Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA

Elseria
SMP Negeri 1 Kepahiang Kabupaten Kepahiang
e-mail: elseriakpg@gmail.com

Abstract: This study evaluated the management of science laboratories at Junior High School
Number 1 Kepahiang. The subjects of this research are principal, laboratory coordinator,
laboratory staff, Physics and Biology teachers. Data are collected by questionnaire, interview,
observation, and documentation. The results of this study indicate that the management of the
science laboratory has been done effectively. Management of infrastructure and facilities already
met to the laboratory standard, and supporting the effectiveness of science laboratory,
completeness of administrative form also conform with the standard prescribed which has been
functioned as it should. Monitoring and evaluation has been carried out in conducive and
sustainable. Based on this study, researcher concluded that the management of the Science
Laboratory at Junior High School Number 1 has been done effective.

Keywords: management, laboratory, effectivity.

Abstrak: Penelitian ini mengevaluasi pengelolaan laboratorium IPA di SMPN 1 Kepahiang.


Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, koordinator laboratorium, staf laboratorium, guru
Fisika dan Biologi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan
dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah teknik evaluasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa manajemen laboratorium IPA telah dilaksanakan dengan efektif. Manajemen
infrastruktur dan fasilitas telah memenuhi standar, dan mendukung efektifitas laboratorium sains,
kelengkapan laboratorium IPA, kelengkapan formulir administrasi juga sesuai dengan standar
yang ditentukan yang telah difungsikan sebagaimana mestinya. monitoring dan evaluasi telah
dilakukan dengan kondusif dan tepat. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa
pengelolaan laboratorium IPA telah dilaksanakan dengan efektif.

Abstrak: pengelolaan, laboratorium, efektifitas

PENDAHULUAN meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan


Laboratorium merupakan tempat peng- siswa. Dengan adanya laboratorium, diharapkan
amatan, percobaan, latihan dan pengujian konsep siswa bisa lebih mudah memahami materi yang
pengetahuan dan teknologi. Laboratorium dipelajari.
diharapkan dapat menunjang proses belajar Laboratorium IPA merupakan suatu
mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran, tempat menggali ilmu pengetahuan yang
sehingga upaya meningkatkan prestasi siswa berusaha secara sistimatis untuk memahami
semakin meningkat, namun kenyataanya masih mengapa dan bagaimnana manusia bekerja
banyak sekolah yang belum memanfaatkan secara sistimatis, untuk mencapai tujuan dan
laboratorium sebagai media belajar yang efektif. membuat sistem kerja sama lebih bermanfaat.
Materi yang seharusnya menggunakan metode Namun saat ini bayak laboratorium IPA yang
eksprimen menjadi pilihan utama bagi guru ada di sekolah belum dimanfaatkan secara
Ilmu Pengetahuan Alam untuk menjelaskan optimal, hal ini disebabkan kurangnya minat,
suatu materi, sehingga siswa lebih memahami pengetahuan pengelolaan dan penggunaan dalam
materi tersebut. pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di
Penggunaan laboratorium agar efektif laboratorium tersebut. Laboratorium IPA
diperlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya. dikelola untuk para pengguna yang disesuaikan
Keberadaan dari kelangsungan suatu labora- dengan kebutuhan penggunaannya. Untuk
torium sangat tergantung pada pengelolaannya. memanfaatkan laboratorium sebagai sarana
Pengelolaan adalah proses merencanakan, pendukung proses balajar mengajar di sekolah
mengorganisasikan melaksana-kan serta melaku- seharusnya dapat dikelola dengan baik.
kan evaluasi. Bagi suatu sekolah untuk

109
110 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

Saat ini guru dihadapkan pada suatu gunmg jawab laboratorium untuk pengadaan
tuntutan standar yang harus dipenuhi berdasar- alat dan bahan praktik. Koordinator laboratorium
kan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No akan semakin baik kinerjanya jika ada tenaga
16 tahun 2007, diantaranya adalah standar laboran. Tugas laboran adalah membantu
kompetensi profesional, dimana guru harus koordinator laboratorium dalam mengkoor-
menggunakan seluruh potensi agar dapat dinasikan dan mengembangkan fungsi labora-
mengebangkan peserta didik untuk dapat kreatif torium untuk kegiatan pembelajaran dan
menggali informasi dan menjadi aktif dalam penelitian, mengerjakan tugas-tugas administrasi
suatu proses pembelajaran. Keaktifan siswa laboratorium, menyimpan semua alat dan bahan
dalam proses pembelajaran dapat kita lihat dari secara rapi sesuai dengan jenisnya, mempersiap-
antusiasme mereka untuk ingin tahu lebih kan, dan menyimpan kembali alat dan bahan
mendalam tentang materi yang diberikan. yang telah digunakan, merawat semua
Profil kompetensi tenaga kependidikan alat/bahan/fasilitas laboratorium, bertanggung
untuk menghadapi persaingan global antara lain jawab atas kebersihan alat dan ruang labora-
yaitu; (1) Menguasai konsep dan metodologi torium beserta perlengkapan lainnya.
ilmu dan teknologi; (2) menguasai konsep dan Pengelolaan laboratorium berkaitan
metodologi ilmu kependidikan dan teknologi; (3) dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
mampu mengidentifikasi dan memecahkan laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium,
masalah; (4) mampu berperan dalam tim kerja specimen IPA), dan aktivitas yang dilaksanakan
multi disiplin; (5) mampu berkomunikasi secara di laboratorium yang menjaga keberlanjutan
efektif; (6) mampu menggunakan teknik-teknik fungsinya. Para pengelola laboratorium hendak-
ilmiah, keterampilan dan peralatan teknik nya memiliki pemahaman dan keterampilan
modern yang diperlukan untuk praktik; (7) kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas,
memahami dampak pemyelesaian teknik dalam tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.
konteks sosial global; (8) memahami tanggung Pengelola laboratorium di sekolah. Secara umum
jawab dan etika profesional. Untuk memenuhi sebagai berikut: (1) Kepala sekolah (2) wakil
profil tersebut salah satu yang diperlukan adalah kepala sekolah; (3) koordinator laboratorium; (4)
metode pembelajaran berupa praktik penanggung jawab laboratorium; (5) laboran.
laboratorium. Para pengelola tersebut mempunyai tugas dan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun kewenangan yang berbeda, namun tetap sinergi
1990 Pasal 27 tentang fungsi laboratorium yaitu: dalam pencapaian tujuan bersama yang telah
bahwa laboratorium merupakan sarana penun- ditetapkan.
jang jurusan dalam pembelajaran IPTEKS Koordinator laboratorium adalah unsur
tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. pelaksana dan pengembang akademik labora-
Laboratorium merupakan tempat pengamatan torium, mengkoordinasikan dan mengem-
percobaan, latihan dan pengujian konsep bangkan fungsi laboratorium untuk kegiatan
pengetahuan dan teknologi. Efektif tidaknya pembelajaran dan penelitian. Tugas laboran
laboratorium berkaitan dengan, fasilitas adminis- adalah membantu koordinator laboratorium
trasi laboratorium (bangunan, peralatan labora- dalam mengkoordinasikan dan mengembangkan
torium, spesimen IPA), dan aktivitas yang fungsi laboratorium untuk kegiatan pembela-
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga jaran dan penelitian.
keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya penge- Rendahnya kualitas sumber daya manusia
lolaan laboratorium merupakan tanggung jawab merupakan masalah mendasar yang dapat
bersama baik pengelola maupun pengguna. oleh menghambat perkembangan ekonomi, rendah-
karena itu, setiap orang yang terlibat harus nya mutu pendidikan, rendahnya kualitas sumber
memiliki kesadaran dan merasa bertanggung daya manusia ini juga menjadi batu sandungan
jawab untuk mengatur, memelihara, dan dalam menghadapi persaingan global, karena
mengusahakan keselamatan kerja. globalisasi merupakan persaingan mutu. Jika
Koordinator laboratorium adalah unsur bangsa Indonesia ingin berkiprah dalam
pelaksana dan pengembang akademik labora- persaingan global, maka langkah pertama yang
torium, mengkoordinasikan, dan mengembang- harus dilakukan adalah menata sumber daya
kan fungsi laboratorium untuk kegiatan manusia, baik aspek intelektual, spiritual,
pembelajaran dan penelitian. Mengkoor- kreativitas, moral maupun tanggung jawab,
dinasikan guru-guru IPA dalam penggunaan karena masalah sekarang ini pengembangan
laboratorium, mengusulkan kepada penang- sumber daya manusia menjadi isu sentral dalam
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 111

menghadapi persaingan global. Dengan sumber Pada laboratorium yang baik punya arah
daya manusia yang handal, Indonesia dapat pandang bagaimana (1) Sense of Goal: tujuan (2)
sejajar dengan bangsa-bangsa yang lain serta Sence of Regularity: keteraturan (3) Sence of
mampu bersaing dengan negara-negara yang Crisis: kesungguhan (4) Sence of Harmony:
sudah lebih dahulu maju. kerja Sama. Agar arah pandang ini tercapai
Menurut Zamroni (2000:128),”Proses maka keberadaan laboratorium harus di tata rapi
pendidikan bersifat kompleks, karena adanya dalam segala hal. Sebaiknya laboratorium
interaksi antara berbagai aspek seperti guru, dilengkapi dengan peralatan yang lengkap, siap
bahan dan sumber belajar, fasilitas, serta kondisi pakai, dan dilengkapi dengan administrasi yang
lingkungan”. Interaksi berbagai aspek tersebut baik. Sebab tanpa pengelolaan yang baik maka
dapat diciptakan sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar tidak akan efektif.
proses dapat berjalan dengan baik yang dapat Menurut Purwanto. G. (2006: 2-(7), untuk lebih
menghasilkan suatu produk yang bermutu yaitu efektif dalam penggunaan laboratorium ada
siswa yang memiliki kemampuan sesuai dengan beberapa administrasi yang harus dipersiapkan
yang diinginkan. antara lain: (1) daftar laboratorium; (2) tata tertib
Berdasarkan pendapat tersebut dipahami laboratorium IPA; (3) daftar hadir siswa; (4)
bahwa tidak selamanya proses pendidikan buku harian kegiatan laboratorium IPA; (5)
memiliki sifat dan bentuk yang konsisten untuk jadwal dan daftar pemakai alat/bahan
dapat dikendalikan, berarti sejalan dengan laboratorium IPA; (6) daftar inventaris alat dan
tuntutan perkembangan zaman, maka proses bahan laboratorium IPA; (7) daftar alat/bahan
pendidikan juga harus mengalami perubahan- praktikum; 8) jadwal perawatan terencana dan
perubahan. Pada dasarnya perubahan pendidikan mekanisme kerja; (9) format permintaan
memiliki tujuan, agar pendidikan dapat berjalan alat/bahan laboratorium IPA; (10) formulir
lebih efektif dan efisien. peminjaman alat; 11) bahan (Bon pinjam alat)
Saat ini guru dihadapkan pada suatu laboratorium IPA; (12) kartu pinjam alat; (13)
tuntutan standar yang harus dipenuhi berdasar- untuk meminjam alat (Contoh bentuk koin); (14)
kan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No tanda serah terima barang; (15) format alat dan
16 tahun 2007, diantaranya adalah standar bahan yang diajukan; 16) fartu reparasi; 17)
kompetensi profesional, dimana guru harus kartu stok; 18) contoh label; 19) bukti sangsi
menggunakan seluruh potensi agar dapat penggantian alat; 20) kartu sangsi pembiayaan;
mengebangkan peserta didik untuk dapat kreatif 21) daftar job sheet; 22) daftar penyerahan hasil
menggali informasi dan menjadi aktif dalam praktikum dan 23) daftar nilai praktikum
suatu proses pembelajaran.a tugas bidang pamis, Semua pihak tentu sangat mengharapkan
efisien, dan positif yang di tandai dengan agar setiap sekolah dapat mengelola laborato-
terjadinya interaksi yang maksimal antara guru, rium secara efektif, agar semua kondisi proses
siswa dan masyarakat, sehingga dalam diri siswa belajar mengajar pada laboratorium berjalan
dan masyarakat terdapat pengalaman baru secara kondusif dan efektif, kenyataanya banyak
(Tilaar 1999: 42). Dengan landasan tersebut sekolah yang pengelolaan laboratorium IPA
berarti laboratorium harus difungsikan secara belum efektif.
efektif, dan berbagai pengelolaan laboratorium Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik
IPA harus efektif. Guru-guru IPA sebaiknya untuk melakukan penelitian yang berjudul”
melakukan praktikum di laboratorium IPA, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA
karena banyak pokok bahasan yang harus (Studi Evaluasi di SMP Negeri 1 Kepahiang).
menggunakan metode eksperimen. Jika penyam- Rumusan Masalah Umum adalah: Apakah
paian materi secara teori tanpa praktik, maka pengelolaan laboratorium IPA SMP Negeri 1
pencapaian tujuan indikator tidak akan tercapai Kepahiang sudah efektif. Rumusan Masalah
atau bersifat abstrak, akibatnya banyak siswa Khusus adalah sebagai berikut:
yang belum atau tidak mengerti. Kenyataanya 1. Apakah perencanaan program kerja
banyak sekolah yang tidak memfungsikan laboratorium IPA SMPN 1 Kepahiang sudah
laboratorium sebagaimana mestinya, penyam- berjalan efektif ?
paian materi pelajaran hanya sebagai teori. 2. Apakah pengelolaan sarana dan prasarana
Banyak sekolah yang memiliki koordinator laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang
laboratorium yang tidak profesional, bahkan sudah efektif ?
tidak memiliki tenaga laboran.
112 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

3. apakah laboratorium SMP Negeri 1 Kepa- Sugiyono (1999:9) mengemukakan bahwa


hiang telah melengkap berbagai format terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi,
administrasi yang dibutuhkan? yaitu penelitian evaluasi formatif yang
4. Apakah fungsi masing-masing format menekankan pada proses dan evaluasi sumatif
administrasi laboratorium IPA sudah dikelola yang menekankan pada produk.
dengan efektif? Pada penelitian ini keadaan yang ingin
5. Apakah laboratorium IPA SMP Negeri 1 diteliti adalah efektifitas pengelolaan Labora-
Kepahiang sudah digunakan secara efektif? torium IPA SMP negeri 1 Kepahiang.
6. Apakah pengawasan dan evaluasi terhadap Subjek penelitian ini adalah kepala
pelaksanaan program kerja laboratorium IPA sekolah, kordinator laboratorium IPA dan
SMP Negeri 1 Kepahiang sudah berjalan laboran IPA di SMP negeri 1 Kepahiang.
efektif? Subjek penelitian dipilih secara purposive
Secara umum penelitian ini bertujuan atau secara sengaja, Arikunto (2002: 128)
untuk: mengungkapkan bahwa purposive sampling
1. Mengevaluasi efektifitas perencanaan merupakan tehnik sampling yang digunakan oleh
program kerja laboratorium IPA SMP peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
Negeri 1 Kepahiang. pertimbangan tertentu di dalam pengmbilan
2. Mengevaluasi efektifitas pengelolaan sarana sampelnya. Margono (2003: 128) mengungkap-
dan prasarana laboratorium IPA SMP Negeri kan bahwa pemilihan sekelompok subjek
1 Kepahiang. purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri yang
3. Mengevaluasi berbagai formatlaboratorium dipandang mempunyai sangkut paut dengan ciri-
IPA SMP Negeri 1 Kepahiang yang telah ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
dilengkapi. Teknik Pengumpulan Data pada penelitian
4. Mengevaluasi fungsi format administrasi ini menggunakan tiga cara yaitu wawancara,
laboratorium IPA yang dikelola secara observasi dan dokumentasi.
efektif. Wawancara dilaksanakan dengan cara
5. Mengevaluasi efektifitas penggunaan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan
laboratorium IPA SMP Negeri 1 kepada responden dengan demikian peneliti
Kepahiang. dapat melihat responden dan mendengarkan
6. Mengevaluasi efektifitas pengawasan dan secara langsung suara mereka sehingga
evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja memungkinkan peneliti memperoleh data yang
laboratorium IPA. jelas dan akurat. Menurut arikunto (2002: 132)
wawancara digunakan oleh peneliti untuk
METODE menilai keadaan seseoramg misalnya untuk
Penelitian ini menggunakan metode mencari data tentang latar belakang murid, orang
evaluasi dengan judul efektifitas pengelolaan tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang. sesuatu.
Tujuan penelitian ini mengacu kepada tujuan Observasi merupakan metode pengum-
penelitian evaluasi sebagaimana dikemukakan pulan data dengan melakukan pengamatan
Patton (1990:12) adalah untuk menginformasi- terhadap kepala sekolah, kordinator labora-
kan tindakan, membantu pengambilan keputusan torium, laboran laboratorium IPA dalam
dan menerapkan ilmu pengetahuan untuk pengelolaan laboratorium IPA. Dengan meng-
memecahkan permasalahan kemanusiaan dan gunakan teknik observasi memungkinkan
kemasyarakatan. penelitian mendapatkan gambaran pengelolaan
Arikunto (2009:222) mengungkapkan laboratorium yang menjadi fokus penelitian ini.
bahwa penelitian evaluasi merupakan suatu Peneliti dapat melihat sendiri apa saja yang
proses yang dilakukan dalam rangka menentu- terjadi, mendengarkan sendiri apa yang mereka
kan kebijakan dengan terlebih dahulu bicarakan, dan apa saja yang tidak mereka
mempertimbangkan nilai-nilai positif dan katakan namun tergambar dari keberadaan
keuntungan suatu program serta mempertim- kondisi laboratorium. Hal ini dilaksankan karena
bangkan proses dan tehnik yang digunakan dalamsetiapobservasi.
untuk melakukan penelitian. Menurut Sugiyono Dokumentasi adalah laporan tertulis suatu
(1999:9) mengungkapkan bahwa evaluasi peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan
sebagai penelitian yang berfungsi untuk pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis
menjelaskan fenomena.Sedangkan Kidder dalam dengan sengaja untuk menyimpan dan
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 113

merumuskan keterangan mengenai peristiwa pertama dan minggu terakhir pada setiap bulan.
(Surakham,1995:156). Peneliti menggunakan Dengan adanya kegiatan tersebut tentu sangat
tehnik ini untuk mempelajari dan memahami mendukung kebersihan sarana dan prasarana
dokumentasi tertulis yang dibutuhkan dalam dalam keadaan selalu bersih. Untuk melakukan
penelitian ini. hal tersebut maka setiap guru mata pelajaran
bersama-sama dengan siswa yang melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN praktikum pada minggu pertama dan minggu
Hasil terakhir pada setiap bulanya menyisihkan waktu
Perencanaan sebuah kegiatan sangat minimal sepuluh menit untuk melakukan
ditentukan oleh visi yang telah ditentukan pada kebersihan; (3) menyusun program kegiatan
awal penyelenggaraan suatu lembaga atau laboratorium fisika yang dilakukan pada awal
organisasi, karena dengan visi maka dapat bulan ajaran baru; (4) menyusun program
mencerminkan yang akan dicapai pada kegiatan laboratorium fisika untuk semester
laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA), serta ganjil. Kegiatan ini juga dilaksanakan pada
akan memberikan arah yang akan di bulan pertama ajaran baru; (5) mengatur jadwal
programkan. Agar cita-cita tersebut dapat praktikum fisika, yang dilakukan pada awal
terealisasi maka perlu disusun rencana yang bulan ajaran baru, namun jika ada kendala yamg
matang, sistematis terencana dan menyeluruh menyebabkan guru mata pelajaran tidak dapat
yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, melakukan praktikum pada jadwal yang sudah
prioritas dan profil serta program-program yang ditentukan maka sewaktu-waktu jadwal tersebut
akan di laksanakan pengelola laboratorium IPA dapat berubah. Perubahan jadwal tersebut dapat
SMP Negeri 1 Kepahiang. Perencanaan sebuah dikompromikan dengan laboran; (5) mem-
kegiatan sangat ditentukan oleh visi yang telah persiapkan administrasi kegiatan praktikum
ditentukan pada awal penyelenggaraan suatu fisika (Jurnal kegiatan praktikum). Kegiatan ini
lembaga atau organisasi, karena dengan visi dilakukan sepanjang masih ada guru mata
maka dapat mencerminkan yang akan dicapai pelajaran yang melakukan kegiatan praktikum,
pada laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA), maka laboran senantiasa mempersiapkan
serta akan memberikan arah yang akan di administrasi yang diperlukan; (6) mengecek
programkan. Berdasarkan penjelasan tersebut alat/bahan fisika yang akan digunakan unruk
maka perencanaan merupakan pemilihan dari pelaksanaan praktikum, yang dilakukan selama
sejumlah alternative tentang penetapan prosedur masih ada guru mata pelajaran yang akan
pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat melakukan praktikum; (7) mempersiapkan alat
disediakan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan dan bahan Fisika untuk praktikum. JIka ada guru
hasil observasi, dokumentasi dan wawancara di mata pelajaran akan melakukan praktikum maka
lapangan bahwa perencanaan program kerja laboran akan mempersiapkan alat/bahan yang
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang diperlukan. Kegiatan ini tentu sangat membantu
dilakukan pada awal tahun ajaran yang meliputi guru mata pelajaran, ketika akan praktik,
program semester dan program tahunan. Dalam penggunaan waktu juga sangat efektif. Kegiatan
proses perencanaan ini melibatkan, Koordinator ini dilakukan oleh laboran jika ada guru mata
laboratorium IPA, Laboran dan, guru-guru mata pelajaran yang melakukan praktikum; (8)
pelajaran. Program semester dan program melengkapi alat bahan fisika yang masih
tahunan disusun berdasarkan kesesuaian dengan kurang. Kegiatan ini dilakukan pada awal ajaran
kebutuhan pembelajaran (praktik). baru, namun jika sewaktu-waktu alat bahan ada
Program semester laboratorium IPA telah yang diperlukan maka guru mata pelajaran dapat
direncanakan baik untuk semester ganjil maupun mengajukan alat/bahan yang diperlukan kepada
untuk semester genap. Program semester laboran, yang nantinya akan diusulkan kepada
dipergunkan sebagai pedoman untuk melaksana- koordinator laboratorium, kemudian koordinator
kan kegiatan pada setiap bulanya. Program laboratorium mengajukan kepada wakil bidang
kegiatan laboratorium Fisika pada tahun sarana dan wakil sarana mengajukan persetujuan
2010/2011 semester ganjil yang sudah diren- kepala sekolah; (9) memperbaiki alat-alat Fisika
canakan adalah sebagai berikut: (1) Menyusun yang rusak ringan. Kegiatan ini dilakukan setiap
program kegiatan laboratorium fisika yang minggu kedua oleh laboran, guru mata pelajaran,
dilakukan pada awal bulan ajaran baru; (2) jika kerusakan alat tersebut masih dapat
melakukan kegiatan bersih-bersih laboratorium dikerjakan; (10) mengecek dan membuat daftar
fisika. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu inventaris fisika, jika ada bantuan alat-alat
114 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

laboratorium yang masuk. Kegiatan ini waktu juga sangat efektif. Kegiatan ini dilakukan
dilakukan pada awal semester atau disesuaikan oleh laboran jika ada guru mata pelajaran yang
dengan adanya alat bahan yang masuk; (11) melakukan praktikum; (9) melengkapi alat bahan
Melakukan evaluasi terhadap program Fisika biologi yang masih kurang. Kegiatan ini
yang telah disusun. Kegiatan ini dilakukan pada dilakukan pada awal ajaran baru, namun jika
pada akhir ajaran (awal bulan Desember). sewaktu-waktu alat bahan ada yang diperlukan
Program kegiatan laboratorium fisika untuk maka guru mata pelajaran dapat mengajukan
semester genab, disesuaikan dengan program alat/bahan yang diperlukan kepada laboran, yang
kegiatan laboratorium fisika semester ganjil. nantinya akan diusulkan kepada koordinator
Kegiatan program semester yang laboratorium, kemudian koordidnator labora-
dilakukan pada laboratorium biologi untuk torium mengaju-kan kepada wakil bidang sarana
semester ganjil disesuaikan dengan program dan wakil sarana mengajukan persetujuan
kegiatan yang ada pada laboratorium biologi kepala sekolah: (10) memperbaiki alat-alat
yaitu: (1) menyusun program kegiatan labora- biologi yang rusak ringan. Kegiatan ini
torium Biologi yang dilakukan pada awal bulan dilakukan setiap minggu kedua oleh laboran,
ajaran baru; (2) melakukan kegiatan bersih- guru mata pelajaran, jika kerusakan alat tersebut
bersih laboratorium. Kegiatan ini dilaku-kan masih dapat dikerjakan; (11) mengecek dan
setiap minggu pertama dan minggu terakhir pada membuat daftar inventaris biologi, jika ada
setiap bulan. Dengan adanya kegiatan tersebut bantuan alat-alat laboratorium yang masuk.
tentu sangat mendukung kebersihan sarana dan Kegiatan ini dilakukan pada awal semester atau
prasarana dalam keadaan selalu bersih.Untuk disesuaikan dengan adanya alat bahan yang
melakukan hal tersebut maka setiap guru mata masuk; (12) melakukan evaluasi terhadap
pelajaran bersama-sama dengan siswa yang program biologi yang telah disusun. Kegiatan ini
melakukan praktikum pada minggu pertama dan dilakukan pada pada akhir ajaran (awal bulan
minggu terakhir pada setiap bulanya menyisih- Desember). Program kegiatan laboratorium
kan waktu minimal sepuluh menit untuk biologi untuk semester genap, disesuaikan
melakukan kebersihan; (3) menyusun program dengan program kegiatan labora-torium biologi
kegiatan laboratorium biologi yang dilakukan semester ganjil. Dari hasil evaluasi, kelem-
pada awal bulan ajaran baru; (4) menyusun bagaan laboratorium IPA tidak memiliki struktur
program kegiatan laboratorium biologiuntuk organisasi yang baru, akan tetapi yang ada hanya
semester ganjil. Kegiatan ini juga dilaksanakan struktur organisasi yang lama dengan kata lain
pada bulan pertama ajaran baru.; (5) mengatur pengelola yang tertera pada struktur organisasi
jadwal praktikum biologi, yang dilakukan pada laboratotium IPA tersebut masih pengelola yang
awal bulan ajaran baru, namun jika ada kendala sama. Struktur organisasi laboratorium IPA SMP
yamg menyebabkan guru mata pelajaran tidak Negeri 1 Kepahiang sejak tahun 2010 sampai
dapat melakukan praktikum pada jadwal yang saat ini yang menjadi koordinator laboratorium
sudah ditentukan maka sewaktu-waktu jadwal adalah Nurbaiti S.Pd, dibantu oleh laboran yaitu
tersebut dapat berubah. Perubahan jadwal Purwaningsih S.Si. Struktur organisasi disusun
tersebut dapat dikompromikan dengan laboran; berdasarkan organisasi garis sebagai berikut:
(6) memper-siapkan administrasi kegiatan Bertindak sebagai pengatur yang sangat berperan
praktikum biologi (Jurnal kegiatan praktikum). dalam keseluruhan pengorganisasian di labora-
Kegiatan ini dilakukan sepanjang masih ada torium IPA adalah Kepala Sekolah, dalam hal ini
guru mata pelajaran yang melakukan kegiatan di percayakan kepada bapak Jonaidi S.Pd yang
praktikum, maka laboran senantiasa memper- di bantu oleh wakil-wakil kepala sekolah, wakil
siapkan administrasi yang diperlukan; (7) umum bapak Tamit M.Pd, sebagai wakil bidang
mengecek alat/bahan biologi yang akan kurikulum/akademik adalah akademik kuriku-
digunakan unruk pelaksanaan praktikum, yang lum Riyugiyati, S.pd, wakil kesiswaan adalah
dilakukan selama masih ada guru mata pelajaran Saidina Hamzah, wakil sarana dan prasarana
yang akan melakukan praktikum; (8) adalah Alizar, wakil Humas adalah Burhanuddin
mempersiapkan alat dan bahan biologi untuk Bahur. Laboratorium IPA mempunyai koor-
praktikum. Jika ada guru mata pelajaran yang dinator laboratorium yang bertanggung jawab
akan melakukan praktikum maka laboran akan terhadap pelaksanaan kegiatan laboratorium IPA
mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan. yaitu Nurbaiti S.Pd dibantu oleh laboran yaitu
Kegiatan ini tentu sangat membantu guru mata Purwaningsi S.Si dengan mengkordinasikan
pelajaran, ketika akan praktik, penggunaan antara unsur-unsur yang terkait seluruh aktivitas
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 115

yang menyangkut laboratorium dapat diatur duapuluh dua ruang kelas, musholah satu
sedemikian rupa sehingga tidak ada jadwal guru ruangan , satu lapangan upacara, kantor satu
mata pelajaran IPA yang tidak efektiv. rangan ,perpustakaan satu ruangan, ruang
Dari hasil wawancara dan observasi di penjaga sekolah dua ruangan,kantin tiga
atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan ruangan, UKS satu ruangan, ruang drumband
program kerja laboratorium IPA di SMP Negeri satu ruangan, OSIS satu ruangan, laboratorium
1 Kepahiang sudah berlangsung efektif. Hal ini fisika satu ruangan, laboratorium biologi satu
tergambar dari jawaban-jawaban yang diberikan ruangan, tata usaha satu ruangan, WC kepala
informan, selain menggunakan metode wawan- sekolah satu ruangan, WC guru tiga ruangan dan
cara, peneliti juga menggunakan angket untuk WC siswa 4 ruangan. Kurang lebih sembilan
mendapatkan jawaban yang lebih pasti dan puluh persen kontruksi bangunan kokoh dan
setelah responden mejawab angket tersebut bahkan ada enam ruangan kelas yang dibangun
maka persentase jawaban responden terhadap dengan kontruksi bangunan bertingkat.
efektifitas perencanaan program kerja labora- Kondisi bangunan laboratorium IPA
torium IPA, tujuhpuluh empat koma empat memiliki struktur yang stabil dan kokoh sampai
persen, artinya sudah menunjukan efektif. dengan kodisi pembebanan maksimum dalam
Sarana dan prasarana yang terdapat pada mendukung beban muatan hidup dan beban
laboratorium IPA merupakan faktor penting muatan mati dan mampu untuk menahan gempa
yang harus ada dalam kegiatan laboratorium atau kekuatan alam lainya, pencahayaannya
untuk menunjang proses belajar mengajar yang terang sehingga nyaman untuk melakukan
berbasiskan laboratorium. praktikum.Lokasi laboratorium terhindar dari
Menurut Mauling (2006) fasilitas adalah potensi bahaya yang mengancam, berdirinya
prasarana atau wahana untuk melakukan atau bangunan laboratorium IPA pada lahan yang
mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula rata, terhindar dari pencemaran air, kebisingan,
dianggap sebagai suatu alat. Fasilitas biasanya pencemaran udara. Lahan sesuai dengan lokasi
dihubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang
umum yang terdapat dalam suatu perusahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
atau organisasi tertantu. Menurut Wahyuning- dan rencana lain yang lebih rinci dan mengikat,
rum (2004: 4), menyatakan bahwa fasilitas dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari
“segala sesuatu yang dapat memudahkan dan Pemerintah Daerah setempat. Lahan memiliki
melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Ber- status atas tanah, dan /atau memiliki izin
dasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
bahwa fasilitas merupakan sarana dan prasarana (Bersertifikat).
yang dibutuhkan dalam melakukan atau Petikan wawancara dengan kepala sekolah
memperlancar suatu kegiatan. mengenai lahan SMP Negeri 1 Kepahiang:
Menurut Mauling (2006) fasilitas adalah “Untuk saat ini masalah luas lokasi
prasarana atau wahana untuk melakukan atau sekolah tidak masalah, tapi hal ini akan menjadi
mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula program jangka panjang kami. Mungkin hari
dianggap sebagai suatu alat. Berdasarkan yang akan datang program kami menambah
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi atau membangun gedung bertingkat.”
fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang Hasil wawancara dengan kepala sekolah,
dibutuhkan dalam melakukan atau memper- didukung juga oleh koordinator laboratorium,
lancar suatu kegiatan. demikian petikan wawancara dengan koor-
Lahan SMP Negeri 1 Kepahiang untuk dinator laboratorium IPA:”Sampai saat ini tidak
saat ini masih mencukupi, namun untuk hari ada masalah, bangunan yang sudah ada masih
yang akan datang tentunya perlu dipikirkan. memungkinkan dipergunakan, tapi untuk yang
Luas tanah delapan ribu tigaratus enampuluh dua akan datang mungkin perlu di tambah lokasi.”
meter persegi, luas bangunan duaribu empat Ketika para siswa akan melakukan
puluh Sembilan meter persegi, luas pekarangan praktikum yang berkaitan dengan penggunaan
sembilanpuluh meter persegi, luas taman listrik tidak mendapat kendala lagi. Pada
enamribu seratus tigapuluh tiga meter persegi beberapa sisi sudah ada stop kontak disediakan
,luas lapangan olah raga seratus delapanpuluh dengan posisi yang nyaman terhadap guru
meter perseg.Pada areal tersebut berdirilah maupun siswa yang sedang melakukan
beberapa bangunan yaitu : Pada lokasi tersebut praktikum. Apabila listrik mati maka sekolah
dibagun beberapa ruangan yang terdiri dari
116 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

telah menyediakan sarana pengganti yaitu barang; (5) daftar isian barang; (6) daftar
genset. rekspitulasi batang inventaris.
Menurut pengamatan peneliti sarana AC Fungsi laboratorium seperti yang tercatat
tidak terlalu penting karena konruksi bangunan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
laboratoriun fisika maupun konrtuksi bangunan 1990 Pasal 27 yaitu bahwa laboratorium
laboratorium biologi pada setiap sisi atas merupakan sarana penunjang jurusan dalam
dilengkapi dengan ventilasi udara, maka udara pembelajaran IPTEKS tertentu sesuai program
pada ruangan tersebut tetap sejuk dan nyaman. studi yang bersangkutan. Laboratorium merupa-
Apalagi suhu ruangan di Kabupaten Kepahiang kan tempat pengamatan percobaan, latihan dan
hanya sekitar dua puluh enam derajat celcius pengujian konsep pengetahuan dan teknologi.
setiap harinya. Laboratorium merupakan salah Efektif tidaknya laboratorium berkaitan dengan
satu sarana pendidikan, yaitu wadah yang dapat fasilitas administrasi laboratorium, bangunan,
digunakan sebagai tempat praktik. Laboratorium peralatan laboratorium, spesimen IPA, dan
diharapkan dapat mendukung proses belajar aktivitas yang dilaksanakan pada laboratorium
mengajar (parktik), dengan demikian dapat yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
mencapai tujuan pembelajaran guna mening- Menurut Purwanto.G. (2006:2-7), untuk
katkan prestasi siswa. Adanya tempat praktek lebih efektif dalam penggunaan laboratorium ada
tentu harus didukung oleh adanya sarana yang beberapa administrasi yang harus dipersiapkan,
memadai. antara lai: (1) Daftar laboratorium; (2) tata tertib
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidi- laboratorium IPA; (3) daftar hadir siswa; (4)
kan No 24 tahun 2007 tanggal 28 Juni 2007 buku harian kegiatan laboratorium IPA; (5)
tentang standar sarana dan prasarana labora- jadwal dan daftar pemakai alat/bahan labora-
torium IPA dan berdasarkan Peraturan Menteri torium IPA; (6) daftar inventaris alat dan bahan
Pendidikan tersebut dapat menjadi standar untuk laboratorium IPA; (7) daftar alat/bahan
diperhatikan oleh pihak pengelola laboratorium praktikum; (8) jadwal perawatan terencana dan
atau yang berkepentingan. mekanisme kerja, 9) Format permintaan
Agar proses pembelajaran pada laborato- alat/bahan laboratorium IPA; (10) formulir
rium IPA dapat berlangsung secara efektif tentu peminjaman alat; (11) bahan (Bon pinjam alat)
salah satu faktor pendukung adalah adanya laboratorium IPA; (12) kartu pinjam alat; (13)
berbagai format administrasi yang harus di untuk meminjam alat (Contoh bentuk koin); (14)
lengkapi pada laboratorium IPA.Tanpa adanya tanda serah terima barang; (15) format alat dan
administtrasi pada suatu laboratorium IPA tidak bahan yang diajukan; (16) kartu reparasi; (17)
mungkin proses belajar mengajar (praktik) dapat kartu stok; (18) contoh label; (19) bukti sangsi
berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. penggantian alat; (20) kartu sangsi pembiayaan;
Menurut keputusan menteri keuangan R.I (21) daftar job sheet; (22) daftar penyerahan
No.Kep. 225/MK/V/4/1971 dalam Ibrahim hasil praktikum dan (23) daftar nilai praktikum.
Bafadal (2004: 55). Kegiatan inventarisasi Laboratorium akan memberikan kontri-
perlengkapan pendidikan meliputi dua kegiatan busi dan bermanfaat dengan optimal jika
yaitu: (1) Kegiatan yang berhubungan dengan dilakukan pengelolaan yang baik, karena dengan
pencatatan dan pembuatan kode barang perencanaan akan mengetahui arah jalan
perlengkapan; (2) Kegiatan yang berhubungan program yang akan disusun. Hamalik (2002: 59)
dengan pembuatan laporan. Menurut Koesmadji menjelaskan bahwa menyusun perencanaan kita
Wirjosoemarto dkk (2004: 50), hal-hal umum dihadapkan pada tiga pertanyaan penting, Yakni
yang diperlukan pada inventarisasi mencakup; bagaimana cara mendesain suatu program,
(1) kode alat/bahan: (2) nama alat/bahan; (3) struktur yang yang akan digunakan dan pola apa
spesifikasi alat/bahan (merek tipe dan pabrik yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
pembuat alat; (4) sumber pemberi alat dan tahun program.
pengadaanya; (5) tahun penggunaan; (6) jumlah
atau kuantitas; (7) kondisi alat, baik atau rusak. Pembahasan
Menurut Langgeng Hadi (2008), daftar alat Perencanaan merupakan fungsi pengelo-
inventarisasi yang harus digunakan atau diisi laan laboratorium yang benar-benar harus dibuat
adalah sebagai berikut: (1) buku induk barang secara baik agar tujuan pengelolaan dapat
inventaris; (2) buku catatan inventaris; (3) buku dengan mudah tercapai. Apabila perencanaan
golongan inventaris; (4) laporan triwulan mutasi telah disusun dengn baik maka dalam mencapi
tujuan yang diharapkan lebih mudah daripada
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 117

yang disusun tanpa perencanaan atau tidak torium IPA. Terbentuknya struktur organisasi
diprogramkan sama sekali, dikemuka-kan oleh dengan orang yang penuh tanggung jawab, maka
Schermerhorn (1996:150) bahwa perencanaan semua program yang telah direncanakan telah
itu hendaknya: (1) menetapkan tujuan, hasil berjalan dengan kodusi
spesifik yang diinginkan, mengetahui arah yang Perencanaan program kerja laboratorium
hendak dituju. Perncanaan tersebut dibuat secara IPA SMP Negeri 1 Kepahiang didalam
spesifik sehingga dapat diketahui ketika tujuan menentukan program kerja, mensosialisasikan
tersebut tercapai atau menegetahui seberapa jauh program kerja, sinkronya program kerja yang
perencanaan tersebut terlaksana; (2) Menentukan dijalankan, adanya bukti fisik kesinkronan
tindakan untuk mencapai tujuan, mengevaluasi dengan program kerja yang dijalankan
apakah yang telah dicapai sudah sesuai dengan pengelola, dan adanya dukungan semua pihak
yang diharapkan; (3) Mengebangkan dasar sekolah, telah menunjukan jalanya perencanaan.
pemikiran tentang masa depan; (4) Menganalisa Melalui wawancara dan angket yang digunakan
alternative tindakan dan membuat suatu rencana oleh peneliti untuk mendapakan gambaran
untuk mencapai tujuan; (5) Mengimplemen- tentang efektifitas pengelolaan program kerja
tasikan rencana dan mengevaluasi hasilnya. laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang
Laboratorium akan memberikan kontri- telah menunjukan bahwa efektifitas pengelolaan
busi dan bermanfaat dengan optimal jika program kerja laboratorium IPA sudah efektif.
dilakukan pengelolaan yang baik, karena dengan Dari hasil rekap nilai angket yang diperoleh
perencanaan akan mengetahui arah jalan peneliti menunjukan persentase kurang lebih
program yang akan disusun. Hamalik (2002: 59) tujuh puluh empat koma empat persen.
menjelaskan bahwa menyusun perencanaan kita Wahyuningrum (2004: 4), menyatakan
dihadapkan pada tiga pertanyaan penting, Yakni bahwa fasilitas “segala sesuatu yang dapat
bagaimana cara mendesain suatu program, memudahkan dan melancarkan pelaksanaan
struktur yang yang akan digunakan dan pola apa suatu usaha”. Berdasarkan pengertian di atas,
yang akan diterapkan dalam pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa fasilitas merupakan
program. sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
Dari hasil penelitian diketahui bahwa melakukan atau memperlancar suatu kegiatan.
perencanaan program kerja laboratorium IPA Laboratorium IPA SMP Negei 1
SMP Negeri 1 dilakukan oleh koordinator Kepahiang merupakan salah satu sarana
laboratorium yang melibatkan kepala sekolah, pendukung utama program pendidikan dalam
laboran dan guru mata pelajaran. Perncanaan pemngembangan pengetahuan, keterampilan dan
program kerja laboratorium IPA telah menunju- sikap siswa. Yang dalam penyelenggaraanya
kan adanya program kerja semester ganjil dan memerlukan ruang khusus yang harus dileng-
program kerja semester genap. Pada program kapi juga dengan sarana. Tersedianya lahan,
semester tersebut, sebelum pembuatan program memungkinkan berdirinya SMP Negeri 1
semester, terlebih dahulu disosiali-sasikan oleh Kepahiang. Lahan SMP Negeri 1 Kepahiang
kepala sekolah, kepada koordinator laboratorium dengan Luas tanah delapanribu tigapuluh enam
dan laboran, program yang akan direncanakan meter persegi, luas bangunan duaribu empat
tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan puluh sembilan meter persegi, luas pekarangan
kegiatan yang akan berlangsung pada labora- sembilanpuluh meter persegi, luas taman enam
torium IPA sehingga proses belajar mengajar ribu seratus tigapuluh tiga meter persegi, luas
(praktik dapat mencapai tujuan). Hal ini telah lapangan olah raga seratus delapan puluh meter
terbukti dengan adanya program kerja maka persegi. Pada areal tersebut berdirilah beberapa
setiap hari laboiratorium SMP 1 kepahiang telah bangunan yaitu : Pada lokasi tersebut dibagun
berfungsi sebagai pusat berlangsungnya kegiatan beberapa ruangan yang terdiri dari duapuluh dua
praktik. Semua pihak sekolah juga telah ruang kelas, Musholah satu ruanga, satu
mendukung penuh, aktifitas praktikum pada lapangan upacara, kantor satu rangan,
laboiratorium IPA. Agar terlaksananya program perpustakaan satu ruangan, ruang penjaga
kerja laboratorium IPA SMP Negeri 1 sekolah dua ruangan, kantin tiga ruangan, UKS
Kepahiang maka telah disusun struktur satu ruangan, ruang drumband satu ruangan,
organisasi. Pembentukan strukrur organisasi OSIS satu ruangan, laboratorium fisika satu
tersebut disesuaikan dengan sumber daya ruangan, laboratorium biologi satu ruangan, tata
manusia, agar dapat melaksanakan tugas dan usaha satu ruangan, WC kepala sekolah satu
tanggung jawab terhadap pengelolaan labora- ruangan, WC guru tiga ruangan dan WC siswa
118 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

empat ruangan. Kurang lebih sembilan puluh perlengkapan pendidikan meliputi dua kegiatan
persen kontruksi bangunan kokoh dan bahkan yaitu: (1) Kegiatan yang berhubungan dengan
ada enam ruangan kelas yang dibangun dengan pencatatan dan pembuatan kode barang
kontruksi bangunan bertingkat. Laboratorium perlengkapan; (2) kegiatan yang berhubungan
IPA memiliki pencah-anyaan pada ruangan dengan pembuatan laporan. Menurut Koesmadji
terang, sirkulasi udara bebas, jauh dari Wirjosoemarto dkk (2004: 50), hal-hal umum
kebisingan dan tidak ada aliran limbah yang yang diperlukan pada inventarisasi mencakup:
menuju laboratorium. Kegiatan inventarisasi perlengkapan pendidikan
Gedung tersebut telah memiliki jaringan meliputi dua kegiatan yaitu: (1) Kegiatan yang
listrik yang baik dan berfungsi sebagai sumber berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan
tenaga listrik. Ketika para siswa akan melakukan kode barang perlengkapan; (2) Kegiatan yang
praktikum yang berkaitan dengan penggunaan berhubungan dengan pembuatan laporan.
listrik tidak mendapat kendala lagi. Pada Menurut Koesmadji Wirjosoemarto dkk (2004:
beberapa sisi sudah ada stop kontak disediakan 50), hal-hal umum yang diperlukan pada
dengan posisi yang nyaman terhadap guru inventarisasi mencakup; (1) kode alat/bahan: (2)
maupun siswa yang sedang melakukan nama alat/bahan; (3) spesifikasi alat/bahan
praktikum. Apabila listrik mati maka sekolah (merek tipe dan pabrik pembuat alat; (4) sumber
telah menyediakan sarana pengganti yaitu pemberi alat dan tahun pengadaanya; (5) tahun
genset. penggunaan; (6) jumlah atau kuantitas; (7)
Baik pada labotratorium fisika maupun kondisi alat, baik atau rusak. Menurut Langgeng
laboratorium biologi telah dilengkapi meja dan Hadi (2008), daftar alat inventarisasi yang harus
kursi yaitu: empatpuluh kursi dan duapuluh digunakan atau diisi adalah sebagai berikut: (1)
meja. Dilengkapi dengan satu buah meja buku induk barang inventaris; (2) buku catatan
demonstrasi dengan ukuran satu kali tiga meter. inventaris; (3) buku golongan inventaris; (4)
Baik pada laboratorium fisika maupun labora- laporan triwulan mutasi barang; (5) daftar isian
torium biologi. Pada meja demonstrasi setiap barang; (6) daftar rekspitulasi batang inventaris.
saat perangkat pembelajaran telah siap, Fungsi laboratorium seperti yang tercatat
dilengkapi dengan sarana Leptop dan, infocus. dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
Laboratorium fisika dan laboratorium biologi 1990 Pasal 27 yaitu bahwa laboratorium
sarana AC belum ada. Menurut pengamatan merupakan sarana penunjang jurusan dalam
peneliti sarana AC tidak terlalu penting karena pembelajaran IPTEKS tertentu sesuai program
konruksi bangunan laboratoriun fisika maupun studi yang bersangkutan. Laboratorium merupa-
konrtuksi bangunan laboratorium biologi pada kan tempat pengamatan percobaan, latihan dan
setiap sisi atas dilengkapi dengan ventilasi udara. pengujian konsep pengetahuan dan teknologi.
Laboratorium fisika dan, laboratorium biologi Efektif tidaknya laboratorium berkaitan dengan
selalu tampak bersih dan rapi.hal ini tentu tidak fasilitas administrasi laboratorium, bangunan,
terlepas dari sarana kebersihan. (2)Sarana peralatan laboratorium, spesimen IPA, dan
praktikum aktivitas yang dilaksanakan pada laboratorium
Pengelolaan sarana dan prasarana yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
lanboratorium SMP Negeri 1 Kepahiang, jika Menurut Purwanto (2006:2-7), untuk lebih
dillihat dari kondisi sarana dan prasarana, lahan efektif dalam penggunaan laboratorium ada
yang tersedia, kondisi ruangan, media belajar, beberapa administrasi yang harus dipersiapkan,
petunjuk pelaksanaan praktikum yang ada antara lain: (1) Daftar laboratorium; (2) tata
,ditinjau dari Peraturan Menteri Pendidikan No tertib laboratorium IPA; (3) daftar hadir siswa;
24 tahun 2007 tanggal 28 Juni tersebut dapat (4) buku harian kegiatan laboratorium IPA; (5)
menjadi standar. Dari hasil observasi dokumen- jadwal dan daftar pemakai alat/bahan labora-
tasi dan hasil dari angket yang diberikan peneliti torium IPA; (6) daftar inventaris alat dan bahan
kepada responden, bahwa efektifitas pengelolaan laboratorium IPA; (7) daftar alat/bahan prak-
sarana dan prasarana menunjukan persentase tikum; (8) jadwal perawatan terencana dan
tujuhpuluh lima koma enam persen, Hal ini mekanisme kerja, 9) Format permintaan
berarti pengelolaan laboratorium IPA sudah alat/bahan laboratorium IPA; (10) formulir
efektiv. peminjaman alat; (11) bahan (Bon pinjam alat)
Menurut Keputusan Menteri Keuangan laboratorium IPA; (12) kartu pinjam alat; (13)
R.I No. Kep. 225/MK/V/4/1971 dalam Ibrahim untuk meminjam alat (Contoh bentuk koin); (14)
Bafadal (2004: 55). Kegiatan inventarisasi tanda serah terima barang; (15) format alat dan
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 119

bahan yang diajukan; (16) kartu reparasi; (17) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
kartu stok; (18) contoh label; (19) bukti sangsi 1990 Pasal 27 yaitu bahwa laboratorium
penggantian alat; (20) kartu sangsi pembiayaan; merupakan sarana penunjang jurusan dalam
(21) daftar job sheet; (22) daftar penyerahan pembelajaran IPTEKS tertentu sesuai program
hasil praktikum dan (23) daftar nilai praktikum. studi yang bersangkutan. Laboratorium merupa-
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun kan tempat pengamatan percobaan, latihan dan
1990 Pasal 27 yaitu bahwa laboratorium pengujian konsep pengetahuan dan teknologi.
merupakan sarana penunjang jurusan dalam Efektif tidaknya laboratorium berkaitan dengan
pembelajaran IPTEKS tertentu sesuai program fasilitas administrasi laboratorium, bangunan,
studi yang bersangkutan. Laboratorium merupa- peralatan laboratorium, spesimen IPA, dan
kan tempat pengamatan percobaan, latihan dan aktivitas yang dilaksanakan pada laboratorium.
pengujian konsep pengetahuan dan teknologi. Hasil observasi dokumentasi peneliti
Efektif tidaknya laboratorium berkaitan dengan bahwa jumlah siswa kelas tujuh berjumlah
fasilitas administrasi laboratorium, bangunan, duaratus delapanpuluh orang, yang terdiri dari
peralatan laboratorium, spesimen IPA, dan tujuh kelas. Kelas delapan berjumlah duaratus
aktivitas yang dilaksanakan pada laboratorium tujuhpuluh sembilan orang, yang terdiri dari
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. tujuh kelas. Kelas sembilan berjumlah tigaratus
Melalui observasi dokumentasi dan angket tigapuluh, yang terdiri dari delapan kelas.Jumah
yang dilakukan oleh peneliti kepada Kepala tersebut tentu sangat mempengaruhi berlang-
sekolah, koordinator laboratorium, guru mata sungnya kegiatan praktikum pada laboratorium
pelajaran IPA, peneliti mendapat gambaran IPA. Agar penggunaan laboratorium dapat
tentang format administrasi laboratorium yang berlangsung kondusif maka laboratorium IPA
telah difungsikan,dan peneliti juga dapat melihat telah dipisah menjadi laboratorium fisika dan
langsung format yang telah difungsikan. laboratorium biologi. Penyusunan jadwal
Adapun format yang seharusya difungsi- praktikum juga diatur oleh laboran sehingga,
kan oleh laboratorium IPA adalah sebagai pelaksanaan praktikum berlangsung baik.
barikut: (1) Daftar laboratorium; (2) tata tertib Baik guru biologi maupun guru fisika
laboratorium IPA; (3) daftar hadir siswa; (4) setiap kali ada jadwal mengajar, maka tugas dan
buku harian kegiatan laboratorium IPA; (5) tanggung jawab sebagai guru mata pelajran telah
jadwal dan daftar pemakai alat/bahan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,
laboratorium IPA; (6) daftar inventaris alat dan kecuali pada hari besar/tanggal merah, jadwal
bahan laboratorium IPA; (7) daftar alat/bahan yang tertunda tersebut diganti pada hari yang
praktikum; (8) jadwal perawatan terencana dan memungkinkan untuk melaksanakan praktikum,
mekanisme kerja, 9) Format permintaan demikian juaga siswa-siswi SMP Negeri 1
alat/bahan laboratorium IPA; (10) formulir Kepahiang, setiap kali ada jadwal praktikum
peminjaman alat; (11) bahan (Bon pinjam alat) telah mengikutinya dengan baik.
laboratorium IPA; (12) kartu pinjam alat; (13) Hasil dari beberapa angket yang peneliti
untuk meminjam alat (Contoh bentuk koin); (14) berikan kepada responden, setelah dipersetase-
tanda serah terima barang; (15) format alat dan kan, hasilnya delapanpuluh, hasil ini menunju-
bahan yang diajukan; (16) kartu reparasi; (17) kan bahwa penggunaan laboratorium SMP
kartu stok; (18) contoh label; (19) bukti sangsi Negeri 1 Kepahiang sudah efektif.
penggantian alat; (20) kartu sangsi pembiayaan; Pengawasan dan evaluasi merupakan
(21) daftar job sheet; (22) daftar penyerahan kegiatan pengelolaan yang dilaksanakan untuk
hasil praktikum dan (23) daftar nilai praktikum. melihat pelaksanaan program kerja yang telah
Persentase dari angket yang telah dijawab dilakukan sehingga dapat dijadikan sebagai
oleh responden menunjukan bahwa, pedoman dalam kegiatan berikutnya. Dengan
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang pengawasan dan evaluasi kekurangan yang
telah memfungsikan tujuh puluh satu koma dua dirasakan selama pelaksanaan dapat diketahui.
persen berarti sudah efektif, namun masih ada Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi sebaiknya
kurang lebih tigapuluh sembilan persen yang dilakukan secara berkelanjutan dan diikuti
belum difungsikan. Apabila persentase formad dengan adanya tindak lanjut.
administrasi semakin tinggi, hal tersebut tentu Menurut Arikunto (2001:13) menyebut-
semakin mendukung proses balajar mengajar. kan tiga fungsi supervisi atau pengwasan, yaitu:
(5)Penggunaan laboratorium IPA SMP Negri 1 sebagai kegiatan meningkatkan mutu pembe-
Kepahiang. lajaran, sebagai pemicu atau penggerak terjadi-
120 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 109-121

nya perubahan pada unsur-unsur yang terkait Kedua: Penglolaan sarana dan prasarana
dengan pembelajaran dan sebagai kegiatan sebaiknya pada laboratorium sudah efektif,
memimpin dan membimbing. Lebih lanjud Fatah namun peneliti menghimbau kepada kepala
(2002:107) menyatakan bahwa supervisi atau sekolah agar segera menyusun proposal kepada
pengawasan hendaknya mengacu pada prosedur pemerintah daerah untuk pengajuan pemb-
pemecahan masalah, yaitu menemukan masalah angunan laboratorium fisika.
dan penyebab, membuat rancangan penang- Ketiga: Format administrasi laboratorium
gulangan, melakukan perbai-kan, mengecek yang belum lengkap, sebaiknya petugas laboran
hasil perbaikan dan mencegah timbulnya segera melengkapinya agar pengelolaan
masalah yang serupa. Melakukan tindakan laboratorium semakin efektif.
perbaikan dan menentukan tindakan perbaikan. Keempat: Semua format administrasi yang
Hasil dari beberapa angket yang peneliti sudah ada, namun jika tidak difungsikan
berikan kepada responden, setelah dipersetase- sebagaimana mestinya maka sesungguhnya tidak
kan, hasilnya tujuh puluh lima koma dua persen ada manfaat administrasi tersebut, penulis
hasil ini menunjukan bahwa pengawasan dan menyarankan sebaiknya semua format adminis-
evaluasi program sudah efektif. trasi yang sudah ada difungsikan oleh setiap
pengelola laboratorium.
SIMPULAN DAN SARAN Kelima: Baik siswa maupun guru yang
Simpulan menggunakan ruangan laboratorium sebagai
Simpulan umum penelitian ini tempat melaksanakan pembelajaran, sebaiknya
menunjukan bahwa efektifitas laboratorium IPA taat terhadap tata tertip yang sudah dipersiapkan,
sudah efektif secara umum. Perencanaan agar ketika berlangsung praktikum suasana
program kerja laboratorium merupakan pemilih- belajar tertip, nyaman dan tujuan pembelajaran
an dari sejumlah alternatif tentang penetapan tercapai.
prosedur pencapaian. Pengelolaan sarana dan Keenam: Supervisi atau pengawasan
prasarana laboratorium IPA SMP Negeri 1 mengacu pada prosedur pemecahan masalah,
Kepahiang, menunjukan gambaran yang efektif. yaitu menemukan masalah dan penyebab,
Keberadaan berbagai format administrasi membuat rancangan penanggulangan, melaku-
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang kan perbaikan, mengecek hasil perbaikan dan
telah efektif. Hal ini ditegaskan pada Peraturan mencegah timbulnya masalah yang serupa,
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 27 yaitu penulis menghimbau kepada kepala sekolah agar
bahwa laboratorium merupakan sarana penun- hasil evaluasi tersebut di sosialisasikan kepada
jang jurusan dalam pembelajaran IPTEKS guru mata pelajaran IPA (mengadakan
tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. pertemuan) dengan guru mata pelajaran labora-
Fungsi dari masing-masing format administrasi torium IPA agar dapat memperbaiki kinerja.
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang
telah difungsikan dengan baik. Penggunaan
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang DAFTAR RUJUKAN
telah difungsikan sebagai tempat praktek.
Pengawasan dan evaluasi dilakukan terhadap Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
pelaksanaan program kerja laboratorium IPA. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Saran Beiser. A, 1962. The Mamstream of physics.
Dari hasil penelitian diberikan beberapa New York: Addison Wesley.
saran kepada pihak SMPN 1 Kepahiang, guna Carin, A. A., & Sund, R.B. 1980. Teaching
meningkatkan kualitas pengelolaan laboratorium Science through Discovery. Columbus:
IPA SMP Negeri 1 Kepahiang. Charles E. Merrill Publishing.
Pertama: Perencanaan program kerja Danim, Darman. 2002 a. Inofasi Pemilikan
laboratorium IPA SMP Negeri 1 Kepahiang Dalam Upaya Peningkatan
hendaknya menyusun program kerja tersebut Profesionalisme Tenaga
lebih jelas sehingga setiap stakeholder yang ada Kependidika.Bandung: Pustaka Setia
disekolah dapat melihat program kerja George, Storm. 1993. Managing The
laboratorium IPA dan pada rencana program Occupational Education laboratory,
kerja tersebut mecantumkan tujuan kegiatan Prakkem Publication, Inc, Michigan.
laboratorium IPA.
Elseria, Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA 121

Handoko. 1997. Kepuasan Kerja. Handoko. 2001. Efektivitas Organisasi. Jakarta:


http://www.wikipedia.org (12 September Erlangga.
2014)

Anda mungkin juga menyukai