Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Realita hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungannya,
karena hal tersebut merupakan hubungan mutualisme dalam tatanan keseimbangan alam
dan kehidupannya (Balancing Ecosystem). Sumber daya alam terbagi dua, yaitu SDA
yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) dan yang dapat diperbaharui (renewable).
Keanekaragaman hayati termasuk didalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Potensi sumber daya alam hayati tersebut bervariasi, tergantung dari letak suatu kawasan
dan kondisinya. Pengertian istilah sumber daya alam hayati cukup luas, yakni mencakup
sumber daya alam hayati, tumbuhan, hewan, bentang alam (landscape). Indonesia
memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang berlimpah ruah sehingga dikenal
sebagai negara Megabiodiversity. Keanekaragaman hayatinya terbanyak kedua diseluruh
dunia.
Wilayah hutan tropisnya terluas ketiga di dunia dengan cadangan minyak, gas alam,
emas, tembaga dan mineral lainnya. Terumbu karang dan kehidupan laut memperkaya ke-
17.000 pulaunya. Lebih dari itu, Indoensia memiliki tanah dan dan area lautan yang luas,
dan kaya dengan berjenis-jenis ekologi. Menempati hampir 1.3 persen dari wilayah bumi,
mempunyai kira-kira 10 persen jenis tanaman dan bunga yang ada di dunia, 12 persen
jenis binatang menyusui, 17 persen jenis burung, 25 persen jenis ikan, dan 10 persen sisa
area hutang tropis, yang kedua setelah Brazil (world Bank 1994). Walaupun demikian
persoalan tentang pengelolaan sumber daya alam hanya mendapat perhatian sedikit dari
para pengambil kebijakan.
Kepulauan Indonesia yang terdiri atas 17,000 pulau, merupakan tempat tinggal bagi
flora dan fauna dari dua tipe yang berbeda asal usulnya. Bagian barat merupakan kawasan
Indo-Malayan, sedang bagian timur termasuk kawasan Pacifik dan Australia. Meski
daratannya hanya mencakup 1,3 persen dari seluruh daratan di bumi, Indonesia memiliki
hidupan liar flora dan fauna yang spektakuler dan unik. Indonesia juga memiliki
keanekaragaman hayati yang mengagumkan: sepuluh persen dari spesies berbunga yang
ada didunia, 12 persen dari spesies mamalia dunia, 16 persen dari seluruh spesies reptil
dan amphibi, 17 persen dari seluruh spesies burung, dan 25 persen dari semua spesies
ikan yang sudah dikenal manusia.

Perekonomian Indonesia | 1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1.2.1 Bagaimana Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia?
1.2.2 Bagaimana Struktur penguasaan Sumber Daya Alam di Indonesia?
1.2.3 Apasajakah penyebab Dominasi Sumber Daya Alam di Indonesia?
1.2.4 Bagaimana contoh Studi kasus Sumber Daya Alam di Indonesia?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk memahami bagaimana pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
1.3.2 Untuk memahami bagaimana struktur penguasaan sumber daya alam di
Indonesia.
1.3.3 Untuk memahami apa penyebab dominasi sumber daya alam di Indonesia.
1.3.4 Untuk memahami contoh kasus SDA di Indonesia.

Perekonomian Indonesia | 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia


Dalam pengertian umum SDA adalah potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi. 13 Potensi alam tersebut ada yang terkandung dalam bumi dan
ada pula yang berada di luar (angkasa) serta potensi alam tersebut terjadi karena
aktivitas bumi di alam ini atau potensi alam tersebut dari luar planet bumi seperti
tenaga surya (sinar matahari). Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik
berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses terbentuknya sumber daya alam di
Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, yakni secara astronomis, geologis, dan
wilayah lautan yang mengandung berbagai biota laut.
Klasifikasi Sumber Daya Alam di bagi menjasi dua, yaitu sebagai berikut:
a. SDA Terbatas dan Tidak Terbatas
SDA terbatas maksudnya adalah potensi alam yang dapat dikembangkan
jumlahnya sangat terbatas, apabila potensi alam tersebut tidak terkendali
pengembangannya atau pada saat tertentu akan tidak bisa lagi untuk
dikembangkan. Minyak dan Gas Bumi juga termasuk SDA yang terbatas dan
menguasai hajat hidup orang banyak memerlukan pengendaliannya, oleh karena
itu perlu diteliti potensi ini sebagai bahan pengganti agar Minyak dan Gas Bumi
ini dapat penggunaannya tidak semata-mata pada Minyak dan Gas Bumi saja.
SDA tidak terbatas maksudnya potensi alam ini dapat dikembangkan
sepanjang waktu dengan jumlah yang tidak terbatas seperti sumber daya angin
atau sinar matahari/tenaga surya.
b. SDA Terbarukan dan Tidak Terbarukan
SDA terbarukan adalah SDA yang dapat diperbaharui dan yang termasuk SDA
ini adalah sumber daya panas bumi dan air. Sesuai dengan kebijaksanaan umum
bidang energi, sumberdaya panasbumi menjadi prioritas untuk dikembangkan. Hal
ini karena sifat-sifat sumberdaya panasbumi yang istimewa antara lain dapat

Perekonomian Indonesia | 3
diperbarukan, tidak dapat diekspor dan polusi rendah serta penggunaannya
terutama untuk pembangkit listrik. Sedangkan air adalah merupakan suatu sumber
daya alam yang sangat dibutuhkan sekaligus merupakan salah satu komponen
utama disamping tanah dan udara yang sangat erat kaitannya dengan ekosistem
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Kondisi air di bumi ini, secara
geologi dan selanjutnya secara yuridis terbagi menjadi air permukaan, seperti laut,
danau, sungai, mata air dan air bawah tanah (sumur-sumur artesis, uap panas
bumi, juvenit water dan seluruh badan air yang mempunyai kedalaman lebih dari
30 meter dari permukaan tanah).
SDA tidak terbarukan adalah SDA yang pada umumnya tidak dapat
diperbaharui, sehingga pemanfaatannya berpegang pada prinsip sehemat mungkin.
Yang termasuk SDA ini adalah minyak bumi, gas bumi dan batubara. Minyak dan
gas bumi sebagai kekayaan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia
selayaknyalah diusahakan dan dimanfaatkan sebaikbaiknya. Migas sebagai
sumber energi yang tidak terbaharukan (unrenewable energy) wajib diusahakan
secara bijaksana dan dimanfaatkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Sedang batubara adalah suatu endapan yang terutama berasal dari zat organic dan
terdiri atas campuran karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan lain-lain. Waktu
yang lampau batubara ini merupakan sumber langsung atau tidak langsung
terbesar energi komersial dunia, sekarang dan yang akan datang dengan adanya
krisis energi, peranan batubara akan meningkat lagi.
Sumber Daya Alam Migas sebagai Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan,
diketahui bahwa keberadaan SDA yang terkandung dalam bumi menurut teorinya
berada dalam suatu cekungan dan proses pembentukkannya memakan waktu yang
lama. Karena dengan berada dalam satu cekungan berarti jumlahnya hanya ada
dalam cekungan tersebut. Apabila diambil tentunya akan habis. Serta dalam
cekungan tersebut tidak ada lagi Minyak dan Gas Bumi. Dalam proses
pembentukan SDA khususnya Migas, seperti diuraikan diatas dapat disimpulkan
bahwa Minyak dan Gas Bumi ini dapat digolongkan sebagai SDA yang terbatas
dan tidak terbarukan. Perlu diatur perundang-undangan yang lebih ketat dengan
memperhatikan maksud dan tujuan serta makna yang digariskan dalam UUD
1945, agar pada masa yang akan datang peranan Pemerintah/Negara dalam
mengelola Minyak dan Gas Bumi tersebut dapat terlaksana sebagaimana
mestinya.

Perekonomian Indonesia | 4
Sumber Daya Alam yang secara langsung terkandung dalam bumi salah
satunya adalah sumber daya mineral yaitu kekayaan mineral yang ada/terkandung
dalam bumi. Dalam bidang pertambangan mengenai mineral bahan galian telah
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan
Bahan-Bahan Galian, Minyak dan Gas Bumi termasuk bahan galian strategis
(golongan a) yaitu berarti strategis untuk pertahanan dan keamanan serta
perekonomian negara.
Dasar penggolongan bahan-bahan galian sebagaimana dijelaskan dalam
penjelasan PP No. 27 Tahun 1980, adalah :
a. Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap negara;
b. Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam (genese);
c. Penggunaan bahan galian bagi industri;
d. Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak;
e. Pemberian kesempatan pengembangan pengusahaan.
f. Penyebaran pembangunan di Daerah
Pasal 3 UU No. 11 Tahun 1967 tentang Undang Undang Pokok
Pertambangan, menyatakan bahwa galian strategis dilakukan oleh Instansi pemerintah
yang ditunjuk oleh Menteri dan Perusahaan Negara, dan dalam penjelasannya bahan
galian strategis hanya dapat diusahakan oleh negara. Pasal 33 UUD 1945 dengan
tegas menyebutkan bahwa kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasasi
oleh Negara dan sepenuhnya dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
Minyak dan gas bumi dalam pengelolaan dan pengusahaannya diatur
tersendiri dalam UU Minyak dan Gas Bumi terakhir dengan UU No. 22 Tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi. Pada mulanya pengelolaan dan pengusahaan Migas
ini sebelumnya dikelola oleh Belanda, kemudian selanjutnya diambil alih oleh
Pemerintah/Perusahaan Negara. Sekarang ini oleh Pertamina.
Pada awal tahun 1970, dengan diterbitkannya UU Penanaman Modal Asing
(PMA) sektor Minyak dan Gas Bumi ini oleh Pertamina dilakukan kerjasama dengan
pihak swasta asing dengan sistem bagi hasil. Dalam pengelolaan dan pengusahaan
Minyak dan Gas Bumi ini Pertamina langsung mendapat Kuasa Pertambangan dari
Presiden, dengan demikian akan bertanggung jawab ke Presiden, sesuai dengan
ketentuan dalam rangka PMA tidak memerlukan konsultasi dengan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) berbeda dengan pertambangan umum. Kuasa
Pertambangan di bidang pertambangan umum diberikan oleh Menteri dengan

Perekonomian Indonesia | 5
demikian pengelolaannya dilakukan oleh Menteri Pertambangan dengan melibatkan
structural yang berada dalam jajarannya, sedangkan pengusahaan dan pengelolaan
Minyak dan Gas Bumi keterlibatan struktural pemerintah tidak begitu dominan.
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa dalam UUD 1945 dengan tegas
menyebutkan cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara. Ketentuan dalam Pasal ini termasuk Minyak dan Gas Bumi tetapi dalam
kenyataannya dalam peraturan perundangan yang mengatur mengenai Minyak dan
Gas Bumi ini belum mendukung sepenuhnya makna dari apa yang dimaksud oleh
UUD 1945 tersebut. Sekarang pelaksanaan pengelolaan dan pengusahaan Minyak dan
Gas Bumi ini dikelola oleh 2 (dua) Badan yaitu :
a. Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
b. Badan Pelaksana Hulu (BPH Migas)
Dengan pengelolaan setelah dilaksanakan oleh dua badan tersebut, berarti
sudah terlepas dari Pertamina yang nota bene merupakan Perusahaan Negara, yang
dalam pengelolaanya dengan UU tersendiri. Dengan bertambahnya institusi yang
mengatur pengelolaan Minyak dan Gas Bumi ini akan menambah biaya yang besar
tentunya, biaya ini dibebankan kepada produksi Minyak dan Gas Bumi. Sebagai
perbandingan dapat dikemukakan bahwa pada mulanya di bidang pertambangan
umum pengelolaan dan pengusahaan bahan galian batubara dalam rangka PMA dan
PMDN dilakukan kerjasama antara PT Batubara Bukit Asam (dahulu Perum
Batubara) dengan Perusahaan Modal Asing (PMA) atau Swasta Nasional (PMDN),
sedangkan PT Batubara Bukit Asam juga mengerjakan Pengusahaan Batubara yaitu
sebagai pemegang Kuasa Pertambangan (KP) Batubara.

2.2 Struktur Penguasaan Sumber Daya Alam di Indonesia


Total luas tanah/lahan di Indonesia dibawah penguasaan perusahaan-
perusahaan besar. Sekitar 42 juta hektar untuk pertambangan mineral dan batubara, 95
juta hektar untuk minyak dan gas, 32 juta hektar untuk kehutanan, 9 juta hektar untuk
perkebunan sawit. Luas keseluruhan mencapai 178 juta hektar. Sebagian besar lahan
dikontrol oleh perusahaan asing. Padahal luas daratan Indonesia 195 juta hentar.
Investasi di Indonesia didominasi oleh perusahaan asing. Sedikitnya 95%
kegiatan investasi mineral dikuasai dua perusahaan AS yaitu PT Freeport Mc Moran,
dan PT Newmont Corporation. Sebanyak 85% ekplotasi minyak dan gas dikuasasi
oleh asing, 48% migas dikuasai Chevron. Sebanyak 75-80% ekploitasi batubara

Perekonomian Indonesia | 6
dikuasai perusahaan asing. 65%-70 % perkebunan dikuasai asing. Sebanyak 65%
perbankkan dikuasai asing.
Sebanyak 100 persen mineral diekspor, 85 persen gas diekspor, 75 persen
hasil perkebunan diekspor, untuk kebutuhan industri negara-negara maju. Dalam
Pengambil-alihan Teritorial, di Nusa Tenggara Barat PT. Newmont Nusa Tenggara
menguasai 50 persen wilayah NTB dengan luas kontrak seluas 1,27 juta hektar. Di
Pulau Sumbawa salah satu wilayah NTB Newmont menguasai 770 ribu hektar, setara
dengan 50 persen lebih luas wilayah daratan pulau sumbawa seluas 1,4 juta hektar.
Sementara para bupati/walikota di tiga 5 kabupaten/kota di Pulau Sumbawa terus
memberi ijin tambang diatas lahan-lahan yang tersisa. Saat ini lebih dari 150 Izin
Usaha Pertambangan yg beroperasi di NTB baik yang sedang melakukan eksplorasi
maupun produksi. Di Papua, Kontrak Karya (KK) Freeport seluas 2,6 juta hektar,
HPH 15 juta Hektar, HTI 1,5 juta hektar, Perkebunan 5,4 juta hektar, setara dengan 57
persen luas daratan Papua. Belum termasuk kontak migas yang jumlahnya sangat
besar, sehingga diperkirakan Papau telah habis dibagi kepada ratusan perusahaan
raksasa.
Kalimantan Timur diperkirakan seluruh wilayah daratannya seluas 19,8 juta
hektar telah dibagi-bagikan kepada modal besar. Ijin tambang mineral dan batubara 5
juta ha, Perkebunan 2,4 juta hektar, ijin hutan HPH, HTI, HTR dan lainnya mencapai
9,7 juta (data MP3EI), belum termasuk kontrak migas, dimana Kaltim adalah salah
satu kontributor terbesar pendapatan migas negara. Di Madura, luas kontrak migas
sudah melebihi luas pulau madura sendiri, yang diserahkan pemerintah kepada
Petronas, Huski Oil, Santos, dan perusahaan asing lainnya.
Di Indonesia terdapat dua kategori badan usaha yaitu badan usaha milik
negara dan badan usaha swasta. Kedua badan usaha tersbut sama-sama mengelola
sumber daya alam Indonseia. Pada sektor hutan, Indonesia memiliki PT Perkebunan
Nusantara dan 274 perusahaan pemegang HPH dengan arela seluas 20.899.673 ha.
Sedangkan perusahaan kehutanan yang masuk dalam BUMN hanya tiga yaitu Perum
Perhutani, PT Perkebunan Nusantara, dan PT Inhutani. Pada sektor air, di Indonesia
terdapat satu perusahaan yakni Perum Jasa Tirta yang salah satu bidang usahanya
adalah menyediakan air baku, sedang perusaah air (air minum) di Indonesia terdapat
50 perusahaan air minum dalam kemasan. Pada sektor migas hanya terdapat satu
perusaahaan negara yaitu Pertamina, sedang jumlah perusahaan migas swasta

Perekonomian Indonesia | 7
berjumlah 41. Aset pertamina hanya sekitar 22.244 barel pada tahun 2012, sedang
aset perusahaan swasta mencapai 710.190 barel.
Hampir seluruh sektor mineral batubara yang ada di Indonesia dikelola oleh
badan usaha swasta, seperti PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT
Newmont Minahasa Raya dan lain sebagainya.Berdasarkan data-data di atas, maka
dapatlah diketahui bahwasanya pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia lebih
cenderung dilakukan oleh  badan usaha swasta daripada badan usaha milik negara.
Sehingga tujuan pencapaian kemakmuran rakyat dari hasil pengelolaan sumberdaya
alam agaknya sulit tercapai, sebab pengelolaan sumber daya alam di Indonesia telah
didominasi oleh badan usaha swasta yang kontribusinya terhadap bangsa Indonesia
bisa dikatakan hanya sebatas membayar pajak dan iuran bukan pajak.

2.3 Dominasi Sumber Daya Alam di Indonesia


Sudah 73 tahun merdeka, Indonesia masih sebagai negara berpendapatan-
menengah bawah dengan GNI perkapita US$ 3.700, sehingg tergolong ke dalam
kelompok-4.  Betapa tidak, Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang lengkap dan
sangat besar, baik berupa SDA terbarukan maupun SDA tidak terbarukan.  
a. Di sektor energi tidak terbarukan, kita punya minyak bumi, gas alam, dan
batubara. Per 1 Januari 2016 cadangan minyak bumi sebesar 7.251 juta barel,
cadangan gas alam mencapai 144 Tscf, dan cadangan batubara sekitar 140 milyar
ton.  Potensi cadangan minyak bumi Indonesia menempati peringkat-28, dan gas
alam di peringkat-14 dunia. Saat ini Indonesia merupakan produsen gas alam
terbesar ke-12 , dan pengekspor LNG terbesar ke-5 dunia. Pada periode 1973-
1983, kontirbusi pendapatan migas terhadap APBN mencapai 60 persen, dan
sekarang tinggal 6 persen.  Sementara itu, Indonesia merupakan produsen
batubara terbesar ke-5 di dunia, dan pengekspor terbesar ke-2 (367 juta ton) di
dunia di bawah Australia yang mengekspor 389 juta ton. Dengan laju produksi
seperti sekarang, cadangan batubara diperkirakan akan habis pada 2096.
b. Indonesia juga dianugerahi potensi energi terbarukan yang melimpah, termasuk
panas bumi, matahari, tenaga air, angin, bioenergi, dan energi kelautan seperti
pasang surut, gelombang, arus laut, dan OTEC (Ocean Thermal Energy
Conversion). Total potensi energi panas bumi sekitar 28,1 GW (Giga Watt),
terbesar di dunia. Demikian juga energi matahari yang diperkirakan mencapai
207,8 GW.

Perekonomian Indonesia | 8
c. Total potensi bioenergi yang berasal dari tumbuhan darat sekitar 32,6 GW, belum
lagi yang dari algae dan tanaman laut. Nusantara ini juga mengandung beragam
mineral, seperti emas, tembaga, perak, seng, nikel, bauksit, timah, bijih besi, pasir
besi, mangan, timbal, dan mineral tanah jarang (rare earths) termasuk monazite,
xenotime, zircon, ilmenite, dan anode slime. Rare earths, yang harganya super
mahal (puluhan juta rupiah per gram), merupakan bahan baku untuk pembuatan
produk bertekonologi canggih dan berkekuatan tinggi, seperti computer chips dan
super conductor.
d. Potensi cadangan emas Indonesia sekitar 2,3% cadangan emas dunia (peringkat-
7), dan produksinya sebesar 6,7% produksi dunia (peringkat-6).  Potensi timah
sekitar 8,1% cadangan dunia (peringkat-5), dan produksinya 26% produksi dunia
(peringkat-2). Potensi tembaga sebesar 4,1% cadangan dunia (peringkat-7), dan
produksinya 10,4% produksi dunia (peringkat-2).  Potensi nikel 2,9% cadangan
dunia (peringkat-8), dan produksinya 8,6% produksi dunia (peringkat-4). Potensi
bauksit menempati peringkat-6 dunia, dan produksinya menduduki peringkat-4
dunia.
e. Indonesia memiliki kawasan hutan tropis 120,39 juta ha, terluas ketiga di dunia
setelah Brazil dan Kongo.  Pada 2017, dari total luas kawasan hutan itu, tinggal
85,9 juta ha (71%) yang masih berupa hutan, selebihnya (34,5 juta ha) sudah
menjadi kawasan perkebunan, pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan
penggunaan lahan lainnya.  Hutan alam menghasilkan 5,4 juta m3, dan hutan
tanaman industri memproduksi 38,6 juta m3 kayu bulat (Kementerian LHK,
2017).  Total nilai ekspor produk kayu hasil hutan mencapai 9 milyar dolar AS
terdiri dari kayu dan produk kayu sebesar 3,3 dolar milyar AS, pulp dan kertas 3,9
milyar dolar AS, dan furniture 1,8 milyar dolar AS.  Ekosistem hutan juga
menghasilkan beragam produk non-kayu (non-timber products) seperti damar,
minyak kayu putih, getah pinus, madu, gondorukem, rotan, dan bambu. Selain itu,
hutan juga menyediakan berbagai jasa-jasa lingkungan (environmental services)
termasuk penyerap CO2 untuk mencegah global warming, pengatur siklus
hidrologi, pengendali banjir dan erosi, dan sumber plasma nutfah.
f. Sebagian besar daratan pun merupakan lahan yang subur dan cocok untuk
pertanian dan peternakan.  Sehingga, pada 2017 Indonesia mampu memproduksi
47,3 juta ton beras (terbesar ketiga di dunia), dan 29 juta ton jagung (peringkat-8).
Belum lagi tanaman pangan lainnya, seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah,

Perekonomian Indonesia | 9
ubi jalar, ubi kayu, tales, sagu, dan sorgum. Dengan luas perkebunan sawit sekitar
14,5 juta ha, Indonesia memproduksi rata-rata 40 juta ton CPO per tahun (terbesar
di dunia) diikuti oleh Malaysia sekitar 16 juta ton CPO/tahun. Patut dicatat, bahwa
kedua negara ini menghasilkan lebih dari 85% total produksi CPO dunia.
Indonesia juga sebagai produsen karet terbesar kedua di dunia, teh terbesar kedua,
kopi terbesar ketiga, kakao terbesar ketiga, dan lada serta pala terbesar di dunia.
g. Wilayah Nusantara ini juga menghasilkan baragam jenis komoditas hortikultura
yang mencakup sayuran; buah-buahan; tanaman biofarmaka (seperti jahe, kunyit,
kencur, lengkuas, dan temulawak); dan florikultura (tanaman hias) seperti
anggrek, mawar, sedap malam, krisan, dan anthurium. Kita pun memproduksi
hewan ternak cukup signifikan meliputi sapi, kambing, domba, babi, ayam buras
(kampung), ayam ras pedaging, ayam ras petelur, dan itik.  
h. Pada 2017, total produksi daging ayam mencapai 2,4 juta ton, daging sapi sebesar
486 ribu ton, babi 317 ribu ton, kambing 70 ribu ton, domba 55 ribu ton, dan itik
36 ribu ton.  Total produksi telur ayam mencapai 2,1 juta butir, dan susu sebesar
928 ribu ton.
i. Wilayah perairan laut Indonesia memiliki total potensi produksi lestari
(Maximum Sustainable Yield = MSY) ikan sekitar 12,5 juta ton/tahun atau 12,5%
total MSY ikan laut dunia.  Sedangkan, wilayah perairan umum darat (sungai,
danau, waduk, dan rawa air tawar) mengandung beragam jenis ikan dengan MSY
sekitar 0,9 juta ton/tahun.  
j. Sementara itu, total potensi produksi perikanan budidaya Indonesia sekitar 100
juta ton/tahun, 60 juta ton/tahun berasal dari perairan laut, 25 juta ton/tahun dari
perairan payau (tambak), dan 15 juta ton/tahun dari perairan umum darat,
termasuk kolam air tawar. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki potensi produksi
perikanan nomor wahid di dunia.
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati (biodoversity) terbesar di dunia,
Indonesia mestinya menjadi raja produsen industri bioteknologi dunia. Dari ratusan
jenis senyawa bioaktif (bioactive compounds) yang terkandung dalam flora dan fauna
yang hidup di ekosistem darat maupun perairan, kita bisa memproduksi berbagai
macam produk farmasi, kosmetik, makanan dan minuman sehat (functional foods),
dan produk bioindustri lainnya. Lebih dari itu,  secara geoekonomi Indonesia juga
terletak di jantung rantai suplai global.  Dimana sekitar 40% total barang yang
diperdagangkan di dunia dengan nilai ekonomi US$ 15 triliun/tahun diangkut melalui

Perekonomian Indonesia | 10
laut Indonesia (UNCTAD, 2012). Sayangnya, hingga kini kita belum menjadi bangsa
produsen barang dan jasa berdaya saing tinggi. Sehingga, posisi strategis kita dalam
rantai suplai global, bukan kita manfaatkan untuk menjual barang dan jasa ke
mancanegara. Sebaliknya, kita membeli begitu banyak barang dan jasa dari bangsa-
bangsa lain. Akibatnya, kini neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia
mengalami defisit.

2.4 Contoh Studi Kasus Sumber Daya Alam di Indonesia


Isu yang dibahas masih seputar konflik agraria yang juga menyangkut dengan
persoalan penataan ruang di daerah Jogjakarta dan sekitarnya. Konflik ini terjadi di
Kulon Progo yang menyoal tambang pasir besi yang tak kunjung usai,. Pembangunan
pabrik tambang pasir besi ini menjadi kontroversi dikarenakan warga setempat tidak
menyetujui dengan adanya pembangunan pabrik. Terlebih dengan sosialisasi yang
dilakukan pun belum bisa meyakinkan warga untuk bisa menerima kawasan mereka
dijadikan tambang pasir besi. Alasan paling mendasar dari warga adalah warga
khawatir nantinya lahan pertanian warga menjadi berkurang bahkan tidak subur
sekali. Padahal, lahan tersebut merupakan satu-satunya aset yang dimiliki warga
setempat untuk dapat mempertahankan hidup dengan bertani. Banyak cara yang telah
coba ditempuh oleh pihak pabrik untuk membuat warga setuju dengan pembangunan
tersebut, diantara sosialisasi yang dilakukan melalui pihak kelurahan setempat.
Namun, tak sedikit pun keputusan mereka berubah. Cara lain yang coba dilakukan
pihak pabrik dalam rangka mengambil hati warga pun dilakukan, diantaranya adalah
dengan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar sebagai penjaga pabrik.
Menurut keterangan warga, setidaknya sedikitnya sepuluh orang dari Dusun Trisik
sudah bekerja sebagai petugas keamanan dan beberapa lainnya yang jumlahnya
kurang lebih sama dipekerjakan sebagai pekerja tidak tetap yang sistemnya bergantian
berbeda tiap waktu. Ini tentu akhirnya membuat juga keadaan warga di dalamnya pun
terpecah, ada yang menjadi setuju dan masih ada pula yang tetap dengan pendiriannya
yaitu menolak.

Perekonomian Indonesia | 11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati
maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan
oleh berbagai faktor, yakni secara astronomis, geologis, dan wilayah lautan yang
mengandung berbagai biota laut. Klasifikasi Sumber Daya Alam di bagi menjasi dua,
yaitu SDA Terbatas dan Tidak Terbatas dan SDA Terbarukan dan Tidak Terbarukan.
Pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia lebih cenderung dilakukan
oleh  badan usaha swasta daripada badan usaha milik negara. Sehingga tujuan
pencapaian kemakmuran rakyat dari hasil pengelolaan sumberdaya alam agaknya sulit
tercapai, sebab pengelolaan sumber daya alam di Indonesia telah didominasi oleh
badan usaha swasta yang kontribusinya terhadap bangsa Indonesia bisa dikatakan
hanya sebatas membayar pajak dan iuran bukan pajak.
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati (biodoversity) terbesar di
dunia, Indonesia mestinya menjadi raja produsen industri bioteknologi dunia. Dari
ratusan jenis senyawa bioaktif (bioactive compounds) yang terkandung dalam flora
dan fauna yang hidup di ekosistem darat maupun perairan, kita bisa memproduksi
berbagai macam produk farmasi, kosmetik, makanan dan minuman sehat (functional
foods), dan produk bioindustri lainnya. Lebih dari itu,  secara geoekonomi Indonesia
juga terletak di jantung rantai suplai global.  Dimana sekitar 40% total barang yang
diperdagangkan di dunia dengan nilai ekonomi US$ 15 triliun/tahun diangkut melalui
laut Indonesia

Perekonomian Indonesia | 12
DAFTAR PUSTAKA

http://denandardede.blogspot.com/2015/05/dominasi-sda-di-indonesia.html?m=1

https://advokatugm.wordpress.com/2015/05/08/tambang-pasir-besi/

https://nhakin.wordpress.com/2016/11/12/makalah-pengelolaa-sumber-daya-alam-di-indonesia/

https://aping28.blogspot.com/2015/04/masalah-sda-struktur-penguasaan-sda.html?m=1

Perekonomian Indonesia | 13

Anda mungkin juga menyukai