Anda di halaman 1dari 87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS RANGKAP (PRAKTIK)

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

DISUSUN OLEH

INDAH VEZALIA
NIM 826219083

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
TAHUN 2016
RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU SIMULASI
(RPP TERPADU)

PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

DISUSUN OLEH

INDAH VEZALIA
NIM 826219083

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
TAHUN 2016
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
DEMONSTRADI PADA MATERI GAYA MAGNET SISWA
KELAS V SD NEGERI 55 LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH

INDAH VEZALIA
NIM 826219083

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
TAHUN 2015.2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA
Nama Mahasiswa : Indah Vezalia
NIM : 826219083
Program Studi : S1 PGSD BI
Tempat Mengajar : SD Negeri 55 Lubuklinggau
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 0, Hari Kamis tanggal 07-04-2016
Siklus 1, Hari Kamis tanggal 12-05-2016
Siklus 2, Hari Kamis tanggal 19-05-2016

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan adalah:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Metode Pembelajaran

Demonstrasi Pada Materi Gaya Magnet Siswa Kelas V SD Negeri 55

Lubuklinggau

Lubuklinggau, 25 April 2016


Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiwa,

SAKIMIN, M.Pd. INDAH VEZALIA


NIP. 197401242005011003 NIM. 826219083

LEMBAR PERYATAAN BEBAS PLAGIAT


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan
Kemampuan Profesional yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata
kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah ditulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Lubuklinggau, 4 April 2016


Yang Membuat pernyataan,

INDAH VEZALIA
NIM. 826219083

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim,
Syukur Alhamdulillah, Segala puji serta rasa syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Anomali Pada Materi Perubahan Wujud Zat Siswa Kelas V
SD Negeri 55 Lubuklinggau”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) pada Program Studi PGSD BI Universitas
Terbuka UPBJJ-UT Palembang. Dalam pelaksanaan penulisan PKP ini, penulis
banyak mendapat bantuan masukan, saran, dan bimbingan serta dukungan moril
yang berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah pada
kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Warah, M.Pd., selaku Ketua Pokjar Lubuklinggau UPBJJ-UT Palembang
yang telah memberikan motivasi dan nasihat yang membangun dalam
penyusunan PKP ini.
2. Bapak Sakimin, M.Pd., selaku Pembimbing Utama (Supervisor I) yang telah
bersedia memberikan bimbingan, saran dan arahan pada penulisan hingga
selesainya PKP ini.
3. Bapak Sakimin, M.Pd., selaku tutor Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) yang telah dengan sabar membantu menjelaskan langkah-langkah
dalam pembuatan PKP ini.
4. Ibu Zaleha,S.Pd.SD., selaku Kepala SD Negeri 55 Lubuklinggau yang telah
memberi dukungan waktu dan izin dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas di SD Negeri 55 Lubuklinggau.
5. Ibu Sudi Astuti Ningsih, S.Pd.SD., selaku Supervisor 2 yang selama
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah banyak membantu peneliti
memperbaiki kesalahan dan memberikan masukan positif dalam pelaksanaan
dan penyusunan PKP ini.
6. Rekan Guru dan Staf SDIT An Nida’ Lubuklinggau.
7. memberikan pendapat dan saran yang membangun tersusunnya PKP ini.
8. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah bersedia untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi.
9. Bapak Sulistiyono, M.Pd., selaku pembimbing utama yang telah bersedia
memberikan bimbingan, saran dan arahan pada penulisan hingga selesainya
skripsi ini.

1. Ibu Warah, M.Pd., selaku Ketua Pokjar Lubuklinggau UPBJJ-UT


Palembang.
2. Bapak Jamalludin, M.Pd. selaku Pembimbing Utama ( Supervisor I )
selama penelitian dan penulisan laporan ini.
3. Bapak Sakimin, M.Pd., selaku tutor Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) yang telah banyak membantu menginformasikan langkah-langkah
dalam pembuatan laporan.
4. Ibu Indah Prastyaningsih, S.Pd.I selaku Kepala SDIT An Nida’
Lubuklinggau yang telah memberi dukungan dan izin dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas di SDIT An Nida’ Lubuklinggau.
5. Ibu Debby Arianti, S.Pd. selaku Supervisor 2 selama Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) sudah banyak membantu peneliti memperbaiki kesalahan dan
kelemahan dalam pelaksanaan penelitian.
6. Rekan Guru dan Staf SDIT An Nida’ Lubuklinggau.
7. Kedua Orang Tua tercinta dan Saudara-saudaraku.
8. Pembaca yang budiman semoga dapat membaca karya sederhana ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya guru dan
calon guru untuk kemajuan dunia pendidikan Negara Indonesia. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik selalu diharapkan demi perbaikan lebih lanjut.semoga Allah SWT
melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.

Lubuklinggau , 25 Mei 2015


Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................... i
Halaman Pengesahan................................................................................. ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat............................................................. iii
Kata pengantar........................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................... vi
Daftar Tabel............................................................................................... viii
Daftar Gambar........................................................................................... ix
Daftar Lampiran......................................................................................... x
Abstrak ...................................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
1. Identifikasi Masalah.................................................................. 2
2. Analisis Masalah....................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah............................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran..................................... 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................... 3
II. KAJIAN PUSTAKA
1. Tinjauan Tentang Belajar, Pembelajaran dan karakteristik anak.... 5
Sekolah dasar.................................................................................. 5
2. Tinjauan tentang pembelajaran IPA di SD dan hasil belajar.......... 7
3. Tinjauan tentang metode pembelajaran ......................................... 9
4. Tinjauan tentang metode demonstrasi............................................. 9
5. Tinjauan tentang materi gaya magnet............................................. 10
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian............................................ 13
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran....................................... 13
C. Teknik Analisis Data....................................................................... 17
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................... 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................. 29
V. SIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan..................................................................................... 33
B. Saran dan Tindak Lanjut................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 34
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ...................................................................... 13


Tabel 3.2 Kategori Observasi.................................................................... 19
Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa.......................................... 20
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra siklus ............................................................ 22
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus 1................................................................ 23
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus 2................................................................ 27
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa tiap Siklus................................................. 30

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 3.1 Alur PTK .......................................................................... 14

2. Gambar 4.1 Ketuntasan belajar siswa pada pra siklus......................... 22


3. Gambar 4.2 Ketuntasan belajar siswa siklus 1..................................... 25

4. Gambar 4.3 Ketuntasan belajar siswa siklus 2 ………………………. 28

5. Gambar 4. 4 Ketuntasan belajar siswa tiap siklus ……………………. 31

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP


2. Perencanaan PTK
3. Lampiran RPP
4. Lembar Observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru
5. Jurnal pembimbingan dengan Supervisor 2
6. Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk persiklus
7. Dokumentasi Proses Pembelajaran

ABSTRAK

Laporan Pemantapan Kemampuan Keterampilan (PKP) ini berjudul“


Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau
pada Materi Gaya Magnet dengan menggunakan Metode Demonstrasi”. Masalah
penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan Metode Demonstrasi dapat
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau
pada Materi Gaya Magnet’. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian tindakan ini dilaksanakan karena rendahnya hasil belajar siswa
terhadap pelajaran IPA di SDIT An Nida’ Lubuklinggau Tahun Pelajaran
2014/2015. Hal ini disebabkan belum efektifnya proses belajar mengajar. Subjek
penelitian adalah siswa kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau yang berjumlah 25
Orang. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDIT An Nida’ Lubuklinggau pada Mata Pelajaran IPA Tentang Gaya Magnet
dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Hasil persentase siswa yang aktif
pada saat prasiklus adalah 12 siswa atau sebesar 48%, pada siklus I meningkat
menjadi 19 siswa atau sebesar 76%, kemudian pada siklus II siswa yang aktif
meningkat menjadi 21 siswa atau sebesar 84%. Berdasarkan hasil belajar dari
ketiga siklus tersebut dapat disimpulkanbahwa hasil belajar IPA siswa setelah
menggunakan Metode Demonstrasi pada materi gaya magnet mengalami
peningkatan.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, Pembelajaran IPA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah
lemahnya proses pembelajaran. Sepanjang sejarah pendidikan, proses
pembelajaran yang sering terjadi di dalam kelas akan selalu kita temui
beragam persoalan yang silih berganti dan berdinamika. Proses pembelajaran
dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat menimbulkan kegiatan belajar
yang efektif dan adanya komponen yang saling mendukung untuk mencapai
tingkat pencapaian siswa. Berhasil tidaknya pembelajaran tergantung pada
guru dan siswa sebagai aktor dalam pembelajaran. Di dalam proses
pembelajaran, guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya
tujuan. Maka guru harus memiliki keterampilan dalam mengajar, mengelola
tahapan pembelajaran, dan piawai dalam menggunakan metode.
Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran
IPA sangat penting karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan
penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
didalamnya. Banyak orang berpendapat bahwa menguasai IPA sangat
penting, karena dalam pembelajaran IPA siswa diberi kesempatan dan bekal
untuk memproses IPA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
melalui cara yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan etika yang berlaku
dalam masyarakat. Dalam pembelajaran IPA di SD perlu ada cara, strategi
dan teknik mengajar yang penting direncanakan dengan tepat, apakah dengan
menggunakan media pembelajaran tersebut menunjang pendidikan tujuan
pambelajaran yang akan di capai.
Pembelajaran IPA yang berlangsung saat ini menurut pengamatan
penulis terkesan belum maksimal. Hal ini dari beberapa indikator antara lain
hasil belajar yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ),
pengakuan siswa secara obyektif bahwa IPA termasuk dalam kategori sulit
menurut mereka serta kenyataan di kelas dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar IPA ada saja tingkah laku anak yang kadang kala tidak sesuai
dengan harapan guru, Seperti bergurau dengan teman saat di terangkan, tidak
mengerjakan PR, tidak mau membuat catatan, tidak mau memperhatikan saat
diterangkan dan lain sebagainya. Gejala tersebut sedikit banyak akan
mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Perilaku yang ditunjukkan
sebagian anak tersebut merupakan suatu tindakan yang negatif yang akan
menghambat pencapaian prestasi belajar.

1. Identifikasi Masalah
Melihat realita di atas anak- anak di sekolah dasar terutama di
kelas V SDIT An Nida’ lubuklinggau masih ditemukan berbagai macam
masalah diantaranya :
a. Rendahnya hasil belajar siswa dalam penguasaan materi gaya
magnet
b. Siswa cenderung pasif karena guru kurang melibatkan siswa saat
pembelajaran berlangsung
c. Secara objektif bahwa mata pelajaran IPA termasuk dalam kategori
yang sulit di mengerti siswa
d. Metode mengajar yang digunakan belum maksimal
Hal ini terbukti dengan persentase hasil belajar siswa pada
ulangan Pra tindakan yaitu hanya 48 % yang tuntas ( 12 orang tuntas dari
25 siswa ) dengan Kriteria Ketuntasan Mengajar ( KKM ) 75.

2. Analisis Masalah
Melihat keadaan ini maka penulis menganalisis permasalahan yang
terjadi antara lain :
a. Siswa belum mengerti akan materi yang telah dipelajari sehingga
menyebabkan hasil belajar siswa rendah
b. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru kurang
menggunakan alat peraga / media pembelajaran dan Metode
pembelajaran yang masih bersifat konvensional.
c. Tidak semua siswa terlibat dalam tanya jawab
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari analisis permasalahan di atas maka penulis berasumsi guru
harus dapat melaksanakan perbaikan sistem pembelajaran. Penulis
berinisiatif akan mengadakan penelitian perbaikan melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan alternatif dan prioritas pemecahan
masalah menggunakan Metode Demonstrasi dan penggunaan alat peraga.
Berdasarkan uraian di atas penulis melakukan penelitian yang
berjudul “ Meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDIT An Nida’
Lubuklinggau pada materi gaya magnet dengan Menggunakan Metode
demonstrasi”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “ Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Gaya Magnet Siswa kelas V
SDIT An Nida Lubuklinggau ? “

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
pada materi gaya magnet dengan menggunakan metode demontrasi pada
siswa kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Mempermudah siswa dalam memahami materi dan menumbuhkan
kerjasama antar siswa Pada mata pelajaran IPA dengan Materi medan
Magnet kelas v.

2. Bagi Guru
Merupakan alternatif dalam penyampaian materi dan menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan pada mata
pelajaran IPA dengan materi Medan Magnet kelas V.
3. Bagi Sekolah
Memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran SDIT An Nida’
Lubuklinggaupada mata pelajaran IPA dengan materi Medan Magnet kelas
v.

II . KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan Tentang Belajar, Pembelajaran dan Karakteristik anak sekolah dasar


a. Hakekat Belajar
Sebagian besar proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan
belajar. Belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis jenjang pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang
sadar atau tidak telah dilakukan manusia sejak lahir untuk memenuhi
kebutuhan hidup sekaligus mengembangkan dirinya. Belajar dapat dialami
oleh setiap orang dan dapat terjadi dimana saja, misalnya di rumah, di
sekolah, di lingkungan kerja, di tempat bermain, dan sebagainya. Belajar
merupakan proses perubahan perilaku yang didapat dari pengalaman dan
latihan.
Menurut Sanjaya (2010:112) proses perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan. Kita hanya mungkin
dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang
tampak. Menurut Djamarah dan Zain (2010:61) Pengalaman adalah guru
yang terbaik. Menurut beberapa ahli yang mengemukakan pendapat
mengenai pengertian belajar antara lain adalah sebagai berikut:
1) Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam
interaksi individu dengan lingkungannya.
2) Sagala (2010:37) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
3) Morgan (dalam Sagala, 2010:13) menyatakan belajar setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman.
4) Johnson (dalam lie, 2008:5) belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi
juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang
berhubungan dengan yang lainnya membangun pengertian dan
pengetahuan bersama.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan proses perubahan perilaku pada siswa, dimana
perubahan tersebut didapat melalui pendidikan, pengalaman atau melalui
prosedur latihan dan bimbingan. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi
perubahan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif) serta
keterampilan (psikomotorik). Apabila setelah belajar tidak ada perubahan
tingkah laku yang positif atau lebih baik dikatakan bahwa belajarnya
belum sempurna.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Pembelajaran
harus menghasilkan belajar, tetapi tidak semua proses belajar terjadi
karena pembelajaran.pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu
siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Proses
pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas
pendidikan di sekolah. Dari proses pembelajaran tersebut siswa
memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu interaksi belajar
yaitu mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dan
tindak mengajar yaitu membelajarkan siswa. Menurut Knirk dan
Gustafson (dalam Sagala, 2010:61) bahwa pembelajaran melibatkan tiga
komponen yang saling berinteraksi yaitu guru, siswa dan kurikulum.
Komponen tersebut melengkapi struktur dan lingkungan belajar formal.
Hal ini menggambarkan bahwa interaksi pendidik dengan peserta didik
merupakan inti proses pembelajaran.
c. Karakteristik anak Didik Sekolah Dasar
Menurut Nasution (dalam Djamarah, 2008:123) masa usia sekolah
dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun
hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Usia ini ditandai dengan
mulainya anak masuk sekolah dasar, dan dimulainya sejarah baru dalam
kehidupannya yang kelak akan merubah sikap-sikap dan tingkah lakunya.
Para guru mengenal masa ini sebagai masa sekolah, oleh karena pada usia
inilah anak untuk pertama kalinya menerima pendidikan formal. Masa usia
sekolah dianggap oleh Suryobroto (dalam Djamarah, 2008:124) sebagai masa
intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah
ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan
sesudahnya. Masa ini dapat diperinci menjadi dua fase yaitu :
1) Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 tahun
sampai umur 9 atau 10 tahun memiliki sifat khas anak-anak antara lain:
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan
pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b) Adanay sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan
permainan yang tradisional.
c) Ada kecenderungan memuji sendiri.
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu
dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu
dianggapnya tidak penting.
f) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki nilai
(angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang
pantas diberi nilai baik atau tidak.
2) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai
kira-kira umur 12 atau 13 tahun memiliki sifat khas anak antara lain :
a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret,
hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai
menonjolnya faktor-faktor.
d) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-
orang dewasa lainnya.
e) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini
biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan permainan yang
tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.
2. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPA di SD dan Hasil Belajar
a. Pembelajaran IPA di SD
IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak
hanya produk saja tetapi juga mencakup pengetahuan seperti keterampilan
dalam hal melaksanakan penyelidikan ilmiah. Proses ilmiah yang
dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang
bersifat rasional. Sedang sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur dalam
mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan menggunakan prosesdan
sikap ilmiah itu saintis memperoleh penemuan-penemuan atau produk
yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori. Menurut Muslichah
(2006:23) tujuan pembelajaran IPA di SD adalah “Untuk menanamkan
rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat,
mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan, mengembangkan gejala
alam, sehingga siswa dapat berfikir kritis dan objektif Pembelajaran di SD
akan efektif bila siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Oleh sebab itu guru SD perlu menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran di
SD. Prinsip-prinsip pembelajaran di SD menurut  Depdiknas (dalam
Maslichah, 2006 :44) adalah Prinsip motivasi, prinsip latar, prinsip
menemukan, prinsip belajar melakukan (learning to doing), prinsip belajar
sambil bermain, prinsip hubungan sosial. Prinsip pembelajaran di atas
dapat di uraikan sebagai berikut :

1) Prinsip motivasi, merupakan daya dorong seseorang untuk melakukan


sesuatu. Jadi motivasi siswa perlu di tumbuhkan, guru harus berperan
sebagai motivator sehingga muncul rasa ingin tahu siswa terhadap
pembelajaran.
2) Prinsip latar, pada hakikatnya siswa telah memiliki pengetahuan awal.
Oleh karena itu dalam pembelajaran sebaiknya guru perlu menggali
pengetahuan, keterampilan, pengalaman apa yang telah di miliki siswa
sehingga kegiatan pembelajaran tidak berawal dari kekosongan
terhadap materi.
3) Prinsip menemukan, pada dasarnya siswa sudah memiliki rasa ingin
tahu yang besar sehingga berpotensi untuk mencari tahu guna
menemukan sesuatu.
4) Prinsip belajar sambil melakukan, pengalaman yang di peroleh
melalui bekerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah di lupakan.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran hendaknya siswa di
arahkan untuk berkegiatan.
5) Prinsip belajar sambil bermain, bermain merupakan kegiatan yang di
sukai pada usia SD, dengan bermaian akan menciptakan suasana yang
menyenangkan sehingga akan mendorong siswa untuk melibatkan diri
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam setiap
pembelajaran perlu diciptakan suasana yang menyenangkan melalui
kegiatan bermain sehingga memunculkan kekreatifan siswa.
6) Prinsip hubungan sosial, dalam beberapa hal kegiatan belajar akan
lebih berhasil jika di kerjakan secara berkelompok. Dengan kegiatan
berkelompok siswa tahu kelebihan dan kekurangannya sehingga
tumbuh kesadaran perlunya interaksi dan kerjasama dengan orang
lain.

b. Pengertian Hasil Belajar


Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Keberhasilan belajar dapat
dilihat dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi akibat proses
belajar. Hasil-hasil yang diperoleh siswa dapat diukur dan diketahui
berdasarkan perbedaan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan
belajar mengajar. Hasil belajar yang baik akan membantu siswa dalam
mencapai tujuan yang diharapkan dan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang siswa
di dalam suatu mata pelajaran maka dilakukan suatu evalusi.
3. Tinjauan tentang materi gaya magnet
Gaya magnet merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau
dorongan dari magnet. Gaya tarikan magnet dihasilkan oleh kutub magnet.
Magnet memiliki dua kutub berbeda yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Gaya tarik magnet dapat terjadi saat dua kutub magnet yang berbeda
didekatkan. Gaya dorong akan terjadi jika dua kutub negatif dan negatif atau
positif dan positif didekatkan.(yudistira kelas V hal 78 )
Gaya magnet dapat menarik benda-benda logam. Akan tetapi tidak
semua benda logam dapat ditarik oleh magnet, hanya benda-benda yang
terbuat dari besi dn baja, kobalt dan nikel yang dapat ditarik oleh magnet.
Benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet disebut benda magnetis
sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda
nonmagnetis, contohnya benda yang terbuat dari plastik, karet ataupun kayu.(
yudistira kelas V hal 78 )

4. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran


a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Metode Pembelajaran adalah cara-cara
yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah
kondisi yang berbeda (Uno, 2010:16). Sebagai salah satu komponen dalam
kegiatan pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah
pentingnya dari komponen lain dalam kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru mampu memilih
metode yang tepat. Dalam penggunaan metode terkadang guru harus
menyesuaikan dengan kondisi kelas dan suasana kelas.

5. Tinjauan Tentang Metode Demonstrasi


a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yangdigunakan untuk
membelajarkan peserta dengan cara menceritakan danmemperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta.
Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan,
demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari
sebuah proses. Adapun karakteristiknya dari metode ini yaitu:
1) Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas.
2) Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3) Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Disisi lain prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
6. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
7. Memberikan penjelasan ttentang topik yang akan didemonstrasikan.
8. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa.
9. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan latihan) terhadap hasil
demonstrasi.
10. Kesimpulan.
Dalam pelaksanaannya pun metode pembelajaran dengan
demonstrasi ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan
waktu yang cukup panjang. Metode demonstrasi juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Berikut beberapa keunggulan dan kelemahan dari metode
ini :
1) Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai
apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya :
a) Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek
yang sebenarnya.
b) Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
c) Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistemati.
d) Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek.
e) Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
2) Kelemahan, dalam demonstrasi pun masih tetap ada kelemahan yang
kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru diataranya :
a) Hanya dapat menimbulkan cara berfikir yang konkret saja.
b) Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka
demonstrasi tidak efektif.
c) Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
d) Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
Pelaksanaan penelitian akan dilakukan di kelas V (lima) SDIT An
Nida’ Lubuklinggau pada mata pelajaran IPA. Adapun karakteristik siswa
SDIT AN Nida’ Lubuklinggau tersebut berjumlah 25orang , yaitu dari umur
antara 11 sampai 12 tahun dimana mayoritas berpenghasilan sedang,
menengah ada yang bekerja sebagai PNS, Pedagang, Polisi dll. Di dalam
proses pembelajaran pada umumnya siswa masih ada yang kurang aktif dan
mudah beralih perhatiannya sehingga sulit memusatkan perhatiannya kepada
pelajaran. Hal ini terjadi karena motivasi yang diberikan masih tergolong
rendah.
Pelaksanaan perbaikan ini juga akan di laksanakan secara kolaboratif
yakni antara guru yang berperan sebagai pelaku tindakan dimana penilai 1
dan penilai 2 sebagai observer. Objek penelitian tindakan perbaikan ini adalah
guru dan siswa kelas V yang bertempat di SDIT Lubuklinggau. Adapun
Waktu pelaksanaan perbaikan ini, pra siklus pada tanggal 5 Maret 2015,
siklus 1 pada tanggal 12 Maret 2015 dan siklus 2 pada tanggal 19 Maret
2015. Dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Siklus Materi Tanggal
.
1. Pra Siklus Gaya Magnet 5 Maret 2015
2. Siklus 1 Gaya Magnet 12 Maret 2015
3. Siklus 2 Gaya Magnet 19 Maret2015

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Perbaikan Pembelajaran yang dilakukan pada pada kelas V SDIT An
Nida’ Kota Lubuklinggau.Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan kelas. Dalam pelaksanaannya peneliti bekerja sama
antara peneliti dengan teman sejawat. Mata pelajaran yang menjadi tujuan
perbaikan adalah mata pelajaran IPA dengan desain prosedur sebagai
berikut :
Alur PTK
Gambar 3.1

awal/ Rencana
rancangan

Tindakan /
Observer

Refleksi Rencana yang


di revisi

Tindakan/
Observer
Refleksi

Tindakan / Rencana yang


Observer di revisi

Deskripsi Per Siklus


1. Siklus 1
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana perbaikan dengan menggunakan metode
demonstrasi pada materi gaya magnet
2) Menyiapkan alat peraga
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyiapkan soal-soal evaluasi

b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 12
Maret2015 dengan materi gaya magnet. Kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap ini antara lain :
1) Guru melakukan apersepsi
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3) Guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang akan
disampaikan
4) Guru menyampaikan materi gaya magnet dengan menggunakan
metode demonstrasi
5) Guru memberikan tugas diskusi kelompok
6) Presentasi hasil diskusi dan menarik kesimpulan
7) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas yang bertugas sebagai
observer selama proses pembelajaran berlangsung
c. Observasi
Observasi pada siklus 1 diamati oleh observer. Observer
mengamati jalannya proses pelaksanaan pembelajaran dan perhatian
dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode demonstrasi
termasuk hasil yang dicapai oleh siswa. Dari hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dapat dilihat pada lampiran.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes.
Berdasarkan hasil observasi/pengamatan dan diskusi teman sejawat
terhadap proses pembelajaran masih belum maksimal seperti yang
diharapkan. Hasil refleksi dari siklus 1 siswa yang tuntas 19 atau 76 %
sedangkan yang belum tuntas 6 siswa atau 24 % digunakan sebagai
dasar untuk perbaikan dan merencanakan siklus berikutnya apabila
peneliti merasa belum adanya peningkatan seperti yang diharapkan.
2. Siklus 2
Berdasarkan analisis pembelajaran pada siklus 1, maka
perencanaan pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada saat siklus 2 adalah sebagai berikut :
1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2 dengan materi pokok
gaya magnet
2) Menyiapkan alat peraga / bahan
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pada pembelajaran siklus 2 dilaksanakan
pada tanggal 19 Maret 2015 dengan materi gaya magnet. Kegiatan
yang dilakukan pada saat pelaksanaan antara lain :
1) Guru melakukan apersepsi
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3) Guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang disampaikan
4) Guru menyampaikan materi gaya magnet dengan menggunakan
metode demonstrasi
5) Siswa melakukan pengamatan tentang magnet dan menyebutkan
tentang magnet
6) Siswa mempresentasikan hasil pengamatan per kelompok di depan
kelas
7) Membimbing siswa dalam menanggapi presentasi kelompok lain
jika ada perbedaan pendapat
8) Memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan teman dan guru
9) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas yang bertugas sebagai
observer selama proses pembelajaran berlangsung
10) Melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa
c. Observasi
Seperti pada kegiatan praktik perbaikan pembelajaran
sebelumnya, guru dan siswa diamati dan dinilai oleh teman sejawat.
Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan belajar
mengajar dengan penggunaan metode demonstrasi, melakukan
observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua
hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung,
dan menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah
dikembangkan. Dimana tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai
materi pelajaran sangat diutamakan. Hasil observasi terhadap proses
pelaksanaan perbaikan siklus 2 ini dapat dilihat pada lampiran.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes.
Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap
implementasi / tindakan dan observasi selesai. Semua data yang
diperoleh akan dipaparkan baik data maupun hasil evaluasi siswa
maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 ternyata diperoleh
dampak positif dari penggunaan metode demonstrasi pada materi ini
sangat signifikan. Siswa yang semula kurang semangat dan pasif
berusaha berubah menjadi aktif dan antusias karena tertarik pada
langkah kerja yang jelas. Kemudian setelah dianalisis hasil
evaluasinya juga sangat meningkat. Berdasarkan hal tersebut di atas
maka penulis menyimpulkan bahwa pada siklus 2 proses perbaikan
pembelajaran telah berhasil dan tidak perlu diadakan siklus perbaikan
berikutnya.
C. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
Menurut Zuriah (2006:217) teknik analisis data merupakan proses
pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
temuannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan
kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktifitas
guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian
hasil belajar siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriftif untuk
setiap siklusnya. Adapun penyajian data kualitatif yang berupa hasil
belajar kognitif dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata tiap siklus.
Penyajian data kualitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun
rumus persentase menurut Sudjana(2005) adalah sebagai berikut:

X́ =
∑ x X 100 %
N
Keterangan :
X́ : Rata-rata
∑x : Jumlah semua nilai siswa
N : Jumlah total siswa
Rumus untuk mencari persentase keberhasilan prestasi belajar siswa
adalah sebagai berikut:
N
KB = x 100% (Modifikasi Trianto, 2010:241)
n
Keterangan:
KB : Ketuntasan Belajar
N : Jumlah siswa yang mendapat nilai > 65
N : Jumlah seluruh siswa
Untuk mengetahui terdapat peningkatan prestasi belajar siswa
dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya magnet maka
hasil nilai siklus I dibandingkan dengan nilai siklus II dengan
menggunakan diagram atau grafik persentase keberhasilan siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, disamping perlu menggunakan
metode yang tepat, juga perlu memilih teknik pengumpulan data yang
relevan sehingga memungkinkan diperoleh data yang objektif. Teknik
Pengumpulan data adalah cara memperoleh data di dalam kegiatan
penelitian (Arikunto, 2006:137). Menurut Sugiyono (2007:62) teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan
yang relevan, akurat dan dapat digunakan tepat sesuai dengan tujuan
penelitian. Dalam penelitian ini, teknik dan alat pengumpulan data yang
digunakan adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung (Purwanto, 2001:101). Observasi digunakan untuk
mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui penggunaan
metode demonstrasi. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi
langsung dengan menggunakan lembar observasi dimana observer
secara langsung mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada
keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar
observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat hasil data
penelitian. Keaktifan siswa dapat dinilai oleh observer melalui aspek
yang terdiri dari deskriptor yang telah diobservasi, dari data yang di
observasi tersebut dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :
R
NP = x 100 (Purwanto, 2001:102)
SM
Keterangan :
NP : Nilai persen yang dicari dan diharapkan
R : Skor mentah aktivitas yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum observasi yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap
Tabel kategori pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode
demontrasi seperti tertera pada tabel 3.1.
Tabel 3.2
Kategori observasi
No Persentase Kategori Aktivitas Siswa
1 80-100 Sangat baik
2 66-79 Baik
3 56-65 Cukup Baik
4 40-55 Kurang Baik
5 < 40 Sangat kurang Baik

(Arikunto, 2006:245)

Lembar observasi terhadap keaktifan siswa selama


pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi
dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.3
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No. Aspek Deskriptor

Bertanya kepada a. Bertanya dengan aktif kepada guru


guru tentang materi yang dipelajari
1. b. Kurang aktif dalam bertanya tentang
materi tentang materi yang dipelajari

2. Menjawab a. Mampu memberikan jawaban dengan


pertanyaan guru tepat sesuai dengan pertanyaan guru
b. Mampu memberikan jawaban namun
belum tepat

3. Melakukan a. Aktif dalam melakukan percobaan


percobaan pada materi gaya magnet
b. Hanya melihat teman dalam
melakukan percobaan pada materi
gaya magnet

4. Mengamati a. Mengamati percobaan dengan


Percobaan sungguh-sungguh sesuai dengan
petunjuk kegiatan
b. Mengamati percobaan tetapi tidak
mengikuti petunjuk kegiatan

5. Menggunakan a. Menggunakan alat dan bahan dengan


alat dan bahan tepat sesuai petunjuk kegiatan
b. Menggunakan alat dan bahan tidak
tepat

b. Tes
Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih
resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2006). Tes
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar,
sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil
dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan
melalui 2 (dua) siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Untuk mengetahui skala keberhasilan siswa , penulis menggunakan
rumus :
total skor perolehan seluruh siswa
1) Rata-rata ( X) = , X berhasil ≥
jumlah siswa
65 jumlah siswa
2) Siswa tuntas belajar (individu) dengan nilai akhir ≥ 65 (KKM).
3) Tuntas materi pembelajaran berdasarkan ketuntasan klasikal ≥
85%, dengan rumus :
Jumlah siswa tuntas
Persentase Klasikal (PK) = X 100
jumlah seluruh siswa
4) Persentase keberhasilan keaktifan siswa dihitung dari nilai
observasi ≥ 80% yang aktif

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Setelah melakukan penelitian pembelajaran yang telah dilaksanakan
ternyata hasil belajar menunjukkan adanya kemajuan. Kemajuan tersebut
dapat dibuktikan adanya peningkatan persentase ketuntasan pembelajaran.
1. Pra Siklus
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti selama prasiklus tersaji pada
tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau

No Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase


.
1. Tuntas ≥ 75 12 48 %
2. Belum Tuntas ˂ 75 13 52 %
Jumlah 25 100 %

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari jumlah siswa
sebanyak 25 hanya 12 siswa yang tuntas dan yang belum tuntas sebanyak
13 siswa. Hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1.
22
Tuntas Belum tuntas
14

Pra siklus

Selain hasil belajar, hasil pengamatan keaktifan siswa saat


proses pembelajaran berlangsung pada pra siklus 1 menunjukkan hasil
dalam kategori cukup yaitu 48 % siswa yang aktif, hal ini menurut
observer pada proses pra tindakan dalam pembelajaran adalah siswa
kurang aktif, mudah jenuh dan perhatian siswa pada penjelasan guru
sangat kecil. Dari pengamatan yang telah dilakukan dan hasil evaluasi
belajar siswa tersebut maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus 1.
2. Siklus 1
a. Hasil Perencanaan
Perbaikan pembelajaran menitik beratkan pada masalah yang
ada pada pembelajaran sebelumnya ( prasiklus ). Perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 dengan menekankan
pada penggunaan metode demostrasi dan penggunaan alat peraga
yang sesuai dengan materi pelajaran dimana hasil belajar siswa pada
pra siklus sudah menunjukan ada kemajuan, akan tetapi karena
belum dapat menuntaskan hasil belajar, maka perlu dilanjutkan
perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
b. Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4. 2
Hasil Belajar Siswa kelas V SDIT An nida’ Lubuklinggau
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum
. Tuntas

1 Ahmad Abdullah 47 
2 Ahmad nibras 60 
3 Andriano tegar 74 
4 Bayu aji wira 75 
5 Chintya dwi rezki 82 
6 Billi saputra 50 
7 Faizah adilah 82 
8 Ilham skha rasyid 75 
9 Jafit praharsa 76 
10 Keisha mourel wira 77 
11 Keisha yudhe 82 
12 M . Abelio fernando 76 
13 M . Azyumardi azra 79 
14 M . Hammurabi 70 
15 M . Irfan faris 45 
16 M. Zaky 82 
17 Nabila az zahra 79 
18 Nyayu naswa 80 
19 Pudja putri hasari 76 
20 Raditya pramana 84 
21 Revi ramadiva 83 
22 Riskun karim 76 
23 Siti aisyah amiroh 80 
24 Siti choirunnisah 74 
25 Thoriq edriva 85 
Rata-rata 73,4 76 24
Nilai > 75 19
Persentase 76 %
Ketuntasan

Dari tabel 4.2 di atas pada siklus 1 diperoleh jumlah siswa


yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 76 % sedangkan siswa yang
masih belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 24 %. Dari data tersebut
dapat diartikan sudah terjadi peningkatan nilai dari pra siklus ke
siklus 1. Hasil belajar siklus 1 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

Gambar 4.2
19
Tuntas Belum tuntas

siklus 1
c. Observasi
Pada siklus 1 aktivitas siswa diperoleh rata-rata 76 % siswa
yang aktif, hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa
memunculkan deskriptor pada komponen lembar pengamatan
aktivitas siswa. Berdasarkan data pada lembar observasi, untuk
deskriptor bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan , mengamati
percobaan mereka telah melakukannya. Mereka memiliki
ketertarikan dan keinginan untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan baik
Sedangkan pelaksanaan proses pembelajaran guru, hasil
pengamatan kegiatan mengajar pada siklus 1 ada beberapa aspek
diamati yaitu persiapan mengajar kurang, membuka pelajaran cukup,
memotivasi siswa kurang, penguasaan materi baik, kajian urutan
materi secara sistematis cukup, penggunaan metode sesuai RPP
cukup, penggunaan alat peraga ( magnet ) baik, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya cukup, membagikan LKS
baik, memberikan bimbingan kepada kelompok siswa cukup,
pelaksanaan evaluasi baik, pelaksanaan alokasi waktu cukup, dan
mengakhiri pelajaran baik. Dari uraian tersebut dapat dilihat dari
lampiran.
d. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 siswa SDIT An Nida’
Lubuklinggau menunjukkan sedikit peningkatan terhadap
penguasaan materi tentang gaya magnet. Hal ini dapat dilihat dari
persentase ketuntasan hasil belajar seperti yang tertera pada tabel di
atas. Peneliti merasa pada siklus 1 menemukan kelemahan-
kelemahan saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun
kelemahan tersebut antara lain :
1) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru
menjelaskan materi.
2) Siswa yang bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung.
3) Ada beberapa kelompok yang kurang aktif.
4) Hasil belajar siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal 75.
Kelemahan- kelemahan ini merupakan salah satu komponen
yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi, meskipun
lebih baik pelaksanaan pembelajaran dibandingkan pra siklus. Hal
ini menyebabkan alasan peneliti untuk melanjutkan perbaikan
melalui siklus II.
3. Siklus 2
a. Hasil Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2
diharapkan siswa mampu lebih memahami materi tentang gaya
magnet dimana dalam RPP siklus 2, rencana yang sudah disusun
dilaksanakan sesuai langkah-langkah.
b. Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4. 3
Hasil Belajar Siswa kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum
. Tuntas

1 Ahmad Abdullah 76 
2 Ahmad nibras 77 
3 Andriano tegar 76 
4 Bayu aji wira 79 
5 Chintya dwi rezki 82 
6 Billi saputra 67 
7 Faizah adilah 84 
8 Ilham skha rasyid 80 
9 Jafit praharsa 80 
10 Keisha mourel wira 77 
11 Keisha yudhe 82 
12 M . Abelio fernando 75 
13 M . Azyumardi azra 80 
14 M . Hammurabi 70 
15 M . Irfan faris 60 
16 M. Zaky 92 
17 Nabila az zahra 80 
18 Nyayu naswa 84 
19 Pudja putri hasari 78 
20 Raditya pramana 90 
21 Revi ramadiva 85 
22 Riskun karim 80 
23 Siti aisyah amiroh 80 
24 Siti choirunnisah 74 
25 Thoriq edriva 90 
Rata-rata 79,08
Nilai > 65 21
Persentase Ketuntasan 84 %

Dari tabel 3 di atas hasil tes menunjukkan bahwa dari 25


siswa hanya 4 siswa atau 16 % yang belum tuntas sedangkan yang
tuntas 21 siswa atau 84 % telah mencapai batas tuntas. Selain hasil
belajar, hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus 2 persentasenya
sangat baik sekali yaitu 84 % dimana seluruh deskriptor muncul.
Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa semakin meningkat.
Hasil belajar siklus 1 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.3

21
Tuntas Belum tuntas

siklus 2
c. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 siswa SDIT An Nida’
Lubuklinggau menunjukkan peningkatan terhadap penguasaan
materi tentang gaya magnet. Setelah dibandingkan dengan hasil nilai
siklus 1 menunjukkan hasil yang diharapkan. Hal ini dilihat dari
ketuntasan yang dicapai di kelas V sebesar 84 %.
Sedangkan pelaksanaan proses pembelajaran guru, hasil
pengamatan kegiatan mengajar pada siklus 2 mendapat komentar
baik yaitu persiapan mengajar baik, membuka pelajaran baik,
memotivasi siswa baik, penguasaan materi baik, kajian urutan
materi secara sistematis cukup, penggunaan metode sesuai RPP
cukup, penggunaan alat peraga ( magnet ) baik, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya cukup, membagikan
Lembar kerja siswa baik, memberikan bimbingan kepada kelompok
siswa baik, pelaksanaan evaluasi baik, pelaksanaan alokasi waktu
baik, dan mengakhiri pelajaran baik. Dari uraian tersebut dapat
dilihat dari lampiran.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pembahasan hasil penelitian untuk menentukan jawaban atas
permasalahan yang diangkat dalam penelitian yaitu apakah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau pada
pelajaran IPA materi gaya magnet dengan menggunakan metode demonstrasi.
Dilihat dari hasil tes evaluasi siswa materi gaya magnet pada prasiklus, siklus
1 dan siklus 2 terlihat bahwa setiap siklus terjadi peningkatan hasil tes
evaluasi dengan menggunakan metode demonstrasi secara klasikal dan
individual. Nilai hasil evaluasi Pra siklus siswa seperti yang tertera di tabel
4.1 hasil tes menunjukkan bahwa 25 siswa kelas V SDIT An Nida’
Lubuklinggau yang mencapai tuntas belajar hanya 12 siswa atau 48 %
sedangkan 13 siswa atau 52 % gagal. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa
tujuan pembelajaran belum tercapai sepenuhnya untuk itu perlu diadakan
perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan untuk
menindak lanjuti adalah 2 (dua) Siklus perbaikan.
Berdasarkan dari tabel 4.2 nilai hasil evaluasi siklus 1 diperoleh data
19 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Pada siklus 2 diperoleh data 21 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar
dan 4 siswa yang belum mencapai batas tuntas. Namun, perlu diketahui juga
bahwa siswa yang belum tuntas tersebut mengalami peningkatan nilai, hanya
saja nilai yang mereka capai tidak memenuhi target Kreteria Kompetensi
Ketuntasan (KKM). Dari data tersebut dapat diartikan sudah terjadi
peningkatan nilai dari pra siklus ke siklus 1.
Untuk melihat tingkat kemajuan siswa di dalam pembelajaran marilah
kita perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 4.4
Daftar Nilai Siswa Tiap Siklus
NILAI
NO NAMA PESERTA PRA SIKLUS SIKLUS KET
SIKLUS I 2
1 Ahmad Abdullah 43 47 76 Tuntas
2 Ahmad nibras 45 60 77 Tuntas
3 Andriano tegar 45 74 76 Tuntas
4 Bayu aji wira 50 75 79 Tuntas
5 Chintya dwi rezki 80 82 82 Tuntas
6 Billy saputra 41 50 67 Belum Tuntas
7 Faizah adilah 78 82 84 Tuntas
8 Ilham skha rasyid 70 75 80 Tuntas
9 Jafit praharsa 70 76 80 Tuntas
10 Keisha mourel wira 70 77 77 Tuntas
11 Keisha yudhe 80 82 82 Tuntas
12 M Abelio fernando 72 76 75 Tuntas
13 M . Azyumardi azra 75 79 80 Tuntas
14 M . Hammurabi 65 70 70 Belum Tuntas
15 M . Irfan faris 43 45 60 Belum Tuntas
16 M. Zaky 81 82 92 Tuntas
17 Nabila az zahra 79 79 80 Tuntas
18 Nyayu naswa 80 80 84 Tuntas
19 Pudja putri hasari 76 76 78 Tuntas
20 Raditya pramana 82 84 90 Tuntas
21 Revi ramadiva 80 83 85 Tuntas
22 Riskun karim 74 76 80 Tuntas
23 Siti aisyah amiroh 80 80 80 Tuntas
24 Siti choirunnisah 73 74 74 Belum Tuntas
25 Thoriq edriva 83 85 90 Tuntas
RATA-RATA 67,4 73,4 79,08
NILAI > 65 12 19 21
PERSENTASE
48 % 76 % 84%
KETUNTASAN

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil tes evaluasi


siswa pada materi gaya magnet dengan menggunakan metode demonstrasi
pada siklus 1 dan siklus 2 tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hasil
peningkatan persentase ketuntasan dari tiap siklus dapat disajikan pada
gambar di bawah ini :
Gambar 4.4
Hasil Belajar Siswa kelas V tiap persiklus

Ketuntasan Belajar
Tuntas Belum Tuntas

32

24
22

14
12

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Aktifitas belajar siswa juga mengalami peningkatan pada tiap


siklusnya. Berdasarkan hasil observasi yang tertera pada tabel ( dapat dilihat
pada lampiran ) bahwa observasi terhadap siswa mengalami peningkatan
dimulai dari siklus 1 hasil observasi kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran menunjukkan hasil yang baik yaitu 76 % kategori yang aktif.
Dilanjutkan pada siklus 2, hasil observasi kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran mencapai 84 %.
Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDIT An Nida’
Lubuklinggau pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) materi gaya
magnet. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus 2 mencapai 79,08
dengan persentase ketuntasan mencapai 84 %. Oleh karena itu fokus
perbaikan pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDIT An
Nida’ Lubuklinggau pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) materi
gaya magnet dengan menggunakan metode demonstrasi dianggap sudah
tercapai sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan siklus 3.
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada pelaksanaan


Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDIT An Nida’ Lubuklinggau pada
materi gaya magnet dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDIT An Nida’
Lubuklinggau. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa
pada pra siklus 12 siswa tuntas (48%) meningkat pada siklus 1 menjadi 19
siswa tuntas (76%) dan pada siklus 2 berhasil meningkat menjadi 21 siswa
tuntas (84%).

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil penelitian tindakan di kelas V SDIT An
Nida’Lubuklinggau maka peneliti mengemukakan beberapa saran antara
lain :
1. Bagi Siswa
Dalam pembelajaran IPA kelas V yang menggunakan metode demonstrasi
diharapkan semua siswa harus berperan aktif, yang mempunyai kemampuan
lebih membagi pengetahuan kepada teman yang kurang dalam menemukan
pengetahuannya.
2. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru dapat
menggunakan metode demonstrasi untuk hasil belajar IPA siswa kelas V
pada materi Medan Magnet.
3. Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, hendaknya sekolah
menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam segala kegiatan yang
menunjang kreatifitas guru dan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Bandung: Rineka Cipta.

Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Lie, Anita. 2008. Cooperative learning. Jakarta: PT. Gramedia.

Muslichah, Asyari. 2006. Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam


Pembelajaran Sainis di SD. Jakarta. Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat
Ketenagaan

Purwanto, Ngalim. 2001. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Jakarta: Rosda.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Tim FKIP. 2014. Pemantapan Kemampuan Profesional. Edisi 2. Jakarta :


Universitas Terbuka.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik


Konsep, Landasan Teoritik Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Uno, Hamzah. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Lampiran 1

Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ Palembang
di Palembang
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DEBBY ARIANTI, S.Pd
NIP : 1986123120142026
Tempat Mengajar : SDIT AN NIDA’ Lubuklinggau
Alamat Sekolah : Jl. Sadewa Kel. Marga Mulya Kec.
Lubuklinggau Selatan II Sumatera Selatan
Telepon / HP : 081279398660
menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK 4501) atas :
Nama : RUKAMAH, S.Pd.I
NIM : 825456549
Program Studi : S1 PGSD BI
Tempat Mengajar : SDIT AN NIDA’ Lubuklinggau
Alamat Sekolah : Jl. Sadewa Kel. Marga Mulya Kec.
Lubuklinggau Selatan II Sumatera Selatan
Telepon/ HP : 081996181357
Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Lubuklinggau, 4 Maret 2015
Kepala Sekolah Supervisor 2,

Indah Prastyaningsih, S.Pd.I Debby Arianti, S.Pd


NIP : 1978030920062001 NIP : 1986123120142026

Lampiran 2

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


ILMU PENGETAHUAN ALAM
Fakta / Data yang Berdasarkan fakta dan data yang terjadi di kelas
terjadi di kelas terhadap proses pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar belum maksimal terlihat dari :
- Hasil belajar yang belum mencapai ketuntasan

Identifikasi Masalah Berdasarkan fakta / data yang terjadi dikelas,


ditemukan beberapa masalah sebagai berikut :
 Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDIT An
Nida’ Lubuklinggau pada mata pelajaran IPA
 Variasi metode dan media pembelajaran yang
digunakan belum maksimal
 Siswa cenderung pasif karena guru kurang
melibatkan siswa saat prooses pembelajaran
berlangsung
Analisis Masalah Agar pelaksanaan penelitian lebih efektif, peneliti
memberi batasan pengkajian :
 Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk
mata pelajaran IPA pada kelas V SDIT An Nida’
Lubuklinggau
 Metode, media pembelajaran yang digunakan
untuk membatu proses pembelajaran di dalam
kelas
 Target penelitian adalah siswa kelas V SDIT An
Nida’ Lubuklinggau
Alternatif dan Mengadakan perbaikan pada proses kegiatan belajar
Prioritas Pemecahan mengajar pada mata pelajaran IPA melalui penelitian
Masalah tindakan kelas
Rumusan Masalah Rumusan masalah pada peneitian ini lebih
menekankan pada penggunakan metode demonstrasi
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDIT An Nida’ Lubuklinggau pada mata pelajaran
IPA

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA


Tema / Sub Tema : Selalu Berhemat Energi / Gaya dan Gerak
Kelas / Semester : V / II
Pertemuan ke : Pra siklus
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya

II. KOMPETENSI DASAR


Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi

III. INDIKATOR
 Menjelaskan arti magnet dan gaya magnet
 Menjelaskan sifat-sifat dari magnet
 Menjelaskan arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti magnet dan gaya magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu menjelaskan
sifat-sifat dari magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak
magnetis

V. MATERI AJAR
 Gaya Magnet
Magnet dapat menarik atau menolak benda artinya magnet memiliki
gaya hingga dapat menggerakan benda. Gaya ini disebut gaya magnet.
Benda yang dapat digerakkan oleh magnet disebut benda bersifat
magnetis.benda yang tidak dapat di gerakkan oleh magnet disebut
benda bersifat nonmagnetis.
Contoh benda yang bersifat magnetis besi,baja,dan nikel. contoh benda
bersifat nonmagnetis emas,tembaga,plastik,kaca, dan kertas.

VI. METODE PEMBELAJARAN


 Ceramah
 Tertulis dan Tanya jawab
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
 Apresiasi dan motivasi
2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan arti magnet dan gaya magnet
 Guru menjelaskan sifat-sifat dari magnet
 Guru menjelaskan pengertian dari gaya magnetis dan tidak
magnetis
 Siswa dengan bimbingan guru menyebutkan benda-benda yang
bersifat magnetis dan tidak magnetis
3. Kegiatan Akhir
 Guru dan siswa berdiskusi untuk menyimpulkan materi
 Siswa diberi kesempatan bertanya dan menjawab
 Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan evaluasi
 Kegiatan tindak lanjut
 Memotivasi siswa

VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR


1. Alat dan Bahan : Magnet, jarum, paku, `pensil, karet penghapus,
Uang logam, potongan kertas, cermin, penggaris,
dan sendok aluminium
2. Sumber
 Buku cetak anak yudistira
 Buku Panduan PKP

3. PENILAIAN
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Benda yang dapat menarik benda lain disebut …
2. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub ...dan ....
3. Jika kutub senama didekatkan akan saling....
4. Gaya tarik magnet yang terkuat terdapat pada bagian....
5. Bagian tengah magnet bersifat....
Kunci Jawaban
1. Magnet
2. Kutub utara dan kutub selatan
3. Tolak menolak
4. Bagian ujung kutub
5. Netral
Lubuklinggau, 5 Maret 2015
Supervisi II, Mahasiswa,

Debby Arianti, S.Pd Rukamah, S.Pd.I


NIY. 1986123120142026 NIM 825456549
No. HP. 081279398660 No.Hp 081996181357

Mengetahui :
Kepala SDIT An Nida’ Lubuklinggau

Indah Prastyaningsih, S.Pd.I


NIY. 1978030920062001
No. HP. 081373768298
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Tema / Sub Tema : Selalu Berhemat Energi / Gaya dan Gerak
Kelas / Semester : V / II
Pertemuan ke : Siklus 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya

II. KOMPETENSI DASAR


Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi

III. INDIKATOR
 Menjelaskan arti magnet dan gaya magnet
 Menjelaskan sifat-sifat dari magnet
 Menjelaskan arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti magnet dan gaya magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu menjelaskan
sifat-sifat dari magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak
magnetis

V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


 Tujuan perbaikan bagi siswa yaitu agar siswa dapat Melakukan
percobaan tentang gaya magnet dengan baik dan benar
 Tujuan perbaikan bagi guru yaitu agar guru dapat mengawali/ memulai
dengan baik dan bisa menguasai kelas
 Mengetahui penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari

VI. MATERI AJAR


 Gaya Magnet
Magnet dapat menarik atau menolak benda artinya magnet memiliki
gaya hingga dapat menggerakan benda. Gaya ini disebut gaya magnet.
Benda yang dapat digerakkan oleh magnet disebut benda bersifat
magnetis.benda yang tidak dapat di gerakkan oleh magnet disebut
benda bersifat nonmagnetis.
Contoh benda yang bersifat magnetis besi,baja,dan nikel. contoh benda
bersifat nonmagnetis emas,tembaga,plastik,kaca, dan kertas.
Penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
- Kompas, alat pengangkut besi tua, ujung gunting dan obeng, dan
kereta api maglev.
-
VII. METODE PEMBELAJARAN
 Demonstrasi
 Diskusi
 Tanya Jawab
VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
 Masuk kedalam kelas dengan mengucapkan salam, siswa
menjawab salam kita.
 Berdoa seperti biasa untuk memulai pelajaran
 Setelah itu mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa
yang tidak hadir pada hari ini.
 Memberikan motivasi kepada siswa sambil bertanya tentang
kesehatan siswa
 Setelah itu menulis tanggal dan basmallah
2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan arti magnet dan gaya magnet
 Guru menunjukkan benda-benda nyata yang terkait dengan materi
gaya magnet seperti magnet, jarum, paku, dan lain-lain.
 Guru melakukan percobaan dengan alat yang sudah tersedia
 Guru membentuk kelompok siswa berdasarkan absen yang terdiri
dari 6 kelompok berisi 5 siswa dan 1 kelompok berisi dari 6 siswa
 Guru membagi soal lembar kerja siswa
 Setelah mengamati percobaan yang dilakukan oleh guru siswa
menjawab Lembar kerja siswa
 Siswa dengan bimbingan guru menyebutkan benda-benda yang
bersifat magnetis dan tidak magnetis
 Siswa dengan bimbingan guru mampu menjelaskan pengertian dari
gaya magnetis dan tidak magnetis
 Siswa mampu mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan
tidak magnetis
3. Kegiatan Akhir
 Guru dan siswa berdiskusi untuk menyimpulkan materi
 Siswa diberi kesempatan bertanya dan menjawab
 Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan evaluasi
 Kegiatan tindak lanjut
 Memotivasi siswa

IX. SUMBER BELAJAR


1. Alat dan Bahan : Magnet, jarum, paku, `pensil, karet penghapus,
Uang logam, potongan kertas, cermin, penggaris,
dan sendok aluminium
2. Sumber
 Buku Tema 2 Selalu Berhemat Energi
 Buku Panduan PKP
3. PENILAIAN
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Benda yang dapat menarik benda lain disebut …
2. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub ...dan ....
3. Jika kutub senama didekatkan akan saling....
4. Gaya tarik magnet yang terkuat terdapat pada bagian....
5. Bagian tengah magnet bersifat....

Kunci Jawaban
1. Magnet
2. Kutub utara dan kutub selatan
3. Tolak menolak
4. Bagian ujung kutub
5. Netral

Lubuklinggau, 12 Maret 2015


Supervisi II, Mahasiswa,

Debby Arianti, S.Pd Rukamah, S.Pd.I


NIY. 1986123120142026 NIM 825456549
No. HP. 081279398660 No. Hp 081996181357
Mengetahui :
Kepala Sdit An Nida’ Lubuklinggau

Indah Prastyaningsih, S.Pd.I


NIY. 1978030920062001
No. HP. 081373768298

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


( SIKLUS 2)

Mata Pelajaran : IPA


Tema / Sub Tema : Selalu Berhemat Energi / Gaya dan Gerak
Kelas / Semester : V / II
Pertemuan ke : Siklus 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya

II. KOMPETENSI DASAR


Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi

III. INDIKATOR
 Menjelaskan arti magnet dan gaya magnet
 Menjelaskan sifat-sifat dari magnet
 Menjelaskan arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti magnet dan gaya magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu menjelaskan
sifat-sifat dari magnet
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti benda magnetis dan benda tidak magnetis
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak
magnetis
V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat Melakukan percobaan tentang benda Magnet dan benda
tidak Magnet
Dengan baik dan benar
 Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan
tidak magnet
 Siswa dapat menyimpulkan hasil dari percobaan gaya magnet

VI. MATERI AJAR


 Gaya Magnet
Magnet dapat menarik atau menolak benda artinya magnet memiliki
gaya hingga dapat menggerakan benda. Gaya ini disebut gaya magnet.
Benda yang dapat digerakkan oleh magnet disebut benda bersifat
magnetis.benda yang tidak dapat di gerakkan oleh magnet disebut
benda bersifat nonmagnetis.
Contoh benda yang bersifat magnetis besi,baja,dan nikel. contoh benda
bersifat nonmagnetis emas,tembaga,plastik,kaca, dan kertas.
Penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
- Kompas, alat pengangkut besi tua, ujung gunting dan obeng, dan
kereta api maglev.

VII. METODE PEMBELAJARAN


 Demonstrasi
 Tanya Jawab
 Diskusi

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Awal
 Masuk kedalam kelas dengan mengucapkan salam, siswa
menjawab salam kita.
 Berdoa seperti biasa untuk memulai pelajaran
 Setelah itu mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa
yang tidak hadir pada hari ini.
 Memberikan motivasi kepada siswa sambil bertanya tentang
kesehatan siswa
 Setelah itu menulis tanggal dan menggaris tepi papan tulis serta
menulis judul pelajaran.

2. Kegiatan Inti
 Guru mengadakan tanya jawab untuk membangun pengetahuan
siswa terhadap materi yang akan disampaikan
 Guru menunjukkan benda-benda nyata yang terkait dengan materi
gaya magnet seperti magnet, jarum, paku, dan lain-lain.
 Guru mempersiapkan alat dan bahan yang sudah dipersiapkan di
atas meja
 Guru melakukan percobaan dengan alat yang sudah tersedia
 Guru membagi kelompok siswa berdasarkan absen yang terdiri dari
6 kelompok berisi 5 siswa dan 1 kelompok berisi dari 6 siswa
 Guru membagikan lembar kerja siswa
 Siswa melakukan percobaan dengan alat yang sudah tersedia untuk
membuktikan benda magnetis dan tidak megnetis
 Siswa bereksplorasi terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya
 Siswa dengan bekerja sama dan bertanggung jawab secara
kelompok masing-masing mempresentasikan hasil percobaannya
 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan cara mendiskusikan
secara berkelompok
 Siswa mengamati tabel yang tersedia di lembar kerja siswa dan
menjawab pertanyaan
 Dengan bimbingan guru siswa menuliskan hasil percobaan per
kelompok di papan tulis

3. Kegiatan Akhir
 Guru dan siswa berdiskusi untuk menyimpulkan materi
 Siswa diberi kesempatan bertanya dan menjawab
 Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan evaluasi
 Kegiatan tindak lanjut
 Memotivasi siswa

IX. SUMBER BELAJAR


1. Alat dan Bahan :
Magnet,Jarum, Paku, Pensil, Karet penghapus, Uang logam, Potongan
kertas, Cermin, Penggaris, Sendok aluminium
2. Sumber :
 Buku Tema 2 Selalu Berhemat Energi hal 125-128
 Buku Panduan PKP
X. PENILAIAN
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Benda magnetis adalah.........dan benda tidak magnet...........
2. Benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet disebut benda....
3. Magnet memiliki dua ( 2 ) kutub yaitu kutub ... dan kutub....
4. Kutub-kutub yang tidak senama apabila didekatkan akan....
5. Benda-benda yang tetarik magnet........dan.........
Kunci Jawaban
1. Benda yang dapat di gerakkan magnet dan nonmagnetis adalah benda
yang tidak dapat di gerakan magnet.
2. Benda Magnetis
3. Kutub Utara dan selatan
4. Tarik menarik
5. Paku, jarum,uang logam dll

Lubuklinggau, 19 Maret 2015


Supervisi II, Mahasiswa,

Debby Arianti, S.Pd Rukamah, S.Pd.I


NIY. 1986123120142026 NIM 825456549
No. HP. 081279398660 No. Hp 081996181357

Mengetahui :
Kepala Sdit An Nida’ Lubuklinggau

Indah Prastyaningsih, S.Pd.I


NIY. 1978030920062001
No. HP. 081373768298
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1(APKG – PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( SIKLUS I)
NAMA RUKAMAH MATA IPA
MAHASISWA PELAJARAN
NIM 825456549 WAKTU( JAM) 2x35
TEMPAT SDIT AN NIDA’ HARI Kamis, 12 Maret
MENGAJAR LUBUKLINGGAU TANGGAL 2015
KELAS V (Lima) UPBJJ-UT PALEMBANG

PETUNJUK
Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan
digunakan guru/mahasiswa ketika mengajar.Kemudian, nilailah semua aspek yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini
:
1. Menentukan bahan perbaikan
pembelajaran dan merumuskan 1 2 3 4 5
tujuan/ indikator perbaikan
pembelajaran

1.1. Menggunakan bahan perbaikan
pembelajaran yang sesuai 
dengan kurikulum dan masalah Rata-rata butir 1 = A 4,5
diperbaiki
1.2. Merumuskan tujuan khusus/
indikator perbaikan
pembelajaran
2. Mengembangkan dan
mengorganisasi kan materi, media
(alat bantu pembe
lajaran), dan sumber belajar

2.1. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi 
pembelajaran

2.2. Menentukan dan
mengembangkan alat bantu Rata-rata butir 2 = B 4,3
perbaikan pembelajaran
2.3. Memilih sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan
pembelajaran
3.1. Menentukan jenis kegiatan 
perbaikan pembelajaran 
3.2. Menyusun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran 
3.3. Menentukan alokasi waktu
perbaikan pembelajaran 

3.4. Menentukan cara-cara 


memotivasi siswa Rata-rata butir 3 = C 4,2
menyiapkan pertanyaan
3.5. Menjawab pertanyaan

4. Merancang pengelolaan kelas


perbaikan pembelajaran
4.1. Menentukan penataan ruang 
dan fasilitas belajar
4.2. Menentukan cara-cara 
pengorganisasian siswa agar
dapat berpartisipasi dalam Rata-rata butir 4 = D 4,0
perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis,
dan menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran 
5.1. Menentukan prosedur dan jenis
penilaian 
5.2. Membuat alat-alat penilaian dan Rata-rata butir 5 = E 4,5
kunci jawaban
6. Tampilan dokumen rencana
perbaikan pembelajaran
6.1. Kebersihan dan kerapian 
6.2. Penggunaan bahasa tulis

Rata-rata butir 6 = F 5,0

Megetahui Lubuklinggau, 12 Maret 2015


Kepala Sekolah, Penilai II

INDAH PRASTYANINGSIH. S.Pd. I. DEBBY ARIANTI, S.Pd


No.HP 081373768298 No.HP 081279398660
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2(APKG – PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( SIKLUS I)

NAMA RUKAMAH MATA IPA


MAHASISWA PELAJARAN
NIM 825456549 WAKTU( JAM) 2x35
TEMPAT SDIT AN NIDA’ HARI RABU, 12 Maret
MENGAJAR LUBUKLINGGAU TANGGAL 2015
KELAS V (Lima) UPBJJ-UT PALEMBANG

PETUNJUK
1. Amati dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkan perhatian Anda pada kemempuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir
penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.

1. Mengelola ruang dan fasilitas 1 2 3 4 5


pembelajaran
1.1. Menata fasilitas dan sumber 
belajar 
1.2. Melaksanakan tugas rutin
kelas Rata-rata butir 1 = A 5,0

2. Melaksanakan kegiatan
perbaikan pembelajaran 
2.1. Memulai pembelajaran
2.2. Melaksanakan 
pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, siswa, 
situasi, dan lingkungan
2.3. Menggunakan alat bantu 
(media) pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, siswa, 
situasi dan lingkungan
2.4. Melaksanakan 
pembelajaran dalam urutan
yang logis Rata-rata butir 2 = B 4,5
2.5. Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara
individual, kelompok atau
klasikal.
2.6. Mengelola waktu
pembelajaran secara efisien

3. Mengelola interaksi kelas


3.1. Memberi petunjuk dan 
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
3.2. Menangani pertanyaan dan 
respons siswa
3.3. Menggunakan ekspresi 
lisan, tulisan, isyarat, dan
gerakan badan.
3.4. Memicu dan memelihara 
keterlibatan siswa
3.5. Memantapkan penguasaan 
materi pembelajaran
4,6
Rata-rata butir 3 = C
4. Bersikap terbuka dan luwes
serta membantu
mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
4.1. Menunjukkan sikap ramah 
luwes, terbuka, penuh
pengertian, dan sabar
kepada siswa
4.2. Menunjukkan kegairahan 
dalam mengajar
4.3. Mengembangkan hubungan 
antar pribadi yang sehat dan
serasi
4.4. Membantu siswa menyadari 
kelebihan dan kekurangan
4.5. Membantu siswa 
menumbuhkan kepercayaan
diri 4,4
Rata-rata butir 4 = D
5. Mendemonstrasikan
kemampuan khusus dalam
perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1. Mendemonstrasikan
penguasaan materi bahasa
Indonesia
5.2. Mengembangkan
kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dan bernalar
5.3. Memberikan latihan
keteram
pilan berbahasa
5.4. Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis Rata-rata butir 5.a = E
5.5. Memupuk kegemaran
membaca

b. Matematika
5.1.Menanamkan konsep
matematika melalui metode
bervariasi yang sesuai
dengan karakteristik materi
5.2. Menguasai simbol-simbol
matematika
5.3.Memberikan latihan
matematika dalam
kehidupan sehari-hari Rata-rata butir 5.b = E
5.4. Menguasai materi
matematika
a. IPA

5.1. Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman
langsung terhadap objek 
yang dipelajari
5.2. Meningkatkan keterlibatan 
siswa melalui pengalaman
belajar dengan berbagai
kegiatan 
5.3. Menggunakan istilah yang
tepat pada setiap langkah 
pembelajaran
5.4. Trampil dalam melakukan 
percobaan IPA serta tepat
dalam alat peraga IPA
5.5. Menerapkan konsep IPA Rata-rata butir 5.c = E 4,5
dalam kehidupan sehari-
hari
5.6. Menampilkan penguasaan
IPA

b. IPS

5.1. Mengembangkan
pemahaman konsep IPS
terpadu
5.2. Mengembangkan
pemahaman konsep waktu
5.3. Mengembangkan
pemahaman konsep ruang
Rata-rata butir 5.d = E
5.4.Mengembangkan
pemahaman konsep
kelangkaan (scarcity)

c. PPKn

5.1. Menggunakan metode dan


alat bantu dalam
pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan
5.2. Meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses
pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan
5.3. Ketepatan penggunaan Rata-rata butir 5.e = E
istilah-istilah khusus dan
konsep dalam pendidikan
kewarganegaraan
5.4. Menunjukkan penguasaan
materi pendidikan
kewarganegaraan
5.5.Menerapkan konsep
pendidikan
kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Melaksanakan penilaian proses
dan hasil belajar
6.1. Melaksanakan penilaian
selama proses pembelajaran
6.2. Melaksanakan penilaian
pada akhir pembelajaran Rata-rata butir 6 = F
7. Kesan umum pelaksanaan
pembelajaran
7.1. Keefektifan proses 
pembelajaran
7.2. Penggunaan bahasa 
Indonesia lisan
7.3. Peka terhadap kesalahan 
dalam berbahasa siswa
7.4. Penampilan guru dalam
pembelajaran 

Rata-rata butir 7 = G 4,5

4,6

Megetahui Lubuklinggau, 12 Maret 2015


Kepala Sekolah, Penilai I

INDAH PRASTYANINGSIH. S.Pd.I DEBBY ARIANTI, S.Pd


No.HP 081373768298 No.HP 085273262143
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1(APKG – PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( SIKLUS II)
NAMA RUKAMAH MATA IPA
MAHASISWA PELAJARAN
NIM 825456549 WAKTU( JAM) 2x35
TEMPAT SDIT AN NIDA’ HARI Kamis ,
MENGAJAR LUBUKLINGGAU TANGGAL 19 Maret 2015
KELAS V( Lima) UPBJJ-UT PALEMBANG

PETUNJUK
Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan
digunakan guru/mahasiswa ketika mengajar.Kemudian, nilailah semua aspek yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini
:
1. Menentukan bahan perbaikan
pembelajaran dan merumuskan 1 2 3 4 5
tujuan/ indikator perbaikan
pembelajaran

1.1 Menggunakan bahan perbaikan
pembelajaran yang sesuai dengan 
kurikulum dan masalah Rata-rata butir 1 = A 5,0
diperbaiki
1.2 Merumuskan tujuan khusus/
indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan
mengorganisasi kan materi, media
(alat bantu pembe

lajaran), dan sumber belajar
1.1 Mengembangkan dan 
mengorganisasikan materi

pembelajaran
1.2 Menentukan dan Rata-rata butir 2 = B 4,6
mengembangkan alat bantu
perbaikan pembelajaran
1.3 Memilih sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan
pembelajaran
3.1 Menentukan jenis kegiatan 
perbaikan pembelajaran 
1.2 Menyusun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran 
1.3 Menentukan alokasi waktu
perbaikan pembelajaran 

1.4 Menentukan cara-cara 


memotivasi siswa
menyiapkan pertanyaan Rata-rata butir 3 = C 4,4
1.5 Menjawab pertanyaan

2. Merancang pengelolaan kelas


perbaikan pembelajaran
2.2 Menentukan penataan ruang dan 
fasilitas belajar
2.3 Menentukan cara-cara 
pengorganisasian siswa agar
dapat berpartisipasi dalam Rata-rata butir 4 = D 4,5
perbaikan pembelajaran
3. Merencanakan prosedur, jenis,
dan menyiapkan alat penilaian
perbaikan pembelajaran 
3.2 Menentukan prosedur dan jenis
penilaian 
3.3 Membuat alat-alat penilaian dan Rata-rata butir 5 = E 5,0
kunci jawaban
4. Tampilan dokumen rencana
perbaikan pembelajaran
4.2 Kebersihan dan kerapian 
4.3 Penggunaan bahasa tulis

5,0
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKF 1 = R
A+B+C+D+E+F 4,7
Megetahui
_____________________________ Lubuklinggau, 19 Maret 2015
R= =
Kepala Sekolah, Penilai II

INDAH PRASTYANINGSIH. S.Pd.I. DEBBY ARIANTI.


No.HP 081373768298 No.HP 085273262143
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2(APKG – PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( SIKLUS II)
NAMA RUKAMAH MATA IPA
MAHASISWA PELAJARAN
NIM 825456549 WAKTU( JAM) 2x35
TEMPAT SDIT AN NIDA’ HARI Kamis, 19 Maret
MENGAJAR LUBUKLINGGAU TANGGAL 2015
KELAS V (Lima) UPBJJ-UT PALEMBANG

PETUNJUK
6. Amati dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
7. Pusatkan perhatian Anda pada kemempuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
8. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir
penilaian berikut
9. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
10. Nilailah semua aspek kemampuan guru.

8. Mengelola ruang dan fasilitas 1 2 3 4 5


pembelajaran
8.1. Menata fasilitas dan sumber 
belajar 
8.2. Melaksanakan tugas rutin
kelas Rata-rata butir 1 = A 4,5

9. Melaksanakan kegiatan
perbaikan pembelajaran 
9.1. Memulai pembelajaran
9.2. Melaksanakan 
pembelajaran yang sesuai F
C CVdengan tujuan, siswa, 
situasi, dan lingkungan
9.3. Menggunakan alat bantu 
(media) pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, siswa, 
situasi dan lingkungan
9.4. Melaksanakan 
pembelajaran dalam urutan
yang logis Rata-rata butir 2 = B 4,8
9.5. Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara
individual, kelompok atau
klasikal.
9.6. Mengelola waktu
pembelajaran secara efisien

10. Mengelola interaksi kelas


10.1. Memberi petunjuk dan 
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
10.2. Menangani pertanyaan dan 
respons siswa
10.3. Menggunakan ekspresi 
lisan, tulisan, isyarat, dan
gerakan badan.
10.4. Memicu dan memelihara 
keterlibatan siswa
10.5. Memantapkan penguasaan 
materi pembelajaran
5,0
Rata-rata butir 3 = C
11. Bersikap terbuka dan luwes
serta membantu
mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
11.1. Menunjukkan sikap ramah
luwes, terbuka, penuh
pengertian, dan sabar
kepada siswa
11.2. Menunjukkan kegairahan 
dalam mengajar
11.3. 
hubungan antar pribadi
yang sehat dan serasi
11.4. 
menyadari kelebihan dan
kekurangan 
11.5.
menumbuhkan kepercayaan 4,6
diri Rata-rata butir 4 = D

12. Mendemonstrasikan
kemampuan khusus dalam
perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu
b. Bahasa Indonesia
12.1. Mendemonstrasikan
penguasaan materi bahasa
Indonesia
12.2.
kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dan bernalar
12.3. M
keteram
pilan berbahasa
12.4. PPeka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis Rata-rata butir 5.a = E
12.5. M
membaca

b. Matematika
5.1.Menanamkan konsep
matematika melalui metode
bervariasi yang sesuai
dengan karakteristik materi
5.2. Menguasai simbol-simbol
matematika
5.3.Memberikan latihan
matematika dalam
kehidupan sehari-hari Rata-rata butir 5.b = E
5.4. Menguasai materi
matematika
d. IPA

5.1. Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman
langsung terhadap objek 
yang dipelajari
5.2. Meningkatkan keterlibatan 
siswa melalui pengalaman
belajar dengan berbagai
kegiatan
5.3. Menggunakan istilah yang
tepat pada setiap langkah 
pembelajaran
5.4. Trampil dalam melakukan 
percobaan IPA serta tepat
dalam alat peraga IPA
5.5. Menerapkan konsep IPA Rata-rata butir 5.c = E 4,7
dalam kehidupan sehari-
hari
5.6. Menampilkan penguasaan
IPA

e. IPS

5.1. Mengembangkan
pemahaman konsep IPS
terpadu
5.2. Mengembangkan
pemahaman konsep waktu
5.3. Mengembangkan
pemahaman konsep ruang
Rata-rata butir 5.d = E
5.4.Mengembangkan
pemahaman konsep
kelangkaan (scarcity)

f. PPKn

5.1. Menggunakan metode dan


alat bantu dalam
pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan
5.2. Meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses
pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan
5.3. Ketepatan penggunaan Rata-rata butir 5.e = E
istilah-istilah khusus dan
konsep dalam pendidikan
kewarganegaraan
5.4. Menunjukkan penguasaan
materi pendidikan
kewarganegaraan
5.5.Menerapkan konsep
pendidikan
kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari.
13. Melaksanakan penilaian proses
dan hasil belajar
13.1. Melaksanakan penilaian
selama proses pembelajaran
13.2. Melaksanakan penilaian
pada akhir pembelajaran Rata-rata butir 6 = F

14. Kesan umum pelaksanaan


pembelajaran
14.1. 
pembelajaran
14.2. P 
Indonesia lisan
14.3. PPeka terhadap kesalahan 
dalam berbahasa siswa
14.4. PM
pembelajaran 

Rata-rata butir 7 = G 5,0

Nilai APGK PKP PGSD/PGMY = Y


A+B+C+D+E+F+G
___________________________________
Y= =
4,8
7

Megetahui Lubuklinggau, 19 Maret 2015


Kepala Sekolah, Penilai II

Indah Prastyaningsih. S.Pd. I. DEBBY ARIANTI, S.Pd


No.HP 081373768298 No.HP 081279398660
KEGIATAN SIKLUS 2
KEGIATAN SIKLUS 1
Guru memperlihatkan dan membedakan antara benda yang bersifat Magnetis
dan nonmagnet

Anak membedakan benda yang bersifat Magnetis dan NonMagnet

KEGIATAN PRA SIKLUS

Anda mungkin juga menyukai