Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hafsyah Maheswari

Kelas : IV A

Sekolah : SD Negeri 30 Bedeng Ake Kelurahan Sinar Jaya Sungailiat

Tema : Merdeka Dari covid

Judul Naskah : Aku Musuh Tak Terlihat

Inspirasiku : Main game minecraft

Aku Musuh Tak Terlihat

Covid Namaku.... Virus bulat runcing seperti matahari, aku tak terlihat...musuh
tak terlihat yang menyerang tubuhmu. Aku terbang kemana – mana, seru...aku
terbang kemana-mana. Yup.., aku juga sering hinggap dan menempel ke benda –
benda. Mirip spiderman ya..tapi..aku spiderman jahat...aku monster jahat bulat
runcing yang juga disebut corona.

Aku pergi...ketika kamu rajin mencuci tangan dengan sabun. Ketika imun
tubuhmu lemah, aku akan menyerang imun tubuhmu. Aku membuat rumah dalam
tubuhmu,..senangnya aku bisa memiliki rumah ditubuhmu. Aku membuatmu
sakit,..lelah, pilek, batuk, sakit tenggorokan dan yang menyeramkan lagi aku bisa
membuatmu sesak napas. Ha...ha...ha.. aku musuh tak terlihat bukan?

Betapa senangnya aku, aku bisa menyerangmu. Aku membuat makhluk


muka bumi ketakutan denganku. Aku membuat anak – anak tidak bisa belajar
disekolah dengan bebas seperti dulu lagi.. Aku membuat orang – orang menjaga
jarak, Aku membuat kamu tidak bisa bersalaman maupun bersentuhan.. aku
membuat orang takut datang ke tempat ibadah...Aku membuat orang –orang takut
denganku...dan kamu harus dirumah saja..yah..tetap dirumah saja.

Ah...jangan...jangan... jangan kau cuci tanganmu dengan sabun, jangan kau


rajin mandi... jangan kau rajin menjaga kebersihan tangan dan tubuhmu. Aku bisa
pergi.. aku bisa mati..huaaa......aku menangis sekencang – kencangnya. Ah..
bertambah lagi kesedihanku ketika kamu bisa menjaga dirimu sendiri. Yup... kamu
menjaga imun tubuhmu dengan makan makanan yang sehat dan bergizi.. kamu juga
berjemur, serta berolahraga.. Kamu berusaha untuk menghindariku..aku
sedih...hikss...hiks... padahal aku ingin berteman, berteman denganmu., berteman
untuk menempati tubuhmu...berteman untuk numpang hidup ditubuhmu, tidak
salahkan aku?? Aku semakin sedih dan menangis karena perjuanganku mulai
habis.. kamu tetap menghindariku...dan ingin menjauh dariku. Usahaku mulai sia –
sia ketika kamu menggunakan masker untuk melindungi diri dan orang lain.
Bagaimana aku bisa masuk..bagaimana aku bisa masuk...hiks..hiks....aku mulai
kalah dalam perjuanganku..

Kamu bisa menjadi pahlawan untuk dirimu, dimulai dari diri sendiri.. dengan
cuci tangan, makan makanan yang sehat dan bergizi, juga berolahraga. Kamu juga
bisa melindungi dirimu dan orang lain, dengan menggunakan masker. Ah... akhirnya
kamu tau cara membuatku pergi,.. kamu tau bagaimana aku tidak bisa berteman
denganmu lagi...

Sekian dan terimakasih...


Nama : Hafsyah Maheswari

Kelas : IV A

Sekolah : SD Negeri 30 Bedeng Ake Kelurahan Sinar Jaya Sungailiat

Tema : Merdeka Dari covid

Judul Naskah : Pergilah Covid

Pergilah Covid

Aku mulai bosan, jenuh..harus selalu dirumah, belajar dirumah, tidak bisa kesekolah
padahal kesekolah supaya menjadi anak pintar dan berbudi pekerti. Sekolahku
dipindah kerumah, yach..belajar dirumah..belajar dirumah didampingi ibuku melalui
HP, tidak ada guru tidak ada kawan yang menemaniku belajar bersama seperti
layaknya disekolah.

Aku bertanya pada bundaku..kapan aku kesekolah? Kata bundaku kita tak bisa
kesekolah karena ada covid. Apa itu covid bunda?? Kata bunda covid itu musuh tak
terlihat, ia seperti monster bulat runcing seperti matahari. Ia menyerang tubuhmu, ia
membuat rumah ditubuhmu sehingga kamu lelah, pusing, batuk pilek, sakit
tenggorokan dan yang lebih menyeramkan lagi kamu bisa sesak napas.
Ah...menyeramkan ia musuh tak terlihat. Tapi, aku mulai bosan, kapan ini usai??
Aku rindu sekolahku, rindu teman – temanku. Aku ingin belajar seperti sedia kala,
belajar bersama guru dan teman-temanku, bukan melalui hp tinggal diketik dan
dicari...bukan itu yang kucari..yang kucari guruku dan teman – temanku. Guruku
yang mengajar langsung disekolah, guruku yang memberi ilmu, bukan sekedar ilmu
saja tetapi memberi contoh tauladan untuk kami, yaup...budi pekerti, yang tentu saja
tak mungkin ada di google.

Covid cepatlah berlalu...aku mulai bosan dan jenuh..kata bunda kita bisa menjadi
pahlawan untuk kita sendiri, bagaimana ? yup..dimulai dari diri kita sendiri..jagalah
kebersihan tangan dan tubuh, dengan cara apa dan bagaimana? Yach,,.. dengan
cara mandi dan rajin cuci tangan dengan sabun karena covid suka menempel
kebenda – benda, ia adalah musuh tak terlihat. Covid kehadiranmu membuat aku
membiasakan diri untuk menjaga kebersihan tangan dan tubuh..kita juga harus
menguatkan imun tubuh dengan makan makan yang sehat dan bergizi, serta
olahraga agar tubuh sehat dan kuat. Covid juga bisa terbang kemana- mana lho, ia
musuh tak terlihat. Ia musuh yang siap menyerang tubuhmu..gunakan masker untuk
melindungimu..jaga dirimu..lindungi dirimu..kita bisa menjadi pahlawan untuk diri
kita, dimulai dari diri sindiri..

Covid cepetlah berlalu, cepatlah pergi dari muka bumi ini, aku ingin sekolah seperti
biasa, aku ingin menjadi anak terpelajar dan berbudi pekerti. Aku ingin bermain dan
belajar bersama teman – temanku.. aku ingin bebas, aku ingin merdeka..yach..aku
ingin seperti waktu itu..aku ingin seperti sedia kala..merdeka mencari ilmu bersama
guruku, dan merdeka dalam bergaul dengan teman – temanku tanpa ada jarak dan
ketakutan. Aku ingin merdeka, merdeka...merdeka,..merdeka dari covid...

Sekian dan terimakasih


SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama orang tua / wali : Eis Novidha Ekawana

Tempat / tanggal lahir : Pangkal Pinang, 16 November 1982

No Identitas diri : 1901055611820005

Alamat : Perumahan permata indah setelah islamic centre


simpang kubur no 01 bedeng ake kelurahan sinar jaya
sungailiat bangka.

Menerangkan bahwa :

Nama : Hafysah Maheswari

Tempat / tanggal lahir : Sungailiat, 20 Maret 2011

Sekolah : SD Negeri 30 Sungailiat

Judul cerita : - Aku Musuh tak Terlihat

- Perrgilah Covid

Bahwa judul/ topik cerita yang dikut sertakan dalam lomba cerita dengan harapan adalah
benar – benar karya asli anak saya sendiri dan karya tersebut menjadi milik RRI untuk
dibukukan.

Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar- benarnya.

Sungaiiliat, 17 Agustus 2020

Yang membuat pernyataan

Eis Novidha Ekawana

Anda mungkin juga menyukai