Anda di halaman 1dari 5

BAB 2 PROFESI CPA

Kantor Akuntan Publik (KAP)

Empat kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntansi publik.

1.Kantor internasional empat besar

2.kantor nasional empat

3.kantor regional dan kantor lokal besar

4.kantor lokal kecil

Kegiatan Kantor Akuntan Publik

KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya.jasa tambahan
yang biasanya diberikan oleh KAP,meliputi jasa akuntansi dan pembukuan,jasa
perpajakan,serta jasa konsultasi manajemen.

 Jasa akuntansi dan pembukuan,Kap melakukan berbagai jasa akuntansi dan


pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut.dalam banyak kasus dimana
laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak ketiga,review atau bahkan audit juga
dilakukan.jika hal ini dilakukan ,laporan keuangan akan dilampiri dengan semacam
laporan oleh kap yang disebut laporan kompilasi,yang tidak memberikan kepastian
apapun terhadap pihak ketiga.
 Jasa perpajakan,Kap menyiakan spt pajak korporasi dan perorangan baik untuk klien
audit maupun non audit.
 Jasa kunsultasi manajemen,jasa ini berkisar dari saran singkat untuk memperbaiki
sistem akuntansi klien sehingga menyangkut manajemen resiko,teknologi informasi
dan desain sistem e-commerce,uji untas merger dan akuisisi,penilaian bisnis,serta
konsultasi manfaat aktuaria.

Struktur Kantor Akuntan Publik

Sifat dan ragam jasa yang ditawarkan KAP sangat bervariasi,dan hal itu
mempengaruhi organisasi serta struktur kantor tersebut.tiga faktor utama yang mempengaruhi
struktur organisasi semua KAP adalah :

1.kebutuhan akan independen dari klien,independensi memungkinkan auditor tetap tidak bias
dalam menarik kesimpulan tentang laporan keuangan

2. pentingnya struktur untuk memicu kompetensi,kompetensi memungkinkan auditor untuk


melaksanakan audit dan melakukan jasa jaa lain secra efisisen serta efektif.

3. meningkatnya resiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor,KAP mengalami peningkatan


biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum.beberapa struktur organisasi dapat memberikan
tingkat perlindungan tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik.
Perusahaan perorangan( proprietorship) hanya kantor dengan pemilik tunggal yang dapat
beroperasi dalam bentuk ini.secara tradisonal,semua kantor dengn pemilik tunggal
diorganisasikan sebagai perusahaan perorangan tapi dalam tahun terakhir ini sebagian besar
sudah menjadi bentuk organisasi yang memiliki kewajiban lebih terbatas akibat resiko
tuntutan hukum.

Persekutuan umum(General partner ship)bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan


perorangan kecuali bahwa bentuk ini menyangkut banyak pemilik.struktur organisasi ini
semakin kurang populer karena bentuk kepemilikan lain menawarkan perlindungan hukum
tertentu telah diiperbolehkan menuru hukum negara bagian.

Korporasi umum,, keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya
bertanggung jawab sebatas investasi mereka dalam korporasi itu. Sebagian besar KAP tidak
diorganisasikan sebagai korporasi umum karena hukum di negara bagian melarang bentuk
ini.

Korporasi profesional, meberikan jasa profesional dan dimiliki oleh satu atau lebih pemegang
saham. Hukum PC di beberapa negara bagian menawarkan perlindungan kewajiban pribadi
yang sama dengan perlindungan oleh korporasi umum, sedangkan perlindungan di negara
bagian lain sangat rendah.

Limited reability company (LLC), LLC biasanya memakai struktur dan dikenai pajak
seperti persekutuan umum, tetapi para pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang
terbatas yang mirip dalam kewajiban korporasi umum.

Limited reability partner ship (LLP), dimiliki leh satu atau lebih partner strukutur dan
pajaknya sama seperti persekutuan umum tetapi perlindungan kewajiban pribadi dalam LLP
lebih rendah ketimbang korporasi umum atau LLC.

Hirarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau pemegang
saham,manajer, penyedia ,auditor senior atau penanggung jawab,serta asisten. Sifat hirarki
KAP akan membantu meningkatkan kompetensi individu disetiap tingkat audit mengawasi
dan meriview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat dibawahnya dalam struktur
organisasi itu.

SABANES-OAXLEY ACT DAN PUBLIC COMPANY ACCOUNTING OVERSIGHT


BOARD

Sarbanes oxley act membentuk public company accounting oversight board (PCAOB), yang
ditunjuk dan diawasi oleh securities and exchange commission (SEC). PCAOB mengawasi
auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu
untuk audit atas perusahaan publik, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di
kantor kantor yang melakukan audit tersebut. PCAOB melakukan inspeksi atas kantor-kantor
akuntan yang terdaftar untuk menilai kata-katanya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC,
standar profesional, serta kebijakan pengendalian mutu kantor itu sendiri.

SECURITIES AND EXHANGE COMMISSION


Securities and exchange commission ( SEC) adalah badan pemerintah federal yang
membantu menyediakan informasi yang andal bagi investor untuk membuat keputusan
investasi. SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan karena berwenang
menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajahnya pengungkapan
kepada investor, seperti persyaratan terkini untuk memulai mengisi data laporan keuangan
dalam format XBRL, SEC berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang
terkait dengan laporan keuangan yang telah di audit yang diserahkan kepada komisi ini.

AMERICAN INSTITUTE OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS (AICPA)

Para akuntan publik (CPA) mendapat lisensi dari negara bagian tempat mereka ber praktik,
tetapi ada pengaruh yang cukup besar terhadap mereka dari organisasi profesi nasional yaitu
American Institute of certified public accountants (AICPA). AICPA menetapkan persyaratan
profesional bagi para CPA , melakukan riset dan mempublikasikan bahan-bahan mengenai
berbagai topik yang berkaitan dengan akuntansi, auditing, jasa atestasi dan assurance, jasa
konsultasi manajemen dan perpajakan.

AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainnya, AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat
aturan dalam 4 bidang utama berikut ini:

1. Standar auditing, auditing standars board (ASB) bertanggung jawab untuk mengeluarkan
persyaratan atau keputusan mengenai permasalahan auditing bagi semua entitas selain
perusahaan terbuka.

2. Standar kompilasi dan review. Acconting and review services commitee bertanggung
jawab untuk mengeluarkan persyaratan tentang tanggung jawab angkutan publik yang terkait
dengan laporan keuangan perusahaan swasta yang belum di audit.

3. Standar atestasi lainnya. Statement on standards for attestation engagements memberikan


suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan atestasi.

4. Kode perilaku profesional. Commitee on profesional ethics dalam AICPA menetapkan


peraturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik (CPA).

AUDITING INTERNASIONAL DAN A.S

Internasional Standards on Auditing (ISA) dikeluarkan oleh internasional auditing and


assurance standards board (IA ASB) dari internasional federation of accountants (IFAC).
IFAC adalah organisasi profesi akuntansi sedunia dengan 167 organisasi anggota di 127
negara yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAASB berupaya
meningkatkan keragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait di seluruh dunia dengan
mengeluarkan persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan
mendorong penerimaan nya di seluruh dunia.
Auditing standards board di A.S. telah merevisi sebagian besar standarnya agar sesuai dengan
standar internasional. Selain itu, PCAOB juga mempertimbangkan standar internasional yang
sudah ada ketika mengembangkan standarnya. jadi, Standar A.S. sangat konsisten dengan
standar internasional, kecuali untuk persyaratan tertentu yang mencerminkan karakteristik
unik yang ada di lingkungan A.S. seperti persyaratan hukum dan regulatori. Sebagai contoh,
PCAOB standards 5 (AS 5) menargetkan audit pengendalian internal atas pelaporan
keuangan yang diwajibkan oleh sarbanes-oxley act.

Standar auditing untuk perusahaan swasta dan entitas lainnya di A.S. ditetapkan oleh auditing
standards board (ASB) dari AICPA. Standar standard tersebut dikenal sebagai statements on
auditing standards (SAS s) . Karena ASB menilai rasakan agendanya dengan IAASB, standar
auditing AICPA serupa dengan ISA s, meskipun ada beberapa perbedaan.

STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM

Sejarah historis, standar auditing telah di organisasi kan bersama dengan 10 standar auditing
yang berlaku umum (GAAS), yang dibagi menjadi tiga kategori:

1. Standar umum

2. Standar pekerjaan lapangan

3. Standar pelaporan

Ada beberapa prinsip-prinsip yang menyediakan kerangka kerja demy membantu auditor
memenuhi dua tujuan berikut ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan:

1. Mendapatkan assurance yang wajar tentang apakah laporan keuangan secara menyeluruh
telah bebas dari salah satu yang material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, sehingga
memungkinkan auditor menyatakan pendapat mengenai apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja
pelaporan keuangan yang berlaku, dan

2. Melaporkan laporan keuangan, dan mengkomunikasikan sebagaimana yang disyaratkan


oleh GAAS, sesuai dengan temuan auditor.

meskipun prinsip-prinsip ini bukan merupakan persyaratan dan tidak memiliki otoritas
apapun namun hal itu akan digunakan nanti sebagai kerangka kerja untuk menyediakan
struktur bagi kodifikasi yang di klarifikasi. Struktur ini dikelola di sekitar prinsip-prinsip
berikut:

1. Tujuan audit (tujuan) 2. Tanggung jawab pribadi auditor (tanggung jawab)

3. Tindakan auditor dalam melaksanakan audit (kinerja)

4. Pelaporan (pelaporan)
Tujuan audit adalah untuk memberikan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
dikeluarkan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku.

Suatu audit dilaksanakan berdasarkan premis bahwa pihak manajemen bertanggung jawab
terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan
yang berlaku yang dipilih oleh manajemen dan bahwa manajemen juga telah merancang,
mengimplementasikan, serta menyelenggarakan, pengendalian internal yang relevan atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah bebas dari salah saji yang material.

Prinsip-prinsip yang terkait dengan tanggung jawab auditor dalam audit menekankan
pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor.

a. Kompetensi dan kapabilitas teknis yang memadai, auditor wajib memiliki kompetensi dan
kapabilitas yang layak untuk melaksanakan audit. standar umum ini biasanya di interpretasi
kan sebagai keharusan bagi auditor untuk memiliki pendidikan formal di bidang auditing dan
akuntansi, pengalaman praktek yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta
mengikuti pendidikan profesional yang berkelanjutan.

b. Ketaatan terhadap persyaratan etis yang relevan, code of professional conduct AICPA
menjabarkan persyaratan etis bagi CPA yang ber praktik di kantor akuntan atau bekerja di
organisasi sebagai bagian dari manajemen.

Anda mungkin juga menyukai