Anda di halaman 1dari 15

Rekayasa Ide

“Kebiasaan Siswa Yang Masih Menggunakan Bahasa Daerah Dalam


Berkomunikasi Di Sekolah”

Oleh :

NAMA : Erdina Sari Sinaga

NIM 4203121029

KELAS : Fisika Dik D 2020

DOSEN PENGAMPU : Dra. Rahmulyani.

M.Pd.Kons MATA KULIAH : Perkembangan Peserta

Didik

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

November, 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan peyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Rekayasa Ide ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulisan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan 6 tugas wajib di Universitas
Negeri Medan.Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah agar pembaca
mendapat informasi mengenai Kebiasaan Siswa Yang Masih Menggunakan Bahasa
Daerah Dalam Berkomunikasi Di Sekolah.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.Terutama kepada orangtua yang
selalu memberi semangat dan motivasi, dosen yang membantu penulis dalam
memahami pelajaran dan teman-teman yang selalu ada membantu penulis
menyelesaikan Rekayasa Ide ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rekayasa Ide ini masih terdapat
banyak kekurangan dan penulisan ini masih jauh dari taraf kesempurnaan.Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis menerima segala masukan dan saran yang sifatnya
membangun.

Medan, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
Latar Belakang Masalah..................................................................................................................1
Tujuan Penulisan............................................................................................................................1
Manfaat Penulisan..........................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................2
KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM.............................................................................2
Uraian Permasalahan.....................................................................................................................2
Subjek Penelitian............................................................................................................................2
Assesment Data..............................................................................................................................2
BAB III...........................................................................................................................................3
METODE PELAKSANAAN...............................................................................................................3
Metode Penelitian..........................................................................................................................3
Langkah Penelitian.........................................................................................................................3
BAB IV...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
Analisis Pembahasan / Penyelesaian Masalah...............................................................................5
Kekuatan Penelitian........................................................................................................................8
Kelemahan Penelitian.....................................................................................................................9
BAB V..........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
Kesimpulan...................................................................................................................................10
Saran 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan roda berpikir manusia dalam menuangkan ide,pikiran dan
perasaannya.Berbahasa berarti berperilaku sosial dilingkungan keluarga dan
masyarakat.Bahas sebagai cerminan diri seseorang melalui bahasa seseorang mampu
menunjukan eksistensinya,bahkan kelemahannya.Bhasa yang pertamakali dikuasa anak
saat belajar berbicara adalah bahasa ibu.Berbahasa ibu ini pun beragam,setelah
menguasai bahasa ibu tentunya dengan tuntutan dan motivasi yang beragam seseorang
mempelajari bahasa kedua,bahasa ketiga berdasarkan kebutuhannya.Tentunya didikung
berdasrkan komponen-komponen tertentu. Kedudukan bahasa indosesia sebagai
pengantar pembelajaran merupakan hal yang biasa dan memang wajib.Namun
penggunaan bahasa ibu berbasis bahasa daerah ini sungguh langka terutama dalam
pembelajaran di sekolah formal.Namun Pembelajaran ini dirasa cukup ampuh
diterapakn dalam upaya pelestarian bahasa daerah yang hampir tersisih dengan
banyaknya orang tua yang mengajarkan bahasa pertamanya menggunakan bahasa
nasioanal.Sungguh ironis bak momok yang menakutkan.
Semua ini dapat dihindari dengan menerapkan penggunaan bahasa ibu sebagai
pengantar dalam pembelajaran bahasa kedua disekolah formal. Mengingat kemungkinan
- kemungkinan yang bias terjadi salahsatu bentuk pengoptimalisasiannya adalah
membiasakan, membudayakan, mempertahankan bahasa ibu (merujuk ke bahasa
daerah) yang mampu mensejajarkan kedudukannya dengan bahasa nasional maupun
bahasa asing. Didukung dengan motivasi dan peran guru dan pihak-pihak yang dapat
memberikan kontribusi dalam pengajaran bahasa di sekolah.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengaruh penggunaan bahasa daerah yang terjadi di sekolah.
2. Sebagai bahan referensi bagi para pembaca dan salah satu sumber informasi.

Manfaat Penulisan
1. Sebagai salah satu penyusunan 6 tugas KKNI di Universitas Negeri Medan

1
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM

Uraian Permasalahan
Penggunaan bahasa ibu tau bahasa pertama (frist language) di Indonesia cukup
beragam dari Sabang sampai Merauke, sehingga bangsa Indonesia kaya akan ragam
bahasa daerah. Sekolah yang memiliki siswa-siswi yang berlatar belakang bahasa
daerah tentunya tidak kesulitan ketika bahasa ibu tersebut disejajarkan dengan bahasa
nasional dalam kegiatan belajar di sekolah. Bahasa ibu adalah bahasa yang diperoleh
sang anak ketika dia belajar berbicara. Proses belajarnya pun secara natural berbeda
dengan mempelajari bahasa kedua, bahasa ibu cenderung tanpa disadari sang anak
bahwa anak tersebut sedang belajar menggunakan bahasa sebagai media penyampai
pikiran dan perasaannya. Menggunakan bahasa yang baik dan benar memang bukan
perkara mudah, tidak sedikit orang mampu bicara fasih tanpa proses belajar terpimpin,
begitupun sebaliknya.Penggunaan bahasa yang baik secara lisan tentu berbeda dengan
bahasa tulis.Bahasa tulis ketika dilafalkan terkesan kaku dan aneh.Namun bahasa lisan
tidak sesuai kaidah apabila ditulis berdasarkan kaidah kebahasaan.Padahal bahasa
pertamakali muncul yaitu dalam bahasa lisan. Maraat dalam buku psikolinguistik
meyebutkan bahwa itu merupakan persepsi seseorang terhadap seseorang dan
diproduksinya dalam bentuk katakata pada saat seorang anak belajar bahasa.
Masalah dalam Rekayasa ide ini adalah untuk mengetahui upaya guru dalam
mengatasi penggunaan bahasa ibu pada pembelajaran di sekolah.

Subjek Penelitian
Subjek Penelitian dalam masalah ini yaitu siswa atau peserta didik di usia
menengah.

Assesment Data
Berdasarkan pembahasan upaya guru dalam mengatasi penggunaan bahasa ibu
pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa di Sekolah, maka upaya yang dilakukan
guru diantaranya menggunakan tiga teknik yaitu, membaca, menulis, berbicara. Serta
menggunakan strategi model pembelajaran langsung dan pembiasaan berdialog antar
guru dengan siswa, siswa dengan siswa, juga menggunakan metode drill (Pengulangan)
dan metode produktif yang menekankan pada berbicara dan menulis yang didukung
dengan berbagai media cetak seperti buku cerpen, majalah dan Koran atau surat kabar.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada jurnal ini adalah metode deskriptif
dengan mengambil informasi dari beberapa sumber dan disajikan dalam jurnal.

Langkah Penelitian
Adapun langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan.Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai
dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.Observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrument yang digunakan untuk menggali data
secara lisan.Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data
yang valid dan detail. Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik,langsung dari sumbernya. Wawancara akan dilakukan melalui
kepala sekolah, wali kelas dan beberapa siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
foto-foto, filem dokumentar, data yang relevan penelitian.Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.
Maka, Langkah penelitian yang penulis dapat lakukan dengan Mencari sumber
data dan informasi serta Menuliskan informasi pada jurnal
BAB IV

PEMBAHASAN

Analisis Pembahasan / Penyelesaian Masalah


Kompleksitas kondisi kebahasaan di Indonesia mengakibatkan upaya
perlindungan bahasa ibu dari ancaman kepunahan melalui ikhtiar menjadikan bahasa itu
sebagai bahasa pengantar pendidikan mengalami hambatan. Hambatan dimaksud
terkait, pertama, sebagian besar, rombongan belajar dalam satu kelas diisi oleh siswa
yang Berlatar belakang bahasa ibu berbeda. Meskipun siswanya berasal dari bahasa
daerah yang sama, tetapi varian bahasa yang berbeda. Sebagai contoh, kelas yang diisi
siswa berlatar belakang bahasa Jawa, boleh jadi di antarannya ada siswa yang berbahasa
ibu bahasa Jawa varian Banyumas, bahasa Jawa varian Solo-Yogya.

Persoalannya, varian bahasa Jawa yang manakah akan dijadikan bahasa pengantar
pendidikan di kelas? Secara linguistik (dialektometri), suatu varian dianggap berbeda
dialek dengan varian lainnya jika ada perbedaan leksikal 50-80 persen.
Siswa yang seusia kelas permulaan tentu belum memiliki pengalaman pemahaman
perbedaan dialektal dalam bahasanya dengan persentase perbedaan itu. Artinya, anak
seusia itu sulit memahami kosakata dalam dialek lain, meskipun dalam bahasa yang
sama. Kedua, dari segi guru, hampir semua guru yang mengajar pada kelas permulaan
tidak berasal dari varian bahasa ibu yang sama dengan siswa yang diajarkannya.
Persoalan muncul pada aspek penyediaan tenaga pengajar. Ketiga, menyangkut
pengembangan bahan pembelajaran berbasis bahasa ibu itu sendiri. Masih banyak
istilah keilmuan dalam bidang pelajaran tertentu yang tidak memiliki padanannya dalam
bahasa ibu. Contohnya, di matematika ada banyak istilah yang tak ditemukan
padanannya dalam bahasa Sumbawa; istilah untuk pembagian sudut dan lainnya.
Dilestarikan
Untuk melestarikan bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu sebagian besar masyarakat
Indonesia, bisa dengan penguatan fungsi bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
pendidikan keluarga. Pemerintah dapat memfasilitasi dengan mempertinggi intensitas
penyelanggaraan lomba atau sayembara untuk mengembangkan kreativitas pemanfaatan
bahasa melalui kegiatan bersastra maupun lainnya, seperti lomba pidato, bercerita,
maupun debat dalam bahasa ibu/bahasa daerah.
Namun, bahasa merupakan organisme yang lahir, tumbuh, berkembang, dan
akhirnya punah sebagaimana perkembangan yang dialami manusia pemilik bahasa itu
sendiri. Ada dua ikhtiar utama yang dapat ditempuh menyiasati masalah bahasa ibu.
Pertama, kemampuan daya ungkap bahasa ibu haruslah dikembangkan melalui
penyerapan kosakata bahasa lain. Sebab, jika bahasa itu miskin akan daya ungkap,
penuturnya akan beralih ke bahasa lain yang mampu dijadikan sarana ekspresi.
Artinya, bahasa ibu harus dikembangkan menjadi bahasa yang mampu menjadi sarana
ekspresi manusia modern yang tidak lain penutur bahasa itu yang hidup di masa kini.
Termasuk, menjadikan bahasa itu sebagai salah satu materi muatan lokal pada
pendidikanFormal.

Kedua, bahasa ibu yang tidak lagi dapat dijamin keberlangsungannya, yaitu
bahasa yang jumlah penuturnya relatif kecil, seperti bahasa Tandia di Papua Barat yang
penuturnya tinggal tiga orang yang hidup berpencar-pencar atau bahasa Ibo di Maluku
yang penuturnya kurang dari lima orang, perlu segera dilakukan pendokumentasian.
Bukankah bahasa mencerminkan cara manusia memandang dunia sekitarnya. Mengapa
dalam bahasa-bahasa Austronesia, termasuk bahasa ibu di Indonesia, setiap konstruksi
milik yang pemiliknya orang pertama tunggal selalu menghilangkan unsur penanda
milik. Misalnya, dalam bahasa Tarfia, Gresi, Namblong di Papua; bahasa Sumbawa, dan
lainnya, tetapi jika unsur pemiliknya bukan orang pertama tunggal penanda milik selalu
hadir? Hal itu terkait cara pandang sebagian besar masyarakat Indonesia yang tak ingin
menonjolkan diri. Itu sebabnya, kata ganti orang pertama tunggal sering disubstitusi
dengan kata ganti orang pertama jamak, misalnya, kata ganti saya/aku diganti dengan
kata ganti kita, pada konstruksi rumah kita untuk merujuk pada rumah saya, ketika
menjawab pertanyaan, dalam bahasa Indonesia, "Siapa yang mempunyai rumah itu?"

Bila kecenderungan universal perkembangan kemampuan berpikir matematis manusia


bergerak dari kemampuan berpikir sederhana ke kemampuan berpikir kompleks, sistem
bilangan bahasa-bahasa rumpun Austronesia yang menjadi bahasa ibu di Indonesia
memberikan indikasi sejarah persebaran manusia Indonesia bergerak dari timur ke
barat, bukan sebaliknya.
Upaya guru dalam mengatasi bahasa ibu pada pembelajaran di sekolah :
a. Pembiasaan
Upaya guru kelas dalam mengatasi bahasa ibu (daerah) salah satunya melalui
pembiasaan, dengan pembiasaan ini siswa di latih untuk selalu menggunakan Bahasa
Indonesia ketika berkomunikasi baik di luar maupun di dalam lingkungan sekolah,
terutama pada saat proses pembelajaran. Dengan tujuan agar siswa terbiasa
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
b. Media
Pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia guru di tuntut untuk menggunakan
media pembelajaran, agar siswa tertarik mengikuti pelajaran yang di jelaskan oleh guru
dan tidak merasa bosan.
c. Teknik
Ada beberapa teknik yang di gunakan oleh guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran Bahasa Indonesia untuk melatih keterampilan berbahasa anak, yaitu
dengan teknik membaca, menulis dan berbicara. Pada teknik ini siswa lebih banyak
terlibat pada saat proses pembelajaran.
d. Strategi
Adapun strategi yang digunakan oleh guru diantaranya yaitu
strategi model pembelajaran lasung dan model cooperative
learning.
e. Metode
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia guru menggunakan metode Audilingual dimana
metode ini menekankan pada drill (pengulangan). Dan metode produktif, metode ini
menekankan pada berbicara dan menulis.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi penggunaan bahasa


ibu pada pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam usaha menghilangkan kebiasaan
penggunaan bahasa ibu (daerah) pada siswa tentunya terdapat faktor pendukung dan
penghambat, adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Faktor pendukung
1). Komitmen
sekolah
Pihak sekolah sangat mendukung dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh pihak
guru dalam upaya mengatasi bahasa ibu pada siswa. dengan memberikan kewenangan
pada guru dan siswa yang sifatnya untuk melatih perbendaharaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dengan syarat tidak menyalahi aturan.
2). Motivasi guru
Guru sangat bersemangat mengajari siswa-siswinya mulai dari hal kecil, contohnya
belajar Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan memberikan pemahaman dan
sering melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung membuat anak-
anak menjadi aktif dalam didalam kelas.
b. Faktor penghambat
1). Latar belakang
siswa
Kebanyakan sekolah umum yang berada pada sebuah pedesaan, jadi semua
berbagai macam jenis suku, daerah, bahasa, dan karakter anak yang berbeda-beda.
Sehingga guru mengalami kesulitan untuk mengatasi bahasa yang mereka gunakan,
guru harus benar-benar berusaha agar anak tidak mengikut sertakan bahasa ibu (daerah)
pada saat proses
pembelajaran, dan guru berusaha keras memberikan pemahaman yang pas pada anak
kelas tinggi terutama kelas V agar baik guru maupun siswa tidak mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi dan penjelasan materi.
2). Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana umumnya adalah fasilitas untuk menunjang
keberlangsungan kegiatan proses belajar mengajar. akan tetapi dengan minimnya
ketersediaan alat dan media pembelajaran menjadi salah satu faktor penghambat siswa
untuk mendapatkan perbendaharaan bahasa yang baik dan benar, contohnya tidak ada
akses internet ataupun alat elektronik lainnya.Jadi pengalaman dan perbendaharaan
bahasa yang siswa miliki sangat terbatas. Faktor eksternal dan ekternal juga menjadi
salah masalah anak dalam pemahaman Bahasa Indonesia.

Kekuatan Penelitian
Kekuatan dalam penelitian di jurnal ini menurut pemahaman saya adalah materi
yang disajikan cukup lengkap dan mendalam, disertai dengan gambar yang dapat
memperkuat pemahaman bagi yang membaca jurnal ini. Penjelasan yang diberikan pada
jurnal ini juga cukup terperinci dan dapat menambah pemahaman bagi si pembaca
(termasuk saya sendiri).

Kelemahan Penelitian
Kelemahan dalam penelitian ini menurut saya adalah di dalam jurnal tidak
menjelaskan subjek penelitian dan metode penelitian secara tertulis. Pada jurnal ini
langsung membahas mengenai materi yang akan disajikan penulis.
BAB V

PENUTU

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan upaya guru dalam mengatasi penggunaan bahasa ibu pada
pembelajaran di sekolah oleh peserta didik usia menengah, maka dapat di tarik
kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan guru diantaranya menggunakan tiga teknik
yaitu, membaca, menulis, berbicara. Serta menggunakan strategi model pembelajaran
langsung dan pembiasaan berdialog antar guru dengan siswa, siswa dengan siswa, juga
menggunakan metode drill (Pengulangan) dan metode produktif yang menekankan
pada berbicara dan menulis yang didukung dengan berbagai media cetak seperti buku
cerpen, majalah dan Koran atau surat kabar.

Saran
Saran yang dapat diberikan untuk melengkapi materi buku harus lebih dari satu
buku untuk mencari materi yang lebih luas dan menambah ilmu yang lebih banyak lagi,
karena setiap buku saling melengkapi antara satu dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Febriani, L. (2019). UPAYA GURU DALAM MENGATASI PENGGUNAAN


BAHASA IBU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA DI
SEKOLAH MENENGAH. skripsi , 41-66.

Hadi, S. (2019). Problematik Pendidikan Bahasa Indonesia Kajian Pembelajaran Bahasa


Indonesia pada Sekolah Dasar. JURNAL PENDIDIKAN: Riset dan Konseptual, , 3, 74-
78.

Hernawati, H. (2018). PENGGUNAAN BAHASA IBU SEBAGAI PENGANTAR


DALAM PEMBELAJARAN BAHASA. Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Dan
Sastra Indonesia , 83-91.

Sugiarti, A. (2019). TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP


PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH. Jurnal ilmiah , 1-15.

Suhardin, E. J. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA IBU DALAM


KONTEKS BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA TERHADAP DAYA SERAP
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ROPANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Jurnal media pendidikan Matematika dikelola oleh
Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram , 5, 33-38.

Anda mungkin juga menyukai