Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

Kunjungan industri ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan

oleh Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (STIFAR) dalam rangka agenda Praktek

Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada tanggal 07-11 Maret 2017. Kegiatan ini

dilakukan di PT Martina Berto Tbk, PT SIDOMUNCUL Tbk, PT VICTORIA CARE

INDONESIA Tbk.

Kunjungan pertama industri pada tanggal 07 Maret 2017 di PT Martina Berto

Tbk kunjungan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman di bidang

farmasi serta PT Martina Berto juga merupakan salah satu industri farmasi khususnya

kosmetik yang sangat terkenal menghasilkan produk-produk unggulan dengan sistem

dan alat yang sudah tersertifikasi secara nasional.

Dalam kegiatan kunjungan industri ini dimana kegiatan yang seharusnya

dilakukan selama kunjungan industri adalah mengamati dan memenuhi protab-protab

CPKOB yang digunakan, mengamati proses produksi yang berlangsung di industri,

memahami dan mengamati proses pengawasan mutu (In roses Control). Namun

karena ada sedikit kendala sehingga kami tidak masuk ke ruangan produksi, maka

kelompok kami tidak dapat melakukan plan tour, sehingga kami hanya diberikan

beberapa penjelasan mengenai profil PT Martina Berto Tbk.

PT Martina Berto Tbk terletak di jalan pulokambing II no I kawasan

INDUSTRI PULOGADUNG Jakarta Timur, PT Martina Berto Tbk itu sendiri

merupakan salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara, PT Martina Berto Tbk

memiliki 9 brand produk unggulan seperti SARIAYU, DEWI SRI SPA, BIOKOS,

CEMPAKA, PAC, BELIA, Mirabella, RUDY HADISUWARNO, SOLUSI dan


masih banyak lainya. Dimana produk- produk unggulan tersebut sudah terferivikasi

secara nasional bahkan internasional.

PT Martina berto ini juga merupakan salah satu perusahaan yang mensuplai

bahan baku sendiri dengan membangun kampong jamu organik di Bekasi dengan

obat-obatan yang akan diproduksi menjadi jamu, kosmetik dan hal yang menyehatkan

lainnya. Tujuan lain kampong jamu juga sebagai pemasok bahan baku untuk pabrik

produk herbal Mustika Berto untuk mempercantik wanita Indonesia dengan empat

pilar beauty culture, beauty education, beauty green dan empowering women sebagai

landasan.

Konsistensi PT Martina Berto Tbk dalam inovasinya telah mengantarkan

perseroan meraih banyak penghargaan Nasional dan Internasional. Bahkan lembaga

Internasional Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menilai Martina Berto sudah

menjalankan prinsip- prinsip Global Compact di dalam visi dan misi maupun strategi

usahanya. Dimana PT Martina Berto Tbk memiliki misi menjadi salah satu

perusahaan kosmetik dan produk spa terkemuka di Dunia. Untuk memperkuat

posisinya di bidang kosmetik dan kecantikan, perseroan terus perbanyak gerai.

Aktivitas utama dari PT Martina Berto TBK itu sendiri merupakan,

memproduksi barang kosmetik dan obat tradisional (jamu), serta Pemasaran dan

Niaga Kosmetik, perawatan kecantikan dan barang obat tradisional. Selain itu,

perusahannya, PT Cedefindo, yang kosmetik manufaktur kontrak atau makloon

dengan kering, semi-padat, cair, dan aerosol. Selain itu, termasuk layanan formulasi,

pendaftaran, pembuatan bahan baku/kemasan, proses produksi, pengemasan, dan


satu-stop layanan logistic untuk internal Martha Tilaar Group dan eksternal kepada

perusahaan lain.

Seluruh kegiatan produksi dilakukan berdasarkan LPP (Lembar Petunjuk

Proses) dan LPK (Lembar Petunjuk Kemas) yang dibuat oleh R&D, LPP dan LPK ini

memuat semua perintah pembuatan sampai pengemasan suatu bets produk tertentu.

Penggunaan LPP dan LPK bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa produk yang

dibuat dengan prosedur yang tetap dan tervalidasi sehingga keberulangan kualitas

produk selalu terjaga dan quality control merupakan bagian penting dari CPKB

karena menberi jaminan konsistensi mutu produk kosmetik yang dihasilkan.

Secara umum bagian QC melakukan pengawasan mutu mulai dari incoming

material, in process control, dan mikrobiologi. Untuk incoming material meliputi

pemeriksaan terhadap bahan baku dan bahan kemas. Pengawasan mutu produk

diawali pada saat gudang menerima bahan awal (incoming material) yang akan

digunakan untuk proses produksi suatu produk. Bahan awal tersebut meliputi bahan

baku dan bahan kemas. Setelah bahan baku dan bahan kemas dipesan oleh bagian

purchasing dan diterima oleh gudang maka gudang akan memeriksa kesesuain barang

yang datang dengan standing order dan dilihat kelengkapan kemasan. Setelah semua

spesifikasi visual sesuai kemudian bagian gudang akan membuat Bon Penerimaan

Pembelian Barang (BPPB) dan barang berada dalam status karantina. Berdasarkan

BPBP tersebut bagian Quality Control akan melakukan pemeriksaan terhadap bahan

baku dan bahan kemas.

Untuk bahan kosmetik yang telah dibuat kemudian diletakkan di luar agar

terkena sinar matahari. Hal ini bertujuan menguji ketahanan dari produk tersebut,
semakin kuat berada pada suhu luar atau terkena sinar matahari maka kosmetik

tersebut akan tahan terhadap suhu luar. Developent kosmetik merupakan pengujian

dalam skala macam produk yang digunakan dalam skala industri besar.

Saat mengunjungi pabrik PT Martina Berto ini, terhadap beberapa ruangan

yaitu ruang Innovation Centre, Development habition, Development cosmetics,

Development Packaging, Ruang pengujian produk, Liquid packing area, Lipstick

packing area, serta Decorative packing area. Dimana di setiap ruangan telah di

bangun sesuai dengan persyaratan yang seharusnya dan telah dilengkapi alat-alat

yang canggih begitupun dengan personalia yang mengerjakannya.

Produk yang telah di produksi oleh PT Martina Berto ini menggunakan standar

internasional yaitu ISO 140001, dimana standar tersebut tentang uji mutu produk dan

uji ramah lingkungan. Dari kunjungan ini juga dapat diketahui cara-cara, komposisi,

proses packaging serta penganalisisan sebuah produk kosmetik. Dalam pembuatan

kosmetikpun harus dikemas dengan baik, karena kemasan mempengaruhi mutu

produk dan produk pun harus bisa berlabel halal, karena mengingat sebagian besar

masyarakat Indonesia yang berperan sebagai konsumen adalah muslim dah harus ada

label “No anymore testing” yang berarti tidak pernah diujikan kepada hewan

melainkan ditubuh manusia tepatnya dibagian punggung.

Kunjungan kedua industri pada tanggal 08 Maret 2017 di PT SIDOMUNCUL

Tbk. Kunjungan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman di bidang

farmasi serta PT SIDOMUNCUL Tbk merupakan satu-satunya pabrik jamu

berstandar farmasi.
Obat tradisional telah dikenal secara turun temurun dan digunakan oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional

pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan (prefentif)

meskipun ada pula sebagai upaya pengobatan suatu penyakit (kuratif). Obat

tradisional itu sendiri merupakan obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-

temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan

setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Selain itu kelebihan

dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan tradisional tersebut ialah

tidak adanya efek samping yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi pada

pengobatan kimiawi.

Khasiat obat tradisional telah meningkatkan popularitas obat tradisional itu

sendiri. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi

yang memproduksi obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Banyaknya pendirian industri jamu ini diharapkan dapat menggerakkan sektor

pertanian, industri, dan UKM, dengan cara meningkatkan kesejahteraan petani,

khususnya tanaman obat-obatan. PT SIDOMUNCUL merupakan salah satu dari

sekian banyak industri yang mengolah komoditas tanaman obat-obatan. PT

SIDOMUNCUL termasuk industri skala besaryang bergerak dalam bidang herbal.

Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. dalam kegiatan produksi,

hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT Sido Muncul adalah mengenai

persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan

produksi di PT Sido Muncul.


Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku di simpan di

gudang bahan baku. Di gudang bahn baku terdapat berbagai macam bahan yang akan

digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan

lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah diantara lain

daerah jawa tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah

diseluruh wilayah indonesia.

Bahan baku diambil dari daerah atau sekitar pabrik. Selain itu bahan baku

yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna

memudahkan proses penyimpan secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga.

Bahn baku pun didapat dalamrantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam

kondisi kering.

Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada

bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam

gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team

Quality Control).

Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (first in, first out) hal ini

dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama

yang berakibat pada rusaknya bahan baku.

Diera modern ini dibutuhkan peralatan/teknologi yang canggih untuk

mendukung proses kerja yang dituntut serba cepat dan higienis karena PT Sido

Muncul yang merupakan pabrik berstandar pabrik farmasi memiliki fasilitas

laboratorium, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah. Maka dari itu PT Sido

Muncul menggunakan mesin-mesin modern untuk mengolah produknya.


Proses produksi jamu di PT Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan

bahan baku, bahan baku nyang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah

terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bhan baku

dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan

dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah

disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian

dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan

untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan.

Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui

pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer)

menggunakan dua mesin line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses

pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek

kembali dengan cara uji sempel.setelah selesai proses pengemasan sekunder

kemudian produk siap untuk didistribusikan.

Kunjungan ketiga industri pada tanggal 08 Maret 2017 di PT VICTORIA

CARE INDONESIA Tbk. Kunjungan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman di bidang farmasi serta PT VICTORIA CARE INDONESIA Tbk.

Kujungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang

dunia kerja. Kami dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri

untuk memperoleh pengetahuan tentang proses manufaktur di pabrik pembuatan

kosmetik, perlengkapan mandi dan perlengkapan kesehatan. Kunjungan industri

dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri dan


proses produksi dibidang. Mahasiswa dituntut untuk membandingkan proses

produksi didunia kerja dengan ilmu yang diperoleh.

Disini penulis mengunjungi perusahaan PT VICTORIA CARE INDONESIA

yang berlokasi di Jln. Kawasan Industri Candi, Blok 5A No 8, Ngaliyan Semarang,

Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai