Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB IV
DATA PENGAMATAN

4.1 Data pengamatan


Lensa Cembung
Kedudukan Kedudukan Kedudukan
Tinggi Bayangan
Benda Layar Lensa
No. (cm)
(cm) (cm) (cm)
69 cm 34 cm 2,3 cm
1. 19 cm 67 cm 35 cm 2,1 cm
75 cm 33 cm 2,8 cm
74 cm 33 cm 2,6 cm
2. 20 cm 73 cm 36 cm 2,5 cm
68,5 cm 37 cm 2 cm

Lensa Cembung (+) dan Lensa Cekung (-)

Kedudukan Lensa Tinggi


Kedudukan Kedudukan
No. Bayangan
Benda (cm) + - Layar (cm)
(cm)
1. 41 cm 31 cm 73 cm 1,7 cm
2. 20 cm 41 cm 30,5 cm 72 cm 1,5 cm
3. 41,5 cm 31,5 cm 71 cm 1 cm
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.

Makassar, Juli 2020

ttd

(Muhammad Imam Arif)

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB V
PENGOLAHAN DATA

5.1 Lensa cembung


5.1.1 Menentukan jarak benda (s)

Lensa 1
Sn = kedudukan lensa – kedudukan benda
S1 = 0,34 – 0,19 = 0,15 m
S2 = 0,35 – 0,19 = 0,16 m
S3 = 0,33 – 0,19 = 0,14 m

Lensa 2
Sn = kedudukan lensa – kedudukan benda
S1 = 0,33 – 0,2 = 0,13 m
S2 = 0,36 – 0,2 = 0,14 m
S3 = 0,37 – 0,2 = 0,15 m

5.1.2 Sn’ = kedudukan layar – kedudukan lensa


Lensa 1
S1’ = 0,69 – 0,34 = 0,35 m
S2’ = 0,67 – 0,35 = 0,32 m
S3’ = 0,75 – 0,33 = 0,42 m
Lensa 2
S1’ = 0,74 – 0,33 = 0,41 m
S2’ = 0,73 – 0,36 = 0,37 m
S3’ = 0,685 – 0,37 = 0,315 m

5.1.3 Fokus lensa


s n . sn '
fn =
s n+¿ s ' ¿
n

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Lensa 1
0,15. 0,35 0,0525
f1 = 0,15+0,35 = 0,5 = 0,105 m

0,16 .0,32 0,0512


f2 = 0,16+0,32 = 0,48 = 0,106 m

0,14 . 0,42 0,0588


f3 = 0,14+0,42 = 0,56 = 0,105 m

Lensa 2
0,13. 0,41 0,0533
f1 = 0,13+0,41 = 0,54 = 0,098 m

0,14 . 0,37 0,0518


f2 = 0,14+0,37 = 0,51 = 0,101 m

0,15. 0,315 0,0472


f3 = 0,15+0,315 = 0465 , = 0,101 m

= 0,178 m
5.1.4 Indeks bias lensa

M = Mn
( 1f + 1s )
'

( 1f + 1s )
Lensa 1
1 1

M1 = 1,0003
( 0,105 0,35 )
+
= 1,0003 .
12,37
1 1 18,18
( 0,105 +
0,15 )
= 0,764
1 1

M2 = 1,0003
( 0,106 0,32 )
+
= 1,0003 .
12,37
1 1 18,18
( 0,106 +
0,16 )
= 0,758
1 1

M3 = 1,0003
( 0,163 0,42 )
+
= 1,0003 .
12,37
1 1 18,18
( 0,163 +
0,14 )
= 0,758
Lensa 2

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1 1

M1 = 1,0003
( 0,098 0,41 )
+
= 1,0003 .
12,37
1 1 18,18
( 0,098 +
0,13 )
= 0,758
1 1
( 0,101 +
0,37 ) 12,55
M2 = 1,0003 = 1,0003 . 15,68
1 1
( 0,101 +
0,14 )
= 1,25
1 1

M3 = 1,0003
( 0,101 0,315 )
+
= 1,0003 .
12,6
= 0,761
1 1 16,56
( 0,101 + 0,15 )
5.2 Lensa cekung dan lensa cembung
5.2.1 Jarak Benda (S)
Sn = kedudukan lensa (+) – kedudukan ke lensa (-)
S1 = 0,41 – 0,31 = 0,1 m
S2 = 0,41 – 0,305 = 0,105 m
S3 = 0,415 – 0,315 = 0,1 m
5.2.2 Jarak bayangan (s’)
Sn’ = kedudukan layar – kedudukan benda
S1’ = 0,73 – 0,2 = 0,53 m
S2’ = 0,72 – 0,2 = 0,52 m
S3’ = 0,71 – 0,2 = 0,51 m
5.2.3 Jarak fokus
Sn . Sn '
F =
Sn+ Sn '
0,1. 0,53 0,053
F1 = = = 0,084 m
0,1+0,53 0,63
0,105. 0,52 0,054
F2 = = = 0,087 m
0,105+0,52 0,625
0,1. 0,51 0,051
F3 = = = 0,083 m
0,1+0,51 0,61

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

5.2.4 Indeks bias lensa

M = Mn
( 1f + 1s )
'

( 1f + 1s )
Lensa 1
1 1

M1 = 1,0003
( 0,084 0,53 )
+
= 1,0003 .
13,786
1 1 21,013
( 0,084 +
0,1 )
= 0,656
1 1

M2 = 1,0003
( 0,087 0,53 )
+
= 1,0003 .
13,376
= 0,636
1 1 21,013
( 0,087 0,105 )
+

1 1

M3 = 1,0003
( 0,083 0,51 )
+
= 1,0003 .
14,008
1 1 22,048
( 0,083 + 0,1 )
= 0,635

5.3. Lukisan Pembentukan Bayangan

Lensa S (cm) S’ (cm) f (cm) M


15 35 10,5 0,764
1 16 32 10,6 0,758
14 42 10,5 0,758
13 41 9,8 0,758
2 14 37 10,1 1,25
15 31,5 10,1 0,761
10 53 8,4 0,656
3 10,5 52 8,7 0,636
10 51 8,3 0,635

5.3.1. Lensa 1
Skala 2 : 1
Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Kedudukan benda = 15 cm = 7,5 cm


Fokus lensa = 10,5 cm = 5,25 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm


Kedudukan benda = 16 cm = 8 cm
Fokus lensa = 10,6 cm = 5,3 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm


Kedudukan benda = 14 cm = 7 cm
Fokus lensa = 10,5 cm = 5,25 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

5.3.2. Lensa 2
Skala 2 : 1
Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm
Kedudukan benda = 13 cm = 6,5 cm
Fokus lensa = 9,8 cm = 4,9 cm

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm


Kedudukan benda = 14 cm = 7 cm
Fokus lensa = 10,1 cm = 5,05 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm = 0,5 cm


Kedudukan benda = 15 cm = 7,5 cm
Fokus lensa = 10,1 cm = 5,05 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

5.3.3. Lensa 3
Skala 1 : 1
Tinggi benda = 1 cm
Kedudukan benda = 10 cm
Fokus lensa = 8,4 cm

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm
Kedudukan benda = 10,5 cm
Fokus lensa = 8,7 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

Tinggi benda = 1 cm
Kedudukan benda = 10 cm
Fokus lensa = 8,3 cm

Gambar Pembiasan Sinar Pada Lensa

5.4. Teori ketidakpastian

s.s '
F =
s +s '

∂f 2 ∂f 2
∆f =
√( ∂s ). ( ∆ s )2 +( )
∂s'
. ( ∆ s ' )2

Misal,
u = s . s’ u’ = s

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

v = s + s’ v’ = 1
∂f u' . v −v ' .u
=
∂s s '2
s . ( s+ s' ) −1.(s . s' )
= 2
( s +s ' )
2
( s' )
= 2
( s +s ' )
( 0,35 )2 0,1225
= 2 = 0,25
( 0,15+0,35 )
= 0,49
1
∆s = . skala terkecil
2

1
= . 10-3
2

= 5. 10-4

Misal,
u = s . s’ u’ = s
v = s + s’ v’ = 1
∂f u' . v −v ' .u
=
∂ s' s '2

s . ( s+ s' ) −1.(s . s' ) ( s )2 0,15 2


= 2 = 2 =
( s +s ' ) ( s +s ' ) ( 0,15+0,35 )2

0,0225
= 0,25

= 0,09

1 1
∆ s' = . sakala terkecil = . 10-3
2 2

= 5 . 10-4

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

∂f 2 ∂f 2
∆f =
√( ∂s ). ( ∆ s )2 + ( )
∂s'
. ( ∆ s ' )2

−4 2 2
= √ ( 0,49 ) . ( 5. 10
2
) + ( 0,09 )2+ ( 5.10−4 )

= √ 0,2401 .25 . 10−8 +0,0081 .25 . 10−8


= 2,49 . 10-4

∆f
KR = x 100%
2(∆ f +f )

2,49. 10−4
= x 100%
2(2,49 .10−4 +0,105)

2,49. 10−2
= %
21,049. 10−2

= 0,118 %

KB = 100 % - KR

= 100 % - 0,118 %

= 99,882 %

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB VI
ANALISA PENGOLAHAN DATA

6.1 Data hasil pengamatan


A. Lensa Cembung ( + )
Lensa S S1 f M
0,35 0,105 0,764
1. 19 cm 0,32 0,106 0,758
0,42 0,105 0,758
0,41 0,098 0,758
2. 20 cm 0,37 0,101 1,25
0,315 0,101 0,761

B. Lensa Cembung (+) dan Lensa Cekung (-)


Lensa S S1 f M

1 0,1 0,53 0,084 0,656

2 0,105 0,52 0,087 0,636

3 0,1 0,51 0,083 0,635

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

6.2 Pembahasan hasil pengolahan data


Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami telah memperoleh
hasil data bahwa pembentukan bayangan lensa cembug yang terbalik dan
kami juga mengetahui bahwa lensa cekung menyebar berkas sinar atau
cahaya sedangkan lensa cembung mengumpulkan berkas sinar.

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum ini, kami menyimpulkan bahwa
jarak titik fokus pada sebuah lensa sangat menentukan ukuran dan jarak
bayangan yang terbentuk. Sebaliknya, jarak titik fokus sebuah lensa dapat
kita tentukan dengan melakukan pengamatan dan perhitungan terhadap
ukuran dan jarak bayangan yang terbentuk.

7.2 Saran
1.2.1. Asisten
Asisten dan pratikan sebaiknya bekerja sama dengan baik
agar pratikum dapat berjalan drngan nyaman dan ilmu yang di
sampaikan dapat di terima dengan baik.
1.2.2. Laboratorium
Sebaiknya alat laboratorium lebih di rawat untuk
menghindari kerusakan. Selain itu kebersihan laboratorium lebih
diperhatikan agar pratikum dapat berjalan dengan nyaman.
1.2.3. Pratikum
Dalam pratikum hendaknya lebih berhati-hati dan teliti

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

dalam mengerjakan laporan serta analisa pertitungan dan materi


yang di bahas sebaiknya harus lebih mendalam.

7.3. Ayat Yang Berhubungan


Qs. An-Nur ayat 35.
Artinya :
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-
akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh
tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Penjelasan:
Dari ayat ini kita tau bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sudah
ada sejak dahulu namun manusia belum mengetahuinya, dan ilmu yang
ada diperumpamakan dengan hal-hal lain, hal-hal lain ini yang menjadikan
fakta di balik ilmu itu semua. Tak hanya manusian yang dapat memberikan
arti penting itu listrik namun al-quran sudah berbicara lebih dahulu
sebelum listrik itu ada.

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Eka Murka, dan Priyambodo Tri. 2010. Fisika dasar listrik. Yogyakarta : Andi.

Giancoli Douglas. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Halliday, D. dan Rasnick. 1987. PHYSICS. John Willey and Sons, Inc : New
York.

Sear Francis W, dan Zemansky. 1992. Fisika untuk universitas 2 listrik, magnet.
Jakarta : Yayasan Dana Buku Indonesia.

Sutrisno, dan Tan Ik Gie. 1979. Fisika dasar listrik, magnet dan termofisika.
Bandung : ITB.

Nama Asisten Nama Praktikan


No. Stambuk

Anda mungkin juga menyukai