PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi mempunyai peran dan andil yang sangat dominan
dalam pengembangan masyarakat disekitarnya. Setiap perguruan tinggi
mempunyai tridarma perguruan tinggi yang mempunyai tugas sebagai
lembaga pendiddikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara
bersamaan. Peran tersebut sekaligus berupa pengembangan ilmu pengetahuan
dan pengembangan iman dan takwa. Salah satu wujud dan pengabdian
masyarakat ini adalah dalam bentuk kuliah kerja nyata.
Sekolah tinggi ilmu farmasi Riau sebagai salah satu perguruan tinggi
di Riau juga berperan serta dalam melaksanakan kuliah kerja nyata tersebut.
Kuliah kerja nyata yang lahir dari proses pengembangan, pada hakikatnya
adalah pelaksanaan dari falsalah pendididkan yang berlandaskan pada
Undang – Undang Dasar 1945 dan Undang Undang Nomor 22 tahun 1961.
Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari integral dari kurikulum dan
bersifat intrakurikuler, mencerminkan pelaksanaan amanat rakyat melalui
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan ketetetapan No. IV/ MPR/ 1973
tanggal 22 Maret 1973, yang dikenal dengan GBHN dalam judul
‘’Pendididkan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembinaan Generasi
Muda’’. Antara lain menyatakan: ‘’Meningkatkan peranan perguruan tinggi
dalam usaha pembanguan’’, diarahkan untuk :
a. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Mendidik mahasiswa berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara
indonesia.
c. Menggigihkan mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan
nasional dan pembangunan daerah.
Dengan demikian kuliah kerja nyata merupakan suatu bagian yang
utuh dalam proses pendididkan.
1
1.2. Perumusan Masalah
Didalam kegiatan kuliah kerja nyata yang dilakukan di Desa Sungai
Lala Kecamatan Sungai Lala Kabupaten Indragiri Hulu ini ditemukan
masalah yang muncul dan pada mulanya menjadi pilihan kami dalam
menentukan program kerja melalui tinjauan dan analisa yang disesuaikan
dengan keadaan masyarakat yang ada, akhirnya kami menyimpulkan
beberapa rumusan masalah, diantaranya: ’Apakah kegiatan yang biasa
dilakukan masyarakat Desa Sungai Lala?’, rencana kerja dapat dibuat setelah
mengadakan pendekatan dan observasi pada masyarakat setempat,
selanjutnya disusun suatu program kerja dengan harapan dapat terlaksana
dengan baik. Rencana yang merupakan langkah awal dari suatu kerja ini
disusun dan disesuaikan dengan kondisi, situasi serta permasalahan yang
telah diuraikan dalam rumusan masalah pada masyarakat di Desa Sungai
Lala.
1.3. Tujuan
Kuliah kerja nyata Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau bertujuan
untuk:
1. Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa STIFAR melalui
keterlibatannya secara langsung dalam kehidupan masyarakat
meliputi:menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi
permasalahan pembangunan.
2. Membantu masyarakat melancarkan pembangunan dilokasi masing –
masing.
3. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah
luasnya wawasan mahasiswa.
4. Menerapkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat guna membantu
meningkatakan taraf kesehatan.
5. Meningkatkan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi teknis dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih
2
berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya
dengan tuntunan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat diadakannya kuliah kerja nyata Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Riau adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan
bekerja secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor.
2. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
manfaat ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
3. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.
4. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap
seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan
perkembangan masyarakat.
5. Mendewasakan cara berpkir serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dan melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah secara pragmatis.
6. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan perkembangan masyarakat berdasarkan ilmu dan
teknologi secara interdisipliner atau antar sektor.
b. Masyarakat dan Pemerintah
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan
seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
3
3. Mendapatkan pengalaman dalam mengolah serta menumbuhkan
potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan.
4. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan, Memperoleh
manfaat dari bantuan pikiran, gagasan dan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
c. Perguruan Tinggi
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum materi perkuliahan dan
pembangunan ilmu yangdi perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan
dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
2. Memperoleh berbagai kasus yang bergarga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan
menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
3. Melalui kegiatan mahasiswa dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/ kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi
pengembangan ilmu dan teknologi.
4. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan
instansi serta dinas lain melalui rintisan kerja samadari mahasiswa
yang melaksanakan kuliah kerja nyata.
4
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Pemukiman 200 Hektar
2 Pertanian/Perkebunan 276 Hektar
3 Ladang/Tegalan 0 Hektar
4 Hutan 10 Hektar
5 Rawa-rawa 100 Hektar
6 Sungai 4 Hektar
7 Perkantoran 1 Hektar
8 Sekolah 3 Hektar
9 Jalan 5 Hektar
5
10 Lapangan Bola 1 Hektar
2.2.3 Orbitasi
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 1 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota
2 5 Menit
kecamatan
3 Jarak ke ibu kota kabupetan 45 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota
4 60 Menit
Kabupaten
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kepala Keluarga 274 KK
2 Laki-laki 513 Jiwa
3 Perempuan 519 Jiwa
4 Jumlah ( laki-laki dan perempuan) 1032 Jiwa
6
4 SLTP/MTs 1 Unit Dusun II
5 SLTA/MA 1 Unit Dusun II
6 PDTA SATU ATAP 1 Unit Dusun I
2.3.3 Kesehatan
a. Kematian Bayi
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Bayi lahir pada tahun ini 17 Orang
2 Bayi meninggal tahun ini 5 Orang
c. Cakupan Imunisasi
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Cakupan Imunisasi Polio 3 21 Orang
2 Cakupan Imunisasi DPT-1 14 Orang
3 Cakupan Imunisasi Cacar 18 Orang
d. Gizi Balita
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Jumlah Balita 104 Orang
2 Balita gizi buruk 1 Orang
3 Balita gizi baik 103 Orang
4 Balita gizi kurang 0 Orang
2.4 Keagamaan
2.4.1 Data Keagamaan Desa Sungai Lala Tahun 2015 Jumlah Pemeluk :
N URAIAN JUMLAH SATUAN
7
O
1 Islam 971 Orang
2 Katolik 19 Orang
3 Kristen 37 Orang
4 Hindu 0 Orang
5 Budha 5 Orang
2.6.1 Pertanian
8
O
1 Padi Sawah 0 Hektar
2 Padi Ladang 0 Hektar
3 Jagunga 0 Hektar
4 Palawija 0,5 Hektar
5 Tembakau 0 Hektar
6 Tebu 0 Hektar
7 Kakao/Coklat 1 Hektar
8 Sawit 176 Hektar
9 Karet 100 Hektar
10 Kelapa 0 Hektar
11 Kopi 0 Hektar
12 Singkong 0,3 Hektar
13 Dll 0 Hektar
2.6.2 Peternakan
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kambing 105 Ekor
2 Sapi 95 Ekor
3 Kerbau 0 Ekor
4 Ayam 2300 Ekor
5 Itik 100 Ekor
6 Burung 0 Ekor
2.6.3 Perikanan
N
URAIAN JUMLAH SATUAN
O
1 Kolam Ikan 1 Hektar
2 Tambak Udang 0 Hektar
3 Lain-lain 0 Hektar
9
f. Balita Gizi Buruk : 1 Orang
g. Balita Gizi Baik : 103 Orang
h. Perawat : 1 Orang
1 LPM : 1 Kelompok
2 PKK : 1 Kelompok
3 POS YANDU : 1 Kelompok
4 PENGAJIAN : 4 Kelompok
5 ARISAN : 4 Kelompok
6 SIMPAN PINJAM : 4 Lelompok
7 KELOMPOK TANI : 3 Kelompok
8 GAPOKTAN : 1 Kelompok
9 KARANG TARUNA : 1 Kelompok
10 REMAJA MESJID : 1 Kelompok
11 ORMAS/LSM : 1 Kelompok
12 LEMBAGA ADAT : 1 Kelompok
13 SENI DAN BUDAYA : 1 Kelompok
10
14 SERIKAT KEMATIAN : 4 Kelompok
15 KOPERASI POKTAN : 1 Kelompok
1 Ketua : SYAFRIYENDI, SE
2 Wakil Ketua : ARIF GUNAWAN
3 Sekretaris : DESI AULIASARI, SE
4 Anggota : SYAHRIL, S.Ag
5 Anggota : M. ARIFIN
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
11
Diagram/bagan kelembagaan.
Permasalahan secara umum Desa Sungai Lala dijabarkan sebagai berikut :
3.1.1 Bidang Infrastruktur Desa/Sarana Prasarana
1. Masih banyak jalan desa yang belum memadai masih berupa jalan tanah dan jalan
sirtu sehingga menghambat arus barang dan jasa.
2. Keberadaan Tiang dan Jaringan Listrik belum memadai
3. Kebutuhan akan Box Culvert belum terpenuhi
4. Pembangunan yang belum merata sehingga timbul kecemburuan sosial
5. Drainase yang belum memadai.
6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan belum memadai.
7. Masih rendah tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan memilihara
bangunan
8. Kemampuan kader desa mendesain dan membuat rencana anggaran biaya belum
memadai.
12
1. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan belum
optimal
2. Pelaku-pelaku pembangunan belum paham akan tugas dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat masih belum optimal
4. Mengoptimalkan Regulasi desa agar terdokumentasi dengan lebih baik
5. Administrasi Desa belum dimanfaatkan secara optimal
6. Insentif yang diterima oleh Aparatur desa dan kelembagaan desa lainnya belum
memadai
7. Kurangnya perhatian Pemerintah dalam hal pembinaan kepada Pemerintah Desa
3.1.6 Bidang Kesehatan
1. Masih kurangnya pelayanan kesehatan.
2. Pemanfatan Posyandu belum optimal karena masih kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan perkembangan bayi dan balita.
3. Kesadaran akan kesehatan keluarga yakni sanitasi lingkungan masih lemah
4. Kesadaran akan pentingnya makanan bergizi belum memadai
5. Penggunaan Poskesdes belum optimal karena belum ada bidan desa.
13
5. Harga Saprodi yang mahal.
6. Harga komoditas perkebunan terutama karet rendah.
7. Susahnya pemasaran hasil produksi pertanian.
8. Belum optimalnya penggarapan bidang perternakan.
9. Alat Mesin Pertanian (Alsintan) belum ada, pengolahan tanah masih manual.
3.1.12 Bidang Hukum dan HAM
1. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan Hukum.
2. Lemahnya pemahaman tentang peraturan perundang-undangan.
3. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
14
10. Peternakan
BAB IV
PELAKSANAAN BIDANG KEGIATAN
15
Kesehatan merupakan hal yang memiliki perhatian lebih dalam
hidup bermasyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengubah atau
mempengaruhi prilaku manusia secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
(Depkes, 2002). Adapun kegiatan yang kami lakukan dalam bidang
kesehatan, yakni:
a. Lomba Rumah Sehat
Tujuan kegiatan : Meningkatkan derajat kesehatan bagi
warga di Kecamatan Sungai Lala
16
Hasil yang dicapai : Dalam kegiatan ini, siswa/i dapat
memotivasi dirinya sendiri untuk
menerapkan gaya hidup bebas sampah.
17
e. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Desa Sungai Lala
Tujuan kegiatan : Agar masyarakat mengetahui
tentang tanaman obat yang ada
disekitar Desa Sungai Lala
Lokasi : Kantor Kepala Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 10 September 2016
Peserta : Masyarakat Desa Sungai Lala.
Hasil yang dicapai : Masyarakat dapat memanfaatkan
tanaman obat yang ada disekitar
rumah, dan dijadikan alternatif
pengobatan tradisional.
18
Hasil yang dicapai : Ibu ibu di Desa Sungai Lala jadi
lebih sehat, selain itu juga dapat
mempererat tali silaturrahi dengan
peserta kukerta.
g. Posyandu
a. Penyuluhan Cacingan
19
Tujuan kegiatan : Agar siswa/i terhindar dari penyakit
cacingan.
20
d. Belajar mengajar di SDN 002 dan PAUD Sakura Desa Sungai Lala
21
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan derajat
pendidikan di Desa Sungai Lala
22
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan minat baca Al-
Quran
Lokasi : MDA An-Nur Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Senin, 1 Agustus 2016
Peserta : Siswa/i MDA An-Nur Desa Sungai
Lala
c. Wirid akbar
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan tali
silaturrahim antar desa
Lokasi : Masjid Sungai Parit
Waktu pelaksanaan : Jumat, 12 Agustus 2016
Peserta : Ibu-ibu dari seluruh desa di
Kecamatan Sungai Lala
Hasil yang dicapai : Menjalin silaturrahim antara
mahasiswa dan warga desa serta
menambah pengalaman dan ilmu
agama.
23
2. Kegiatan Bidang Sosial
Kegiatan sosial adalah kegiatan yang dilakukan bersama- bersama
oleh banyak individu atau sekelompoknya yang bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya dan juga banyak orang tergantung makna dan
tujuan dari kegiatan tersebut.
Masyarakat adalah salah satu unsur terpenting dalam sebuah
negara, yang mana pada masing-masing masyarakat disebuah negara
terdapat berbagai macam adat profesi atau perkerjaan sehari-hari yang
berbeda-beda. Adapun tujuan umum dari kegiatan dibidang sosial ini adalah
untuk menjalin serta mempererat silaturrahim antar masyarakat dan
meningkatkan rasa kekeluargaan, tolong menolong dan kebersamaan.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bidang sosial, yakni:
a. Semarak HUT RI 71
Tujuan kegiatan : Untuk meningkatkan rasa
kemerdekaan dan rasa akan kecintaan
pada tanah air Indonesia sehingga
memiliki semangat yang tinggi untuk
menggapai cita-cita.
Lokasi : Lapangan Desa Sungai Lala.
Waktu pelaksanaan : Rabu, 17 Agustus 2016.
Peserta : Masyarakat Desa Sungai Lala.
24
Tujuan kegiatan : Untuk menjaga kebersihan rumah
ibadah dan mempererat tali
silaturrahim dengan pengurus
Masjid
Lokasi : Masjid An-Nur Desa Sungai Lala
Waktu pelaksanaan : Minggu, 4 September 2016
25
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Desa Sungai lala merupakan salah satu desa yang tingkat pergaulan
bebasnya cukup tinggi, hal ini di tandai dengan maraknya terjadi kasus
hamil di luar nikah yang terjadi dikalangan remaja desa Sungai lala.
Diketahui remaja-remaja di desa Sungai lala khususnya para pelajar cukup
banyak mengalami kejadian hamil diluar nikah akibat pergaulan yang terlalu
bebas sehingga harus putus sekolah, faktor – faktor penyebabnya di
antaranya karena kurangnya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
serta kurangnya perhatian dan pengetahuan orang tua terhadap bahayanya
pergaulan bebas dan dampak yang ditimbulkan bisa menjadi penyebab
terjadinya kasus pergaulan bebas seperti ini.
Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah ini adalah
kerja sama antar orang tua dan anak, pendekatan yang intens antara anak
dan orang tua dengan pemberian nasehat dan ajaran hidup yang sesuai
dengan syariat agama, serta meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan Yang
Maha Esa dapat menjadi modal utama bagi anak agar terhindar dari kasus
pergaulan bebas, lalu peran sekolah juga dapat mengatasi masalah ini
dimana sekolah sebagai tempat menimba ilmu, di perlukan peran penting
sekolah dalam penyampaian informasi tentang bahaya pergaulan bebas agar
siswa-siswi disekolah terhindar dari masalah pergaulan bebas.
26
5.4. Masalah Kesehatan
5.3.1. Penyakit Degeneratif (Asam Urat, Hipertensi, Kolesterol dan Diabetes
Melitus)
Penyakit degeneratif seperti Asam urat, Hipertensi, Kolesterol dan
Diabetes melitus cukup banyak diderita pada masyarakat desa Sungai lala
khususnya pada kaum lansia, penyakit ini bisa disebabkan karena akibat
gaya hidup yang tidak sehat dan bisa karena keturunan.
Solusi yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ini adalah
dengan diadakannya posyandu lansia, namun masih belum terlaksana.
Semoga kedepannya bisa direalisasikan.
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu wadah bagi masyarakat dari
berbagai disiplin ilmu dalam melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.Oleh karena itu kami merasakan betul yang dialami oleh
masyarakat meskipun lingkupnya hanya di desa tetapi dapat mewakili
keadaan masyarakat secara umum.Wujud nyata kami sebagai mahasiswa
adalah dengan mencoba membantu mayarakat dalam menghadapi berbagai
masalah seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan.
Keberhasilan kuliah kerja nyata tidak lepas dari kerja sama antara
mahasiswa dan perangkat desa, masyarakat dan semua pihak yang
membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan. Tanpa adanya kerja
sama yang baik, program kerja kuliah kerja nyata tidak akan berjalan
dengan baik.
Dengan adanya mahasiswa kuliah kerja nyata, masyarakat terbantu
dengan bertambahnya informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh
dari mahasiswa kuliah kerja nyata yang mereka dapat dari bangku kuliah.
Potensi Desa Sungai lala telah dikelola cukup baik oleh
masyarakat, sehingga tercapai hasil yang memuaskan, diantaranya:
a. Desa Sungai lala merupakan desa yang menjunjung tinggi nilai norma
agama dan adat istiadat.
b. Hubungan silaturrahim antar masyarakat tinggi.
c. Mata pencaharian utama adalah berkebun karet dan sawit.
d. Tingkat ekonomi di Desa Sungai lala tergolong menengah ke atas.
e. Respon positif diberikan oleh warga terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukan terutama anak-anak.
f. Pada pagi hari masyarakat mulai bekerja dan kembali saat siang hari,
jadi semua kegiatan dilakukan pada siang hari sampai sore hari.
28
g. Warga Desa Sungai lala sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat
dirumah masing-masing.
6.2. Saran
a. Untuk Pemerintah Desa Sungai lala
Sebaiknya demi memajukan dan terciptanya masyarakat yang
maju, aman, dan sejahtera, sudah seharusnya pemerintah setempat
memperhatikan segala aspek yang ada di Desa Sungai lala terutama
dalam bidang pemerintahan dan pola pikir masyarakat. Agar
tercapainya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, maka
seharusnya sebagai pihak berwenang yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat setempat, maka sudah seharusnya dapat mengerti
akan keinginan dan harapan masyarakat sehingga terciptanya sugesti
yang positif antara masyarakat dan tenaga medis di Desa Sungai lala.
b. Untuk peserta Kuliah Kerja Nyata Selanjutnya
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dalam waktu 2 bulan ini
tidaklah cukup untuk memanifestasikan berbagai kegiatan sehingga
dapat dihasilkan suatu kegiatan yang memuaskan. Oleh karena itu bagi
mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Sungai
lala diharapkan dapat membuat program-program lebih baik lagi dan
lebih terencana, sehingga dapat menindaklanjuti program-program yang
sudah kami laksanakan sejauh ini, agar semakin bermanfaat bagi
msyarakat ke depannya. Selain itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
hendaknya dapat bersosialisasi dengan semua warga desa tidak hanya
29
terpaku pada satu tempat dimana mahasiswa kuliah kerja nyata
menginap.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
LAMPIRAN I
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
33
LAMPIRAN IV
ABSENSI
34
LAMPIRAN V
FOTO KEGIATAN
35