dengan cinta, 5. Karya-karya Habiburrahman memiliki penggalan surat Al-Quran dan
hadist di dalam kisahnya.

3
BAB III PEMBAHASAN
A. Nilai Inklusif (Terbuka)
Nilai ini memandang bahwa kebenaran yang dianut oleh suatu kelompok,
dianut juga oleh kelompok lain. Nilai ini mengakui terhadap pluralisme dalam suatu
komunitas atau kelompok sosial, menjanjikan dikedepankannya prinsip inklusifitas
yang bermuara pada tumbuhnya kepekaan terhadap berbagai kemungkinan unik yang
ada. Berikut data dari novel “Bumi Cinta” :
Kutipan 1
Tanpa diminta Bibi Margaretha menyela “Dia yang membantuku membawa
perempuan tak berdaya itu kemari. Jiwa menolong Anda mengagumkan. Di India kau
menyelamatkan putriku. Dan kini kau membawa perempuan yang hampir mati ke
rumah sakit. Tapi kau harus hati-hati kalau mau menolong seseorang. Jangan sampai
kau tulus menolong tapi justru kecelakaan yang kauhadapi. Saya tidak tahu seperti
apa nanti polisi akan menangani kasus perempuan tak berdaya ini. Semoga kau tidak
kena getah yang mencelakakanmu.”
“Terima kasih nasihatnya, Dokter”
“kau mau minum teh bersamaku?”
“Asal mereka juga ikut”
“Tentu saja. Ayo kita minum teh panas, biar hangat”
“Kalau Ksenia keteu saya kira-kira masih ingat tidak dokter?”
“O pasti ingat. Yang dia alami di India itu tidak akan ia lupakan seumur
hidupnya. Kau akan dia kenang sebagai orang yang pernah menyelamatkan hidupnya.
Nanti Ksenia akan aku beritahu. Dia pasti senang.” (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:184).
Berdasarkan kutipan di atas tokoh Ayyas selalu dihormati dan disanjung
keberadaannya karena dia berjiwa mulia dan tulus ikhlas membantu sesama. Memiliki
jiwa penolong, rasa peduli dan loyalitas yang tinggi terhadap sesama. Seperti yang ia
lakukan kepada Yelena dan Ksenia dengan menyelamatkan hidup mereka. Kepedulian
Ayyas pada keselamatan jiwa orang lain tidak lain karena ia selalu menjalankan
perintah-perintah Allah.
B. Nilai Mendahulukan Dialog (Aktif)
Dengan dialog, pemahaman yang berbeda tentang suatu hal yang dimiliki
masing-masing kelompok yang berbeda dapat saling diperdalam tanpa merugikan
masing-masing pihak. Hasil dari mendahulukan dialog adalah hubungan erat, sikap
saling memahami, menghargai, percaya, dan tolong menolong. Berikut kutipannya :
Kutipan 1
“Tenang, sobat. Jangan marah dulu. Kita bawa dulu barangmu ke atas. Nanti
aku jelaskan semuanya. Aku sama sekali tidak bermaksud menjerumuskan kamu. Aku
berusaha mencarikan atempat yang menurutku saat ini terbaik untukmu. Dengarkan
dulu semua penjelasanku, kau baru boleh marah kalau kau memang ingin marah.”
(Shirazy,Bumi Cinta,2010: 31)
Kutipan 2
“Ayyas, sebelumnya aku minta maaf kalau tempat ini tidak cocok untukmu.
Aku tahu kamu dari pesantren dan lulusan Saudi. Aku sudah berusaha mencari tempat
yang aman dan nyaman untukmu. Kau datang disaat Moskwa sedang puncak musim
dingin. Kau juga memberitahu aku sangat mendadak. Jujur aku hanya mempunyai
waktu tiga hari mencari apartemen yang cocok untukmu. Kau minta yang letaknya

4
strategis, kalau bisa di pusat kota yang aksesnya mudah kemana-mana. Aku sudah
lihat beberapa tempat yang letaknya strategis dengan harga miring tidak ada.
Apartemen ini yang sesuai dengan anggaran yang kau ajukan. Aku menemukan
beberapa tempat di pinggir kota tapi aku agak ragu keamanannya.” (Shirazy,Bumi
Cinta, 2010:34-35)
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Devid
adalah tokoh yang cerdas, memiliki karakter yang peduli, ia juga sahabat yang
setia, dan suka menolong. Sekalipun awalnya Devid sangat menyukai
kebebasan dan tidak mengakui adanya Tuhan dan aturan-Nya. Namun sebagai
manusia yang cerdas ia dapat berfikir dan menemukan kembali Tuhan nya.

C. Nilai Kemanusiaan (Humanis)


Kemanusiaan manusia pada dasarnya adalah pengakuan akan pluralitas,
heterogenitas, dan keragaman manusia itu sendiri. Keragaman itu bisa berupa
ideologi, agama, paradigma, suku bangsa, pola pikir, kebutuhan, tingkat ekonomi, dan
sebagainya. Berikut kutipannya :
Kutipan 1
“Kenapa anda tidak mau menolong orang lain? Kenapa anda juga seperti
orang-orang lain yang tidak memilki hati itu? Apa anda merasa tidak akan
memerlukan pertolongan orang lain suatu ketika, sehinga anda tidak mau menolong
orang lain? ah, tak ada lagi manusia berhati manusia. Manusia sekarang hatinya batu.
Tak ada perasaan kasihan pada sesama!” perempuan tua itu meluapkan kemarahannya
kepada Ayyas.” (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:170)
Berdasarkan kutipan diatas dapatkan disimpulkan bahwa Bibi Margareta
seorang pengemis yang sedang memerlukan pertolongan ia memiliki sifat peduli yang
besar terhadap sesama. Meskipun banyak yang tak menghiraukan perkataanya ia tetap
terus berusaha menolong orang tersebut sampai akhirnya ia mendapatkan orang yang
bisa diajaknya untuk diminta tolonginya.
D. Nilai Toleransi
Dalam hidup bermasyarakat, toleransi dipahami sebagai perwujudan mengakui
dan menghormati hak-hak asasi manusia. Kebebasan berkeyakinan dalam arti tidak
adanya paksaan dalam hal agama, kebebasan berpikir atau berpendapat, kebebasan
berkumpul, dan lain sebagainya. Berikut kutipannya :
Kutipan 1
“Ya sudah saatnya pulang. Ia punya janji pada mahasiswa Indonesia bernama
Devid, untuk membantu temannya yang baru datang. Ia telah menyanggupi meskipun
tanpa bayaran. Ia merasa harus beramal untuk sedikit mengembalikan sifat
kemanusiaanya. Ia takut telah ditunggu. Kasihan mahasiswa Indonesia baru datang
itu. Kasihan kalau dia kelaparan. Di tengah jalan, ia sempatkan untuk mampir ke toko
makanan milik orang Uzbekistan. Ia pesan nasi plof dengan lauk jamur, bubur isi ikan
smelt, kue kentang. Masing-masing dua porsi dan satu botol besar coca cola. Ia ingin
memberikannya kepada orang Indonesia yang tinggal satu apartemen dengannya. Ya
semacam ucapan selamat datang. Kalau selama ini ia melakukan dosa, ia berharap
dengan berbuat baik ada dosanya yang terhapus. Ia heran, ia sudah membuang
kepercayaan adanya Tuhan, kenapa percaya dengan dosa? Ah, ia tidak mau rumit
memikirkannya.” (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:48)

5
Berdasarkan kutipan diatas adalah salah satu dari rasa toleransi akan adanya
perbedaan agama. Mengetahui mahasiswa Indonesia beragama islam ia berusaha
menyambutnya dengan makanan yang halal sekaligus memberikan ucapan selamat
datang tinggal di apartemen dengannya.
E. Nilai Tolong Menolong
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian meski segalanya ia
miliki. Harta benda berlimpah sehingga setiap saat apa yang ia mau dengan mudah
dapat terpenuhi, tetapi ia tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain dan
kebahagiaan pun mungkin tak akan pernah ia rasakan. Berikut kutipannya :
Kutipan 1
“Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakannya manusia oleh Allah
adalah untuk beribadah kepada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini
karena-Nya.
“Baiklah. Mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia malam ini semampu
kita.” Kata Ayyas (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:171)
Kutipan 2
“O puji Tuhan, kau orang baik. Ayo, cepat!”
“Perempuan tua itu bergegas terseol-seol dengan tetap memegang lengan
tangan kanan Ayyas. Seperti orang yang dihipnotis, Ayyas menurut saja tanpa banyak
pertanyaan dan rasa curiga. Perempuan tua itu membawa Ayyas menelusuri jalan
agak sempit yang gelap. Jalan yang sebenarnya bisa dilalui dua mobil, tapi karena
salju yang menumpuk di kanan dan kiri jalan agak tinggi, jalan itu nampaknya hanya
cukup dilalui satu mobil.” (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:171-171)
Berdasarkan kutipan diatas dijelaskan bahwa sebaik-baiknya manusia
seharusnya kita saling tolong menolong dan niat karna Allah SWT, serta selalu
lakukan berbuat baik diatas muka bumi ini.
F. Nilai Keadilan (Demokratis)
Keadilan merupakan sebuah istilah yang menyeluruh dalam segala bentuk,
baik keadilan budaya, politik, maupun sosial. Keadilan sendiri merupakan bentuk
bahwa setiap insan mendapatkan apa yang ia butuhkan, bukan apa yang ia inginkan.
Berikut datanya :
Kutipan 1
“Sejak saat itu keluarga Turki-Syiria itu memanggilnya dengan Sofia. Juga
para kenalanannya yang baru di Berlin mengenalnya sebagai Sofia Ezzudin dari
Palestina. Dengan memakai gamis dan jilbab serta kacamata hitam, ia sama sekali
berbeda dengan Linor sebelumnya. Sofia Ezzudin alias linor terus belajar banyak
tentang Islam kepada Rahma. Sampai akhirnya ia tahu persis kisah Nabi Yusuf di
dalam AlQuran. Yang membuatnya bergetar adalah keteguhan iman Nabi Yusuf
ketika menghadapi rayuan Zulaikha...” (Shirazy,Bumi Cinta, 2010:521).
Berdasarkan data diatas adalah salah satu bentuk keadilan yang dilakukan
keluarga yusuf atas linor, mereka memperlakukan linor dengan adil tanpa
membedakan nya memalui masa lalunya. Serta keluarga yusuf bersedia mengajarkan
islam.
G. Nilai Persamaan dan Persaudaraan Sebangsa Maupun Antarbangsa
Dalam Islam, istilah persamaan dan persaudaraan itu dikenal dengan nama
ukhuwah. Ada tiga jenis ukhuwah dalam kehidupan manusia, yaitu: Ukhuwah

6
Islamiah (persaudaraan seagama), ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan sebangsa),
ukhuwah bashariyah (persaudaraan sesama manusia). Dari konsep ukhuwah itu, dapat
disimpulkan bahwa setiap manusia baik yang berbeda suku, agama, bangsa, dan
keyakinan adalah saudara. Karena antarmanusia adalah saudara, setiap manusia
memilikihakyangsama.
Kutipan 1
“Tenang, sobat. Jangan marah dulu. Kita bawa dulu barangmu ke atas. Nanti
aku jelaskan semuanya. Aku sama sekali tidak bermaksud menjerumuskan kamu. Aku
berusaha mencarikan atempat yang menurutku saat ini terbaik untukmu. Dengarkan
dulu semua penjelasanku,kau baru boleh marah kalau kau memang ingin marah.”
(Shirazy,BumiCinta,2010:31)
Berdasarkan kutipan diatas Devid Sebagai seorang teman lama Ayyas ketika
duduk di bangku SMP, Devid dapat diperhitungkan sebagai seorang tokoh penolong
untuk Ayyas ketika pertama kali tiba di kota Moskwa, bersedia berkorban waktunya
untuk menolong temannya, menjemput Ayyas di bandara dan mencarikan penyewaan
aparteemen yang sesuai dengan anggaran yang diajukan Ayyas yang sedang
melakukan riset di kota Moskwa. Ia juga memberikan tempat tinggal yang terbaik
untuk Ayyas. Tempat tinggal yang aman dan nyaman.

7
PENUTUP
Novel ini menceritakan sebuah perjalanan religi seorang pemuda yang kuat imannya
dalam menghadapi berbagai cobaan yang berat di sebuah Negara Rusia. Seperti didalam
berbagai keadaan seperti perlakuan rasisme temannya, kehidupan pergaulan yang bebas, serta
agamanya dijelek-jelekan. Didalam teori multicultural ini mengajarkan kita tentang suatu
keberagaman yang ada dibelahan bumi. Di mana kita harus sabar dan kuat tentang berbagai
cobaan yang ada. Didalam novel ini mengajarkan kita bagaimana arti dari kesabaran, novel
ini cocok sekali untuk dibaca bagi yang tau keadaan diluar sana tentang pandangan muslim di
mata mereka.

8
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ma‟ruf, Ali Imron. 2007. “Pembelajaran Sastra Multikultural di Sekolah:Aplikasi
Novel Burung-Burung Rantau”. Kajian Linguistik dan Sastra, Volume 19,
No 1, Juni 2007:6075
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Jurnal Pendidikan Bahasa, vol. 8, No. 1, Juni 2019 (Diakses pada 26 November 2020
pukul 22:00 WIB)
Insiriahannisa.wordpress. “ Sinopsis Novel “Bumi Cinta” karya Habiburrahman” 18
November 2012 (Diakses pada 26 November 2020 pukul 21:00 WIB)
Repository. Uksw. Edu “Multikuralisme” 2015 (Diakses pada 26 November 2020
pukul 21:30 WIB)
A Robiatul. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung Dalam Novel
“Bumi Cinta” Karya Habiburrahman El-Shirazy : 27-80

Anda mungkin juga menyukai