Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi mempunyai peran dan andil yang sangat dominan
dalam pengembangan masyarakat disekitarnya. Setiap perguruan tinggi
mempunyai tridarma perguruan tinggi yang mempunyai tugas sebagai
lembaga pendiddikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara
bersamaan. Peran tersebut sekaligus berupa pengembangan ilmu pengetahuan
dan pengembangan iman dan takwa. Salah satu wujud dan pengabdian
masyarakat ini adalah dalam bentuk kuliah kerja nyata.
Sekolah tinggi ilmu farmasi Riau sebagai salah satu perguruan tinggi
di Riau juga berperan serta dalam melaksanakan kuliah kerja nyata tersebut.
Kuliah kerja nyata yang lahir dari proses pengembangan, pada hakikatnya
adalah pelaksanaan dari falsalah pendididkan yang berlandaskan pada
Undang – Undang Dasar 1945 dan Undang Undang Nomor 22 tahun 1961.
Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari integral dari kurikulum dan
bersifat intrakurikuler, mencerminkan pelaksanaan amanat rakyat melalui
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan ketetetapan No. IV/ MPR/ 1973
tanggal 22 Maret 1973, yang dikenal dengan GBHN dalam judul
‘’Pendididkan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembinaan Generasi
Muda’’. Antara lain menyatakan: ‘’Meningkatkan peranan perguruan tinggi
dalam usaha pembanguan’’, diarahkan untuk :
a. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Mendidik mahasiswa berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara
indonesia.
c. Menggigihkan mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan
nasional dan pembangunan daerah.
Dengan demikian kuliah kerja nyata merupakan suatu bagian yang
utuh dalam proses pendididkan.

1
1.2. Perumusan Masalah
Didalam kegiatan kuliah kerja nyata yang dilakukan di Desa Sungai
Lala Kecamatan Sungai Lala Kabupaten Indragiri Hulu ini ditemukan
masalah yang muncul dan pada mulanya menjadi pilihan kami dalam
menentukan program kerja melalui tinjauan dan analisa yang disesuaikan
dengan keadaan masyarakat yang ada, akhirnya kami menyimpulkan
beberapa rumusan masalah, diantaranya: ’Apakah kegiatan yang biasa
dilakukan masyarakat Desa Sungai Lala?’, rencana kerja dapat dibuat setelah
mengadakan pendekatan dan observasi pada masyarakat setempat,
selanjutnya disusun suatu program kerja dengan harapan dapat terlaksana
dengan baik. Rencana yang merupakan langkah awal dari suatu kerja ini
disusun dan disesuaikan dengan kondisi, situasi serta permasalahan yang
telah diuraikan dalam rumusan masalah pada masyarakat di Desa Sungai
Lala.

1.3. Tujuan
Kuliah kerja nyata Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau bertujuan
untuk:
1. Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa STIFAR melalui
keterlibatannya secara langsung dalam kehidupan masyarakat
meliputi:menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi
permasalahan pembangunan.
2. Membantu masyarakat melancarkan pembangunan dilokasi masing –
masing.
3. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah
luasnya wawasan mahasiswa.
4. Menerapkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat guna membantu
meningkatakan taraf kesehatan.
5. Meningkatkan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi teknis dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih

2
berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya
dengan tuntunan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat diadakannya kuliah kerja nyata Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Riau adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan
bekerja secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor.
2. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
manfaat ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
3. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.
4. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap
seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan
perkembangan masyarakat.
5. Mendewasakan cara berpkir serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dan melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah secara pragmatis.
6. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan perkembangan masyarakat berdasarkan ilmu dan
teknologi secara interdisipliner atau antar sektor.
b. Masyarakat dan Pemerintah
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan
seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

3
3. Mendapatkan pengalaman dalam mengolah serta menumbuhkan
potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan.
4. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan, Memperoleh
manfaat dari bantuan pikiran, gagasan dan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
c. Perguruan Tinggi
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum materi perkuliahan dan
pembangunan ilmu yangdi perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan
dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
2. Memperoleh berbagai kasus yang bergarga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan
menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
3. Melalui kegiatan mahasiswa dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/ kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi
pengembangan ilmu dan teknologi.
4. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan
instansi serta dinas lain melalui rintisan kerja samadari mahasiswa
yang melaksanakan kuliah kerja nyata.

4
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI

2.1. Sejarah Desa Sungai Lala


Desa Sungai Lala merupakan desa yang telah ada sejak tahun 1950,
yang dipimpin oleh Datuk Penghulu Dagang yang berasal dari Sumatera
Barat. Desa ini diberi nama Desa Sungai Lala. Yang dimana penduduk desa
ini terdiri dari 283 Kepala Keluarga yang merupakan penduduk campuran
dari berbagai daerah. Pada masa sekarang ini dikepalai oleh Kepala Desa
yaitu Bapak Asman, S.Pd.I.
Desa Sungai Lala terdiri dari 4 Dusun, dengan 8 RT, dan 4 RW.
Jumlah penduduknya yaitu 1127 dengan jumlah laki laki 561 orang dan
perempuan 566 orang.

2.2. Jumlah dan Sebaran Penduduk


2.2.1 Batas Wilayah Desa

1 Sebelah Utara : Desa Rimpian dan Desa Sungai Air Putih


2 Sebelah Selatan : Desa Desa Kuala Lala dan Desa Pasir
Kelampaian
3 Sebelah Barat : Desa Kelawat
4 Sebelah Timur : Desa Bongkal Malang dan Perkebunan Sei
Lala

2.2.2 Luas Wilayah Desa

N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Pemukiman 200 Hektar
2 Pertanian/Perkebunan 276 Hektar
3 Ladang/Tegalan 0 Hektar
4 Hutan 10 Hektar
5 Rawa-rawa 100 Hektar
6 Sungai 4 Hektar
7 Perkantoran 1 Hektar
8 Sekolah 3 Hektar
9 Jalan 5 Hektar

5
10 Lapangan Bola 1 Hektar

2.2.3 Orbitasi

N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 1 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota
2 5 Menit
kecamatan
3 Jarak ke ibu kota kabupetan 45 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota
4 60 Menit
Kabupaten

2.2.4 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kepala Keluarga 274 KK
2 Laki-laki 513 Jiwa
3 Perempuan 519 Jiwa
4 Jumlah ( laki-laki dan perempuan) 1032 Jiwa

4 Jumlah ( laki-laki dan perempuan) 1032 Jiwa

2.3 Keadaan Sosial


2.3.1 Pendidikan
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 SD/ MI 122 Orang
2 SLTP/ MTs 46 Orang
3 SLTA/ MA 69 Orang
4 S1/ Diploma 19 Orang
5 Putus Sekolah 11 Orang
6 Buta Huruf 10 Orang

2.3.2 Lembaga Pendidikan


N
URAIAN JUMLAH LOKASI
O
1 PAUD 1 Unit Dusun I
2 TK 1 Unit Dusun II
3 SD/MI 1 Unit Dusun II

6
4 SLTP/MTs 1 Unit Dusun II
5 SLTA/MA 1 Unit Dusun II
6 PDTA SATU ATAP 1 Unit Dusun I

2.3.3 Kesehatan
a. Kematian Bayi
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Bayi lahir pada tahun ini 17 Orang
2 Bayi meninggal tahun ini 5 Orang

b. Kematian Ibu Melahirkan


N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Ibu melahirkan tahun ini 17 Orang
2 Ibu meninggal akibat melahirkan 0 Orang

c. Cakupan Imunisasi
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Cakupan Imunisasi Polio 3 21 Orang
2 Cakupan Imunisasi DPT-1 14 Orang
3 Cakupan Imunisasi Cacar 18 Orang

d. Gizi Balita
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Jumlah Balita 104 Orang
2 Balita gizi buruk 1 Orang
3 Balita gizi baik 103 Orang
4 Balita gizi kurang 0 Orang

e. Pemenuhan air bersih


NO URAIAN JUMLAH SATUAN
1 Pengguna sumur galian 242 KK
2 Pengguna air PDAM 32 KK
3 Pengguna sumur pompa 0 KK
4 Pengguna sumur hidran umum 0 KK
5 Pengguna air sungai 0 KK

2.4 Keagamaan
2.4.1 Data Keagamaan Desa Sungai Lala Tahun 2015 Jumlah Pemeluk :
N URAIAN JUMLAH SATUAN

7
O
1 Islam 971 Orang
2 Katolik 19 Orang
3 Kristen 37 Orang
4 Hindu 0 Orang
5 Budha 5 Orang

2.4.2 Data Tempat Ibadah


Jumlah tempat ibadah :
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Mesjid 1 Unit
2 Musholla 3 Unit
3 Gereja 0 Unit
4 Pura 0 Unit
5 Vihara 0 Unit

2.5 Keadaan Ekonomi

2.5.1 Jenis Pekerjaan :


N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Petani 183 Orang
2 Pedagang 21 Orang
3 PNS 19 Orang
4 Tukang 8 Orang
5 Guru 11 Orang
6 Bidan/Perawat 11 Orang
7 TNI/POLRI 3 Orang
8 Pensiunan 1 Orang
9 Sopir/Angkutan 7 Orang
10 Buruh 53 Orang
11 Jasa Persewaan 0 Orang
12 Swasta 180 Orang

2.6 Hasil Alam/ Desa

2.6.1 Pertanian

N URAIAN JUMLAH SATUAN

8
O
1 Padi Sawah 0 Hektar
2 Padi Ladang 0 Hektar
3 Jagunga 0 Hektar
4 Palawija 0,5 Hektar
5 Tembakau 0 Hektar
6 Tebu 0 Hektar
7 Kakao/Coklat 1 Hektar
8 Sawit 176 Hektar
9 Karet 100 Hektar
10 Kelapa 0 Hektar
11 Kopi 0 Hektar
12 Singkong 0,3 Hektar
13 Dll 0 Hektar

2.6.2 Peternakan
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kambing 105 Ekor
2 Sapi 95 Ekor
3 Kerbau 0 Ekor
4 Ayam 2300 Ekor
5 Itik 100 Ekor
6 Burung 0 Ekor

2.6.3 Perikanan
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kolam Ikan 1 Hektar
2 Tambak Udang 0 Hektar
3 Lain-lain 0 Hektar

2.7 Prasarana dan Sarana Kesehatan Masyarakat


a. PUSKESMAS : 1 Buah
b. Rumah Bersalin :-
c. Posyandu : 1 Buah
d. Bidan Desa : 1 Orang
e. Balita : 104 Orang

9
f. Balita Gizi Buruk : 1 Orang
g. Balita Gizi Baik : 103 Orang
h. Perawat : 1 Orang

2.8 Organisasi Pemerintahan Desa


2.8.1 Lembaga Pemerintah Desa
Jumlah Aparatur Desa :
1 Kepala Desa : 1 Orang
2 Sekretaris Desa : 1 Orang
3 Perangkat Desa : 7 orang
4 Staf Desa : 3 Orang

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) :


1 Ketua : 1 Orang
2 Wakil : 1 Orang
Ketua
3 Sekret : 1 Orang
aris
4 Anggo : 2 Orang
ta

2.8.2 Lembaga Kemasyarakatan

1 LPM : 1 Kelompok
2 PKK : 1 Kelompok
3 POS YANDU : 1 Kelompok
4 PENGAJIAN : 4 Kelompok
5 ARISAN : 4 Kelompok
6 SIMPAN PINJAM : 4 Lelompok
7 KELOMPOK TANI : 3 Kelompok
8 GAPOKTAN : 1 Kelompok
9 KARANG TARUNA : 1 Kelompok
10 REMAJA MESJID : 1 Kelompok
11 ORMAS/LSM : 1 Kelompok
12 LEMBAGA ADAT : 1 Kelompok
13 SENI DAN BUDAYA : 1 Kelompok

10
14 SERIKAT KEMATIAN : 4 Kelompok
15 KOPERASI POKTAN : 1 Kelompok

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA SUNGAI LALA

1 Kepala Desa : ASMAN, S.Pd.I


2 Sekretaris Desa : ZUMROWI MUIS
3 Bendahara Desa : MARJESTI, S.Pd.I
4 Kepala Urusan Pemerintah : EVA SULISTIAWATI
5 Kepala Urusan Umum : ANGGI
6 Kepala Urusan Pembangunan : NOPRIZEN JASWAN, S.Pd.I
7 Kepala Dusun I : BAMBANG IRAWAN, S.Pd.I
8 Kepala Dusun II : ALIAS SUSANTO
9 KepalaDusun III : SUMARNO
10 Kepala Dusun IV : MAIYUSRI
11 Staf Urusan Pemerintahan : SAMBRI
12 Staf Urusan Umum : WIWI SUSANTI
13 Staf Urusan Pembangunan : AMIN DARMAJI
14 Operator Desa : TETTY HENDRA YENNI,
S.Pd

SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

1 Ketua : SYAFRIYENDI, SE
2 Wakil Ketua : ARIF GUNAWAN
3 Sekretaris : DESI AULIASARI, SE
4 Anggota : SYAHRIL, S.Ag
5 Anggota : M. ARIFIN

BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 MASALAH DESA


Masalah Desa adalah masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa dan
pemerintahan desa berdasarkan hasil pengkajian keadaan desa dengan menggunakan 3 (tiga)
tools Partisipatory Rural Apraisal (PRA) yakni Peta Sosial Desa, Kalender Musim dan

11
Diagram/bagan kelembagaan.
Permasalahan secara umum Desa Sungai Lala dijabarkan sebagai berikut :
3.1.1 Bidang Infrastruktur Desa/Sarana Prasarana
1. Masih banyak jalan desa yang belum memadai masih berupa jalan tanah dan jalan
sirtu sehingga menghambat arus barang dan jasa.
2. Keberadaan Tiang dan Jaringan Listrik belum memadai
3. Kebutuhan akan Box Culvert belum terpenuhi
4. Pembangunan yang belum merata sehingga timbul kecemburuan sosial
5. Drainase yang belum memadai.
6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan belum memadai.
7. Masih rendah tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan memilihara
bangunan
8. Kemampuan kader desa mendesain dan membuat rencana anggaran biaya belum
memadai.

3.1.2 Bidang Pendidikan


1. Bangunan pelengkap (Infrastruktur) bidang pendidikan masih kurang (Sound
system, MCK, Kompter dll).
2. Perlengkapan dan koleksi buku pustaka desa sangat kurang
3. Minat Baca Masyarakat kurang
4. Honor Guru masih kurang
5. Keterampilan dan teknis mengajar dengan metode baru masih kurang
6. Beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi belum ada
7. Belum terbentuknya PKBM (Kejar Paket)
8. Masih ada anak putus sekolah

3.1.3 Bidang Ekonomi


1. Belum ada pengembangan potensi ekonomi desa
2. Lembaga Ekonomi (UED SP) belum memberikan kontribusi yang nyata kepada
pembangunan desa
3. Belum terlaksananya pelatihan-pelatihan di bidang peningkatan manajemen usaha.
4. Penggalian PAD Desa belum optimal
5. Rendahnya harga komoditas karet yang sejak 3 tahun terakhir mengalamai penurunan
nyata mengakibatkan pendapatan petani menurun drastis.
6. Lembaga ekonomi desa (BUMDES) belum terbentuk.
3.1.4 Bidang Sosial Budaya
1. Masih tingginya pengguna Narkoba dan Judi
2. Pendidikan akhlak dan moral masih terabaikan
3. Arus informasi dan globalisasi tidak terbendung yang menyebabkan tergerusnya
kearifan lokal
4. Peran lembaga adat dan pimpinan adat kurang optimal
5. Pengembangan budaya lokal desa belum optimal
6. Kurangnya Pemanfaatan Tenaga Pengajar agama Islam
3.1.5 Bidang Pemerintahan

12
1. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan belum
optimal
2. Pelaku-pelaku pembangunan belum paham akan tugas dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat masih belum optimal
4. Mengoptimalkan Regulasi desa agar terdokumentasi dengan lebih baik
5. Administrasi Desa belum dimanfaatkan secara optimal
6. Insentif yang diterima oleh Aparatur desa dan kelembagaan desa lainnya belum
memadai
7. Kurangnya perhatian Pemerintah dalam hal pembinaan kepada Pemerintah Desa
3.1.6 Bidang Kesehatan
1. Masih kurangnya pelayanan kesehatan.
2. Pemanfatan Posyandu belum optimal karena masih kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan perkembangan bayi dan balita.
3. Kesadaran akan kesehatan keluarga yakni sanitasi lingkungan masih lemah
4. Kesadaran akan pentingnya makanan bergizi belum memadai
5. Penggunaan Poskesdes belum optimal karena belum ada bidan desa.

3.1.7 Bidang Kelembagaan


1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan/rapat-rapat masih rendah
3. Belum tersusunnya rencana dan program kerja
4. Pembinaan dan Pendampingan Desa masih belum memadai
5. Belum adanya Tempat Belajar Masyarakat (TBM)
3.1.8 Bidang Kamtibmas
1. Kegiatan Siskamling belum optimal
2. Rendahnya kesadaran masyarat untuk taat aturan
3. Sifat kebersamaan dan kegotongroyongan mulai luntur
3.1.9 Bidang Lingkungan Hidup
1. Belum adanya Tempat Pembuangan Sampah/Akhir
2. Penangkapan ikan menggunakan racun dan putas
3. Lahan tidur (semak belukar) yang belum tergarap
4. Pencemaran sungai
5. Penghijauan dan penanaman pohon penyangga dan pelindung pinggir belum ada
3.1.10 Bidang Partisipasi Masyarakat
1. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Desa
2. Kegiatan Gotong Royong mulai pudar.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
4. Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pembangunan desa.
3.1.11 Bidang Pertanian
1. Belum optimalnya kegiatan kelompok tani.
2. Masih rendahnya SDM petani.
3. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan
4. Sarana produksi (Saprodi) pertanian tidak memadai.

13
5. Harga Saprodi yang mahal.
6. Harga komoditas perkebunan terutama karet rendah.
7. Susahnya pemasaran hasil produksi pertanian.
8. Belum optimalnya penggarapan bidang perternakan.
9. Alat Mesin Pertanian (Alsintan) belum ada, pengolahan tanah masih manual.
3.1.12 Bidang Hukum dan HAM
1. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan Hukum.
2. Lemahnya pemahaman tentang peraturan perundang-undangan.
3. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

3.1.13 Bidang Perindustrian dan Perdagangan


1. Home industri belum dikembangkan.
2. Kesulitan dalam penambahan modal dan pengembangan usaha
3. Semangat berwirausaha belum optimal.
3.1.14 Bidang Pertanahan
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat surat tanah.
2. Batas Tanah masih belum jelas.
3. Rendahnya partisipasi masyarakat dan menghibahkan tanah kepada Desa untuk
pembangunan
3.1.15 Bidang Informasi dan komunikasi
1. Desa belum memiliki Sistem Informasi Desa
2. Pemerintah Desa masih sangat sulit mendapatkan informasi hasil Musrenbang
Kabupaten/Provinsi dan atau Dokumen APBD yang pembiayaan berkaitan dengan
desa, sehingga apa-apa program yang masuk ke desa tidak diketahui, untuk
kebutuhan penyusunan rencana keuangan dan rencana pembangunan.
3. Lambannya informasi sumber-sumber pembiayaan yang diterima desa juga menjadi
kendala. Padahal bulan Juli n-1 desa sudah wajib menyusun Rancangan Kerja
Pembangunan (RKP) Desa, baik dari Dana Desa APBN, Alokasi Dana Desa (ADD),
Bantuan Keuangan Kabupaten/Provinsi, bagi hasil pajak dan retribusi dan lainnya.

3.2 POTENSI DESA


Potensi adalah adalah segala sumberdaya yang ada di desa yang dapat digunakan untuk
membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh desa baik potensi sudah ada
maupun potensi yang belum tergarap.
3.2.1 Potensi Sumber Daya Alam
1. Lahan Kosong
2. Belukar
3. Pasir
4. Batu
5. Perkebunan Karet
6. Perkebunan Sawit
7. Sawah
8. Palawija
9. Tanah Timbun

14
10. Peternakan

3.2.2 Potensi Sumber Daya Manusia


1. Aparatur Desa
2. BPD
3. Kelembagaan Desa
4. Kader Desa
5. Kader Posyandu
6. Kader PKK
7. Pendamping Desa
8. Tenaga Pendidik
9. Tokoh Agama dan Tokoh Adat
10. Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Perikanan, perternakan dll
11. Aparat Keamanan (Linmas)
12. Pemuda
13. Klub-Klub Olahraga

3.2.3 Sumber Daya Sosial


1. Majlis Taklim
2. Wirid Yassin
3. Guru-guru agama (Ustadz/zah)
4. Fasilitas Pendidikan Agama
5. Masjid dan Mushalla
6. Fasilitas Pendidikan Umum
7. Peringatan Hari Besar Islam
8. Tokoh Adat
9. Lembaga Adat

3.2.4 Sumber Daya Ekonomi


1. Lahan Pertanian
2. Lahan Perkebunan
3. Kolam Ikan
4. UED-SP
5. Pedagang dan swasta
6. Home Industri
7. Sarana produksi lainnya

BAB IV
PELAKSANAAN BIDANG KEGIATAN

4.1. Kegiatan Bidang Kesehatan

15
Kesehatan merupakan hal yang memiliki perhatian lebih dalam
hidup bermasyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengubah atau
mempengaruhi prilaku manusia secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
(Depkes, 2002). Adapun kegiatan yang kami lakukan dalam bidang
kesehatan, yakni:
a. Lomba Rumah Sehat
Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan bagi
warga di Kecamatan Sungai Lala

Lokasi : Rumah warga


Waktu pelaksanaan :
Peserta : Warga Kecamatan Sungai Lala

Hasil yang dicapai : Dalam kegiatan ini, warga dapat lebih


menyadari akan pentingnya menjaga
lingkungan rumah tetap bersih dan
sehat.

b. Jalan Sehat Berhadiah


Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan bagi
siswa/i SD dan SMP se-Kecamatan
Sungai Lala dan menggalakkan gaya
hidup sehat dengan selalu membuang
sampah pada tempatnya
Lokasi : Kantor Camat Sungai Lala.
Waktu pelaksanaan :
Peserta : Siswa/i SD dan SMP se-Kecamatan
Sungai Lala

16
Hasil yang dicapai : Dalam kegiatan ini, siswa/i dapat
memotivasi dirinya sendiri untuk
menerapkan gaya hidup bebas sampah.

c. Pengecekan Kadar Glukosa, Asam Urat, Tensi


Tujuan kegiatan : Untuk mengetahui informasi kadar
gula darah, asam urat, tensi dari
masyarakat Desa Sungai Lala
Lokasi : Posyandu Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Selasa, 20 September 2016
Peserta : Ibu pengajian Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Dalam kegiatan ini, masyarakat
mendapatkan informasi tentang
kadar asam urat, glukosa dan tensi
mereka, sehingga mereka dapat
mengontrol dan menjaga kesehatan.

d. Pengobatan Gratis dan Pemeriksaan Kadar Gula Darah, Kadar Asam


Urat, dan Tensi

Tujuan kegiatan : Memberikan pengobatan gratis


kepada masyarakat sesuai
penyakitnya.
Lokasi : Kantor Camat Sungai Lala
Waktu pelaksanaan :
Peserta : Masyarakat Kecamatan Sungai lala.
Hasil yang dicapai : Dalam kegiatan ini, masyarakat
mendapatkan informasi tentang
kadar asam urat, glukosa dan tensi
mereka, sehingga mereka dapat
mengontrol dan menjaga kesehatan.

17
e. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Desa Sungai Lala
Tujuan kegiatan : Agar masyarakat mengetahui
tentang tanaman obat yang ada
disekitar Desa Sungai Lala
Lokasi : Kantor Kepala Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 10 September 2016
Peserta : Masyarakat Desa Sungai Lala.
Hasil yang dicapai : Masyarakat dapat memanfaatkan
tanaman obat yang ada disekitar
rumah, dan dijadikan alternatif
pengobatan tradisional.

e. Senam sehat dan melakukan chicken dance

Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan


siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala

Lokasi : SDN 002 Desa Sungai Lala


Waktu pelaksanaan : Sabtu, 30 Juli 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Siswa/i menjadi lebih sehat dan
semangat sebelum memulai kegiatan
belajar.
f. Senam aerobic

Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan ibu


ibu warga Desa Sungai Lala

Lokasi : Balai Desa Sungai Lala


Waktu pelaksanaan : Minggu, 21 Agustus 2016
Peserta : Ibu ibu warga Desa Sungai Lala

18
Hasil yang dicapai : Ibu ibu di Desa Sungai Lala jadi
lebih sehat, selain itu juga dapat
mempererat tali silaturrahi dengan
peserta kukerta.

g. Posyandu

Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan


bayi dan balita di Desa Sungai Lala

Lokasi : Posyandu Manunggal Desa Sungai


Lala
Waktu pelaksanaan : Senin, 8 Agustus 2016
Peserta : Bayi dan balita Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Bayi dan balita mendapat
pemenuhan kebutuhannya akan
kesehatan dengan adanya imunisasi
dan prosedur kegiatan posyandu
lainnya.

4.2. Kegiatan Bidang Pendidikan

Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkakan manusia Indonesia
dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

Kegiatan dibidang pendidikan ini dibutuhkan untuk peningkatan dan


penyempurnaan pendidikan nasional, yang disesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian, adat-istiadat serta kebutuhan
pembangunan terutama disekolah-sekolah. Adapun kegiatan yang kami
lakukan adalah:

a. Penyuluhan Cacingan

19
Tujuan kegiatan : Agar siswa/i terhindar dari penyakit
cacingan.

Lokasi : SDN 002 Desa Sungai Lala


Waktu pelaksanaan : Sabtu, 10 September 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala.
Hasil yang dicapai : Siswa/i mendapatkan informasi
tentang cacingan dan memahami
bagaimana cara hidup bersih agar
terhindar dari penyakit cacingan.

b. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan kesadaran siswa
dalam menjaga kebersihan diri.
Lokasi : SDN 002 Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Selasa, 20 September 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala .
Hasil yang dicapai : Dengan dilakukannya kegiatan ini
siawa/i dapat lebih memperhatikan
kebersihan diri, keluarga dan
lingkungannya.

c. Pharmacist Goes To School (Penyuluhan tentang kosmetik)


Tujuan kegiatan : Untuk mengetahui pentingnya memilih
kosmetik yang baik dan tidak
berbahaya
Lokasi : SMAN 1 Sungai Lala
Waktu pelaksanaan :
Peserta : Siswa/i SMAN 1 Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Siswa/i dapat mengetahui pentingnya
kosmetik yang aman dan dapat
menghindari produk produk yang
beredar tanpa izin resmi.

20
d. Belajar mengajar di SDN 002 dan PAUD Sakura Desa Sungai Lala

Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan pendidikan di


Desa Sungai Lala.

Lokasi : SDN 002 dan PAUD Sakura Sungai


lala.
Waktu pelaksanaan : Selasa, 02 Agustus 2016 dan 26 Juli
2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 dan PAUD Sakura
Hasil yang dicapai : Dengan dilakukannya kegiatan ini
siswa/i mendapat banyak ilmu dari
peserta kukerta khususnya tentang
pendidikan.
e. Kegiatan pemberian motivasi

Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan motivasi


siswa/i dalam belajar dan patuh
kepada orang tua.
Lokasi : SDN 002 Desa Sungai lala.
Waktu pelaksanaan : Senin, 19 September 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Dengan dilakukannya kegiatan ini
siswa/i mendapat banyak ilmu
tentang motivasi dengan
diperlihatkan video yang berkaitan
dengan hal tersebut serta video
tentang pentingnya untuk berbakti
kepada kedua orang tua.
f. Kegiatan bimbingan belajar

21
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan derajat
pendidikan di Desa Sungai Lala

Lokasi : Posko KKN Desa Sungai Lala


Waktu pelaksanaan : Selasa, 26 Juli 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Dengan dilakukannya kegiatan ini
siswa/i mendapat banyak ilmu dan
terbantu akan tugas tugas dari
sekolahnya.
g. Kegiatan membaca bersama

Tujuan kegiatan : Untuk membantu bagi siswa/i yang


masih belum bisa baca tulis

Lokasi : Perpustakaan Pelangi Desa Sungai


lala.
Waktu pelaksanaan : Selasa, 26 Juli 2016
Peserta : Siswa/i SDN 002 Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Dengan dilakukannya kegiatan ini
siswa/i dapat membaca dan menulis.

1. Kegiatan Bidang Keagamaan


Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh umat manusia
dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengalaman agama dalam
kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara. Pendidikan
beragama tersebut menjadi dasar kuat bagi siswa yang terlibat langsung
dalam dunia pendidikan termasuk didalamnya belajar mengenal diri, orang
lain dan lingkungan sekitarnya. Adapun kegitan dilakukan dibidang
keagaman ini adalah:
a. Belajar mengaji

22
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan minat baca Al-
Quran
Lokasi : MDA An-Nur Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Senin, 1 Agustus 2016
Peserta : Siswa/i MDA An-Nur Desa Sungai
Lala

b. Wirid Yassin Hari Jumat


Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan tali
silaturrahim.
Lokasi : Rumah Warga Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Kegiatan wirid rutin dilakukan hari
selasa pada setiap minggu nya.
Peserta : Ibu-ibu Desa Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Menjalin silaturrahim antara
mahasiswa dan warga desa serta
menambah pengalaman dan ilmu
agama.

c. Wirid akbar
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan tali
silaturrahim antar desa
Lokasi : Masjid Sungai Parit
Waktu pelaksanaan : Jumat, 12 Agustus 2016
Peserta : Ibu-ibu dari seluruh desa di
Kecamatan Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Menjalin silaturrahim antara
mahasiswa dan warga desa serta
menambah pengalaman dan ilmu
agama.

23
2. Kegiatan Bidang Sosial
Kegiatan sosial adalah kegiatan yang dilakukan bersama- bersama
oleh banyak individu atau sekelompoknya yang bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya dan juga banyak orang tergantung makna dan
tujuan dari kegiatan tersebut.
Masyarakat adalah salah satu unsur terpenting dalam sebuah
negara, yang mana pada masing-masing masyarakat disebuah negara
terdapat berbagai macam adat profesi atau perkerjaan sehari-hari yang
berbeda-beda. Adapun tujuan umum dari kegiatan dibidang sosial ini adalah
untuk menjalin serta mempererat silaturrahim antar masyarakat dan
meningkatkan rasa kekeluargaan, tolong menolong dan kebersamaan.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bidang sosial, yakni:
a. Semarak HUT RI 71
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan rasa
kemerdekaan dan rasa akan kecintaan
pada tanah air Indonesia sehingga
memiliki semangat yang tinggi untuk
menggapai cita-cita.
Lokasi : Lapangan Desa Sungai Lala.
Waktu pelaksanaan : Rabu, 17 Agustus 2016.
Peserta : Masyarakat Desa Sungai Lala.

b. Pemasangan sticker kukerta Sungai Lala


Tujuan kegiatan : Sebagai kenang kenangan bagi
masyarakat desa atas pengabdian
mahasiswa KUKERTA.
Waktu pelaksanaan : Minggu, 18 September 2016
Tempat : Rumah rumah warga Desa Sungai
Lala

c. Gotong Royong di Masjid

24
Tujuan kegiatan : Untuk menjaga kebersihan rumah
ibadah dan mempererat tali
silaturrahim dengan pengurus
Masjid
Lokasi : Masjid An-Nur Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Minggu, 4 September 2016

d. Perpisahan dengan aparat desa serta masyarakat


Tujuan kegiatan : Untuk mempererat silaturrahim serta
perpisahan dengan aparat serta
masyarakat Desa Sungai lala.
Lokasi : Balai Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Rabu, 21 September 2016
Target : Aparat desa, pemuda serta
masyarakat Desa Sungai lala.

25
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

5.2. Masalah Pergaulan Bebas

Desa Sungai lala merupakan salah satu desa yang tingkat pergaulan
bebasnya cukup tinggi, hal ini di tandai dengan maraknya terjadi kasus
hamil di luar nikah yang terjadi dikalangan remaja desa Sungai lala.
Diketahui remaja-remaja di desa Sungai lala khususnya para pelajar cukup
banyak mengalami kejadian hamil diluar nikah akibat pergaulan yang terlalu
bebas sehingga harus putus sekolah, faktor – faktor penyebabnya di
antaranya karena kurangnya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
serta kurangnya perhatian dan pengetahuan orang tua terhadap bahayanya
pergaulan bebas dan dampak yang ditimbulkan bisa menjadi penyebab
terjadinya kasus pergaulan bebas seperti ini.
Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah ini adalah
kerja sama antar orang tua dan anak, pendekatan yang intens antara anak
dan orang tua dengan pemberian nasehat dan ajaran hidup yang sesuai
dengan syariat agama, serta meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan Yang
Maha Esa dapat menjadi modal utama bagi anak agar terhindar dari kasus
pergaulan bebas, lalu peran sekolah juga dapat mengatasi masalah ini
dimana sekolah sebagai tempat menimba ilmu, di perlukan peran penting
sekolah dalam penyampaian informasi tentang bahaya pergaulan bebas agar
siswa-siswi disekolah terhindar dari masalah pergaulan bebas.

5.3. Masalah putus sekolah


Putus sekolah merupakan masalah yang cukup banyak terjadi di
kalangan masyarakat desa Sungai lala, hal ini disebabkan oleh pola pikir
masyarakat yang sebagian besar adalah petani karet dan sawit merasa
sekolah tidaklah terlalu penting mengingat hasil dari orang tua.

26
5.4. Masalah Kesehatan
5.3.1. Penyakit Degeneratif (Asam Urat, Hipertensi, Kolesterol dan Diabetes
Melitus)
Penyakit degeneratif seperti Asam urat, Hipertensi, Kolesterol dan
Diabetes melitus cukup banyak diderita pada masyarakat desa Sungai lala
khususnya pada kaum lansia, penyakit ini bisa disebabkan karena akibat
gaya hidup yang tidak sehat dan bisa karena keturunan.
Solusi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ini adalah
dengan diadakannya posyandu lansia, namun masih belum terlaksana.
Semoga kedepannya bisa direalisasikan.

27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu wadah bagi masyarakat dari
berbagai disiplin ilmu dalam melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.Oleh karena itu kami merasakan betul yang dialami oleh
masyarakat meskipun lingkupnya hanya di desa tetapi dapat mewakili
keadaan masyarakat secara umum.Wujud nyata kami sebagai mahasiswa
adalah dengan mencoba membantu mayarakat dalam menghadapi berbagai
masalah seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan.
Keberhasilan kuliah kerja nyata tidak lepas dari kerja sama antara
mahasiswa dan perangkat desa, masyarakat dan semua pihak yang
membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan. Tanpa adanya kerja
sama yang baik, program kerja kuliah kerja nyata tidak akan berjalan
dengan baik.
Dengan adanya mahasiswa kuliah kerja nyata, masyarakat terbantu
dengan bertambahnya informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh
dari mahasiswa kuliah kerja nyata yang mereka dapat dari bangku kuliah.
Potensi Desa Sungai lala telah dikelola cukup baik oleh
masyarakat, sehingga tercapai hasil yang memuaskan, diantaranya:
a. Desa Sungai lala merupakan desa yang menjunjung tinggi nilai norma
agama dan adat istiadat.
b. Hubungan silaturrahim antar masyarakat tinggi.
c. Mata pencaharian utama adalah berkebun karet dan sawit.
d. Tingkat ekonomi di Desa Sungai lala tergolong menengah ke atas.
e. Respon positif diberikan oleh warga terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukan terutama anak-anak.
f. Pada pagi hari masyarakat mulai bekerja dan kembali saat siang hari,
jadi semua kegiatan dilakukan pada siang hari sampai sore hari.

28
g. Warga Desa Sungai lala sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat
dirumah masing-masing.

Ada beberapa hal kendala yang menyebabkan tersendatnya program


yang kami rencanakan. Antara lain :
a. Kurang memadainya sarana dan prasarana.
b. Dana kurang memadai.
c. Sulit untuk mengumpulkan warga ketika melaksanakan kegiatan.

6.2. Saran
a. Untuk Pemerintah Desa Sungai lala
Sebaiknya demi memajukan dan terciptanya masyarakat yang
maju, aman, dan sejahtera, sudah seharusnya pemerintah setempat
memperhatikan segala aspek yang ada di Desa Sungai lala terutama
dalam bidang pemerintahan dan pola pikir masyarakat. Agar
tercapainya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, maka
seharusnya sebagai pihak berwenang yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat setempat, maka sudah seharusnya dapat mengerti
akan keinginan dan harapan masyarakat sehingga terciptanya sugesti
yang positif antara masyarakat dan tenaga medis di Desa Sungai lala.
b. Untuk peserta Kuliah Kerja Nyata Selanjutnya
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dalam waktu 2 bulan ini
tidaklah cukup untuk memanifestasikan berbagai kegiatan sehingga
dapat dihasilkan suatu kegiatan yang memuaskan. Oleh karena itu bagi
mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Sungai
lala diharapkan dapat membuat program-program lebih baik lagi dan
lebih terencana, sehingga dapat menindaklanjuti program-program yang
sudah kami laksanakan sejauh ini, agar semakin bermanfaat bagi
msyarakat ke depannya. Selain itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
hendaknya dapat bersosialisasi dengan semua warga desa tidak hanya

29
terpaku pada satu tempat dimana mahasiswa kuliah kerja nyata
menginap.

30
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006, Pedoman Penggunaan


Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Depkes RI: Jakarta
Tim Editor Panitia Kuliah Kerja Nyata, 2015, Buku Pedoman Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata, Stifar: Pekanbaru

31
LAMPIRAN

32
LAMPIRAN I
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

33
LAMPIRAN IV
ABSENSI

34
LAMPIRAN V
FOTO KEGIATAN

35

Anda mungkin juga menyukai