Contoh :
Saham PT. BANK SAKTI harga saham perdana adalah Rp.1.700,
Penyelesaian:
Ps=Rp.1.700,
Pbase=Rp.1.700,
Ps
SI = × 100 %
Pbase
Rp .1.700
SI= ×100 %=100 %
Rp .1.700
Bilamana pada hari pertama pencatatan di Bursa, harga saham PT. BANK
SAKTI ditutup dengan harga Rp.2.200 per saham berapa indeks individual
saham PT. BANK SAKTI tersebut?
Penyelesaian:
Ps=Rp.2.200,
Pbase=Rp.1.700,
Ps
SI= × 100 %
Pbase
Rp 2.200
SI= ×100 %=129,4 %
Rp .1.700
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
Ada dua metode perhitungan indeks harga saham gabungan yaitu:
IHSG=
∑ Ps
∑ Pbase
Dimana:
IHSG = Indeks harga saham gabungan
ΣPs = Harga pasar saham
ΣPbase = Suatu nilai pembagi
Metode Paasche
IHSG=
∑ ( Ps × S s )
∑ ( Pbase ×S s )
Dimana:
IHSG = Indeks harga saham gabungan
Ps = Harga pasar saham
Ss = Jumlah saham yang dikeluarkan (outstanding share)
Pbase = Harga dasar saham
Metode Laspeyres
IHSG=
∑ ( Ps × So )
∑ ( Pbase ×S o )
Dimana:
IHSG = Indeks harga saham gabungan
Ps = Harga pasar saham
So = Jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar
Pbase = Harga dasar saham
STOCK SPLIT
Pemecahan saham (stock split) merupakan suatu aksi emiten dimana
dilakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih
kecil. Proses pemecahan saham (stock split) ini dengan cara menukarkan
saham dengan nominal lama yang dimiliki dengan saham baru dengan nilai
nominal yang baru.
Contoh:
PT. Brata Finance mengadakan pemecahan saham dengan nilai nominal saham
Rp.1.000 per saham dipecah menjadi dua saham. Dengan demikian nilai
nominal saham menjadi Rp.500 per saham. Pemecahan ini tidak mempengaruhi
modal yang disetor penuh, karena tidak terjadi penambahan modal yang
disetor, tetapi yang terjadi hanyalah pemecahan nilai nominal yang lebih kecil
sehingga banyaknya saham menjadi meningkat.
Sehingga dengan meningkatnya jumlah saham yang beredar, maka harga dasar
saham akan mengalami penyesuaian agar angka indeks tidak berubah. Untuk
itulah dilakukan perhitungan harga teoritis saham yang diakibatkan karena
pemecahan saham.
Perhitungan pemecahan saham dari nominal a menjadi nilai nominal b sebagai
berikut:
HAS
HT =
n
Dimana:
HT = Harga teoritis
HAS = Harga akhir saham dengan nilai nominal lama
Nilai nominal lama a
n= = , dimana n=faktor split
Nilai nominal baru b
Penyesuaian jumlah saham akibat stock split sehingga nilai nominal saham
berubah dari Rp. a menjadi Rp. b
c=t ×n
Dimana:
c = jumlah saham setelah split
t = jumlah saham sebelum split
n = faktor split (a/b)
Penyesuaian nilai dasar karena adanya stock split:
NPS + ( H x × c )
NDB= × NDS
NPS
Dimana:
NDB = Nilai dasar baru
NPS = Nilai pasar sebelumnya
Hx = Selisih antara harga teoritis dengan harga pembulatannya
c = jumlah saham setelah split
NDS = Nilai dasar sebelumnya
SAHAM BONUS
Saham bonus atau bonus shares merupakan saham-saham baru yang
dikeluarkan oleh perseroan untuk para pemegang saham lama. Saham bonus
ini berasal dari agio saham, yaitu selisih antara harga penawaran umum saham
dengan nilai nominal.
Agio saham ini dapat dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk
saham bonus. Banyaknya agio saham yang dikapitalisasi akan menentukan
banyaknya saham yang diterbitkan sebagai saham bonus. Saham bonus yang
dikeluarkan oleh emiten ini akan menyebabkan penurunan persentase
kepemilikan saham (dilusi) sebanding dengan rasio saham bonus. Saham
bonus ini akan memberikan pengaruh terhadap jumlah lembar saham dipasar.
Seperti yang sudah diketahui bahwa indeks saham akan berubah apabila
terjadi perubahan harga.
Oleh karena itu agar indeks saham ini , maka dilakukan penyesuaian dan
dihitung harga teoritisnya. Harga teoritis saham sesudah saham bonus harus
dihitung, sebab harga ini harus mengadakan penyesuaian sehubungan dengan
penambahan saham baru.
Perhitungan harga teoritis saham yang diakibatkan pembagian saham
dividen/bonus dengan rasio p:q (sejumlah p saham lama mendapatkan q saham
baru)
p
HT = × HAC
p+q
Dimana:
HT = Harga teoritis
HAC = Harga saham pada saat cum
p = Jumlah saham lama
q = Jumlah saham baru
Penyesuaian jumlah saham akibat penawaran saham terbatas dengan rasio r:s,
sama dengan penyesuaian akibat penerbitan saham bonus/dividen, atau
berdasarkan jumlah saham yang ditawarkan dan dilaporkan emiten.
( r + s)
e= ×v
r
Dimana:
e = jumlah saham setelah penawaran terbatas
v = jumlah saham sebelum penawaran terbatas
NPS + ( HP × f ) + ( H x × e )
NDB= × NDS
NPS
Dimana:
NDB = Nilai dasar baru
NPS = Nilai pasar sebelumnya
Hx = Selisih antara harga teoritis dengan harga pembulatannya
e = Jumlah saham setelah penawaran terbatas
NDS = Nilai dasar sebelumnya
HP = Harga pelaksanaan
s
f = × jumlah saham sebelumnya= jumlah saham yang ditawarkan
r
Pertanyaan:
1) Hitunglah indeks saham gabungan pada hari pertama tersebut.
2) Hitunglah nilai dasar baru dan nilai pasar baru serta indeks saham gabungan pada
hari kedua, apabila emiten Mno mencatatkan sahamnya sejumlah 3.000 lembar
dengan harga penawaran perdana Rp.1.500 per lembar.
3) Hitunglah perubahan jumlah saham, harga teoritis, harga penyesuaian, dan nilai
dasar baru bila perusahaan melakukan corporate action sebagai berikut:
a. Hari ketiga split saham Def dari nominal Rp.1.700 menjadi Rp.850.
b. Hari keempat saham Jkl melakukan right issue dengan rasio 8:5 dengan harga
right Rp.1.500 per saham.
c. Hari kelima Abc menerbitkan saham bonus dengan rasio 8:5.
Keterangan:
- Dikerjakan di kertas dobel folio ditulis rapi tanpa coretan.
- Dikumpul pada saat UAS.